Anda di halaman 1dari 1

Sirkulasi Neonatus

Pada saat lahir sirkulasi janin harus beradaptasi dengan kehidupan ekstrauterin seperti
pertukaran gas dipindahan dari plasenta ke paru-paru. Perubahan ini berlangsung spontan
bersama dengan pernafasan pertama. Pada mulanya ada penurunan ringan pada tahanan darah
sistemik, kemudian kenaikan progresif seiring bertambahnya umur. Bila frekuensi plasenta
dihilangkan frekuensi jantung melambat sebagai respon baroreseptor pada kenaikan tahanan
vaskuler sistemik. Rata-rata tekanan aorta sentral pada neoatus cukup bulan adalah 75/50
mmHg.
Ketika ventilasi dimulai, tahanan vaskuler pulmonal turun drastis, ini terjadi karena
vasodilatasi aktif (PO2) dan pasif (mekanik). Pada neonatus normal, penutupan duktus
arteriosus dan penurunan tahanan vaskuler pulmonalis menyebabkan penurunan tekanan arteri
pulmonalis dan ventrikel kanan. Penurunan yang besar pada tahanan pulmonal dari tingkat
janin (tinggi) ke tingkat dewasa (rendah) pada bayi manusia biasanya terjadi pada hari 2-3
pertama atau 7 hari atau lebih. Setelah beberapa minggu pertama, tahanan vaskuler pulmonal
menurun lebih lanjut akibat perubahan bentuk vaskuler pulmonal , yang meliputi penipisan
otot polos vaskuler dan penambahan pembuluh darah paru. Penurunan tahanan vaskuler
pulmonal mempengaruhi tanda klinis banyak lesi jantung kongenital yang tergantung pada
tahanan relatif vakuler sistemik dan pulmonal.

Perbedaan antara sirkulasi neonatus dengan sirkulasi bayi yang lebih tua:
1. Shunt dari kanan-kiri atau dari kiri-kanan dapat tetap melewati foramen ovale paten
2. Bila ada penyakit kardiopulmonal, terbukanya duktus arteriosus terus menerus dapat
memungkinkan shunt dari kiiri ke kanan , kanan ke kiri , atau dua arah.
3. Vaskuler pulmonal berkontriksi lebih berat responya terhadap hipoksemi, hiperkapnea,
dan asidosis.
4. Ketebalan dinding dan masa otot ventrikel kiri dan kanan neonatus hampir sama
5. Bayi neonatus pada waktu istirahat mempunyai komsumsi oksigen relatif tinggi,
akibat curah jantung yang relatif tinggi. Curah jantung neonatus sekitar
350/mL/kg/men turun sesudah umur 2 bulan pertama sampai 150 mL/kg/men,
kemudian turun lagi secara bertahap sampai 75 mL/kg/men.Persentasi hemoglobin
yang tinggi pada neonatus dapat mengganggu penghantaraan oksigen ke jaringan
neonatus, sehingga memerlukan penambahan curah jantung .

Foramen ovale secara fungsional menutup pada umur 3 bulan. Penutupan fungsional duktus
arteriosus sempurnanya pada usia 10-15 hari pada neonatus normal. Penutupan akan lebih
lama pada penyakit jantung kongenital terutama disertai sianosis. Pada neonatus prematur
bising sistolik melemah dengan pengerasan akhir atau bising kontinu mungkin dapat
terdengar, dan pada sindrom distres respirasi, adanya duktus arteriosus paten harus dipikirkan.
Duktus arteriosus berbeda secara morfolgi dengan aorta dan arteri pulmonalis. Duktus
memiliki otot polos yang tersusun secara sirkuler di tunika media. Selama kehidupan janin
terbukanya duktus arteriosus dipertahankan oleh gabungan pengaruh relaksan tekanan oksigen
rendah dan prostaglandin E2 (PGE2). Pada neonatus cukup bulan, oksigen merupakan faktor
pengendali penutupan duktus yang paling penting.Bila PO2 darah yang lewat duktus mencapai
sekitar 50mmHg, dinding duktus berkontriksi. Pengaruh oksigen pada otot polos duktus
dipengaruhi sintesis prostaglandin dan umur kehamilan. Bayi prematur kurang tanggap
terhadap oksigen, walaupun ototnya berkembang.

Anda mungkin juga menyukai