NIP 196712191992032001 Etika bertelepon adalah tatacara / aturan pada saat menerima PENGERTIAN atau menelpon baik dalam perusahaan maupun keluar
TUJUAN Membantu petugas untuk dapat melakukan tatacara
bertelepon dengan baik dan benar
KEBIJAKAN Semua petugas harus mampu berkomunikasi melalui telepon
dengan baik dan benar
Persiapan sebelum menelpon :
PROSEDUR 1. Tetapkan tujuan menelpon dan siapa yang akan dihubungi, nama, nomor telepon, extention, bagian, perusahaan, dan pesan yang akan disampaikan
2. Siapkan alat alat seperti pesawat telepon, alat tulis,
kertas untuk mencatat pesan dan catatan tindak lanjut, serta dokumen dokumen lain yang dibutuhkan
3. Untuk menerima telepon, persiapkan diri karena sering
kali kita tidak dapat menduga apa yang akan disampaikan dan siapa yang menelpon
4. Duduk dengan tegak dan senyum
Langkah langkah Berkomunikasi Melalui Telepon :
ETIKA BERTELEPON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SKP/RSUK TEBET/2 00 2/5
A. PEMBUKAAN
1. Ucapkan salam dan sampaikan identitas anda
(missal Sinta) :
Menerima telepon :
Selamat pagi Rumah Sakit Umum Kecamatan Tebet,
dengan Sinta, bisa dibantu ?
Good morning, Tebet Subdistric General Hospital, Sinta
speaking, may I help You ?
Menelpon :
Selamat Pagi, saya Sinta dari Rumah Sakit Umum
Kecamatan Tebet, bisa bicara dengan Bapak Anu ?
Good Morning, my name is Sinta, we are from Tebet
Subdistrict General Hospital, may i speak to Mr. Anu please ?
2. Mengucapkan salam sesuai waktu,
(pagi dari 00:01 s.d. 10:59, siang 11:00 s.d 14:59,
sore 15:00 s.d. 18:59, malam 19:00 s.d. 24:00)
B. ISI PEMBICARAAN :
1. Salah sambung
Maaf pak, salah sambung, kami Rumah Sakit Umum
Kecamatan Tebet
I am sorry, Sir/Madam, it is a wrong number, this is
ETIKA BERTELEPON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SKP/RSUK TEBET/2 00 3/5
Tebet Subdistrict General Hospital
2. Menyampaikan pesan
Gunakan bahasa yang formal dalam menggunakan
sebutan, seperti ibu dan bapak, kecuali orang tersebut telah dikenal dengan baik atau minta dipanggil dengan panggilan lain.
Mintalah nama, nomor telepon, nomor pasien, catat,
baru lanjutkan pembicaraan ke pokok permasalahan atau kebutuhan si penelpon.
3. Meng-hold telepon
Terkadang kita harus meminta si penelpon untuk
menunggu saat kita mencari data atau informasi. Mintalah izin terlebih dahulu kepada si penelepon seperti Sebentar ya Ibu saya konfirmasikan dulu, mohon ditunggu
Jangan membiarkan gagang telepon terbuka, tekanlah
tombol hold.
Waktu paling lama untuk membicarakan telepon
dalam keadaan di-hold paling lama adalah 30 detik. Kembalilah kepada si penelepon sebelum waktu tersebut sebagai tanda bahwa ia masih tetap anda layani
4. Mencatat pesan ETIKA BERTELEPON
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SKP/RSUK TEBET/2 00 4/5
Bila si penelepon minta untuk dicatatkan pesan
untuk orang lain, catatlah nama, nomer telepon, isi pesan, waktu menelepon dan nama anda di kertas pesan.
Bila si penelepon minta untuk ditelepon kembali,
tanyakan alternatif waktu untuk meneleponnya, catat. Kirimkan pesan tersebut segera dan letakkan di tempat yang mudah terlihat oleh orang yang dituju.
5. Menyaring telepon
Ada kalanya kita harus menjadi penyaring bagi
telepon yang masuk untuk rekan atau atasan. Perhatikan hal hal di bawah ini :