Anda di halaman 1dari 21

Laboratorium Parasitologi Nomor IK : PAK-001

Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang


Nomor Revisi :
INSTRUKSI KERJA
Tanggal :
Judul : Identifikasi protozoa kelas Rhizopoda Halaman:
( Entamoeba coli dan Entamoeba histolytica)

Pelaksana : Staf Parasitologi

I. Prinsip : pengamatan secara mikroskopis terhadap sediaan preparat protozoa


II. Metode : Mikroskopi
III. Sampel
1. Jenis Sampel yang diperoleh dari manusia (feses)
2. Jumlah Secukupnya

IV. Reagen
1. Jenis Anisol
2. penyimpanan Reagen disimpan pada suhu ruang 20-250 C

V. Alat Mikroskop

VI. Langkah Kerja 1. disiapkan mikroskop dengan lensa objektif


lengkap
2. dicari cahaya maksimal
3. diletakkan preparat parasit di atas meja benda
dan dijepit dengan penjepit preparat
4. diteteskan anisol sebanyak 1 tetes di atas
sediaan
5. posisi lensa objektif 100x diatas sediaan,
dibuka diafragma dengan maksimal
6. dicari fokus objek menggunakan makrometer
dan mikrometer sekrub
7. dicari parasit dengan cara zig-zag
8. dilaporkan parasit yang ditemukan
9. setelah selesai pengamatan parasit, preparat
diturunkan
10. dibersihkan lensa okuler dan lensa objektif
dengan kertas lensa
11. mikroskop disimpan dilemari dengan posisi
lensa objektif terkecil diatas meja benda.
VII. Interpretasi Hasil

VIII. Catatan

Daftar Pustaka Sulistianingsih, Eka. Dkk. 2005. Buku Petunjuk


Disetujui Praktikum Parasitologi Medik. Bandar
lampung : Poltekkes Tanjung Karang
Laboratorium Parasitologi Nomor IK : PAK-001
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang
Nomor Revisi :
INSTRUKSI KERJA
Tanggal :
Judul : Identifikasi protozoa Iodomoeba butschlii Halaman:
(kelas Rhizopoda) dan Giardia lamblia (kelas
Flagellata)

Pelaksana : Staf Parasitologi

IX. Prinsip : pengamatan secara mikroskopis terhadap sediaan preparat protozoa


X. Metode : Mikroskopi
XI. Sampel
3. Jenis Sampel yang diperoleh dari manusia (feses)
4. Jumlah Secukupnya

XII. Reagen
3. Jenis Anisol
4. penyimpanan Reagen disimpan pada suhu ruang 20-250 C

XIII. Alat Mikroskop

XIV. Langkah Kerja 1. disiapkan mikroskop dengan lensa objektif


lengkap
2. dicari cahaya maksimal
3. diletakkan preparat parasit di atas meja benda
dan dijepit dengan penjepit preparat
4. diteteskan anisol sebanyak 1 tetes di atas
sediaan
5. posisi lensa objektif 100x diatas sediaan,
dibuka diafragma dengan maksimal
6. dicari fokus objek menggunakan makrometer
dan mikrometer sekrub
7. dicari parasit dengan cara zig-zag
8. dilaporkan parasit yang ditemukan
9. setelah selesai pengamatan parasit, preparat
diturunkan
10. dibersihkan lensa okuler dan lensa objektif
dengan kertas lensa
11. mikroskop disimpan dilemari dengan posisi
lensa objektif terkecil diatas meja benda.

XV. Interpretasi Hasil

XVI. Catatan

Daftar Pustaka Sulistianingsih, Eka. Dkk. 2005. Buku Petunjuk


Disetujui Praktikum Parasitologi Medik. Bandar
lampung : Poltekkes Tanjung Karang
Laboratorium Parasitologi Nomor IK : PAK-001
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang
Nomor Revisi :
INSTRUKSI KERJA
Tanggal :
Judul : Identifikasi protozoa kelas Cilliata Halaman:
( Balantidium coli )

Pelaksana : Staf Parasitologi

XVII. Prinsip : pengamatan secara mikroskopis terhadap sediaan preparat protozoa


XVIII. Metode : Mikroskopi
XIX. Sampel
5. Jenis Sampel yang diperoleh dari manusia (feses)
6. Jumlah Secukupnya

XX. Reagen
5. Jenis Anisol
6. penyimpanan Reagen disimpan pada suhu ruang 20-250 C

XXI. Alat Mikroskop

XXII. Langkah Kerja 1. disiapkan mikroskop dengan lensa objektif


lengkap
2. dicari cahaya maksimal
3. diletakkan preparat parasit di atas meja benda
dan dijepit dengan penjepit preparat
4. diteteskan anisol sebanyak 1 tetes di atas
sediaan
5. posisi lensa objektif 100x diatas sediaan,
dibuka diafragma dengan maksimal
6. dicari fokus objek menggunakan makrometer
dan mikrometer sekrub
7. dicari parasit dengan cara zig-zag
8. dilaporkan parasit yang ditemukan
9. setelah selesai pengamatan parasit, preparat
diturunkan
10. dibersihkan lensa okuler dan lensa objektif
dengan kertas lensa
11. mikroskop disimpan dilemari dengan posisi
lensa objektif terkecil diatas meja benda.
XXIII. Interpretasi Hasil

XXIV. Catatan

Daftar Pustaka Sulistianingsih, Eka. Dkk. 2005. Buku Petunjuk


Disetujui Praktikum Parasitologi Medik. Bandar
lampung : Poltekkes Tanjung Karang
Laboratorium Parasitologi Nomor IK : PAK-001
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang
Nomor Revisi :
INSTRUKSI KERJA
Tanggal :
Judul : Identifikasi protozoa Trichomonas vaginalis Halaman:
(kelas Flagellata) dan Toxoplasma gondii (kelas
Sporozoa)

Pelaksana : Staf Parasitologi

XXV. Prinsip : pengamatan secara mikroskopis terhadap sediaan preparat protozoa


XXVI. Metode : Mikroskopi
XXVII. Sampel
7. Jenis Sampel yang diperoleh dari manusia (feses)
8. Jumlah Secukupnya

XXVIII. Reagen
7. Jenis Anisol
8. penyimpanan Reagen disimpan pada suhu ruang 20-250 C

XXIX. Alat Mikroskop

XXX. Langkah Kerja 1. disiapkan mikroskop dengan lensa objektif


lengkap
2. dicari cahaya maksimal
3. diletakkan preparat parasit di atas meja benda
dan dijepit dengan penjepit preparat
4. diteteskan anisol sebanyak 1 tetes di atas
sediaan
5. posisi lensa objektif 100x diatas sediaan,
dibuka diafragma dengan maksimal
6. dicari fokus objek menggunakan makrometer
dan mikrometer sekrub
7. dicari parasit dengan cara zig-zag
8. dilaporkan parasit yang ditemukan
9. setelah selesai pengamatan parasit, preparat
diturunkan
10. dibersihkan lensa okuler dan lensa objektif
dengan kertas lensa
11. mikroskop disimpan dilemari dengan posisi
lensa objektif terkecil diatas meja benda.
XXXI. Interpretasi Hasil

XXXII. Catatan

Daftar Pustaka Sulistianingsih, Eka. Dkk. 2005. Buku Petunjuk


Disetujui Praktikum Parasitologi Medik. Bandar
lampung : Poltekkes Tanjung Karang
Laboratorium Parasitologi Nomor IK : PAK-001
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang
Nomor Revisi :
INSTRUKSI KERJA
Tanggal :
Judul : Identifikasi protozoa Famili Trypanosomaridae Halaman:
dari genus Leishmania dan Trypanosoma

Pelaksana : Staf Parasitologi

XXXIII. Prinsip : pengamatan secara mikroskopis terhadap sediaan preparat protozoa


XXXIV. Metode : Mikroskopi
XXXV. Sampel
9. Jenis Sampel yang diperoleh dari manusia (feses)
10. Jumlah Secukupnya

XXXVI. Reagen
9. Jenis Anisol
10. penyimpanan Reagen disimpan pada suhu ruang 20-250 C

XXXVII. Alat Mikroskop

XXXVIII. Langkah Kerja 1. disiapkan mikroskop dengan lensa objektif


lengkap
2. dicari cahaya maksimal
3. diletakkan preparat parasit di atas meja benda
dan dijepit dengan penjepit preparat
4. diteteskan anisol sebanyak 1 tetes di atas
sediaan
5. posisi lensa objektif 100x diatas sediaan,
dibuka diafragma dengan maksimal
6. dicari fokus objek menggunakan makrometer
dan mikrometer sekrub
7. dicari parasit dengan cara zig-zag
8. dilaporkan parasit yang ditemukan
9. setelah selesai pengamatan parasit, preparat
diturunkan
10. dibersihkan lensa okuler dan lensa objektif
dengan kertas lensa
11. mikroskop disimpan dilemari dengan posisi
lensa objektif terkecil diatas meja benda.
XXXIX. Interpretasi Hasil

XL. Catatan

Daftar Pustaka Sulistianingsih, Eka. Dkk. 2005. Buku Petunjuk


Disetujui Praktikum Parasitologi Medik. Bandar
lampung : Poltekkes Tanjung Karang
Laboratorium Parasitologi Nomor IK : PAK-001
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang
Nomor Revisi :
INSTRUKSI KERJA
Tanggal :
Judul : Pemeriksaan tinja secara langsung dan tidak Halaman:
langsung

Pelaksana : Staf Parasitologi

XLI. Prinsip : pengamatan secara mikroskopis terhadap sediaan preparat protozoa


XLII. Metode : Sedimentasi sederhana
XLIII. Sampel
11. Jenis Sampel yang diperoleh dari manusia (feses)
12. Jumlah Secukupnya

XLIV. Reagen
11. Jenis Anisol,Eosin 2 %,lugol 1%,NaCl 0,85 %
12. penyimpanan Reagen disimpan pada suhu ruang 20-250 C

XLV. Alat Mikroskop,objek glass,lidi pengaduk,kapas


alkohol 70 %,cover glass

XLVI. Langkah Kerja Tanpa pewarnaan


1. disiapkan objek yang kering dan bersih
2. teteskan satu tetes NaCl fisiologis pada
bagian objek gelas
3.ambil feses dengan lidi sebesar biji kacang
aduk hingga rata homogen kan dengan NaCl
tersebut
4.tutup dengan cover gelas
5.periksa dengan mikroskop perbesaran 10x100
dengan bantuan minyak emersi/anisol

Dengan pewarnaan
1. disiapkan objek yang kering dan bersih
2. teteskan satu tetes NaCl fisiologis pada dua
tempat dalam satu objek gelas
3.ambil feses dengan lidi sebesar biji kacang
tempatkan pada masing-masing NaCl fisiologis
tersebut
4.pada tetesan pertama tambahkan eosin dan
yang lain tambahkan lugol dan kemudian
homogenkan dengan lidi pengaduk
4.tutup masing-masing dengan cover gelas
5.periksa dengan mikroskop perbesaran 10x100
dengan bantuan minyak emersi/anisol

XLVII. Interpretasi Hasil

XLVIII. Catatan

Daftar Pustaka Sulistianingsih, Eka. Dkk. 2005. Buku Petunjuk


Disetujui Praktikum Parasitologi Medik. Bandar
lampung : Poltekkes Tanjung Karang
Laboratorium Parasitologi Nomor IK : PAK-001
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang
Nomor Revisi :
INSTRUKSI KERJA
Tanggal :
Judul : Pemeriksaan tinja secara teknik Halaman:
konsentrasi(sedimentasi sederhana) dan pengapungan
langsung

Pelaksana : Staf Parasitologi

XLIX. Prinsip : pengamatan secara mikroskopis terhadap sediaan preparat protozoa


L. Metode : Sedimentasi sederhana dsn pengapungan langsung
LI. Sampel
13. Jenis Sampel yang diperoleh dari manusia (feses)
14. Jumlah Secukupnya

LII. Reagen
13. Jenis Aquadest,NaCl jenuh,NaNO3 jenuh,KCl
14. Penyimpanan jenuh,ZnSO4 jenuh,MgSO4 jenuh,larutan
sukrose
Reagen disimpan pada suhu ruang 20-250 C
LIII. Alat Mikroskop,tabung reaksi dan rak, lidi
pengaduk,kapas alkohol 70%,objek glass,cover
glass,centrifuge

LIV. Langkah Kerja Metode sedimentasi sederhana


1.campur 100 mg (sebesar biji kacang) tinja
dengan air sebanyak 20 kali volum tinja.
2.masukan kedalam gelas urinalisis kemudian di
aduk.
3.tunggu satu jam, 2/3 larutan permukaan
dibuang.tambahkan air,aduk secara hati-hati.
4.ulangi prosedur tersebut sehingga larutan
menjadi jernih.
5.endapan didasar gelas di ambil dengan pipet.
6.periksa dibawah mikroskop
Metode pengapungan langsung
1.campurkan tinja dengan larutan
pengapung(NaCl BJ = 1,20)
2.isi tabung dengan larutan tinja yang sudah
disaring melewati kain kasa secukupnya.
3.tambahkan larutan pengapung sampai
mencapai biir tabung
4.tempelkan gelas penutup pada mulut tabung
reaksi.
5.periksa cairan permukaan yang menempel
pada gelas penutup dibawah mikroskop.
LV. Interpretasi Hasil

LVI. Catatan

Daftar Pustaka Sulistianingsih, Eka. Dkk. 2005. Buku Petunjuk


Disetujui Praktikum Parasitologi Medik. Bandar
lampung : Poltekkes Tanjung Karang
Laboratorium Parasitologi Nomor IK : PAK-001
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang
Nomor Revisi :
INSTRUKSI KERJA
Tanggal :
Judul : Identifikasi kelas sporozoa plasmodium Halaman:
falciparum

Pelaksana : Staf Parasitologi

LVII. Prinsip : pengamatan secara mikroskopis terhadap sediaan preparat protozoa


LVIII. Metode : Mikroskopi
LIX. Sampel
15. Jenis Sampel yang diperoleh dari manusia (darah)
16. Jumlah Secukupnya

LX. Reagen
15. Jenis Anisol
16. penyimpanan Reagen disimpan pada suhu ruang 20-250 C

LXI. Alat Mikroskop

LXII. Langkah Kerja 1. disiapkan mikroskop dengan lensa objektif


lengkap
2. dicari cahaya maksimal
3. diletakkan preparat parasit di atas meja benda
dan dijepit dengan penjepit preparat
4. diteteskan anisol sebanyak 1 tetes di atas
sediaan
5. posisi lensa objektif 100x diatas sediaan,
dibuka diafragma dengan maksimal
6. dicari fokus objek menggunakan makrometer
dan mikrometer sekrub
7. dicari parasit dengan cara zig-zag
8. dilaporkan parasit yang ditemukan
9. setelah selesai pengamatan parasit, preparat
diturunkan
10. dibersihkan lensa okuler dan lensa objektif
dengan kertas lensa
11. mikroskop disimpan dilemari dengan posisi
lensa objektif terkecil diatas meja benda.
LXIII. Interpretasi Hasil

LXIV. Catatan

Daftar Pustaka Sulistianingsih, Eka. Dkk. 2005. Buku Petunjuk


Disetujui Praktikum Parasitologi Medik. Bandar
lampung : Poltekkes Tanjung Karang
Laboratorium Parasitologi Nomor IK : PAK-001
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang
Nomor Revisi :
INSTRUKSI KERJA
Tanggal :
Halaman:
Judul : Identifikasi kelas sporozoa plasmodium vivax

Pelaksana : Staf Parasitologi

LXV. Prinsip : pengamatan secara mikroskopis terhadap sediaan preparat protozoa


LXVI. Metode : Mikroskopi
LXVII. Sampel
17. Jenis Sampel yang diperoleh dari manusia (darah)
18. Jumlah Secukupnya

LXVIII. Reagen
17. Jenis Anisol
18. penyimpanan Reagen disimpan pada suhu ruang 20-250 C

LXIX. Alat Mikroskop


LXX. Langkah Kerja 1. disiapkan mikroskop dengan lensa objektif
lengkap
2. dicari cahaya maksimal
3. diletakkan preparat parasit di atas meja benda
dan dijepit dengan penjepit preparat
4. diteteskan anisol sebanyak 1 tetes di atas
sediaan
5. posisi lensa objektif 100x diatas sediaan,
dibuka diafragma dengan maksimal
6. dicari fokus objek menggunakan makrometer
dan mikrometer sekrub
7. dicari parasit dengan cara zig-zag
8. dilaporkan parasit yang ditemukan
9. setelah selesai pengamatan parasit, preparat
diturunkan
10. dibersihkan lensa okuler dan lensa objektif
dengan kertas lensa
11. mikroskop disimpan dilemari dengan posisi
lensa objektif terkecil diatas meja benda.
LXXI. Interpretasi Hasil

LXXII. Catatan

Daftar Pustaka Sulistianingsih, Eka. Dkk. 2005. Buku Petunjuk


Disetujui Praktikum Parasitologi Medik. Bandar
lampung : Poltekkes Tanjung Karang
Laboratorium Parasitologi Nomor IK : PAK-001
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung Karang
Nomor Revisi :
INSTRUKSI KERJA
Tanggal :
Judul : pembuatan sediaan hapus darah tipis dan hapus Halaman:
darah tebal

Pelaksana : Staf Parasitologi

LXXIII. Prinsip : -pembuatan sediaan darah tipis


Satu tetes darah dibuat apusan seperti lidah kucing dari tebal ketipis kemudian
di fiksasi dengan metanol absolute dicat dngan giemsa.
-Pembuatan sediaan darah tebal
Satu tetes darah dilebarkan dengan diameter satu 1-2 cm kemudian dihemolisa dengan
pewarnaan giemsa
LXXIV. Metode :sediaan hapus darah tipis dan sediaan darah tebal
LXXV. Sampel
19. Jenis Sampel yang diperoleh dari manusia (darah)
20. Jumlah Secukupnya
LXXVI. Reagen Cat giemsa dan metanol absolute
19. Jenis Reagen disimpan pada suhu ruang 20-250 C
20. penyimpanan

LXXVII. Alat Objek glass,kapas alkohol,pipet tetes

LXXVIII. Langkah Kerja Pembuatan sediaan darah tipis


1.siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.bersihkan objek glass dengan kapas alkohol
sampai bebas lemak,supaya sediaan darah tidak
ada gelembung
3.teteskan sampel darah pada objek glass
dibagian pinggir.
4.dibuat hapusan seperti lidah kucing ,dengan
menggeserkan darah pada objek gelas dengan
objek gelas lainnya.
5.setelah sedian kering,difiksasi dengan metanol
absolute(digenangi)selama 30 detik 1
menit,lalu dibuang tanpa pencucian.
6.dicat dengan giemsa selama 7 menit kemudian
dicuci
7.keringkan dan sediaan siap diperiksa
Pembuatan sediaan darah tebal
1.siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.bersihkan objek glass dengan kapas alkohol
sampai bebas lemak,supaya sediaan darah tidak
ada gelembung
3.teteskan satu tetes darah di dua titik ,tetesan
darah jangan terlalu tebal,dan jangan terlalu
diletakkan ditengan atau dipinggir dari objek
gelas
4.dilebarkan dengan ujung objek gelas yang lain
dari tengah keluar dengan diameter 1 cm
kemudian dikeringkan
5.lakukan pengecatan dengan giemsa
6.setelah itu dibilas dengan air mengalir dan
keringkan7.sedian siap diperiksa.
LXXIX. Interpretasi Hasil
LXXX. Catatan

Daftar Pustaka Sulistianingsih, Eka. Dkk. 2005. Buku Petunjuk


Disetujui Praktikum Parasitologi Medik. Bandar
lampung : Poltekkes Tanjung Karang

Anda mungkin juga menyukai