Anda di halaman 1dari 10

Laporan Lab.

Automasi

PENGONTROLAN MOTOR MENGGUNAKAN


INVERTER

OLEH :
SRI RAMDANI
(421 12 011)
4A D4 LISTRIK

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK D4


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR 2016

PENGONTROLAN MOTOR MENGGUNAKAN INVERTER


I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengetahui fungsi inverter untuk mengatur putaran motor


2. Menggontrol starting motor menggunakan program KGL dan CIMON.
3. Membandingkan perbedaan menjalankan motor menggunakan inverter dan tanpa
inverter.

II. TEORI DASAR


Dalam industri, Inverter merupakan alat atau komponen yang cukup banyak
digunakan karena fungsinya untuk mengubah listrik DC menjadi AC. Meskipun secara
umum kita menggunakan tegangan AC untuk tegangan masukan/ input dari Inverter
tersebut. Inverter digunakan untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik/servo
motor atau bisa disebut converter drive. Cuma kalau untuk servo lebih dikenal dengan
istilah servo drive. Dengan menggunakan inverter, motor listrik menjadi variable
speed. Kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan.

Inverter seringkali disebut sebagai Variabel Speed Drive (VSD) atau Variable
Frequency Drive (VFD). Pada dunia otomatisasi industri, inverter sangat banyak
digunakan. Aplikasi ini biasanya terpasang untuk proses linear (parameter yang bisa
diubah-ubah). Linear nya seperti grafik sinus, atau untuk sistem axis (servo) yang
membutuhkan putaran/aplikasi yang presisi.

Prinsip kerja inverter adalah mengubah input motor (listrik AC) menjadi DC
dan kemudian dijadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga motor
dapat dikontrol sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.

Fungsi Inverter adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan cara


merubah Frekuensi Output

f = frekuensi (Hz)

p = jumlah kutub
Jika sebelumnya banyak menggunakan sistem mekanik, kemudian beralih ke
motor slip maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor.
Tidak seperti softstarter yang mengolah level tegangan, inverter menggunakan
frekuensi tegangan keluaran untuk mengatur speed motor pada kondisi ideal (tanpa
slip).

Merubah kecepatan motor dengan Inverter akan membuat:

1. Torsi lebih besar


2. Presisi kecepatan dan torsi yang tinggi
3. Kontrol beban menjadi dinamis untuk berbagai aplikasi motor
4. Dapat berkombinasi dengan PLC (Programmable Logic Control) untuk fungsi
otomasi dan regulasi
5. Menghemat energy
6. Menambah kemampuan monitoring
7. Hubungan manusia dengan mesin (interface ) lebih baik
8. Sebagai pengaman dari motor, mesin (beban) bahkan proses dll.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Computer
2. Modul Inverter (Altivar 7.1)
3. Motor listrik yang dikopel dengan tachometer
4. Panel
5. Kabel penghubung

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN


Gambar 1. Rangkaian starting motor tanpa inverter

Gambar 2. Rangkaian starting motor menggunakan inverter

V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Hubungkan rangkaian seperti gambar percobaan.


2. Buat program starting motor di KGL dan Cimon seperti dibawah ini :
Gambar 3. Program starting motor pada KGL.

Gambar 4. Program starting motor pada Cimon.

3. Setelah itu jalankan program dan ambil data-data sesuai table

4. Selanjutnya menjalankan motor menggunakan inverter, buat program seperti


berikut di KGL :

Gambar 5. Program Inverter pada KGL

5. Setelah itu jalankan program, dan catat data data yang diperlukan

6. Kemudian bandingkan data pada percobaan pertama dan percobaan


menggunakan inverter.
VI. HASIL PENGUKURAN
2000rpm

Current
A=2 Iavg = 2 Amp
B=2 Vavg = 274 V L-N
C=3

Voltage
Va = 288V
Vn = 305V
Vc = 239V

Phasor
Van = 291 V at 0 lag
Vbn = 304 V at 350 lag
Vcn = 245 V at 318 lag
Ia = 2 A at 143 lag
Ib = 2 A at 275 lag
Ic = 3 A at 224 lag

Power
Real = +0.31 Kw
Reactive = +2.30 Kvar
Apparent = 2.29 KvA
Cos = 0.15 lag

4000rpm

Current
A=2 Iavg = 2 Amp
B=2 Vavg = 297 V L-N
C=3

Voltage
Van = 332V Iavg = 2 Amp
Vbn = 401V Vavg = 310 V L-N
Vcn = 184V

Phasor
Van = 337 V at 0 lag
Vbn = 390 V at 78 lag
Vcn = 193 V at 192 lag
Ia = 2 A at 55 lag
Ib = 2 A at 176 lag
Ic = 3 A at 295 lag

Power
Real = +0.34 Kw
Reactive = +2.26 Kvar
Apparent = 2.30 KvA
Cos = 0.16 lag

Phasa A Phasa B Phasa C


Real = +0.58 Kw Real = - 0.13 Kw Real = - 0.22 Kw
Reactive = +0.70 KVar Reactive = +1.06 Kvar Reactive = +0.50 Kvar
Apparent = 0.96 KVA Apparent = 1.07 KvA Apparent = 0.54 KvA
= 0.61 lag = 0.11 lag = 0.35 lag

VII. ANALISA

Pada percobaan ini, starting motor dilakukan dengan 2 cara yaitu melakukan
starting motor tanpa inverter dan menggunakan invrter yang di program melalui KGL
dan Cimon. Program yang digunakan ialah sebagai berikut :

Gambar 6. Program starting motor pada KGL

Program diatas adalah listing untuk menjalankan motor tanpa menggunakan inverter.
Dimana alamat P0000 ialah kode untuk tombol start, P0001 ialah kode untuk tombol stop, dan
P0042 adalah kode untuk motor atau coil. Dari percobaan diatas didaptkan hasil sesuai table 1.
Menjalankan motor tanpa inverter..

Kemudian setelah mendapatkan data diatas , selanjutnya membuat program KGL


untuk menjalankan motor menggunakan inverter. Sebelum membuat program di KGL terlebih
dahulu kita harus tau prinsip kerja yang di inginkan. Pada praktikum ini menggunakan motor

1440 rpm dimana pada PLC cpm1a 1440 rpm terbaca 4000 rpm dengan tegangan 10
volt, sesuai grafik dibawah ini :
Putaran motor sebesar 1440 rpm pada plc terbaca 4000 setara dengan 10 volt, Pada
motor terkopel yang terkopel dengan tacho dimana tacho mengukur 1440 rpm ialah setara
dengan 1,4 volt. Dan 1,4 volt setara dengan 600 di plc. Sehingga dibuat program sebagai
berikut :

Gambar 7. Program Inverter pada KGL

Keterangan program :
1. P000 ialah kode untuk start motor
2. P001 ialah kode untuk stop motor
3. M0001 ialah sebagai kontak bantu
4. P0042 ialah kode untuk keluaran motor
5. MOV 04000 D000 ialah MOV merupakan perintah memindahkan, nilai 4000
di plc ke alamat output D4982.
6. MOV D4980 D000 merupakan perintah memindahkan nilai D4980 yang berisi
600 ke alamat memori D000.
7. Kemudian perinta MUL D4980 0024 D001 merupakan perintah kalikan nilai
D4980 yang berisi 600 dengan 24 dan hasilnya disimpan di alamat memori
D001.
8. Selanjutnya perintah DIV D001 0010 D002 merupakan perintah untuk
membagi nilai yang ada pada D001 dengan 10 dan hasilnya disimpan di alamat
memori D002.

Setelah membuat program dan menjalankan motor maka didapatkan data seperti
pada table 2. Menjalankan motor menggunakan inverter.
Dari praktikum tersebut dapat diketahui perbedaan menjalankan motor tanpa
menggunakan inverter dengan menggunakan inverter dilihat dari hasil data yang
didapatkan. Dimana bila tidak menggunakan inverter arus, daya, tegangan, harmoni,
power factor antar fasa R, S, T tidak seimbang dan tidak beraturan. Sedangkan bila
menggunakan inverter arus, daya, tegangan, harmoni, power factor antar fasa R, S, T
dapat seimbangkan.

VIII. KESIMPULAN

1. Dari praktikum ini dapat diketahui fungsi inverter untuk mengatur putaran motor
dan mengontrolnya menggunakan plc yang di program menggunakan KGL dan
CIMON.
2. Perbedaan menjalankan motor tanpa menggunakan inverter dengan menggunakan
inverter dapat dilihat dari hasil data yang didapatkan. Dimana bila tidak
menggunakan inverter arus, daya, tegangan, harmoni, power factor antar fasa R, S,
T tidak seimbang dan tidak beraturan. Sedangkan bila menggunakan inverter arus,
daya, tegangan, harmoni, power factor antar fasa R, S, T dapat diseimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai