didiagnosa
stroke
non-hemoragik.
Dan
mendapat
Pembahasan
1. Tanda, gelaja dan etiologi yang dialami oleh Tn Andi
a. Secara umum, tanda dan gejala SNH :
Kelumpuhan
wajah
atau
anggota
badan
(biasanya
Stroke
lakukar
terjadi
karena
penyakit
pembuluh
halus
berat
bergantung
walaupun
pada
terisolasi
kedalaman
dan
pembuluh
berbatas
yang
tegas,
terkena
seperti
pembulhnya
thrombosis
thrombosis
cenderung
pembuluh
arteri
koronarjia,
yang
oklusi
terjadi
mendadak
dan
total,
otak
cenderung
memiliki
awitan
Stroke
embolik
diklasifikasikan
berdasarkan
arteri
yang
yang
berasal
dari
arteri,
terutama
plak
dan
menjadi
dua
yaitu,
aphasia
motorik
adalah
untuk
mengerti
pembicaraan
orang
lain,
dapat membaca
kata.
Jika
terjadi
ketidakmampuan
melaksanakan
bermacam
perintah
yang
kerusakan
pada
korteks
motor
dan
premotor
dari
Pengulangan
kata
tunggal
mungkin
masih
baik
meskipun
Penderita
menyadari
adanya
ketidakmampuan
ini,
tampak
stroke,
mereka
hampir
selalu
dapat
berkomunikasi
di
Memberikan
cukup
banyak
waktu
dan
terus-menerus
mendapat
stroke.
Stroke diketahui
lebih
banyak
Genetic
Adanya riwayat stroke pada orang tua menaikkan faktor resiko
stroke.
Selain
itu,
kelainan
Pembuluh
Darah
Bawaan
juga
Ras
Penduduk Afrika Amerika dan Hispanic Amerika berpotensi
stroke lebih tinggi dibanding
Eropa
Amerika.
bahwa
Pada
penduduk
penelitian
kulit
hitam
membuktikan
bahwa
meningkatkan terjadinya
stroke.Pola
apneu
tidak
(henti
nafas)
tidur
ngorok
tidur ngorok
sering disertai
hanya berpotensi
menyebabkan
Hal ini
disebabkan
Inaktivitas fisik
Kurangnya aktivitas fisik akan mengakibatkan terjadinya timbunan
lemak dan kolesterol. Hal tersebut dapat memicu terjadinya
penyempitan pembuluh darah maupun penyumbatan.
Hipertensi
Tekanan darah setiap saat berfluktuasi. Kadang-kadang agak turun,
kadang-kadang
meninggi,
terutama
jika
konsumsi
garam
Merokok
Rokok emngandung bayak zat kimia yang berbahaya dalam tubuh.
Selain
dapat
menggangu
fungsi
tubuh,
rokok
juga
memicu
Diabetes mellitus
Diabetes meningkatkan kemungkinan aterosklerosis pada arteri
koronaria, femoralis dan serebral, sehingga meningkatkan pula
kemungkinan stroke sampai dua kali lipat bila dibandingkan dengan
pasien tanpa diabetes.
Penyakit jantung
Penderita penyakit katup jantung dengan atau tanpa atrium fibrilasi
membutuhkan
obat pengencer
darah.
Atrium
fibrilasi
apapun
Aterosklerosis
Dasar timbulnya stroke adalah terjadinya aterosklerosis atau
penyempitan pembuluh darah di otak. Dimulai dari proses inflamasi
meningkatkan
mempengaruhi
tensi
terjadinya
darah
stroke.
secara
Obatobat
tibatiba,
ini
dapat
menyebabkan
Kontrasepsi oral
Resiko
strok
meningkat
pada
penggunaan
kontrasepsi
oral,
Obesitas
BMI (Body Mass Index) yaitu BB (kg) = TB (m) > 25 29,9
dikategorikan
berat
berlebih
(over
weight).
Sedang
>
30
berat
berlebih
(over
weight).
Sedang
>
30
obat pengencer
darah.
Atrium
fibrilasi
apapun
Merokok
Penelitian menunjukkan bahwa merokok merupakan factor resiko
terjadinya stroke terutama dalam kombinasi dengan factor resiko
yang
lain misalnya
pada
kombinasi
merokok
dan pemakaian
dapat menyebabkan iskemik otak. Iskemik yang terjadi dalam waktu yang
singkat kurang dari 10-15 menit dapat menyebabkan defisist sementara
dan bahkan defisist permanen. Sedangkan deficit yang terjadi dalam
waktu lama dapat menyebabkan sel mati permanen dan mengakibatkan
infark pada otak.
Setiap deficit fokal permanen akan bergantung ada daerah otak mana
yang terkena. Daerah otak yang terkena akan menggambarkan pembuluh
darah otak yang terkena. Pembuluh darah yang paling sering mengalami
iskemik adalah arteri serebral tengah dan arteri karotis interna. Defisist
fokal permanen dapat tidak diketahui jika klien pertama kali mengalami
iskemik otak total yang dapat teratasi.
Jika aliran darah ke tiap bagian otak terhambat karena thrombus atau
emboli, maka mulai terjadi kekurangan suplay oksigen ke jaringan otak.
Kekurangan oksigen dalam satu menit dapat menunjukkan gejala yang
dapat pulih seperti kehilangan kesadaran. Sedangkan kekurangan oksigen
dalam waktu yang lebih lama menyebabkan nekrosis mikroskopik neuronneuron. Area yang mengalami nekrosis disebut infark.
Gangguan peredaran darah otak akan menimbulkan gangguan pada
metabolisme
sel-sel
neuron,
dimana
sel-sel
neuron
tidak
mampu
menumbulkan
gegar
otak
dan
kehilangan
kesadaran,
sirkulasi
CSS,
obstruksi
vena,
adanya
edema
dapat
terjadi hemodialisa,
darah dapat mengiritasi pembuluh darah, meningen, dan otak. Darah dan
vasoaktif
yang
dilepas
mendorong
spasme
arteri
yang
berakibat
pasien
stroke).
Neurotam 3 x 3 gr IV
Kandungan : pirasetam 200 mg/ml injeksi, 400 mg; 800 mg; 1200
mg/kapl
Indikasi : pengobatan infark serebral
Kontraindikasi : pada penderita dengan kerusakan ginjal yang parah
(kebersihan
kreatnin
di
bawah
20
ml/menit),
penderita
yang
Assessment
terhadap
adanya
kontraindikasi
harus
Brainact 2 x 500 mg IV
Golongan: Obat Kardiovaskuler | Vasodilator
Kandungan: Sitikoline 250mg
Indikasi: gangguan kesadaran disebabkan oleh kerusakan sel saraf,
trauma kepala, bedak otak dan infark serebral, untuk meningkatkan
rehabilitasi gangguan motorik setelah apopleksi serebral.
Kontraindikasi:
Perhatian: pemberian IV sebaiknya secara perlahan
Efek samping: Hipotensi, kulit kemerahan, insomnia
Dosis: gangguan kesadaran disebabkan oleh kerusakan sel saraf,
trauma kepala, atau bedah otak (sehari: 1-2 x 100-500 mg)
Nursing konsideration:
Apabila dilihat dari efek samping pemberian obat, maka perlu
dipantau tensi klien agar tidak mengalamai penurunan tekanan darah,
berikan asuhan keperawatan tentang masalah keperawatan Insomnia
dan resiko kerusakan integritas kulit.
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Golongan: Antimikroba | antibakteri |Golongan Sefalosporin
Kandungan: Seftriakson Na 1 g
Indikasi: infeksi yang disebabkan oleh bakteri patogen pada saluran
napas, THT, Sepsis, Meningitis, Tulang sendi, dan jaringanlunak, intra
abdomial, genital, profilaksis perioperatif, dan infeksi pada pasien
dengan kekebalan tubuh.
Dosisi: dewasa dan anak: >12th dan anak dengan berat badan >50kg:
sehari 1 x 1-2 gr, dapat dinaikkan sampai sehari 4 gr; bayi s/d 14 hari:
sehari: 1 x 20-50mg/kg BB, tidak boleh lebih dari 50 mg/kg BB. Bayi 15
hari s/d anak 12 tahun: sehari 1 x 20-80 mg/kg BB. Dosis IV 50
mg/kg/BB atau lebih, harus diberikan melalui infus paling cepat 30
menit.
Nursing Consideration:
Pastikan klien meminum obat sesuai dengan dosis yang diberikan
sampai obat habis.
Plavix: Klopidogrel 1 x 75 mg
Antikoagulan, Antiplatelet, dan trombolitik
Indikasi:
pengurangan
keparahan
aterklerosis
nseperti
infark
nhati-hati
pada
pasien
dengan
kemungkinan
resiko
mengandung
subarachnoid
dan
darah
menunjukkan
perdarahan
intracranial.
adanya
Kadar
perdarahan
protein
total
Ultrasonografi
arteriovena
Doppler
(masalah
(USG
system
Doppler)
arteri
mengidentifikasi
karotis
{aliran
penyakit
darah
atau
Hitung
darah
tepi
lengkap
diskrasia
darah,
polisitemia,
Kecepatan
sedimentasi
(LED)
peningkatan
LED
menunjukkan
CT scan
8. Cari dan diskusikan sebuah artikel tentang perawatan pasien dengan SNH.
Penanganan awal stroke
Pada
klien
dengan
stroke
iskemik,
tujuan
penanganan
adalah
yang
disebut
aktivatior
jaringan
plasminogen
(tissue
berakibat
fatal.
Diestimasi
30
pasien
tertangani
dan
satu
menggunakan
penanganan
ini
melebihi
risikonya;
clots yang telah ada. Terapi ini sering digunakan secara akut jika obatobat trombolitik tidak dapat diberikan atau setelah trombolitik telah
diberikan.
Aspirin adalah satu-satunya agen antiplatelet yang telah diakui efektif
untuk penanganan awal stroke iskemik akut. Oleh karena itu, dokterdokter mungkin menggunakan terapi aspirin di awal (48 jam setelah
dimulainya gejala stroke) untuk pasien dengan stroke iskemik yang tidak
menerima alteplase atau antikoagulan.
Platelet normalnya menempel satu sama lain untuk menghentikan
pendarahan. Hal ini kemudian mengarah pada pembentukan blood clot.
Pada stroke, platelet-platelet saling menempel dan membentuk clot pada
arteri-arteri kecil yang kemudian menghambat aliran darah di otak.
Antikoagulan - antikoagulan sering, tetapi secara tidak benar, disebut
sebagai blood thinner yang bekerja dengan menurunkan bentukanbentukan clots tambahan. Heparin dan heparin berberat molekul rendah
adalah antikoagulan.
Karena
tingginya
resiko
pendarahan
berlebih,
antikoagulan
jarang