Anda di halaman 1dari 15

1.

Emas, Au

Tempat ditemukan : Sulida, Sumatra Barat


Sistem Kristal : Isometrik
Warna : Kuning Emas
Goresan : Kuning
Kilap : Metalik
Belahan dan pecahan : Tak ada ; hakli ( pecahan bergerigi dengan
ujung yang tajam ).
Kekerasan : 2,5 3
Berat jenis : 19,3
Genesis : kebanyakan emas terdapat dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk
melalui proses hidrotermal; dan sering bersama-sama pirit dan mineral-mineral
sulfida yang lain, telurid perak-emas, skhelit dan turmalin. Bila urat-urat
mengandung emas melapuk, maka emas-emas akan terpisah dan kemudian
mengendap sebagai deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap
di suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama pasir, dan atau
kerikil-kerakal.
Manfaat : sumber logam emas; dipakai untuk membuat perhiasan, instrumen-
instrumen saintifik, lempengan elektrode, pelapis gigi dan emas lantakan.

2. Perak, Ag

Tempat ditemukan : Irian Jaya


Sistem Kristal : Isometrik.
Warna : Putih Perak
Goresan : Coklat, atau abu-abu sampai hitam.
Belahan dan Pecahan : Tak ada
Kekerasan : 2,5 3.
Berat Jenis : 10,5.
Genesis : sejumlah kecil perak nativ dapat dijumpai dalam zone oksidasi pada
suatu deposit bijih, atau sebagai deposit yang mengendap dari larutan hidrotermal
primer. Ada 3 jenis deposit primer, yaitu: 1. Barasosiasi dengan sulfida, zeolit,
kalsit, barit, fluorit dan kuarsa, 2. Barasosiasi dengan arsenida dan sulfida kobalt,
nikel dan perak, dan bismut nativ, dan 3. Berasosiasi dengan uraninit dan mineral-
mineral nikel-kobalt.
Manfaat : sumber logam perak; dipakai untuk membuat perhiasan, alat-alat
makan-minum, barang-barang kerajinan tangan, alat-alat elektronik, penyepuhan
dan sebagai emulsi film fotografi.

3. Tembaga, Cu

Tempat ditemukan : Timor , NTT


Sistem cristal : isometrik.
Warna : Merah-tembaga , atau merah-mawar terang.
Goresan : Merah metalik.
Belahan dan pecahan : Tak ada ; hakli
Kekerasan : 2,5 3.
Berat Jenis : 8,94.
Genesis : sejumlah kecil tembaga nativ dijumpai pada zona oksidasi dalam deposit
tembaga yang berasosiasi dengan kuprit, malakit dan azurit. Deposit primer
umumnya berasosiasi dengan batuan beku basa ekstrutif, dan tembaga nativ
terbentuk dari pengendapan yang dihasilkan dari reaksi antara larutan hidrotermal
dan mineral-mineral oksidasi besi. Pada deposit tipe ini, tembaga nativ berasosiasi
dengan khalkosit, bornit, epidot, kalsit, prehnit, datolit, khlorit, zeolit dan
sejumlah kecil perak nativ.
Manfaat : sumber minor bijih tembaga, banyak digunakan dalam kelistrikan,
umumnya sebagai kawat, dan untuk membuat logam-logam campuran, seperti
kuningan (campuran tembaga dan seng), perunggu (campuran tembaga dan timah
dengan sedikit seng) dan perak Jerman (campuran tembaga seng dan nikel).

4. Sulfur, S

Tempat ditemukan : Kawah Papandayan, Jawa Barat


Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Kuning sampai coklat kekuningan.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak ada ; Konkoidal sampai tidak rata.
Kekerasan : 1,5 2,5.
Berat jenis : 2,07.
Genesis : Sulfur dapat terbentuk di daerah gunungapi aktif, di sekitar mata air
panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat. Dapat pula
terbentuk karena oksidasi sulfida-sulfida pada urat-urat yang berasosiasi dengan
sulfida-sulfida metal. Dijumpai juga pada batuan-batuan sedimen yang berasosiasi
dengan anhidrit, gipsum dan batugamping.
Manfaat : sulfur digunakan untuk membuat senyawa-senyawa sulfur, seperti asam
sulfat (H2SO4); dalam pembuatan insektisida, pupuk buatan, vulkanisasi karet,
sabun; dalam industri tekstil, kulit, kertas, cat, pencelupan dan penggilingan
minyak.

5. Bismut, Bi
Tempat Ditemukan : -
Sistem Cristal : Trigonal .
Warna : Putih perak dan corak kemerahan.
Goresan : putih perak berkilau.
Belahan dan pecahan : sempurna pada ( 0001 ).
Kekerasan : 2 2,5.
Berat jenis : 9,7 -9,8.
Genesis : Terbentuk secara hidrotermal, dapat dijumpai dalam urat-urat bersama
bijih kobalt, nikel, timah, dan perak ; dapat juga dalam pegmatit.
Manfaat : Sumber logam bismut ; digunakan dalam sekering listrik, obat dan
kosmetik.,

6. Grafit, C
Tempat Ditemukan : Kepulauan Semrau, Sanggau, Kal-Bar
Sistem Cristal : Heksagonal .
Warna : Hitam.
Goresan : Hitam.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada ( 0001 ) ; tak ada
Kekerasan : 1 2.
Berat jenis : 2,09 2,23.
Genesis : terbentuk pada lingkungan batuan metamorf, baik pada metamorf fisme
regional, atau kontak. Dapat dijumpai pada batu gamping kristalin, genes, sekis,
kuarsit, dan lapisan batubara termetamorf.
Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah,
dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batupermata.

7. Intan, C
Tempat Ditemukan : Martapura, Kalimantan
Sistem Cristal : isometrik.
Warna : umumnya kuning pucat, atau tak berwarna, dapat pula coklat, putih
sampai putih kebiruan, jingga, merah muda, biru, merah, hijau, atau hitam.
Goresan : putih
Belahan dan pecahan : sempurna pada ( 111 ) ; konkoidal.
Kekerasan : 10
Berat jenis : 3,50
Genesis : intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri-
olivin, atau porfiri kaya-flogopit; batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat
dijumpai dalam deposit aluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.
Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca, pengasah,
dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batupermata.

8. Bornit , Cu5FeS5
Tempat Ditemukan : Irian Jaya
Sistem Cristal : Isometrik.
Warna : Merah-tembaga sampai kecoklatan bila permukaannya segar, yang cepat
berubah menjadi pudar sampai keunguan.
Goresan : Hitam keabuan.
Belahan dan pecahan : ( 111 ) tidak jelas ; konkoidal sampai tidak jelas.
Kekerasan : 3
Berat jenis : 5,06 5,08
Genesis : Ternentuk secara proses hidrotermal, dan berasosiasi dengan mineral-
mineral sulfida yang lain ( Khalkosit, Khalkopirit, kovelit, pirotit, dan pirit) dalam
deposit hidrogen. Bornit juga dijumpai dalam retas (dike), tubuh intrusi batuan
basa, tersebar dalam batuan basa, deposit metamorfik kontak, dalam pegmatit
dan urat-urat kuarsa.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam tembaga.

9. Galena, PbS

Tempat Ditemukan : S.Tuboh, Palembang


Sistem Cristal : Isometrik .
Warna : abu abu timbal
Goresan : abu abu timbal
Belahan dan pecahan : ( 001 ) Sempurna.
Kekerasan : 2,5
Berat jenis : 7,58
Genesis : Terbentuk dalam batuan sedimen, urat-urat hidrotermal dan juga
pegmatit. Dalam urat-urat hidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral perak,
sfalerit, pirit, markasit, khalkopirit, serusit, anglesit, dolomit, kalsit, kuarsa, baris,
dan fluorit. Dapat pula ditemukan dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : sumber logam timbal atau timah hitam ( Pb ).

10. Sfalerit, ( Zn,Fe)S


Tempat Ditemukan : Plered, Karawang Jawa Barat
Sistem Cristal : Isometrik .
Warna : Kuning, cokelat sampai hitam.
Goresan : Putih sampai kunung terang dan cokelat.
Belahan dan pecahan : ( 110 ) sempurna.
Kekerasan : 3,5 - 4
Berat jenis : 3,9 4,1
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, terdapat urat-urat dan berasosiasi
dengan pirotit, pirit, dam magnetit. Dapat pula dijumpai dalam deposit
metamorfisme kontak.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam seng. Selain itu dapat pula menjadi sumber
kadmium (Cd), indium (In), galium (Ga) dan germanium (Ge)

11. Khalkopirit

Tempat Ditemukan : Pegunungan tengah, Irian Jaya


Sistem Cristal : Tetragonal .
Warna : kuning - kuningan
Goresan : hitam kehijauan
Belahan dan pecahan : {001} kadang-kadang jelas ; tak rata
Kekerasan : 3,5 - 4
Berat jenis : 4,1 4,3
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal,terutama terdapat dalam deposit
mesotermal dan hipotermal. Dalam deposit hipotermal, khalkopirit terdapat
bersama pirit, turmalin, kuarsa dan kasiterit. Dijumpai juga dalam batuan beku,
retas pegmatit dan dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : mineral bijih sumber logam tembaga.

12. Khromit, ( Mg,Fe ) Cr2O4


Tempat Ditemukan : Padamarang, Sulawesi.
Sistem Cristal : isometrik .
Warna : hitam besi sampai hitam - kecoklatan
Goresan : coklat gelap
Belahan dan pecahan : tak ada ; tidak rata
Kekerasan : 5,5
Berat jenis : 5,09
Genesis : terbentuk pada lingkungan batuan beku ultra basa, seperti peridotit dan
serpentit. Dapat pula pada lingkungan redimen, yaitu terdapat dalam pasir
Manfaat : mineral bijih sumber logam khrom

13. Realgar, AsS


Tempat Ditemukan : Salapa, TasikMalaya Jawa Barat
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Merah-ungu
Goresan : Merah sampai jingga
Belahan dan pecahan : {010}baik ; {101},{100} dan {120} miskin
Kekerasan : 1,5 - 2
Berat jenis : 3,56
Genesis : Terbentuk secara proses hidrotermal, dan terdapat dalam urat-urat
sulfida bersama orpiment dan mineral arsenik lainnya, juga dengan stibnit, bijih
timbal, perak, atau bijih emas. Kadang-kadang dijumpai pula dalam batugamping,
dolomit, atau batuan lempungan, juga sebagai hasil sublimasi dari emanasi
volkanik, atau sebagai deposit mata air panas.
Manfaat : Sumber logam arsen.

14. Stibnit, Sb2S3


Tempat Ditemukan : Sambas, Kalimantan Barat
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Abu-abu timbal sampai kehitaman
Goresan : Abu-abu timbal sampai kehitaman
Belahan dan pecahan : {010} sempurna
Kekerasan : 2
Berat jenis : 4,52 4,63
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur rendah, terdapat
dalam urat-urat atau deposit pengganti ; dapat juga terbentuk di lingkungan mata
air panas. Sering berasosiasi dengan realgar, orpiment, galena, markasit, pirit,
sinabar, kalsit, ankerit, barit, kalsedon, atau kuarsa
Manfaat : Sumber logam antimon

15. Arsenopirit, FeAsS


Tempat Ditemukan : Jerman
Sistem Cristal : Monoklin .
Warna : Putih-perak sampai abu-abu baja
Goresan : Hitam keabuan
Belahan dan pecahan : {101} tidak sempurna ; tidak rata
Kekerasan : 5,5, - 6
Berat jenis : 6,07
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur tinggi sampai
menengah ; dan berasosiasi dengan bijih timah dan tungsten (pada deposit
hidrotermal bertemperatur tinggi), bijih perak dan tembaga, galena ,sfalerit, pirit,
dan khalkopirit. Dijumpai juga dalam urat-urat kuarsa-emas, urat-urat kasiterit,
pada deposit metamorfisme kontak, pegmatite, dan tersebar dalam batugamping
kristalin.
Manfaat : Sumber utama logam arsen
16. Korundum, Al2O3
Tempat Ditemukan : Peeks Hill, New York
Sistem Cristal : Heksagonal
Warna : Biru (safir, merah muda sampai merah-darah (rubi), juga kuning, coklat-
kuning, hijau, merah lembayung sampai lembayung ; dapat juga tak berwarna.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : tak ada
Kekerasan : 9
Berat jenis : 4,0 4,1
Genesis : Terbentuk pada batuan metamorf, yaitu sebagai mineral asesori dalam
batugamping kristalin, sekis-moka dan genes. Dapat juga dalam lingkungan batuan
beku, khususnya sienit dan sienit nefelin ; dalam pegmatit, retas lamprofir, dan
pada lingkungan sedimen yaitu dalam pasir, kerikil-kerakal di sungai. Sering
berasosiasi dengan khlorit, mika, olivin, serpentin, magnetit, spinel, kianit, dan
diaspor.
Manfaat : Dibuat batupermata dan pengasah.

17. Hematit, Fe2O3


Tempat Ditemukan : Ciater, Jawa Barat
Sistem Cristal : Heksagonal.
Warna : Abu-abu baja, atau coklat kemerahan sampai hitam.
Goresan : Merah atau coklat kemerahan
Belahan dan pecahan : Tak ada; tidak rata.
Kekerasan : 5,5 6,5
Berat jenis : 5,26
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, hidrotermal temperatur
tinggi dan metamorfisme kontak; juga dalam lingkungan sedimen.
Manfaat : sumber logam besi; juga digunakan sebagai bubuk pigmen, oker merah
dan bubuk pengilap. Kristalnya yang berwarna hitam dapat dibuat batupermata.

18. Psilomelan,( Ba, H2O )2Mn5O10


Tempat Ditemukan : Kliripan, Jawa Tengah
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Hitam besi sampai abu-abu baja gelap
Goresan : Hitam kecoklatan sampai hitam.
Belahan dan pecahan : Tak-ada
Kekerasan : 5 6
Berat jenis : 4,71
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen oksidat ; sebagai mineral sekunder
yang sering berasosiasi dengan pirolusit, gutit, limonit, dan hausmanit. Dapat pula
sebagai deposit residu, dari hasil pelapukan silikat atau karbonat mengandung
mangan ; juga sebagai massa konkresi dalam lempung, dan dalam deposit danau
atau rawa.
Manfaat : Sumber logam mangan.

19. Pirolusit, MnO2


Tempat Ditemukan : Tasik, Jawa Barat
Sistem Cristal : Tetragonal.
Warna : abu-abu baja terang sampai gelap, sampai abu-besi, Madang-kadang
kebiruan.
Goresan : hitam
Belahan dan pecahan : {110} sempurna ; tidak rata.
Kekerasan : 6-6,5 (cristal-kristal), 2-6 (material masiv)
Berat jenis : 4,75
Genesis : terbentuk pada lingkungan redimen oksidat; sering ditemukan sebagai
deposit rawa(bog), danau, atau depoisit laut dangkal; pada mintakat oksidasi dari
statu deposit bijih, atau batuan yang mengandung mangan.
Manfaat : sumber logam mangan

20. Kasiterit, SnO2


Tempat Ditemukan : Bangka
Sistem Cristal : Tetragonal .
Warna : Kuning, atau coklat, kemerahan sampai hitam kecoklatan, dapat juga
putih (jarang).
Goresan : Putih, keabuan, atau kecoklatan.
Belahan dan pecahan : {100} sempurna, {110} tidak sempurna ; konkoidal.
Kekerasan : 6 7
Berat jenis : 6,8 7,1
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur tinggi dan terdapat
dalam urat-urat, atau proses metamorfisme yang secara genetic berhubungan
dengan batuan silica. Kasiterit sering berasosiasi dengan wolframit, turmalin,
topas, kuarsa, fluorit, arsenopirit, muskovit, mika-Li, bismulinit, bismut dan
molibdenit. Dapat juga terbentuk pada retas pegmatit, dan pada lingkungan
sedimen sebagai mineral alluvial.
Manfaat : sumber logam timah ( putih )

21. Manganit, MnO(OH)


Tempat Ditemukan : Padang, Sumatera Barat
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Abu-abu baja gelap sampai hitam-besi.
Goresan : Coklat kemerahan sampai hitam.
Belahan dan pecahan : {010} sangat sempurna, {110} dan {001} kurang sempurna
Kekerasan : 4
Berat jenis : 4,33
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur rendah, terdapat
dalam urat-urat, dan berasosiasi dengan barit, kalsit, siderit, dan hausmanit.
Dijumpai juga dalam deposit yang terbentuk oleh aktivitas air meteorik, dan
terdapat bersama pirolusit, gutit, psilomelan, dan mineral-mineral mangan yang
lain.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam mangan.

22. Fluorit, CaF2


Tempat Ditemukan : Garut, Jawa Barat
Sistem Cristal : Isometrik.
Warna : Sangat bervariasi, dapat tak-berwarna, kuning anggur, hijau, biru
kehijauan, biru lembayung, putih, abu-abu, biru-langit, hitam keniruan, atau
coklat.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {111} sempurna
Kekerasan : 4
Berat jenis : 3,18
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, dan dijumpai dalam urat-urat,
baik sebagi mineral utama maupun sebagai mineral geng bersama mineral-mineral
bijih metalik, khususnya timbal dan perak. Umumnya dalam dolomit dan
batugamping ; dan dapat pula terbentuk pada lingkungan batuan beku dan
pegmatit. Berasosiasi dengan beberapa mineral, antara lain kalsit, dolomit,
gipsum, selestit, barit, kuarsa, galena, sfalerit, kasiterit, topas, turmalin, dan
apatit.
Manfaat : Dipakai dalam industri kimia, peleburan besi baja, gelas, Kaca-serat
( fiberglass ) dan tembikar.

23. Kalsit , CaCo3

Tempat Ditemukan : Kliripan, Yogyakarta


Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Tak-berwarna sampai putih, sering diwarnai oleh warna abu-abu, merah,
hijau, biru, kuning, bahan coklat sampai hitam bila tidak murni.
Goresan : Putih sampai keabuan.
Belahan dan pecahan : {10 11} sempurna.
Kekerasan : 3
Berat jenis : 2,71
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen, metamorf dan
melalui proses hidrotermal. Merupakan mineral utama dalam batugamping, atau
pulam/marmer (marble). Dapat juga diendapkan di sekitar/di sekeliling mata air,
atau aliran air, berupa travertin, tufa, atau sinter-gamping.
Manfaat : Kalsit merupakan sumber senyawa CaO, yang digunakan untuk membuat
semen, campuran adulan semen, pupuk, kapur tohor, industri kimia, industri besi
baja dan pembenah tanah.
24. Magnesit, MgCO3
Tempat Ditemukan : Lalangsilawo, Sulawesi
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Tak-berwarna, putih, putih-keabuan, dan kekuningan sampai coklat.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}
Kekerasan : 3,5 5
Berat jenis : 3,0 3,2
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen ; secara hidrotermal, sehingga
terdapat dalam urat-urat, atau sebagai hasil ubahan pada batuan yang banyak
mengandung silikat kalsium (serpentin, olivin, dan piroksen) yang disebabkan oleh
air karbonat.
Manfaat : Sumber senyawa MgO yang digunakan dalam pembuatan batubara tahan
api, industri kimia, dan sebagai sumber logam magnesium.

25. Siderit, FeCO3


Tempat Ditemukan : Antigonis, Nova Scotia
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Coklat kekuningan dan coklat keabuan sampai coklat dan coklat
kemerahan, dapat juga abu-abu, abu-abu kekuningan , atau abu-abu kehijauan.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}.
Kekerasan : 3,5 4
Berat jenis : 3,96 untuk FeCO3 murni, dan menjadi rendah dengan hadirnya Mn2+
dan Mg.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan terdapat sebagai lapisan-lapisan
yang sering berasosiasi dengan lapisan lempung, serpih, atau batubara. Dapat pula
terbentuk melalui proses hidrotermal dan terdapat dalam urat-urat, atau
terbentuk sebagai pegmatit. Sering berasosiasi dengan bijih-bijih metal yang
mengandung mineral-mineral perak seperti pirit, khalkopirit, tetrahedrit, dan
galena.
Manfaat : Sumber logam besi

26. Dolomit, CaMg(CO3)2

Tempat Ditemukan : Essex.Co, New York


Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Tak-berwarna, putih, abu-abu, atau kehijauan, yang menjadi coklat
kekuningan, atau coklat, dengan semakin meningkatnya kadar Fe2+, dapat juga
merah muda, atau merah-mawar
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}
Kekerasan : 3,5 4
Berat jenis : 2,85.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen, melaluia proses hidrotermal
dan terdapat dalam urat-urat, serta berasosiasi dengan fluorit, barit, kalsit,
siderit, kuarsa dan mineral-mineral bijih metalik. Dapat juga terbentuk secara
metamorfisme.
Manfaat : Sumber logam magnesium, atau kalsium, dan senyawa magnesium oksida
yang digunakan untuk membuat batubara tahan api.dapat juga dibuat batu hias.

27. Witerit, BaCO3


Tempat Ditemukan : Inggris
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Tak-berwarna sampai seperti susu, putih, atau keabuan, dapat juga
berwarna kuning, coklat, atau hijau.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Jelas pada {010}
Kekerasan : 2 3,5
Berat jenis : 4,3
Genesis : Witerit adalah mineral yang jarang, terbentuk secara, hidrotermal
temperatur rendah, terdapat dalam urat-urat bersama barit dan galena.
Manfaat : Sumber minor unsur barium.

28. Malakhit, Cu2(CO3)(OH)2


Tempat Ditemukan : Broken Hill, New South Wales, Australia
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Hijau cemerlang.
Goresan : Hijau pucat.
Belahan dan pecahan : {201} sempurna, {010}baik ; tak-rata
Kekerasan : 3,5 4
Berat jenis : 3,9 4,03
Genesis : Malakhit adalah mineral tembaga sekunder, umumnya terdapat dalam
mintakat oksidasi atas pada suatu deposit bijih tembaga, khususnya pada derah
yang berbatugamping, dan sering berasosiasi dengan azurit, limonit, kalsit,
kalsedon, khrisokola, dan mineral-mineral sekunder tembaga, timbal, atau seng,
dan lainnya.
Manfaat : Mineral bijih sumber minor logam tembaga, digunakan juga sebagai
batu-hias, dan batupermata.

29. Barit, BaSO4

Tempat Ditemukan : Kalimantan Barat


Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Tak-berwarna sampai putih ; dapat pula kuning, coklat, kemerahan, abu-
abu, kehijauan, atau biru.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} dan {210} sempurna.
Kekerasan : 3 3,5
Berat jenis : 4,5
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur rendah sampai
menengah, dan terdapat dalam urat-urat bersama bijih perak, timbal, tembaga,
kobalt, mangan, antimon. Dapat juga berasosiasi dengan fluorit, kalsit, siderit,
dolomit dan kuarsa
Manfaat : Digunakan sebagai van untuk membuat lumpur bor ( drilling mud ) yang
dipakai pada pemboranminyak bumi dan gas.

30. Anhidrit, CaSO4


Tempat Ditemukan : Nants, Nova Scotia
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Tak-berwarna sampai kebiruan atau lembayung (violet), kadangkala abu-
abu sampai abu-abu gelap.
Goresan : Putih sampai putihkeabuan.
Belahan dan pecahan : {010}sempurna,{100} hampir sempurna dan {001} baik.
Kekerasan : 3 3,5
Berat jenis : 2,89 2,98
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan sering berasosiasi dengan
gipsum, batugamping, dolomit, dan garam-garam. Dapat juga terbentuk melalui
proses hidrotermal, dan terdapat sebagai mineral geng dalam urat-urat
metaliferus.
Manfaat : Sebagai pembenah tanah dan van untuk membuat semen Prtland.

31. Gipsum, CaSO42H2O


Tempat Ditemukan : Besuku, Jawa Timur
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Tak-berwarna dan transparan, dapat pula putih, abu-abu,dan kekuningan
bila masiv.
Goresan : Putih
Belahan dan pecahan : {010} sempurna ; {100} dengan permukaan konkoidal, dan
{011} dengan pecahan yang fibrus.
Kekerasan : 2
Berat jenis : 2,32
Genesis : Terbentuk dalam lingkungan sedimen, dan sering berselingan dengan
batugamping, serpih, batupasir, lempung dan garam batuan. Dapat pula ditemukan
dalam urat-urat metalik sebagai mineral geng.
Manfaat : Digunakan dalam industri konstruksi, sebagai pembenah tanah dan
pupuk.

32. Wolframit, (Fe, Mn)WO4


Tempat Ditemukan : Pengan, Bangka
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : Hitam-kecoklatan sampai hitam besi.
Goresan : Coklat kemerahan sampai hitam kecoklatan.
Belahan dan pecahan : {010}sempurna.
Kekerasan : 4 4,5
Berat jenis : 7,1 7,5 ; membesar seiring dengan naiknya kandungan Fe.
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan pegmatit yang berasosiasi dengan
batuan intrusif granitik ; hidrotermal temperatur tinggi, dijumpai dalam urat-urat,
dan berasosiasi dengan pirotit, pirit, khalkosit, dan bismutinit. Dapat pula terdapat
dalam deposit metamorfisme kontak dan deposit alluvial.
Manfaat : Sumber utama Logam tungsten ( wolfram ).

33. Monasit, (Ce, La, Y, Th)PO4


Tempat Ditemukan : Transvall, Afrika Selatan.
Sistem Cristal : Monoklin.
Warna : kekuningan, atau coklat kemerahan sampai coklat.
Goresan : hampir putih.
Belahan dan pecahan : {100} jelas.
Kekerasan : 5-5,5.
Berat jenis : 4,6-5,4.
Radioactivitas : Radioaktif.
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, yaitu sebagai mineral asesori
dalam granit, sienit ; pada lingkungan pegmatit, dan sebagai mineral rombakan
berbentuk pasir dalam lingkungan redimen.berasosiasi dengan zirkon, xenotim,
magnetit, apatit, ilmenit, rutil dan kolumbit.
Manfaat : Sumber torium ( Th, eleven radioaktif ) dan torium oksida.

34. Kuarsa, SiO2

Tempat Ditemukan : Sampit, Kalimantan Tengah


Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Tak-berwarna sampai putih, kadang-kadang berwarna karena pengotoran.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal.
Kekerasan : 7
Berat jenis : 2,65
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit, hidrotermal,
metamorfik dan sedimen.
Manfaat : Dipakai dalam industri konstruksi, sebagai flux dalam industri metalurgi,
pembuatan gelas, keramik, refraktori, amplas, filter, batupermata dan optik.

35. Opal, SiO2.nH2O


Tempat Ditemukan : Kebumen, Jawa Tengah
Sistem Cristal : Tak-ada.
Warna : Tak-berwarna, atau putih ; ada juga abu-abu, coklat, atau merah,
yangbiasanya disebabkan oleh kotoran berbutir halus.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal.
Kekerasan : 5,5 6,5
Berat jenis : 2,0 2,2
Genesis : Terbentuk sebagai deposit mata air panas pada kedalaman yang dangkal,
deposit air meteorik, atau deposit larutan hipogen temperatur rendah. Sering
mengisi rekah-rekah atau rongga-rongga pada batuan, dan mengganti sel-sel kayu.
Dapat juga dihasilkan oleh bunga-karang. (sponge), radiolaria dan diatomea dari
sekresinya yang berupa silica.
Manfaat : Dibuat batupermata, sedangkan diatomit digunakan untuk membuat
amplas, filler, bubuk filtrasi dan isolator.

36. Nef elin, (Na, K)AlSiO4


Tempat Ditemukan : New York
Sistem Cristal : Hexagonal.
Warna : Tak berwarna sampai putih, terkadang abu-abu, coklat, kehijauan,
kemerahan, atau kekuningan.
Goresan : Putih
Belahan dan pecahan : {10 10} jelas.
Kekerasan : 6
Berat jenis : 2,55-2,65
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku plutonio dan Vulkanik, juga
dalam pegmatit yang berasosiasi dengan sienit nefelin.
Manfaat : Nefelin bebas besi (nefelin murni) digunakan dalam pembuatan gelas dan
keramik, juga dalam industri kulit, textil, kayu, karet dan minyak.

37. Kaolinit, Al4Si4O10(OH)8


Tempat Ditemukan : Flores, NTT
Sistem Cristal : Triklin.
Warna : Putih, kadangkala berwarna coklat, atau abu-abu karena pengotoran.
Goresan : Putih
Belahan dan pecahan : {001} sempurna, tetapi tidak terlihat dengan mata biasa
karena berukuran Sangat kecil.
Kekerasan : 2
Berat jenis : 2,6
Genesis : Terbentuk sebagai hasil dekomposisi aluminosilikat, khususnya feldspar,
baik oleh aktivitas pelapukan, atau hidrotermal.Suatu deposit yang besar dapat
terbentuk dari alterasi hidrotermal pada feldspar yang terdapat dalam granit, atau
pegmatit granit; atau oleh proses erosi terhadap granit terkaolinisasi, yang
mengendapkan kaolinit.
Manfaat : Digunakan dalam industri yertas, karet, keramik, tembikar dan farmasi.

38. Muskovit, KAl2(AlSi3O10)(OH)2


Tempat Ditemukan : Sulawesi Selatan
Sistem Cristal : Monoklin .
Warna : tak berwarna, atau hijau pucat, abu-abu, atau coklat pada lembaran tipis.
Goresan : Putih.
Belahan dan pecahan : {001} sempurna.
Kekerasan : 2-2,5
Berat jenis : 2,8-2,9
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit ( dalam
pegmatit granit ), lingkungan metamorfik berderajat rendah dan menengah
( dalam sekis dan genes ), ata upada lingkungan redimen.
Manfaat : Dipakai dalam pembuatan alat-alat listrik, yertas dinding, bahan isian
(filter), minyak pelumas dan material tahan panas.

39. Turmalin, Na(Mg,Fe)3Al6(BO3)3(Si6O18)(OH)4


Tempat Ditemukan : Bengkayang, Kalimantan Barat.
Sistem Cristal : Trigonal.
Warna : Biasanya hitam, dapat juga coklat, biru gelap, tak berwarna (jenis yang
bebas Fe), merah muda, hijau, dan biru untuk varitas yang mengandung litium.
Goresan : Putih
Belahan dan pecahan : {11 20} dan {10 11} jelek ; konkoidal.
Kekerasan : 7-7,5
Berat jenis : 3,0-3,2. ; membesar seiring dengan bertambahnya Fe
Genesis : Terbentuk pada pegmatit, dan terdapat dalam pegmatit granit.dijumpai
juga sebagai mineral asesori dalam batuan metamorf, khususnya pada sekis dan
genes.Turmalin coklat kaya Mg dapat dijumpai dalam batugamping
termetamorfisme dan dalam urat-urat metaliferus bertemperatur tinggi.
Manfaat : Dibuat batupermata dan dipakai dalam industri sehubungan dengan sifat
piezoelektriknya.

40. Olivin, (Mg,Fe)2SiO4


Tempat Ditemukan : Cipanas, Garut, Jawa Barat
Sistem Cristal : Ortorombik.
Warna : Biasanya hijau-pudar (olive-green), dapat juga putih dan cokelat sampai
hitam.
Goresan : Putih atau abu-abu.
Belahan dan pecahan : {010} tak jelas ; konkoidal.
Kekerasan : 6,5-7
Berat jenis : 3,27-4,37
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, khususnya dalam lingkungan
batuan beku basa dan ultrabasa.Dapat menjadi penyusun utama dalam batuan
beku ultrapasa, yaitu dunit.
Manfaat : Dibuat batupermata, khususnya varitas hijau cerah- disebut juga
peridot, dan dibuat pasir refraktori yang dipakai dalam industri pengecoran.

Anda mungkin juga menyukai