Anda di halaman 1dari 2

a.

Prinsip Dasar Sensor Fluxgate


Sensor fluxgate bekerja dengan membandingan medan magnet yang diukur Bext dengan medan magnet
referensi Bref. Medan magnet referensi, dapat berbentuk sinyal bolak-balik sinusoida, persegi, atau segitiga, yang
dieksitasikan pada inti melalui kumparan primer. Dalam bentuk sederhana, sensor magnetik fluxgate terdiri dari
dua kumparan, yaitu kumparan primer sebagai kumparan eksitasi (A) dan kumparan sekunder sebagai kumparan
pick-up (B), seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Bentuk sederhana sensor magnetik fluxgate

Kumparan primer digunakan untuk membangkitkan medan magnet. Medan magnet yang timbul pada
kumparan primer akibat adanya medan listrik pada solenoid (Hukum Faraday). Sedangkan kumparan sekunder
berfungsi untuk menangkap perubahan medan magnet yang di timbulkan oleh kumparan primer. Medan magnet
yang dihasilkan oleh kumparan primer akan diterima oleh kumparan sekunder, dan akan menghasilkan GGL
induksi. Besarnya GGL induksi yang terjadi ditentukan oleh banyaknya garis gaya magnet yang mampu
ditangkap oleh penampang kumparan (Hukum Ampere). Sedangkan kumparan sekunder berfungsi untuk
menangkap perubahan medan magnet yang di timbulkan oleh kumparan primer. Medan magnet yang dihasilkan
oleh kumparan primer akan diterima oleh kumparan sekunder, dan akan menghasilkan GGL induksi. Besarnya
GGL induksi yang terjadi ditentukan oleh banyaknya garis gaya magnet yang mampu ditangkap oleh
penampang kumparan (Hukum Ampere).
Perubahan medan magnet luar yang diterima oleh kumparan sekunder ini akan menghasilkan
perubahan arus. Tegangan keluaran, Vout pada kumparan sekunder merupakan laju perubahan flux magnet di
dalam inti. Berdasarkan Hukum Faraday, amplitudo tegangan
keluran induksi dituliskan sebagai :

dengan :
N adalah jumlah lilitan kumparan sekunder
A adalah luas bidang potong inti sensor.
Sehingga tegangan keluaran harmonisasi kedua pada kumparan sekunder dapat dituliskan :

Sumber : widyaningrum, indrasari, djamal mitra, umiatin. 2012. KARAKTERISASI SENSOR


MAGNETIK FLUXGATE KUMPARAN SEKUNDER GANDA
MENGGUNAKAN ELEMEN SENSOR MULTICORE semnas fisika 2012

AIRBORNE MAGNETIK

Survei geomagnetic dalam eksplorasi barang tambang biasanya dilakukan di darat dan
diudara. Survei geomagnetik di udara biasanya dilakukan untuk memetakan daerah yang luas.
Alat yang digunakan biasanya adalah flux-gate magnetometer, nuclear precession. Kepekaan
alat yang dipergunakan biasanya lebih tinggi (1-5 gamma) daripada yang dipergunakan di
darat (10-20 gamma). Pada survei ini biasanya menggunakan helicopter yang dipasang sensor
flux-gate magnetometer pada tali sepanjang 30 m, karena menggunakan pesawat atau
helicopter sehingga biaya penyelidikan dari udara jauh lebih mahal.

Dengan menggunakan Aeromagnetic UAV dapat dilakukan survei Geomagnetik pada


area yang luas, dengan hasil data beresolusi tinggi, dan biaya survei yang murah karena
menggunakan drone. Tidak hanya itu saja, hasil survei dapat dilihat langsung pada monitor
karena sudah berbasis pengiriman data secara realtime. Aeromagnetic UAV juga sudah
dilengkapi dengan sistem Automatic Flight sehingga drone bisa terbang sesuai lintasan yang
dibuat, dengan mendesain lintasan survei nantinya target survei akan didapat dengan lebih
mudah. Survei Geomagnetic dengan Aeromagnetic UAV dapat dilakukan dengan cepat, hal
ini akan sangat membantu sekali dalam tahap eksplorasi awal di bidang pertambangan.

1. Sumber : Retno, Juanita. 2012. Airborne Metode dan Aplikasinya. FMIPA


UNNES. Surakarta

Anda mungkin juga menyukai