Laporan PKL
Laporan PKL
PENDAHULUAN
Universitas Brawijaya (UB) Malang sebagai salah satu institusi (perguruan tinggi)
di Indonesia berupaya mengembangkan sumber daya manusia dan IPTEK guna menunjang
pembangunan industri, serta sebagai research university untuk membangun pengembangan
kawasan timur Indonesia. Lulusan Universitas Brawijaya diharapkan siap untuk
dikembangkan ke bidang yang sesuai dengan disiplin ilmunya. Sejalan dengan upaya
tersebut, kerjasama dengan industri perlu untuk ditingkakan, yang dalam hal in bias
dilakukan dengan jalan studi ekskursi, kerja praktek, magang, join research dan lain
sebagainya.
PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik adalah salah satu pembangkit listrik yang
memproduksi energi listrik dengan jumlah yang relatif besar untuk kemudian disalurkan ke
sistem interkoneksi Jawa Bali. Dalam pengoperasiannya sistem ini banyak berkaitan
dengan mekanika, kelistrikan maupun system control, dimana sebagian dasar-dasar dari
ilmu dan operasi tersebut telah didapatkan dibangku kuliah, selain itu dengan adanya kerja
praktek ini diharapkan mahasiswa data mengenal kondisi serta situasi secara nyata
dilapangan kerja.
Mengingat luasnya bidang kerja yang ada, maka akan diambil beberapa batasan
masalah dalam laporan kerja praktek ini. Adapun batasan masalahnya antara lain :
1. Hal- hal formal seperti profil, departemen dan lain - lain didapatkan dari penjelasan
petugas yang dikunjungi serta studi literatur di perpustakaan PT. PJB
2. Data data tentang menajemen perawatan, metode perawatan dan contoh kasusnya
didapatkan dari data yang teredia di HAR Mesin (Corrective Maintenance) dan
Central Control Room (CCR) PLTU Unit 3 dan 4.
Tempat : PT Pembangkitan Jawa Bali UP Gresik Jl. Harun Tohir, Gresik 61112
Waktu : 1 Februari 2016 29 Februari 2016
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis membaginya dalam enam bab
dan tiap tiap bab terdiiri dari beberapa sub bab. Sistematika laporan kerja praktek ini
adalah sebagai berikut :
1. Bab 1 Pendahuluan
Dalam bab ini menjelaskan latar belakang tujuan, batasan masalah kerja
praktek, waktu dan tempat pelaksaan, metode penelitian serta sistematika penulisan
2. Bab 2 Profil Perusahaan dan K3
Bab ini berisi tentang profil perusahaan dan K3 pada PT. PJB UP Gresik.
3. Bab 3 Sistem Operasi dan Manajemen Pemeliharaan PLTU
Bab ini berisi tentang system operasi dan manajemen perawatan yang
dilakukan oleh PT PJB UP Gresik dalam menjaga performasi pembangkit
4. Bab 4 Pemeliharaan Condenser
Berisi proses dan metode pemeliharaan screen eash pump untuk menjaga
efisiensi PLTU
5. Bab 5 Penutup
Bab 5 ini berisi kesimpulan dan saran hasil kerja praktek
BAB II
Kegiatan usaha ini adalah memproduksi energy listrik dan kesiapan operasi
pembangkit dengan total daya terpasang sebesar 2.239 MW yang terdiri dari :
Pada tahun 1999 UP Gresik mampu memproduksi energi listrik sebesar 12.814
GWh per tahun yang kemudian disalurkan melalui jaringan Tegangan Tinggi dan Jaringan
Ekstra Tinggi (150 KV dan 500 KV) ke sistem interkoneksi Jawa Bali. Mekanisme
kontrak jual beli dengan penyampaian produk ke pelanggan (PJB) dikirim langsung
melalui saluran udara tegangan tinggi 150 KV dan tegangan ekstra tinggi 500 KV dalam
system Jawa Madura Bali (JAMALI).
PT. PJB Unit Pembangkitan telah disempurnakan pada tanggal 21 Oktober 1999,
kemudian disempurnakan pada 25 februari 2003 dan kemudian mendapat penyempurnaan
kembali pada 19 Januari 2006. Struktur Organisasi Unit PT. PJB Sektor Gresik yang
sebelumnya dapat dilihat pada bagan berikut :
Visi dari PT. PJB UP Gresik adalah menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik
di Indonesia yang terkemuka dengan standar kelas dunia TO BE AN INDONESIAN
LEADING POWER GENERATION COMPANY WITH WORLD CLASS STANDARDS.
Pembangkit listrik tenaga gas atau yang biasanya disingkat dengan PLTG adalah
pembangkit listrik yang menghasilkan lisrik dengan memanfaatkan daya yang
dibangkitkan oleh turbin gas. Peralatan utama PLTG adalah starter, kompressor, ruang
bakar, turbin gas, generator dan trafo utama
Bahan bakar yang digunakan adalah minyak solar (HSD) dan gas alam. Starter
menggunakan motor diesel yang bertujuan agar unit ini dapat dioperasikan tanpa harus
menunggu tenaga listrik dari luar (Sangat ideal untuk mengatasi pemadaman total / totally
black out).
Pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) adalah pembangkit siklus ganda
(combined cycle) yang peralatan utamanya terdiri dari sistem turbin gas dengan
generatornya. Heat Recovery Steam Generator (HRSG), turbin uap dengan generatornya
dan alat pendukung lainnya.
c. Water intake
Berfungsi sebagai saluran air pendingin utama kondenser dan juga sebagai
saluran masuk air laut yang akan diolah menjadi air tawar untuk kepentingan
pembangkitan tenaga listrik
d. Desalination plant
Untuk pengaman kepala dari tegangan listrik yang terbatas, tahan terhadap
tegangan listrik tinggi dan melindungi dari sinar matahari
2. APD muka dan mata
APD jenis ini fungsinya untuk melindungi muka dan mata dari pengaruh radiasi
tertentu.
3. APD pernapasan
APD Jenis ini fungsinya untuk melindungi pencemaran oleh gas atau uap dan
pelindung tangan.
5. APD KAKI
APD jenis ini fungsinya untuk melindungi kaki dari tusukan dan bahaya listrik.
6. SAFETY BELT
Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya digunakan
pada perkerjaan kontruksi dan memanjat serta tempat tertutup atau boiler. Harus dapat
menahan beban sebesar 80 kg.
2.10 Program K3
Program kerja K3 merupakan suatu jadwal yang terstruktur dalam jangka waktu
tertentu yang berisi rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh bidang K3 dan P2K3 yang
disusun dan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan perusahaan dalam jangka waktu
satu tahun antara lain :
a. Safety meeting P2K3
b. Test fire water pump PLTU
c. Test fire water pump PLTGU
d. Pemeriksaan lift
e. Pengecekan perlengkapan P3K
f. Pengecekan APAR
g. Penimbangan ASPAR
h. Pengecekan kelengkapan hydrant
i. Flushing hydrant
j. Ceramah K3 dari DEPNAKER
k. Ceramah P3K dari Depkes
l. Penyuluhan / pelatihan praktek
m. Penilaian kebersihan lingkungan
n. Mengikuti hydrotest 1 fire
o. Pemantauan mingguan dari staf safety
Selain beberapa program di atas, K3 juga mempunyai pekerjaan rutin harian seperti
melakukan cek kebocoran gas, pemantauan lapangan dan bahaya kebakaran.
a. Pemasangan papan perintah untuk memakai alat pelindung diri (APD) seperti
safety helmet, safety shoes, pelampung, kaca mata pengaman, sarung tangan,
masker dan lain lain.
b. Untuk petugas yang melakukan perbaikan ataupun perawatan baik yang sedang
beroperasi maupun yang tidak hendaknya memakai APD.
c. Larangan merokok di area perusahaan karena dikhawatirkan dapat menyebabkan
terjadinya kebakaran sebab adanya gas gas yang mudah terbakar.
d. Mengenali dan memperbaiki kondisi kondisi yang dapat menimbulkan bahaya
dengan cara menghilangkan rintangan-rintangan dari lorong-lorong atau gang,
tangga dan jalan dan menghilangkan cairan-cairan licin yang berbahaya.
e. Menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh situasi dengan cara mematuhi
larangan-larangan atau tanda perhatian , bahaya ,serta gunakan jalan masuk,
tangga dan lorong yang diperbolehkan dan juga hindari gurauan ketika berjalan.
Jika dilihat secara sederhana maka siklus PLTU sama dengan memasak air dalam
panci tertutup dimana saata ir menguap dan suhu air semakin tinggi air akan memaksa
tutup panci untuk lepas karena tekanan dari uap tersebut. Metode yang sama pun
digunakan pada PLTU, uap bertekanan inilah yang digunakan untuk memutar turbin untuk
menghasilkan energy listrik.
Pada PT PJB UP Gresik terdapat 4 unit PLTU dengan kapasitas produksi listrik
untuk PLTU unit 1 & 2 yaitu 100 MW tiap unit, dan PLTU unit 3 & 4 yaitu 200 MW tiap
unit. Sehingga kapasitas total produksi listrik pada PLTU sebesar 600 MW. Secara singkat
alur proses produksi listrik pada PLTU dapat dilihat pada gambar 3.1
1. Boiler
Boiler adalah ketel uap yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap superheat
yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap ini disebut steam
raising (pembuat uap)
Jumlah :2
Temperatur : 513 C
Evaporation : 643.000kg/jam
a. Superheater
b. Economizer
Economizer adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air yang akan
masuk ke boiler dengan memanfaatkan kalor dari gas hasil pembakaran yang
meninggalkan superheater sehingga panas dari gas tersebut dapat dimanfaatkan
maksimal dan dapat meningkatkan efisiensi boiler karena air yang masuk ke boiler
sudah memiliki temperatur yang cukup tinggi.
c. Steam drum
Steam drum adalah suatu alat yang berfungsi sebagai penampung air
pengisi, penampung uap dari pipa penguapan , pemisah uap terhadap unsur air yang
terbawadalam penguapan dan juga tempat pengaturan kualitas bila terjadi
pencemaran.
Merupakan dinding pipa air yang mengelilingi ruang bakar pada boiler
tersebut. Untuk mengisi air dalam tube water wall adalah air dari water drum melalui
pipa downcomer diluar ruang bakar menuju header masing masing water wall yang
terletak di bagian bawah ruang bakar.
Berfungsi sebagai pendorong bahan bakar yang akan masuk ke dalam ruang
bakar.
h. Air heater
j. Burner
Adalah alat pembakar campuran bahan bakar gas dengan udara didalam
furnace boiler.
k. Feedwater system
Adalah sistem pengisian air boiler secara terus menerus dengan kualitas
yang terjaga (tekanan, temperatur, mutu air). Sistem ini terdiri dari :
- Condensate pump
Yaitu pompa yang digunakan untuk memompa air pengisi dari hotwell ke
deaerator.
- Low Pressure Heater (LPH)
Adalah alat pemanas air pengisi sebelum menuju ke deaerator dengan
memanfaatkan uap bekas turbin bertekanan rendah. Pada PLTU unit 3 dan 4
terdapat 4 buah LPH.
- Deaerator
Deaerator berfungsi untuk : pemanas air sebelum dipompa ke drum water,
pengurai oksigen yang terlarut dalam air, tempat penampung total head suction
pompa air pengisi drum, dan tempat penginjeksian hydrazine untuk menjaga
kualitas air boiler.
- Boiler feed pump (BFP)
2. Turbin
Turbin adalah mesin rotasi yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi
energi mekanik. Uap berekspansi diturbin dengan urutan dari boiler dengan tekanan dan
suhu tinggi mengalir melalui nozzle sehingga kecepatannya naik sedangkan tekanannya
akan turun. Disini energi potensial dirubah menjadi energi kinetik. Uap dengan
kecepatan tinggi diarahkan untuk mendorong sudu-sudu gerak sehingga mengakibatkan
poros turbin berputar. Disini energi kinetik diubah menjadi energi mekanik dalam
bentuk putaran.
Pabrik : Toshiba
Kapasitas : 200 MW
Ekstrasi : 8 buah
Temperatur : 538o C
Rumah turbin adalah cover atau tutup sudu putar dan sudu tetap sehingga
terjadi gerakan berputar saat turbin dialiri uap.
b. Rotor
Rotor merupakan bagian yang bergerak pada turbin, dimana sudu putarnya
menempel ke bagian shaft / poros turbin dari sudu putar awal hingga akhir.
e. Bantalan / bearing
Steam seal turbine adalah sistem yang berfungsi untuk mencegah kebocoran
uap pada sisi tekanan tinggi maupun pada sisi tekanan rendah dengan memanfaatkan
uap yang dialirkan pada suatu sistem labirin sehingga dapat mencegah dan
menghalangi uap bertekanan dari turbin.
i. Steam ejector
CWP adalah pompa air pendingin kondensor yaitu air laut yang dipompa
dimasukkan kondensor.
3. Kondensor
Kondensor berfungsi mengubah uap menjadi air. Uap bekas turbin dengan kondisi
basah masuk ke kondensor yang dalam keadaan vakum. Proses kondensasi
(pengembunan) terjadi dengan mengalirkan air pendingin pipa pipa kondensor dan uap
berada diluar pipa-pipa. Hasil dari kondensasi ditampung pada hotwell kemudian
dipompa kembali ke boiler dengan melalui pemanas Posisi kondensor biasanya terletak
dibawah turbin sehingga memudahkan aliran uap masuk.
4. Generator
Generator terpasang satu poros dengan turbin uap yang mempunyai putaran 3000
rpm, menghasilkan tenaga listrik dengan tegangan 15 kV yang kemudian dinaikkan
menjadi 150 kV dengan menggunakan trafo utama untuk disalurkan ke gardu induk atau
ke sistem untuk pendistribusian lebih lanjut kepada konsumen.
Type : TASK
Pabrik : Toshiba
a. Casing
Casing terbuat dari baja ringan yang didesain untuk memikul inti stator dan
kumparan-kumparan bagian dalam dan untuk menyangga perapat dan bantalan poros
rotor di plat-plat ujung.
b. Stator
Kumparan stator dibuat dari tembaga yang diisolasi. Inti stator menyalurkan
medan magnet yang polaritasnya selalu berubah sesuai dengan frekuensi arus bolak
balik 50 Hz.
c. Rotor
d. Bearing (bantalan)
Bantalan jurnal yang terbuat dari baja ditempatan pada ujung-ujung rotor
sebagai penunjang agar rotor dapat berputar dengan lancer ditengah-tengah stator.
Pada dasarnya ada dua jenis maintenance yang dilaksanakan di PT. PJB UP Gresik,
yaitu pemeliharaan jangka pendek dan pemeliharaan jangka panjang.
Pemeliharaan ini termasuk jenis Pemeliharaan Rutin, baik yang terencana maupun
tak terencana yang dilakukan terutama untuk tetap menjaga keandalan Unit Pembangkit.
Pemeliharaan ini termasuk jenis Pemeliharaan Non Rutin yang terencana semua
sumber dayanya (SDM, Material, dan Waktu Pelaksanaan) sebelum pelaksanaannya. Jenis
1. OVERHAUL
Suatu pemeliharaan menyeluruh semua peralatan system yang termasuk dalam
satu paket inspeksi untuk mengembalikan pada kondisi semula.
Merupakan suatu paket pekerjaan besar yang terjadwal untuk pemeriksaan
yang luas dan perbaikan dari suatu item atau peralatan besar untuk mencapai
kondisi yang layak.
2. ENGINEERING / PROJECT / MODIFICATION
Suatu yang dilakukan untuk suatu proyek atau modifikasi peralatan atau unit,
baik untuk mengembalikan atau menambah kemampuan dan keandalan
peralatan atau unit.
Pekerjaan ini bisa bersifat menambah asset atau bisa juga hanya
menyempurnakan kinerja peralatan atau unit. Bila dalam pemeliharaan tersebut
ditemukan kerusakan, maka rendal akan mengeluarkan surat work order untuk
proses repairing ataupun penggantian part (corrective repair) bila diperlukan.
Dari kerusakan-kerusakan yang telah terjadi maka akan dibuatlah report yang akan
dievaluasi. Hasil evaluasi tersebut kemungkinan akan berdampak pada :
Repairing merupakan perbaikan pada suatu peralatan / part, dalam konteks ini
peralatan tersebut tidak sampai diganti dengan yang baru. Di PT. PJB UP Gresik proses
repairing merupakan salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh Rendal Pemeliharaan,
dimana repairing sendiri merupakan bagian dari maintenance yang dilakukan dalam
pemeliharaan rutin (preventive, predictive dll) bila ditemukan suatu kerusakan maka akan
dilakukan proses repairing oleh teknisi yang alurnya bisa dijelaskan dalam bagan dibawah :
Bila dalam fase pemeliharaan dilakukan pemeriksaan rutin (PM, PdM, dll) ataupun
bagian produksi menemukan suatu kelainan pada mesin, maka akan dilakukan proses
repairing. Proses repairing tersebut bisa dilakukan oleh unit produksi ataupun Rendal
pemeliharaan (seperti telah dijelaskan pada konsep maintenance) yang nantinya akan
berakhir dengan pengeluaran surat work order untuk proses repairing. Sedangkan peralatan
yang diperlukan dalam proses repairing sendiri telah disediakan oleh bagian inventory PT.
PJB UP Gresik.
Pemeliharaan jenis simple inspection dilakukan setiap jam kerja mesin mencapai
8000 dan 24000 dihitung sejak awal mesin dioperasikan. Scoope pekerjaan pada jenis
pemeliharaan simple inspection hanya dilakukan pada alat-alat bantu dan perlengkapan
mesin utama yaitu :
2. Mean Inspection
a. Pemeliharaan jenis mean inspection dilakukan setiap jam kerja mesin mencapai
16.000
b. scoope pekerjaan pada pemeliharaan jenis pemeliharaan mean inspection meliputi
penggantian komponen pada alat bantu yang ada batas jam kerjanya.
c. Disamping pemeliharaan alat alat bantu, pemeliharaan jenis ME juga dilakukan
pemeriksaan komponen pada mesin utama.
3. Serious Inspection
a. Pemeliharaan jenis SE dilakukan pada setiap jam kerja mesin mencapai 32.000
b. scope pekerjaan pada pemeliharaan jenis SE meliputi penggantian komponen pada
alat alat bantu dan komponen pada mesin utama.
c. Untuk siklus pemeliharaan periodic selanjutnya dimulai kembali dari 0 terhitung
sejak pemeliharaan SE.
Condenser adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah fase uap menjadi fase
air. proses kondensasi dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke dalam suatu ruangan
yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell side) sedangkan air
sebagai pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (tube side). Condenser seperti ini disebut
condenser tipe surface (permukaan). Air pendingin diambil dari sumber yang cukup
persediannya, yaitu dari danau, sungai atau laut.
Proses perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh
(Temperatur jenuh adalah temperatur ketika uap air yang terkandung dalam udara mulai
mengembun jika udara didinginkan pada temperatur tertentu. Pada tekanan atmosfir suhu
jenuh air adalah 100 C), dalam hal ini kondensor berada pada kondisi vakum. Karena
temperatur air pendingin sama dengan temperatur udara luar, maka temperatur air
kondensatnya maksimum mendekati temperatur udara luar. Apabila laju perpindahan panas
terganggu, maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.
Condenser dilihat berdasarkan aliran air pendingin terdapat dua macam, yaitu
satu lintasan (single pass) atau dua lintasan (double pass).
Komponen utama dari condenser terdiri dari :
1. Selongsong (shell)
Water box berupa terminal air pendingin sebelum masuk maupun keluar dari
tube-tube. Ruang-ruang air pada sisi masuk dan masing-masing mempunyai lubang
lalu orang (manhole), biasanya posisinya terletak di depan dan ada sekitar 4 lubang
manhole untuk satu jenis condenser. dengan adanya dua sistem laluan, maka
pencucian setengah kondensor dapat diakukan pada beban rendah. Jika terdapat
udara yang terjebak pada water box (sisi air pendingin), maka solusinya dipasang
venting pump atau priming pump. Udara dan non condensable gas pada sisi uap
dikeluarkan dari kondensor dengan ejector atau pompa vakum.
Reverse flow
Outer diameter : 25 mm
Thickness : 1,25 mm
0,5 mm
Total quantity : 15.136 tubes
(of which, 608 tubes for the cooling
air zone)
Effective length : 8.909 mm
Batasan operasi :
Tindakan rutin yang biasa dilakukan oleh operator untuk menjaga performance
condenser, antara lain :
(a)
(b) (c)
Gambar 5.1. (a) Instalasi ball cleaning, (b) Receiver, (c) Pompa ball cleaning
Membersihkan tube - tube condenser dari kotoran yang terbawa oleh air laut yang
dapat menyumbat tube - tube pada bagian inlet tube (water box) dengan cara mengubah
arah aliran berkebalikan sehingga kotoran yang menyumbat dapat terbawa oleh air. Back
wash dilakukan sehari sekali selama 30 menit.
(a)
(b)
Gambar 5.2. (a) Flow diagram backwash, dan (b) Control panel backwash
Mencegah biota-biota laut masuk ke dalam sistem air pendingin, maka pada sisi
intake screen diinjeksikan larutan klorin yang dihasilkan dari sistem chloropac. Biota-biota
laut yang terdapat pada aliran air laut dapat mengganggu proses pertukaran panas pada
sistem tersebut, Klorin berfungsi untuk melemahkan biota laut agar tidak dapat tumbuh
dan berkembang di dalam sistem air pendingin (biofouling).
Injeksi Ferrous berfungsi untuk mencegah agar tube-tube condenser dan tube-tube
CWHE tidak mengalami korosi dengan cara melapisi sisi bagian dalam tube-tube
condenser Ferrous sulfat diinjeksikan pada aliran air pendingin masuk condenser dengan
sasaran memberikan lapisan Fe3O4 sebagai pelindung pada permukaan pipa. Fe3O4 yang
terbentuk membentuk lapisan film menempel pada inner pipe dan memberikan
perlindungan terhadap serangan korosi dan erosi. Kapasitas injeksi 1,5 m3/h dengan
proporsi yang di injeksikan ke condenser sisi A = 40%, sisi B = 40% dan untuk CWHE
sisanya yaitu 20 %. Injeksi dilakukan sehari satu kali selama satu jam.
Jumlah : 28
Saringan air pendingin berfungsi untuk mencegah masuknya sampah atau benda
asing kedalam tube yang dapat menyebabkan beberapa kerusakan yang dapat mengganggu
Saringan kasar ini terdiri dari batangan besi yang disusun berjajar dengan
tinggi dan lebar yang dirancang sesuai konstruksi saluran masuk air pendingin,
saringan ini dilengkapi dengan sikat dan kantong kotoran (sampah) diputar oleh
motor. Sampah yang menempel akan jatuh dan terkumpul pada tempat penampungan
yang telah disediakan dan akan terkumpul menjadi satu ke saluran pembuangan
sampah.
Spesifikasi bar screen yang terpasang di intake PLTU unit 3-4 dapat dilihat
pada Tabel Spesifikasi Bar Screen sebagai berikut :
Spesifikasi travelling screen yang terpasang di intake PLTU unit 3-4 dapat
dilihat pada Tabel Spesifikasi Travelling Screen sebagai berikut :
Persiapan :
Pembersihan tube :
Re-install :
Persiapan :
1. Siapkan tool dan special tools
2. Pastikan condenser telah terisolasi, koordinasi dengan operator
Tahap pelaksanaan :
1. Lakukan drain (koordinasi dengan operator)
2. Lepas baut manhole
3. Buka manhole
4. Cek dan pastikan kondisi udara dan temperatur telah aman
5. Pasang lighting
6. Pasang tangga
7. Masukkan line hydrant (box pemadam) dan buka sedikit aliran air
8. Basahi dinding tube
9. Tempelkan kertas koran pada dinding tube sampai semua lubang
10. Basahi kertas koran tersebut
11. Perhatikan dan amati dengan cermat kertas koran yang telah basah tersebut
12. Bila ada tube yang bocor, maka akan dilakukan pemasangan plug pada tube yang
bocor
Periksa apakah indikasi alat ukur benar . Periksa apakah koreksi telah dibuat oleh
tekanan atmosfer dan suhu.
Periksa apakah ada atau tidak aliran buangan turbin meningkat.
Cek apakah suhu air pendingin benar.
Periksalah dengan kurva performa kondenser.
Bandingkan dengan pada awal instalasi atau segera setelah membersihkan tube .
Periksa koefisien perpindahan panas keseluruhan dengan perhitungan .