Docslide - Us - Sap Slow Stroke Back Massage Setengah Jadi
Docslide - Us - Sap Slow Stroke Back Massage Setengah Jadi
Docslide - Us - Sap Slow Stroke Back Massage Setengah Jadi
Sub Pokok Bahasan : Teknik Relaksasi Slow Stroke Back Massagge untuk
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi bagi
kesehatan lansia
Hari/tanggal :
Pukul :
Penyaji :
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks. Kesehatan sendiri
adalah suatu keadaan sejahtera badan, fisik, jiwa dan social dimana
memungkinkan setiap orang mampu hidup secara produktif, social dan ekonomis.
Bila sudah sakit maka kesehatan itu akan terasa sangat mahal harganya.
Pertambahan jumlah lansia Indonesia, dalam kurun waktu tahun 1990 -
2025, tergolong tercepat di dunia (Kompas, 25 Maret 2002:10). Meningkatnya
jumlah lansia akan membutuhkan perawatan yang serius karena secara alamiah
lansia itu mengalami penurunan baik dari segi fisik, biologi maupun mentalnya
(Nugroho, 2004). Salah satu menjadi pusat perhatian pada lansia adalah penyakit
hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia, baik di Negara maju maupun
1
Negara berkembang, termasuk Indonesia. RSUP Sanglah tahun 2013
mendapatkan prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun keatas di
Indonesia cukup tinggi mencapai 31,7% dengan penduduk yang mengetahui
dirinya menderita hipertensi hanya 7,2% dan yang minum obat antihipertensi
hanya 0,4%. Prevalensi di Indonesia diperkirakan mencapai 17-21% dari populasi,
dan kebanyakan tidak terdeteksi karena manusia dapat saja mengalami hipertensi
tanpa merasakan gangguan dan gejala (Depkes RI, 2008). Di Bali sekitar 21,6 per
1000 penduduk (Dinkes provinsi Bali,2007). Data jumlah penderita hipertensi dari
Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2009 menyebutkan jumlah penderita
hipertensi essensial di Bali sekitar 1.693 kasus dan pada tahun 2010 meningkat
menjadi 8.837. Tercatat 90% atau lebih penderita hipertensi tidak diketahui
penyebabnya sehingga hipertensi termasuk penyakit primer.
2
lima tahun jika hipertensi tidak diobati. Usaha selama ini yang dilakukan dalam
penatalaksanaan hipertensi adalah penatalaksanaan farmakologis dan non
farmakologis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendekatan non
farmakologis dapat dilakukan pada penderita hipertensi yaitu teknik-teknik
mengurangi stress, penurunan berat badan, pembatasan alkohol, natrium, dan
tembakau, olahraga atau latihan, dan relaksasi yang merupakan intervensi wajib
yang harus dilakukan pada setiap terapi hipertensi (Muttaqin, 2009). Menurut
penelitian Olney (2005) mendapatkan hasil bahwa masase dapat menurunkan
tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi. Penelitian Meek
didapatkan hasil bahwa implikasi keperawatan slow stroke back massage dapat
menurunkan tekanan darah, frekuensi jantung, dan suhu tubuh (Smeltzer, 2004).
Mekanisme slow stroke back massage (pijat lembut pada punggung) yaitu
meningkatkan relaksasi dengan menurunkan aktivitas saraf simpatis dan
meningkatkan saraf parasimpatis sehingga terjadi vasodilatasi diameter arteriol
(Cassar, 2004). Dengan demikian, teknik relaksasi slow stroke back massage tentu
bisa meningkatkan kualitas kesehatan lansia sehingga kualitas hidup lansia pun
juga akan meningkat.
3
E. MEDIA
1. Leaflet
2. Flip cart
F. ISI MATERI
1. Konsep teori tentang hipertensi
2. Pengertian teknik relaksasi slow stroke back massagge
3. Indikasi dan kontraindikasi teknik relaksasi slow stroke back massage
4. Langkah-langkah teknik relaksasi slow stroke back massagge
G. PROSES PELAKSANAAN
1 Pendahuluan:
Menyimak
2 Isi: 15 menit
4
massagge
3 Penutup:
H. SETTING TEMPAT
Penyaji
H. PENGORGANISASIAN
1. Penyaji :
2. Fasilitator :
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap 2 hari sebelum dilakukan penyuluhan
b. Media (leaflet, materi SAP) sudah siap 2 hari sebelum penyuluhan
c. Penyaji sudah siap untuk menjelaskan materi yang akan dibawakan
d. Pasien dan keluarga siap mengikuti penyuluhan
2. Evaluasi Proses Penyuluhan
a. Jalannya proses penyuluhan lancar
b. Waktu efektif sesuai rencana penyuluhan
c. Interaksi dua arah
d. Kehadiran anggota keluarga hadir 70% dan tidak ada yang
meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
e. Klien dan keluarga berperan aktif selama penyuluhan berlangsung
3. Evaluasi Hasil
a. Penyuluhan berjalan sesuai rencana dan tepat waktu
5
b. Masalah yang muncul saat pelaksanaan penyuluhan dapat diatasi
dengan baik
c. Tujuan tercapai yaitu responden dapat memahami tentang isi dari
penyuluhan dan dapat diharapkan akan terjadi perubahan perilaku dan
pengetahuan. Serta keluarga maupun pasien mampu
mendemonstrasikan kembali teknik relaksasi slow stroke back
massage yang nantinya akan selanjutnya dilakukan dirumah.
DAFTAR PUSTAKA
Cassar, M.P. 2004. Hand book of clinical massage. London : Elsevier Churchill
livingstone.
Muhammadun, AS. 2010. Hidup Bersama hipertensi Seringai Darah Tinggi Sang
Pembunuh Sekejap. Yogyakarta : In-Books.
Muttaqin, Arif. 2009. Buku Ajar Asuhan Kperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika
Olney, C.M. 2005. The effect of therapeutic back massage in hypertensive persons
: a preliminary study. Biological Research for Nursing.
RSUP Sanglah. 2013. Hari Kesehatan Sedunia 2013 : Hipertensi The Silent Killer
of Death : http://www.sanglahhospitalbali.com (17 April 2013).
Smeltzer dan Bare. 2004. Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth.
Jakarta : EGC
6
TEKNIK RELAKSASI SLOW STROKE BACK MASSAGE UNTUK
MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI BAGI KESEHATAN LANSIA
7
dilakukan dengan mengusap kulit klien secara perlahan dan berirama dengan
tangan pada bagian punggung dengan kecepatan 60 kali usapan per menit.
Kedua tangan menutup suatu area yang lebarnya 5 cm pada kedua sisi tonjolan
tulang belakang, dari ujung kepala sampai area sacrum. Waktu terbaik untuk
memberikan masase punggung adalah setelah mandi atau sebelum tidur.
Kusyanti (2006), menambahkan bahwa masase dapat dilakukan selama 5-10
menit. Teknik ini berlangsung selama 3-10 menit dan efektif dilakukan 3-5
menit selama tiga hari menunjukkan penurunan tekanan darah yang signifikan
(Potter dan Perry, 2005).
8
7) Bersihkan punggung dengan tisu atau handuk
8) Kemudian kenakan pakaian kembali