Bab Ii
Bab Ii
II-1
PT Latinusa telah mengalami 3 tahap, yaitu:
1. Studi Kelayakan
Tahapan studi kelayakan PT. Latinusa Tbk disajikan dalam tabel berikut ini:
Untuk keperluan itu dirintislah usaha pendirian dan pembangunan PT.
Pelat Timah Nusantara atau PT. Latinusa yang terletak di kota Cilegon, Banten.
Adapun proses berdirinya adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1973 1974: Study kelayakan yang pertama kali mengenai pabrik
pelat timah dilaksanakan oleh PT. Tambang Timah (persero) bersama dengan BHP
Steel Australia dengan kesimpulan pembangunan pabrik pada tahun itu tidak
layak.
2. Tahun 1980: Study kelayakan dilanjutkan oleh PT. Tambang Timah
(persero) dan PT. Krakatau Steel (persero) bekerjasama dengan Kaiser
Engineering International Corporated USA dengan kesimpulan layak.
3. Tahun 1981 - 1982: Keputusan untuk melaksanakan proyek.
4. Maret 1981 sampai 1982: Penyusunan spesifikasi proyek, tender
International, evaluasi penawaran dan pengadaan seleksi.
5. Maret 1983: Perancangan proyek.
6. Oktober 1983: Peletakan batu pertama dan dilanjutkan dengan konstruksi
sipil.
7. 15 Juli 1985: Jadual percobaan produksi pertama.
8. 19 September 1985: Jadual untuk produksi komersil.
9. 2 November 1985: Diresmikan oleh Bapak Presiden RI.
Arah pengembangan PT. Latinusa diarahkan menjadi suatu perusahaan
Seiring dengan kemajuan jaman dan didukung dengan SDM yang lebih
kompeten untuk menyesuaikan diri dalam pasar bebas, maka PT.Latinusa Tbk
telah melakukan go public dimana perusahaan Jepang menjadi pemegang saham
terbesar di PT.Latinusa Tbk.
2. Pembangunan Pabrik
Berdasarkan hasil studi kelayakan, maka pembangunan pabrik tin plate dengan
kapasitas produksi 130.000 ton per tahun dilaksanakan. Pekerjaan konstruksi
dilakukan oleh konsorsium yang terdiri dari Mannesmann Demag Sack GmbH
dan Hitachi Zosen Corp. Peresmian pabrik yang telah selesai dibangun
II-2
dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia saat itu pada tanggal 2 November
1985.
3. Pendirian Perusahaan
PT Pelat Timah Nusantara Tbk, disingkat PT Latinusa, didirikan pada 19
Agustus 1982. PT Latinusa merupakan perusahaan PMDN (Penanaman Modal
Dalam Negeri) dengan PT Tambang Timah, PT Krakatau Steel dan PT
Nusamba sebagai pemegang saham perdana.
4. Ekspansi
Ekspansi PT Latinusa bertujuan untuk menjadikannya perusahaan yang kokoh
dengan keunggulan dalam berkompetisi menghadapi berbagai tantangan.
Sebagai fondasi untuk bertumbuh menuju arah tersebut, seluruh sumber daya
yang tersedia akan dimanfaatkan sebaik mungkin dan hubungan baik dengan
seluruh pemangku kepentingan akan dipelihara untuk mendukung perwujudan
perusahaan yang tahan uji dan memiliki daya saing kuat.
Adapun data teknik mengenai PT. Latinusa Tbk adalah sebagai berikut :
II-3
1. Luas area total : 8.5 Ha
E-mail : Info@latinusa.co.id
Luas area yang dipergunakan oleh PT. Latinusa Tbk adalah 2.45
Ha.Penentuan lokasi pabrik berdasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain :
II-4
dan pimpinan lainnya dari semua tingkatan tertuang dalam struktur organisasi PT.
Latinusa Tbk sebagai berikut:
II-5
Metode pelapisan timah (tin plating) yang dilakukan oleh PT. Latinusa
adalah dengan kontinyus proses yang menggunakan cara vertikal (Ferrostan),
artinya semua proses yang dilakukan di dalam sebuah tanki. Pada proses ini strip
(lembaran pelat baja yang berjalan) dilewatkan melalui conductor roll dibagian
atas dan sink roll di bagian bawah tanki. Pada proses pelapisan timah
digunakanlah prinsip elektrolisis, dimana strip yang akan dilapisi dengan timah
diberikan muatan negatif (sebagai katoda) dan timah itu sendiri sebagai positif
(anoda) yang akan dialiri dengan arus listrik.
Berikut adalah bahan baku utama yang digunakan oleh PT. Latinusa:
II-6
Latinusa Tbk merupakan proses lisensi dari USA Corporation yakni United State
Steel ( USS ) dengan prinsip elektrolisa.
No Spesifikasi Keterangan
1 Ukuran Potong Panjang potong 500 1100 mm
Tebal 0,11m - 0,39
2 Ukuran Gulungan Coil Diameter dalam 508 mm
Diameter luar 1829 mm
Berat maksimal 10 ton
Sumber : Company Profile PT. Latinusa Tbk
Tabel 2.3 Tipe Bahan Baku Baja dan Penggunaanya Dalam Proses Produksi
Aimed Rockwell
Hardness 30 T Application
Single Nozzle, spout, pangkal kaleng minyak berukuran 5
Reduce galon dan aplikasi lain yang enggunakan extra
46 52 deep drawing
Kaleng kotak kecil, kaleng ikan drawn, kaleng
kornet beef, ring,caps dan aplikasi lain yang
membutuhkan moderate deep drawing dan tingkat
T2 50 56 kekerasan tertentu
T2.5 52 58 Crowns, top plugs untuk kaleng cat dan aplikasi
lain yang membutuhkan moderate deep drawing
dan tingkat kekerasan tertentu
II-7
Badan kaleng cat minyak ukuran 5 gallon, kaleng
sundry, kaleng besar dan aplikasi lain yang
T3 54 60 membutuhkan tingkat kekerasan yang sesuai
Pangkal dan badan kaleng yang membutuhkan
T4 58 64 kekuatan komperatif yang tinggi.
Pangkal dan badan kaleng yang membutuhkan
kombinasi kekerasan, kekuatan dan fleksibilitas
T5 62 68 yang tinggi.
Badan dan pangkal untuk kaleng berdiameter kecil
Double DR 8 70 76 namun dengan kekuatan tinggi.
Reduce Badan dan pangkal untuk kaleng berdiameter besar
DR 9 73 79 namun dengan kekuatan tinggi
Sumber : Company Profile PT. Latinusa Tbk
2. Timah Putih
Timah putih atau Stannum merupakan bahan baku utama kedua pada
proses palapisan timah pada strip baja dengan menggunakan metode elektrolisa
yang berperan sebagai anoda. Timah yang diperlukan pada proses elektrolisa
adalah timah murni dengan kemurnian 99,99 %. Untuk pengadaan timah putih itu
sendiri PT. Latinusa Tbk mendatangkan dari PT. Tambang Timah Tbk, Bangka
Belitung. Timah putih tersebut dilebur untuk membentuk timah batangan yang
siap pakai pada prose plating. Peleburan ini dilakukan di bagian anode casting.
Untuk pencetakan timah tersebut bagian anode casting dengan bentuk dan ukuran
yang sudah ditentukan menggunakan Tin Melting Furnace. Alat tersebut
bekerja dengan menggunakan sistem burner dengan bahan bakar gas dari PGN.
II-8
2. Natrium Hidroksida (NaOH)
Larutan ini berfungsi untuk menghilangkan kotoran berupa minyak, grease
dan debu dengan tujuan agar bersih pada saat dilakukan proses pelapisan.
Konsentrasi minimum NaOH adalah 6 oz/gal.
3. Phenol Sulfonic Acid (PSA)
Larutan ini berfungsi untuk meningkatkan konduktifitas larutan serta
mencegah terjadinya oksidasi Sn2+ menjadi Sn4+. Konsentrasi larutan PSA
yang digunakan 12-15 gr/ liter. Bila konsentrasi larutan terlalu rendah, maka
akan menyebabkan turunnya konduktifitas larutan sehingga membutuhkan
daya listrik yang besar. Bila larutan PSA terlalu tinggi, maka dapat
menyebabkan defect berupa bercak noda pada permukaan tin plate (tin pick-
up).
4. Ethoxylated Napohtol Sulfonic Acid (ENSA)
Manfaat dari larutan ENSA adalah untuk mengkilapkan plate setelah
mengalami proses melting dan berfungsi sebagai penetralisir larutan plating
dan juga meminimalisasi timbulnya defect, seperti: wood grain, high current.
Standard pemakaian ENSA adalah sebesar 3-6 gr/liter.
5. Stannous Sulfat (SnSO4)
Fungsi dari larutan ini adalah sebagai sumber awal adanya ion-ion timah
dalam larutan. Konsentrsi dari ion Sn2+ dalam larutan SnSO4 adalah 24-30
gr/liter.
II-9
DOS merupakan lapisan oil yang berfungsi untuk melapisi timah supaya tahan
terhadap goresan.
No Spesifikasi Keterangan
1 Type Ferrostan, in soluble anode
2 Capacity 160.000 metric tons/ year
3 Line Speed 315 meter/ minute max
4 Reflow Conduction & resistance melting
5 Passivation CDC type 311
6 Oiling DOS with electrostatic system
7 Licensed US Steel Corporation
Sumber : Divisi Produksi PT. Latinusa Tbk
1. Entry Section
Pada proses ini TMBP ( Tin Mill Black Plate ) yang berbentuk lembaran
baja sebagai bahan baku untuk coil diletakan pada madril pay of reel di posisi
tengah dan digerakan dengan system hidraulik. Lembaran baja akan dilepaskan
dari gulungan kemudian menuju double cut shear yang digunakan untuk
memotong strip sebelum proses pelapisan berlangsung sehingga antara kedua
ujung strip memungkinkan untuk disambung. Kemudian penyambungan di
lakukan overlap welding selama 25-30 detik sedangkan process section tetap
berjalan tanpa mengurangi kecepatan line.
Hal ini disebabkan oleh adanya fasilitas entry looping tower yang
berfungsi sebagai accumulator. Setelah melalui proses tersebut strip akan masuk
ke dalam steering roll untuk menjaga supaya lembaran baja tetap berada di center
roll dan jika bergeser akan segera ditarik kembali menuju center oleh sensor optik
secara otomatis. Dari sini strip akan menuju side timer yang digunakan untuk
II-10
memotong sisi strip sesuai dengan permintaan customer jika bahan baku TMBP
yang akan diproses lebih dari lebar kebutuhan customer dan selanjutnya oleh burr
masher roll, pinggir potongan itu diratakan kembali. Kecepatan entry section dari
jogging 100 335 m/menit.
2. Process Section
Cleaning
Proses ini diawali oleh proses pre cleaning yaitu dilakukan untuk
membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada permukaan strip.
Dilanjutkan dengan proses cleaning yang akan berlangsung secara elektrolisis
dalam NaOH dan additional agent yang disertai oleh adanya arus listrik DC. Arus
ini akan mengalir melalui konduktor rol sementara sepasang gride akan
memberikan muatan yang berlawanan terhadap larutan elektrolit. Untuk
pembilasan dilakukan proses cleaning rinsing yang berfungsi mencegah
terjadinya kontaminasi dan merupakan proses netralisasi antara larutan cleaning
dengan cara menyemprotkan air pada strip.
Pickling
II-11
membersihkan sisa- sisa larutan plating yang menempel pada permukaan strip.
Hasil pelapisannya pada permukaan bahan baku berupa endapan kristal timah
abu- abu yang masih belum mengkilap (berupa SnO2, oksida timah). Proses
marking section adalah proses pemberian tanda yang dilakukan pada salah satu
bagian sisi permukaan plat timah sehingga mudah untuk diketahui perbedaan yang
antara bagian top coating dan bottom coating pada lapisan yang berbeda sesuai
pesanan. Dilanjutkan dengan proses reflow melting section yaitu proses yang
dilakukan untuk mengecilkan timah pada permukaan untuk mengkilapkan
permukaan strip dan membentuk SnO atau paduan paduan logam berupa Fe-Sn.
Chemical Treatment dan Oiling
3. Exit Section
Tahap ini terbagi kedalam delapan proses dimana proses-proses ini
merupakan tahapan akhir produk tinplate.
Exit looping tower yaitu penampung yang ada saat pemotongan coil
pada bagian exit section.
Visual mirror inspection merupakan proses inspeksi untuk memeriksa
cacat yang mungkin terjadi pada tin plate dan dapat dilihat secara
visual.
Tin Coating gauge adalah proses untuk mengukur ketebalan lapisan
timah.
Automatic pinholes detector merupkan proses yang memeriksa cacat
yang mungkin terjadi pada permukaan tin plate secara otomatis dengan
menggunakan sinar .
II-12
Length monitoring merupakan proses untuk mengukur panjang tin
plate.
Cut shear auto dan manual adalah proses untuk memotong tin plate
pada bagian ujung dari coil setelah gulungan strip pada coil mencapai
jumlah panjang tertentu dan apabila suatu waktu system auto
mengalami gangguan maka penggunaan secara otomatis akan
digantikan oleh penggunaan secara normal.
Recoiler 1 dan recoiler 2 merupakan proses penggulungan tin plate
yang telah selesai diproses dalam bentuk coil.
4. Packaging
Pada proses ini merupakan proses pengepakkan (packaging) gulungan-
gulungan hasil dari proses ETL yang sudah di lapis dengan timah (tin plate),
kemudian disimpan di gudang (ware house) sebelum diambil oleh pemesan.
gulungan-gulungan tin plate, pertama-tama dibungkus dengan karton yang dilapis
lilin agar tahan terhadap pengaruh larutan atau yang lainnya. Kemudian dibungkus
dengan plastik dan diisolasi serta diikat dengan pita baja. Penempatan gulungan-
gulungan tersebut diatur dan diletakkan sesuai dengan line sign customer dengan
tujuan untuk memudahkan pada saat pengangkutan dan pengiriman.
b. Shearing Line
Produk pelat timah yang dihasilkan PT. Latinusa Tbk selain
dalam bentuk gulungan (coil) juga terdapat dalam bentuk lembaran
(sheet). Pada bagian ini dilakukan pemotongan strip yang sudah melalui
proses electrolytic tinning line menjadi lembaran-lembaran dengan ukuran
panjang sesuai dengan permintaan konsumen. Adapun rangkaian proses
yang dilakukan, yaitu:
1. Pay off reel
Berfungsi sebagai uncoiler, yaitu melepaskan gulungan strip
dari coilnya. Pada bagian ini unrecoiler dilengkapi dengan threding belt
yang mengandung magnet permanen yang berfungsi sebagai alat bantu
untuk penghantar strip dari pay off reel ke pinch roll.
2. Visual inspection
II-13
Pada bagian shearing line ini juga dilakukan pemeriksaan cacat
(defect) yang terdapat pada permukaan strip yang berasal dari proses
electrolytic tinning line. Pemeriksaan ini berfungsi untuk menentukan
klasifikasi dari lembaran yang dihasilkan.
3. Automatic inspection (Pin hle detector)
Adanya cacat kecil pada pada strip yang biasanya tidak
terdeteksi atau tidak dapat di deteksi oleh bagian visual inspection, maka
pada bagian ini dapat dapat di deteksi spesifikasi pinhole, pada bagian ini
dilengkapi juga dengan alat pendeteksi ketebalan strip.
4. Drum Shear
Berfungsi untuk memotong lembaran-lembaran dalam ukuran
panjang sesuai pesanan. Pemotong terdiri atas dua buah pisau atas bawah,
untuk mendapatkan potongan yang panjang maka kecepatan putaran drum
shear diperlambat dengan mengatur sesuai setting dan programnya.
5. Sheet classifier
Berfungsi untuk mengatur masuknya lembaran-lembaran hasil
potongan kedalam piller-piller yang telah ditentukan.
6. Piller Box
Berfungsi untuk menempatkan lembaran-lembaran strip sesuai
dengan mutunya. Piller nomor 1 untuk lembaran-lembaran hasil dari
automatic pinhole, piller nomor 2 untuk lembaran-lembaran yang akan di
sortir kembali dengan manual inspection, dan piller nomor 3 serta piller
nomor 4 khusus untuk lembaran-lembaran yang bermutu paling baik
(prime).
7. Packaging
Pada proses ini merupakan proses pengepakkan (packaging)
lembaran-lembaran yang sudah di lapis dengan timah (tin plate), kemudian
disimpan di gudang (ware house) sebelum diambil oleh pemesan.
Lembaran-lembaran tin plate, pertama-tama dibungkus dengan karton
yang dilapis lilin agar tahan terhadap pengaruh larutan atau yang lainnya.
Kemudian dibungkus dengan plastik dan diisolasi serta diikat dengan pita
baja. Penempatan lembaran-lembaran tersebut diatur dan diletakkan sesuai
dengan line sign customer dengan tujuan untuk memudahkan pada saat
pengangkutan dan pengiriman.
II-14
c. Scroll Line
Produk pelat timah yang dihasilkan PT. Latinusa Tbk selain
dalam bentuk gulungan (coil) dan lembaran (sheet), ada pula yang
berbentuk scroll cut. Pada bagian ini dilakukan pemotongan coil menjadi
bentuk scroll, sudah melalui proses electrolytic tinning line.
1. Pay off reel
Proses yang dilakukan mulai dari persiapan coil dari proses ETL.
Kemudian coil tersebut diposisikan pada uncoiler untuk melepaskan gulungan
strip dari coilnya. Strip yang telah berjalan keluar dari uncoiler masuk ke dalam
leverell roll yang berfungsi sebagai flatness/ straigthness
2. Mirror Inspection
Strip yang berasal dari mandrill strip kemudian ditarik secara manual
oleh operator hingga melewati mirror inspection. Mirror inspection berfungsi
untuk melihat cacat (defect) secara visual.
3. Leverell Roll
Strip melewati leverell roll yang berfungsi untuk melevelkan atau
meluruskan strip tersebut agar sheet tetap flat dan di leverell roll dilengkapi
dengan centering roll yang berfungsi agar sheet tetap di posisi center.
4. Drum Shear
Strip yang sudah melakukan jogging, kemudian diberi tekanan dari arah
mandrill agar strip tersebut kencang dan tidak kendur saat dilakukan proses
pemotongan. Proses pemotongan dilakukan pada drum shear (tempat pemotongan
strip) dengan pisau khusus yang bisa digunakan untuk dua fungsi pemotongan
yaitu straight dan scr (scroll).
5. Sheet classifier
Berfungsi untuk mengatur masuknya lembaran-lembaran hasil
potongan kedalam piller-piller box yang telah ditentukan.
6. Piller Box
Berfungsi untuk menempatkan lembaran-lembaran strip sesuai
dengan mutunya. Piller nomor 1 untuk lembaran-lembaran hasil dari
automatic pinhole, piller nomor 2 untuk lembaran-lembaran yang akan di
sortir kembali dengan manual inspection, dan piller nomor 3 serta piller
nomor 4 khusus untuk lembaran-lembaran yang bermutu paling baik
(prime).
II-15
8. Pakaging
Pada proses ini merupakan proses pengepakkan (packaging)
lembaran-lembaran yang sudah melalui proses scroll cut, kemudian
disimpan di gudang (ware house) sebelum diambil oleh pemesan.
Lembaran-lembaran tin plate, pertama-tama dibungkus dengan karton
yang dilapis lilin agar tahan terhadap pengaruh larutan atau yang lainnya.
Kemudian dibungkus dengan plastik dan diisolasi serta diikat dengan pita
baja. Penempatan lembaran-lembaran tersebut diatur dan diletakkan sesuai
dengan line sign customer dengan tujuan untuk memudahkan pada saat
pengangkutan dan pengiriman.
2.7 Sistem Manajeman Perusahaan
Kemajuan dari PT Latinusa, Tbk ini tidak luput dari kebijakan-
kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan ini. Berikut ini sistem manajemen
perusahaan yang ada di PT Latinusa, Tbk:
1. ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu)
2. ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan)
3. OHSAS 18000 (Sisstem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
4. SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
II-16
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Divisi Produksi PT. Latinusa Tbk
Sumber : Company Profile PT. Latinusa Tbk
2.9 Uraian Pekerjaan Pada Proses ETL
Uraian pekerjaan operator pada proses ETL terbagi menjadi 3 tahapan yaitu
entry section, process section dan exit section. Adapun uraian pekerjaannya
sebagai berikut:
II-17
Mengawasi mesin pemotongan yang sering terjadi kerusakan
Bertanggung jawab akan kualitas produk untuk diserahkan ke bagian QA
Kontrol hasil produksi sesuai order konsumen
Bertanggung jawab atas semua mesin dalam proses section
II-18