Kumparan primer digunakan untuk membangkitkan medan magnet. Medan magnet yang timbul pada
kumparan primer akibat adanya medan listrik pada solenoid (Hukum Faraday). Sedangkan kumparan sekunder
berfungsi untuk menangkap perubahan medan magnet yang di timbulkan oleh kumparan primer. Medan magnet
yang dihasilkan oleh kumparan primer akan diterima oleh kumparan sekunder, dan akan menghasilkan GGL
induksi. Besarnya GGL induksi yang terjadi ditentukan oleh banyaknya garis gaya magnet yang mampu
ditangkap oleh penampang kumparan (Hukum Ampere). Sedangkan kumparan sekunder berfungsi untuk
menangkap perubahan medan magnet yang di timbulkan oleh kumparan primer. Medan magnet yang dihasilkan
oleh kumparan primer akan diterima oleh kumparan sekunder, dan akan menghasilkan GGL induksi. Besarnya
GGL induksi yang terjadi ditentukan oleh banyaknya garis gaya magnet yang mampu ditangkap oleh
penampang kumparan (Hukum Ampere).
Perubahan medan magnet luar yang diterima oleh kumparan sekunder ini akan menghasilkan
perubahan arus. Tegangan keluaran, Vout pada kumparan sekunder merupakan laju perubahan flux magnet di
dalam inti. Berdasarkan Hukum Faraday, amplitudo tegangan
keluran induksi dituliskan sebagai :
dengan :
N adalah jumlah lilitan kumparan sekunder
A adalah luas bidang potong inti sensor.
Sehingga tegangan keluaran harmonisasi kedua pada kumparan sekunder dapat dituliskan :
AIRBORNE MAGNETIK
Survei geomagnetic dalam eksplorasi barang tambang biasanya dilakukan di darat dan
diudara. Survei geomagnetik di udara biasanya dilakukan untuk memetakan daerah yang luas.
Alat yang digunakan biasanya adalah flux-gate magnetometer, nuclear precession. Kepekaan
alat yang dipergunakan biasanya lebih tinggi (1-5 gamma) daripada yang dipergunakan di
darat (10-20 gamma). Pada survei ini biasanya menggunakan helicopter yang dipasang sensor
flux-gate magnetometer pada tali sepanjang 30 m, karena menggunakan pesawat atau
helicopter sehingga biaya penyelidikan dari udara jauh lebih mahal.