Anda di halaman 1dari 8

PENGHARAPAN

Di dalam dunia ini kita mempunyai banyak pengharapan . Kita berharap supaya gaji kita naik. Kita
berharap tim favorit kita menang. Pengharapan semacam ini merupakan ekspresi dari kerinduan kkta
secara pribadi untuk masa yang akan datang. Kita memiliki pengharapan mengenai hal-hal yang tidak
pasti. Kita tidak tahu apakah kerinduan kita akan menjadi kenyataan, tetapi kita berharap dapat terjadi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diterangkan bahwa pengharapan berasal dari kata dasar harap
yang berarti mohon, minta, keinginan supaya sesuatu terjadi dan sesuatu itu biasanya hal yang sesuai
dengan kebutuhan atau keinginan.

Pengharapan yang dibicarakan dalam Alkitab berbeda dengan pengharapan yang biasa kita bicarakan
di dunia ini. Pengharapan yang diajarkan oleh Alkitab adalah suatu keyakinan yang teguh dan pasti
bahwa janji-janji Allah untuk masa yang akan datang dipenuhi. Pengharapan ini bukan merupakan
pengharapan yang bersifat mudah-mudahan, tetapi merupakan suatu kepastian tentang apa yang akan
terjadi. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan
sampai ke belakang tabir (Ibrani 6:19).

Pengharapan memiliki tempat seiring dengan iman dan kasih sebagai satu karateristik dari kebajikan
orang Kristen yang Paulus nyatakan di 1 Korintus 13:13. Pengharapan adalah iman yang ditujukan
pada masa yang akan datang.

Pengharapan digunakan di Alkitab dalam dua hal. Penggunaan yang lebih jarang menunujuk pada
obyek pengharapan kita. Kristus merupakan pengharapan untuk hidup kekal. Penggunaan yang lebih
sering adalah sikap keyakinan pada penggenapan dari janji-janji Allah. Orang Kristen dipanggil untuk
berharap, yaitu untuk memiliki keyakinan yang penuh akan kebangkitan umat Allah dan kedatangan
kerajaan Allah. Pengharapan tidak bisa dilepaskan dari kaitannya dengan eskatologi.

Paulus mengingatkan orang-orang Kristen bahwa sampai kerajaan datang dalam kepenuhannya,
orang-orang percaya hanya dapat memiliki pengharapan yang pasti; mereka harus berjalan dengan
iman, bukan dengan penglihatan (2 Korintus 5:7). Pengharapan ini bukan tidak ada dasarnya.
Meskipun kehidupan orang Kristen ditandai oleh penderitaan dibandingkan dengan kemenangan (1
Korintus 4:8-13; 2 Korintus 4:7-18), dasar dari pengharapan kita adalah Allah Tritunggal.

Rahmiati Tanudjaja, Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen,Malang: Literatur SAAT,2014, hal.


327, hal.328.
Berpegang teguh pada pengharapan. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita,
yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir (Ibrani 6:19).

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita

Mengapa dikatakan sauh?

Bayangkan diri kita adalah kapal, bisakah kapal ini tertambat apabila tidak ada sauh? Jelas tidak bisa.
Sauh berfungsi untuk menambatkan kapal pada sebuah daratan agar kapal tidak terbawa arus lautan.
Hati kita ibarat kapal dan pengharapan ibarat sauh. Jiwa kita akan menjadi kuat apabila kita
memiliki pengharapan. Jiwa kita akan menjadi aman apabila kita punya pengharapan. Nah
persoalannya: ke arah mana sauh kita akan kita labuhkan?

Banyak daratan yang menawarkan dirinya sebagai labuhan sauh dari si kapal. Daratan itu antara
lain daratan harta kekayaan, daratan jabatan, daratan ketenaran, daratan pengandalan akan orang lain,
daratan pengandalan diri sendiri. Apakah daratan-daratan tersebut bisa menjadi tempat labuhan? Bisa,
tapi suatu ketika Anda akan mengalami kekecewaan bila Anda melabuhkan sauh Anda pada daratan-
daratan tersebut, karena daratan-daratan tersebut adalah fana, bukan daratan yang kekal. Anda tidak
akan menemukan kedamaian abadi disana.

Adolf Merckie dan Whitney Houston merupakan contoh dari orang-orang yang melabuhkan sauhnya
pada daratan-daratan fana. Adolf Merckie, orang terkaya di Jerman yang mati bunuh diri dengan
alasan keruntuhan perusahaan, ketidakpastian ekonomi, serta ketidakmampuan untuk mencari solusi.
Bisnis utamanya adalah Phoenix Pharmahandel, pengecer obat-obatan terbesar di Jerman dan terbesar
kedua di Eropa setelah Celesio. Jumlah karyawan Phoenix mencapai 22 ribu orang dengan penjualan
tahunan sebesar 21,6 miliar euro atau Rp316,7 triliun. Selain itu, ia juga produsen semen terbesar di
Jerman melalui HeidelbergCement yang memiliki 68 ribu karyawan dan pendapatan tahunan 11 miliar
euro atau Rp 161,3 triliun. Ia juga adalah pemilik saham perusahaan otomotif nomor satu di Jerman,
Volkswagen. Ia nekad menjemput maut dengan cara menabrakkan dirinya ke kereta api yang tengah
melaju kencang. Whitney, Ratu musik pop asal Amerika Serikat ini meninggal bulan Februari 2012
pada usia 48 tahun di Hotel Beverly Hilton yang didiaminya. Campuran mematikan antara alkohol
dan obat-obatan yang dikonsumsi adalah penyebab utama. Dari kedua contoh tersebut, kita melihat
bahwa daratan-daratan fana tersebut bisa dilabuhi tapi tidak memberikan kedamaian kekal. Lalu
dimana daratan yang dapat memberi kedamaian kekal bagi kita?

yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir

Labuhkankanlah sauhmu sampai ke belakang tabir.

Mariskemyeketampi, Pengharapan adalah Sauh yang Kuat dan Aman Bagi Jiwa,
https://mariskemyeketampi.wordpress.com/2013/01/21/pengharapan-adalah-
sauh-yang-kuat-dan-aman-bagi-jiwa-kita/, 27 November 2016, 16.28
Apa itu tabir?

Dalam perjanjian lama, tabir yang dimaksud adalah tabir bait suci. Namun dalam perjanjian baru,
tabir bait suci ini terbelah dua oleh karena kematian Yesus (Markus 15:38). Mengapa tabir bait suci
(secara fisik) terbelah dua? Karena setelah kematian Yesus, bait suci secara fisik dirobohkan.
Konsep penebusan dosa pada Perjanjian Lama (Keimamatan Hukum Taurat) yang dilakukan dengan
cara mempersembahkan korban di Bait Suci diubah dengan konsep penebusan dosa pada Perjanjian
Baru (Keimamatan Yesus) oleh Yesus Kristus sebagai korban penebus dosa, satu untuk selamanya.
Hal ini pernah dikatakan Yesus ketika Ia menyucikan Bait Allah, Rombak Bait Allah ini, dan dalam
tiga hari Aku akan mendirikannya kembali. (Yohanes 2:19). Yang dimaksudkan-Nya dengan Bait
Allah adalah tubuh-Nya sendiri (Yohanes 2:21). Yesus sendiri adalah tabir itu, seperti ada tertulis,
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir yaitu dirinya
sendiri (Ibrani 10:20).

Mengapa dikatakan sampai ke belakang tabir?

Artinya labuhkanlah sauhmu sampai masuk ke dalam tabir itu sendiri. Labuhkanlah pengharapanmu
dalam ke-Allah-an-Nya. Labuhkan pengharapanmu dalam kemahakuasaan-Nya. Apabila kita
melabuhkan pengharapan kita ke dalam kemahakuasaan Allah maka pengharapan kita akan kuat dan
aman.

Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman

Mengapa pengharapan yang dilabuhkan sampai ke dalam tabir dikatakan sebagai pengharapan
yang kuat dan aman?

1. Pengharapan di dalam Yesus adalah pengharapan yang kuat

Mengapa pengharapan di dalam Yesus adalah pengharapan yang kuat?

> Perjanjian Keimamatan Yesus lebih kuat daripada Perjanjian Hukum Taurat

Mari simak ayat berikut:

Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat. (Ibrani 7:21)

Dalam ayat ini dikatakan Yesus sebagai jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat. Perjanjian apa
yang dimaksud? Lalu mengapa dikatakan perjanjian yang jaminannya Yesus adalah perjanjian yang
lebih kuat? Perjanjian yang dimaksud adalah perjanjian keimamatan (Ibrani 7:11-28). Perjanjian
keimamatan adalah perjanjian mengenai penetapan yang menjadi Imam Besar. Imam Besar adalah
imam yang dipilih diantara manusia dan ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan
Allah supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa (Ibrani 5:1).

Mariskemyeketampi, Pengharapan adalah Sauh yang Kuat dan Aman Bagi Jiwa,
https://mariskemyeketampi.wordpress.com/2013/01/21/pengharapan-adalah-
sauh-yang-kuat-dan-aman-bagi-jiwa-kita/, 27 November 2016, 16.33
DOA
Kita dapat berbicara kepada Allah. Allah berbicara secara verbal kepada kita melalui firman-Nya dan
secara non verbal kepada kita melalui pemeliharaanya yang nyata.Kita bersekutu dengan Dia melalui
doa. Berdoa adalah membuka hati dan bercakap-cakap dengan Allah. Berdoa merupakan hak
istimewa bagi kita sebagai anak-anak-Nya. Sayang banyak orang yang merasakan doa sebagai sesuatu
yang membosankan sehingga mereka tidak bisa menikmati saat-saat berdoa. Sementara itu tidak
sedikit orang Kristen yang menjadikan doa sebagai formula mujarab untuk memperoleh kesuksesan,
kesembuhan, dll. Karena berbagai ajaran yang muncul. Namun alkitab mengajarkan bahwa doa
bukanlah aktivitas tanpa makna atau mantra untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Doa
adalah sarana untuk berkomunikasi dan membangun relasi dengan Allah.

UNSUR-UNSUR DOA

Relasi yang sehat akan semakin tumbuh bila unsur-unsur berikut muncul secara wajar dan dinamis
dalam doa-doa kita kepada Allah.

PENYEMBAHAN

Penyembahan merupakan ungkapan hormat kita yang terdalam kepada Allah. Ia adalah Allah yang
Mahakuasa, Pencipta dan Pemelihara segala sesuatu, termasuk diri kita. Perhatikan bagaimana
pemazmur memuji dan memuliakan Allah: Ya Tuhan, Tuhan kami betapa mulianya Nama-Mu di
seluruh bumi. Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan (Mazmur 8:2). Dan sering kali kita
melupakan hal ini dalam doa-doa kita.

PENGUCAPAN SYUKUR

Ucapan syukur adalah wujud sikap berterima kasih kepada Allah atas semua hal yang telah Ia lakukan
dalam hidup kita, termasuk atas keluarga, gereja, bangsa, dan dunia ciptaan-Nya. Ingat dan hitunglah
kebaikan Tuhan, kesetiaan, serta pengampunan-Nya. Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik.
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus
Tuhan, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-
negeri,dari timur daun dari barat, dari utara dan dari selatan (Mazmur 107:1-3).

PENGAKUAN DOSA

Dosa merupakan penghalang relasi kita dengan Allah. Karena itu dengan rendah hati kita harus
mengakui dosa-dosa kita dihadapan Tuhan dalam doa-doa kita, baik dosa dalam pikiran, perkataan,
maupun perbuatan, agar relasi kita dengan Allah dapat kembali dipulihkan. Sebab, Jika kita mengaku
dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yohanes 1:9).

Lea Santoso dan Jimmy Kuswadi, Memulai Hidup Baru,Malang:Tim Staf Perkantas,2007, hal. 17,
hal.18.
PERMOHONAN UNTUK DIRI SENDIRI DAN UNTUK ORANG LAIN

Karena Allah mengasihi kita, Ia ingin supaya kita menyatakan segala keinginan dan kekhawatiran kita
kepada-Nya. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan pemohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6).
Kebutuhan maupun pergumulan yang kita hadapi dapat kita sampaikan secara spesifik, sebagai wujud
darikesungguhan kita memohon pertolongan-Nya atas hal-hal tersebut.

Doa syafaat untuk orang lain merupakan hak istimewa, sekaligus tanggung jawab yang Allah
percayakan kepada kita, umat-Nya. Melalui doa-doa syafaat yang dinaikkan dengan tekun, Allah
menyatakan karnya-Nya mengubah hati manusia maupun keadaan. Berdoalah dengan tekun untuk
keluarga, kawan-kawan dan kenalan Anda agar mereka menerima Yesus sebagai Juru Selamat mereka.
Bagi yang sudah mengenal-Nya berdoalah supaya iman mereka bertumbuh makin dewasa. Selain itu
kita perlu berdoa untuk berbagai kebutuhan dan pergumulan sehari-hari yang dialami oleh orang-
orang di sekitar kita, kondisi bangsa dan negara, dan pekerjaan Tuhan secara luas ( 1 Timotius 2:1-2).

DOA YANG HIDUP DAN HIDUP YANG BERDOA

Keempat unsur doa di atas tidak harus selalu muncul bersama-sama setiap kali kita berdoa dan diatur
secara kaku sebagai liturgi yang wajib diikuti. Tetapi bagian yang jarang dilakukan seperti
penyembahan dan pengucapan syukur memang perlu diberi perhatian khusus. Dengan sengaja kita
bisa mendisplin diri untuk lebih banyak mengucap syukur atas semua berkat-Nya (termasuk jawaban
atas doa-doa kita), supaya kita lebih sedikit dan tidak hanya meminta.

Komunikasi yang wajar dan hati yang tulus melahirkan doa-doa yang hidup. Doa mengalir sebagai
ungkapan hati yang terdalam dan disamapaikan apa adanya. Kesedihan dan pergumulan yang berat
pun dapat dibawa dalam doa, tanpa perlu dipoles dengan kata-kata puitis. Dengan demikian saat
berdoa menjadi saat yang penuh keterbukaan dan keakraban dalam persekutuan dengan Allah. Doa
bukan lagi suatu kewajiban, melainkan sesuatu yang dinanti-nantikan dan dilakukan dengan antusias
(Mazmur 5:4).

Selain pemahaman dan penghayatan yang benar, perlu ketekunan untuk membangun hidup yang
berdoa. Kadang-kadang kita mengalami kejenuhan dalam berdoa. Misalnya karena permohonan yang
belum terjawab. Apapun keadaannya, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk tekun berdoa
dengan tiada jemu (Lukas 18:1-8).

Ibid., hal. 18, hal.19.

Bagaimana cara berdoa yang pantas?


Apakah berdoa lebih baik dilakukan dengan berdiri, duduk, berlutut, atau
tunduk? Apakah tangan kita harusnya terbuka, tertutup atau terangkat kepada
Allah? Apakah mata kita harus tertutup ketika kita berdoa? Apakah lebih baik
berdoa di dalam bangunan gereja atau di alam terbuka? Apakah kita harus
berdoa di pagi hari ketika baru bangun, atau pada waktu malam sebelum tidur?
Apakah ada kata-kata yang kita perlu ucapkan dalam doa kita? Bagaimana kita
memulai doa kita? Apa cara yang pantas untuk mengakhiri doa?
Pertanyaan-pertanyaan ini, dan lainnya, adalah pertanyaan-pertanyaan yang
umum ditanyakan mengenai doa. Apa cara yang pantas untuk berdoa? Apakah
hal-hal di atas ada artinya?

Terlalu sering doa dipandang sebagai rumusan magis. Ada yang percaya
bahwa kalau kita tidak mengucapkan hal-hal yang tepat secara persis, atau
berdoa dengan posisi yang benar, Allah tidak akan mendengar atau menjawab
doa kita. Pandangan ini sama sekali tidak alkitabiah.

Allah tidak menjawab doa kita berdasarkan kapan kita berdoa, di mana kita,
bagaimana posisi badan kita, atau urutan kata-kata kita. Melalui 1 Yohanes 5:14-
15 kita diajarkan untuk memiliki keyakinan ketika datang kepada Allah dalam
doa. Kita tahu bahwa Dia mendengarkan kita dan akan memberi apa saja yang
kita minta selama itu sesuai dengan kehendak-Nya.

Demikian pula Yohanes 14:13-14 menyatakan, dan apa juga yang kamu minta
dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam
Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya (Yohanes 14:13-14).

Menurut ayat ini dan ayat-ayat lainnya, Allah menjawab permohonan doa
berdasarkan apakah yang diminta itu seturut dengan kehendak-Nya dan dalam
nama Yesus (untuk mempermuliakan Yesus).

Jadi bagaimana cara yang pantas untuk berdoa? Filipi 4:6-7 memberitahu kita
untuk berdoa dengan tidak kuatir, berdoa untuk segala hal dan berdoa dengan
hati yang bersyukur.

Allah akan menjawab doa-doa demikian dengan hadiah damai sejahtera-Nya ke


dalam hati kita. Cara yang pantas untuk berdoa itu mencurahkan hati kita
kepada Allah, jujur dan terbuka dengan Allah, karena Dia mengenal kita lebih
dari kita mengenal diri kita sendiri.
Kita harus membawa permohonan kita kepada Allah dengan mengingat bahwa
Allah mengetahui apa yang terbaik. Ia tidak akan mengabulkan permohonan
yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya bagi kita.
Got Questions Ministries, Bagaimana cara berdoa yang pantas?,
https://gotquestions.org/Indonesia/cara-yang-pantas-untuk-berdoa.html, 27
November 2016, 18.01

Kita harus mengungkapkan kasih, rasa terima kasih kita dan menyembah Allah
dalam doa tanpa kuatir mengenai mengucapkan kata-kata yang tepat. Allah
lebih tertarik dengan isi hati kita daripada kelancaran kata-kata kita.

Yang paling dekat sebagai pola doa dalam Alkitab itu Doa Bapa Kami dalam
Matius 6:9-13. Harap dipahami bahwa Doa Bapa Kami itu bukanlah doa yang kita
harus hafalkan dan ulangi di hadapan Allah.

Itu hanyalah contoh dari hal-hal yang seharusnya tercakup dalam doa kita ketika
kita berdoa penyembahan, percaya kepada Allah, permintaan, pengakuan
dosa, dan penaklukan diri.

Kita harus berdoa untuk hal-hal yang dibicarakan dalam Doa Bapa Kami dengan
menggunakan kata-kata kita dan menyesuaikannya dengan perjalanan hidup
kita sendiri dengan Allah.

Cara yang pantas untuk berdoa itu ketika kita mengungkapkan hati kepada
Allah.

Duduk, berdiri, atau berlutut, tangan terbuka atau tertutup, mata terbuka atau
tertutup, dalam gereja, di rumah, atau di luar, pagi atau malam semua ini
bukan hal-hal yang penting, bergantung kepada kesukaan, keyakinan dan
kepantasan masing-masing. Kehendak Allah itu kepada doa yang sungguh-
sungguh dan hubungan pribadi antara Dia dan kita.

Doa dan Roh Kudus. "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita;
sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri
berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa
Ia sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus" (Roma 8:26-
27).
Got Questions Ministries, Bagaimana cara berdoa yang pantas?,
https://gotquestions.org/Indonesia/cara-yang-pantas-untuk-berdoa.html, 27
November 2016, 18.15

Anda mungkin juga menyukai