Anda di halaman 1dari 4

NAMA : M.

Sumiaji Anshori

NPM : 3334140582

PEMBUATAN BAJA

1. Buatlah resume tentang perbedaan dan persamaan pada teknologi primary steel making.

Teknologi Primary Steel Making Kekurangan dan kelebihan


Bessemer Lining batu tahan api atau dinding
terbuat dari asam
Untuk bahan baku harus bersifat asam
Hanya dipakai untuk melebur bijih besi
yang rendah kardar fosfornya
Memproduksi baja dalam jumlah besar
namun kualitas rendah
Tidak menggunakan panas external
Tidak dapat memproduksi fosfor
Thomas Ada dekarburisasi fosfor sehingga
slagnya mudah dipisah karna bersifat
basa
Pertamakali dikembangkan di australia
Tersdapat lapisan batu kapur pada
dindingnya
Menyelesaikan masalah fosfor yang
terkandung di bjih besi
Siemens- Martin Melalui bak yang terbuka, udara
dihembuskan saat proses peleburan
Menggunakan kokas/ kayu arang
Dapat memproduksi sekitar 100ton tapi
kualitas bagus
Tungku regeneratif
Menggunakan pig iron dan besi dalam
bentuk scrap untuk memeriksa jumlah
karbon
BOF Tidak menggunakan panas dari luar dan
berintegrasi dengan instalasi blast
furnace
Charging : molten iron, karbon, mangan,
silicon, fosfor dan sulfur dalam jumlah
kecil
Scarp diganti dengan batu kapur untuk
desulfurisasi dan defosforisasi
Menyemprotkan oksigen dengan tingkat
kemurnian 90% untuk mengubah besi
cair yang terlalu banyak mengandung
karbon menjadi baja karbon rendah
Ada 2 jenis : OLP (O2, batu kapur,
powder) dan AOD(argon, O2,
decarbonisasi)
ditambahkan fluxing agent, yaitu CaO
atau MgCa(CO3)2
EAF Charging : scrap, pig iron, C, Mangan,
Silikon, Fosfor dan Sulfur,

Untuk baja high Grade

Menggunakan listrik dari percikan


elektroda

Kemampuan mengolah scarp menjadi


baja cair

Charging mudah, karena tungkunya


tidak terlalu tinggi, energy yang
dihasilkan juga sangat besar

Tidak dapat memproduksi secara


kontinu

Tidak mampu memproduksi baja dengan


kandungan unsur residual rendah
dari scrap
2. Jalur Pembuatan Baja yang terdapat pada PT. Krakatau Posco

singkatnya, proses pembuatan baja di PT.

Krakatau Posco dimulai


dengan

melakukan proses Pre- Treatment, seperti


Persiapan bahan baku dan proses pembuatan
sinter, dilanjutkan dengan pembuatan baja di Blast furnace
sebagai Primary steel making secara kontinu, lalu hot iron yang
didapatkan akan diangkut menggunakan multimover dan ladle ke Kanvara Reactor dan BOF
untuk mereduksi kandungan sulfur dan fosfor sehingga akan didapat molten steel. Molten steel
tersebut selanjutnya akan dicetak melalui continuous casting dalam bentuk slab.

Seperti

pembuatan baja pada umumnya yang kita ketahui, PT. Krakatau Posco juga memulai
membuat baja dari mengolah bahan
baku

terlebih dahulu,
yaitu bijih besi
yang sudah disintering, masuk ke dalam blast furnace bersamaan dengan kokas dan juuga
fluxnya, setelah di lebur di BF, pig iron yang telah didapatkan ditambahkan OLC (oxygen-
Limestone-Carbon) dan dibawa ke Kanvara Reactor, salah satu teknologi yang di PT. Krakatau
Posco untuk mereduksi kadar sulfur dan fosfor (desulfurisasi), setelah itu baru dibawa ke BOF
untuk steel making, sebagian molten steel ada yang dimasukkan ke ladle furnace untuk peroses
Alloying, dan sebagian lagi dibawa ke vacuum degassing plant (RH), dan hasil dari kedua plant
ini akan dibawa ke plant casting untuk dicetak menghasilkan slab, dan Slab yang dihasilkan
sebagian ada yang dijual, dan ada juga yang di rolling menjadi plat.

Anda mungkin juga menyukai