Anda di halaman 1dari 13

LOGO UNIVERSITAS

MODUL PRAKTIKUM
PERAWATAN PAYUDARA (BREAST
CARE)

PENYUSUN:
A
B
C

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ...............
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nyalah penulis mampu menyusun modul praktikum Keperawatan
komplementer. Modul ini disusun sebagai salah satu media pembelajaran
mata ajar keperawatan maternitas.

1 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Penyusunan buku ajar ini mendapat dukungan dari berbaga pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan. Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi
amal sholeh yang akan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari buku ajar ini masih belum sempurna, dengan
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik
yang membangun dari berbagai fihak terutama dari Senior dan sejawat
keperawatan demi perbaikan buku ajar ini. Penulis berharap semoga
modul ini dapat memberikan manfaat positif demi perkembangan
keperawatan. Akhir kata penulis memohon kepada Allah, SWT agar selalu
mendapatkan petunjuk dan ridloNya, serta selalu berada di jalanNya.

Semarang, ........................
..

Penulis

DAFTAR ISI
HAL

Halaman i

2 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Judul........................................................................................................ ii
...... iii
Kata 1
Pengantar................................................................................................ 1
............. 2-
Daftar 12
isi............................................................................................................
........... 12
Tujuan
pembelajaran..........................................................................................
.........
Pokok
Bahasan..................................................................................................
............
Materi.....................................................................................................
......................

Referensi

3 Modul Praktikum DIII Keperawatan


as
PRAKTIK PERAWATAN PAYUDARA
(BREAST CARE)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum: Mahasiswa mampu melakukan perawatan payudara
dengan benar.
Tujuan Khusus:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan perawatan payudara
2. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur perawatan payudara
3. Mahasiswa mampu melakukan perawatan payudara dengan benar
B. POKOK BAHASAN
1. Pengertian
Perawatan payudara adalah pearawatan yang dilakuakan pada
payudara agar dapat menyusui dengan lancar dan mencegah
masalah-masalah yang sering timbul pada saat menyusui.
2. Indikasi dan kontra indikasi
a. Indikasi
1) Klien yang ukuran puting
susunya kecil atau mendelep
2)ASI lama keluar pada ibu nifas
3)Klien yang payudaranya kotor
b. Kontraindikasi
1)Pembengkakan pada payudara
2)Terdapat luka terbuka pada payudara
3. Peralatan
a. Baby Oil / Minyak kelapa dalam tempatnya
b. Kapas
c. Dua Handuk besar yang bersih dan kering
d. dua buah waslap
e. Bengkok
f. Gelas
g. Air hangat dan air dingin dalam baskom

4 Modul Praktikum DIII Keperawatan


4. Cara
Cara melakukan perawatan payudara post natal :
a. Mencuci tangan
b. Basahi kapas dengan minyak / baby oil, dan kompres puting
susu dengan kapas minyak tersebut selama 3-5 menit
c. Setelah 3-5 menit, bersihkan puting susu dengan gerakan
memutar, bersihkan sampai bersih
d. Ketuk-ketuk payudara dengan jari-jari tangan dengan gerakan
memutar.
e. Gerakan I : Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak,
Kedua tangan diletakkan diantara kedua payudara kearah atas,
samping, bawah dan lepaskan ke arah depan (lakukan gerakan
30 kali)
f. Gerakan II : Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak ,
Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, dan jari-jari tangan
saling dirapatkan, Sisi kelingking kanan mengurut payudara kiri
dari pangkal payudara ke arah puting, demikian pula pada
payudara sebelah kanan (lakukan 30 kali).
g. Gerakan III : Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak,
Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, jari-jari tangan
dikepalkan, tulang-tulang kepalan tangan kanan mengurut
payudara dari pangkal ke arah puting (lakukan 30 kali)
h. Selanjutnya rangsang payudara dengan air hangat dingin
bergantian, siram / kompres payudara dengan air hangat dulu
baru air dingin, siram bergantian sampai 5 menit.
i. Keringkan payudara dengan handuk.
j. Gunakan BH yang menopang payudara bukan yang menekan
payudara.
k. Rapikan alat-alat
l. Cuci tangan

Cara Mengeluarkan ASI :

5 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Pijat / Urut payudara dari pangkal ke arah puting susu untuk
mengeluarkan ASI, bukan hanya memencet puting susunya saja
karena dapat menyebabkan iritasi dan ASI tidak dapat keluar
dengan lancar.

Jika puting susu masuk ke dalam, cara perawatannya :


a. Letakkan kedua jari di atas dan di bawah puting
b. Regangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua jari
keatas dan kebawah sebanyak 20 kali.
c. Letakkan kedua jari di samping kiri dan kanan puting
d. Regangkan daerah areola dengan menggerakkan kedua jari
kearah kiri dan kanan sebanyak 20 kali.

C. MATERI
Tubuh manusia bisa diibaratkan seperti mesin, dimana mesin memiliki
bagian-bagian kecil yang membentuk suatu sistem dan memiliki fungsi
masing-masing. Untuk dapat megoperasikannya dengan baik atau
mengajarkan orang lain untuk mengoperasikannya, sebaiknya kita tahu
bagian-abgian mesin tersebut sehingga pada saat kita menemui
hambatan kita tahu pada bagian mana dari mesin tersebut yang rusak
atau yang tidak menjalankan fungsinya. Seperti halnya payudara, agar
dapat menyusui dengan baik sebaiknya kita tahu bagian-bagian dari
payudara dan fungsinya masing-masing.

Laktasi terjadi dibawah pengaruh berbagai kelanjar endokrin, terutama


hormon-hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin. Keadaan ini
dipengaruhi oleh isapan bayi dan emosi ibu. Lakatasi mempunyai dua
pengertian yaitu ;

Pembentukan produksi air susu


Pengeluaran air susu

6 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Buah dada merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang akan menjadi
sumber nutrisi utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus
sudah dilakukan perawatan. Bra yang dugunakan harus sesuai dengan
pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong payudara
dari bawah bukan menekan dari depan.

Pada usia kehamilan 2 bulan terakhir dilakukan pemijatan, kolostrum


dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah puting
susu kering dan mudah pecah, maka puting susu (nipple) dan areola
(bagian lingkaran hitam yang mengelilingi puting) payudara dirawat
baik-baik dengan dibersihkan menggunakan baby oil/biocream/air
sabun/sejenisnya. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki
dengan jalan menarik-narik puting ke arah luar (dilakukan minimal satu
bulan sebelum melahirkan dan jika tidak ada indikasi).

Anatomi payudara ibu

Dalam istilah medik, payudara disebut glandulla mammae yang


berasal dari bahasa latin yaitu mammae. Payudara berkembang sejak
usia 6 minggu kehamilan dan cepat emmbesar karena pengaruh kadar
hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen
meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus dan saluran penampung.
Progesteron merangsang pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormon-
hormon lain seperti prolaktin, growth hormone, adenokortikosteroid
dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.

Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan


lemak. Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama,
yaitu :

Korpus (badan), yaitu bagian yang besar


Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman

Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol di
puncak payudara

7 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan
(jaringan dibawah kulit) dan corpus mammae. Corpus mammae terdiri
dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang
terdiri dari : duktus lactiferus (duktus), duktulus (duktuli), lobus dan
alveolus.

Pada 15-25 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-


40 duktuli. Duktuli bercabang-cabang menajdi 10-100 alveolus yang
berfungsi sebagai satu kesatuan kelenjar. Dengan demikian,
sebenarnya payudara merupakan kumpulan dari sejumlah kelenjar
susu tunggal.

Masing-masing duktus akan membentuk lobus, dan duktulus akan


membentuk lobulus. Struktur lobulus dan duktus berpusat ke arah
puting susu. Sebelum bermuara pada puting susu, mesing-masing
duktus melebar membentuk ampullaatau sinus yang akan berfungsi
sebagai gudang air susu ibu. Sinus, duktus dan alveolus dikelilingi oleh
mioepitel (otot polos) yang dapat berkontraksi untuk memompa ASI.
Alveolus juga dikelilingi pembuluh darah yang memberi zat-zat gizi
pada sel-sel kelenjar air susu untuk proses pembentukan atau sintesis
ASI.

Bagian stroma dari payudara tersusun dari bagian-bagain berikut :


jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah, saraf, dan pembuluh
limfa.

Puting susu dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh
terhadap keberhasilan menyusui. Pada puting susu dan areola terdapat
ujung-ujung syaraf peraba yang penting pada proses refleks saat
menyusui. Puting susu mengandung otot polos yang dapat
berkontraksi sewaktu ada rangsangan menyusui. Dengan akupan bibir
bayi yang menyeluruh pada daerah tersebut, ASI akan keluar dengan
lancar.

8 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Pada ujung puting susu terdapar 15-25 muara lobus (duktus laktiferus),
sedangkan areola mengandung sejumlah kelenjar minyak yang
mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan lentur.

Tujuan breast care

Memelihara kebersihan payudara


Melenturkan dan menguatkan puting susu

Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau datar

Mempersiapkan produksi ASI

Prinsip

Dikerjakan dengan sistematis dan teratur


Menjaga kebersihan sehari-hari

Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil

Memakai bra yang bersih dan menopang payudara

Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan

Beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik dan saat


perawatan payudara

Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa
riwayat abortus, perawatnnya dapat dimulai pada usia kehamilan 6
bulan keatas
Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat
abortus, perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8
bulan

Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam,


perawatannya harus dialkukan lebih dini, yaitu usia kehamilan 3
bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia
kehamilan setelah 6 bulan.

9 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Cara perawatan puting susu datar atau masuk ke dalam

Puting susu diberi minyak


Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting

Pegangkan daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari


kearah atas dan kebawah 20 kali (gerakannya kerah luar)

Letakkan kedua ibu jari disamping kiri dan kanan puting susu

Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah


kiri dan kekanan 20 kali (gerakannya ke arah luar)

Teknik perawatan payudara

Pengurutan payudara

Licinkan telapak tangan dengan sedikit minyak/baby oil


Kedua tangan diletakkan diantara kedua payudara ke arah atas,
samping, bawah, dan melintang sehingga tangan menyangga
payudara

Lakukan 30 kali selama 5 menit

Pengurutan kedua

Licinkan telapak tangan dengan minyak/baby oil


Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan
kanan saling dirapatkan

Sisi kelingking tangan kanan memegang payudara kiri dari pangkal


payudara kearah puting, demikian pula payudara kanan

Lakukan 30 kali selama 5 menit

Pengurutan ketiga

Licinkan telapak tangan dengan minyak


Telapak tangan kiri menopang payudara kiri

10 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Jari-jari tangan kanan dikepalkan, kemudian tulang kepalan tangan
kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah puting susu

Lakukan 30 kali selama 5 menit

Rangsang payudara dengan menggunakan air hangat dan dingin

Siram/kompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu


kemudian air dingin

Kompres bergantian selama 5 menit

Membersihkan puting susu dengan minyak/baby oil agar kotoran-


kotoran keluar tidak bertumpuk dan tidak terhisap oleh bayi yang
ingin menetek, minyak ini juga dapat melemaskan puting susu
sehingga kulitnya tidak mudah lecet

Perawatan buah dada pada masa nifas

Jika puting susu masuk kedalam dan pada perawatan kehamilan puting
susu tidak berhasil keluar, maka ditolong dengan menggunakan tepel
hoed. Alat ini digunakan pada puting susu yang terlalu besar atau
lecet. Pada puting susu yang lecet bisa diberi zalf lanolin, gentian violet
ditutup dengan kain kasa, dimana sebelum meneteki payudara harus
dicuci/dibersihkan dulu.

Menjaga payudara tetap bersih dan kering (terutama puting


susu)

Menggunakan BH yang menyokong payudara


Apabila puting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar
pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui, menyusui
tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet

Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI


dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok

11 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Untuk menghilangkan rasa nyeri ibu dapat minum parasetamol 1
tablet setiap 4-6 jam

Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan :


pengompresan payudara menggunakan kain basah dan hangat
selama 5 menit, urut payudara dari arah pangkal menuju puting
susu, keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga
puting susu menjadi lunak, susukan bayi setiap 2-3 jam, apabila
tidak dapat menghisap ASI sisanya dikeluarkan dengan tangan

Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui

Cara pengurutan payudara

Massage

Pijat sel-sel pembuat ASI dan saluran ASI


Tekan 2-4 jari ke dinding dada, buat gerakan melingkar pada satu
titik di area payudara

Setelah beberapa detik pindah ke area lain dari payudara, dapat


mengikuti gerakan spiral mengelilingi payudara ke arah puting susu
atau gerakan lurus dari pangkal payudara ke arah puting susu

Stroke

Mengurut dari pangkal payudara sampai ke puting susu dengan jari-


jari atau telapak tangan
Lanjutkan mengurut dari dinding dada kearah payudara diseluruh
bagian payudara

Ini akan membuat ibu lebih rileks dan merangsang pengaliran ASI
(hormon oksitosin)

Shake (goyang)

12 Modul Praktikum DIII Keperawatan


Dengan posisi condong kedepan, goyangkan payudara dengan
lembut, biarkan gaya tarik bumi meningkatkan stimulasi pengaliran

Masalah yang sering muncul dalam pemberian ASI

Puting susu lecet yang disebabkan oleh kesalahan teknik menyusui,


monoliasis, pemakaian sabun dan sebagainya, saat menghentikan
menyusui tidak hati-hati.
Payudara bengkak disebabkan ASI tidak disusukan dengan adekuat

Sumbatan pada duktus disebabkan a

D. DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC
Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta :
Puspa Swara
Varney, helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal
8. Jakarta : EGC
. 2001 Buku Panduan Manajemen Laktasi. Dit. Gizi masyarakat
depkes RI.

13 Modul Praktikum DIII Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai