Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENERAPAN TEKNOLOGI KOMPUTER


DI BIDANG
PERTAHANAN DAN KEAMANAN

KELOMPOK VI

OLEH :

1. EMA PUTRI SARI (13351178)


2. DANDI RAHMADANI (13351202)
3. WILLY SYAHPUTRA (13351131)
4. M. WAHYU RIDHO (13351205)
5. FAJAR RAMADHAN (13351135)
6. RAHMAT KURNIAWAN (13351207)

TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPAN
MEDAN
T.A 2016 / 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1. Perkembangan Teknologi Informasi di Bidang Hankam

Teknologi informasi merupakan perpaduan dari teknologi telekomunikasi dan


komputer. Dengan perkembangan kedua teknologi tersebut memungkinkan orang dapat
berinteraksi dari satu tempat ke tempat lain tidak perlu melihat batasan wilayah ataupun
negara. Teknologi informasi tidak hanya digunakan di bidang industri ataupun ekonomi,
tetapi juga di bidang pertahanan dan keamanan suatu negara. Fungsi pertahanan dan
keamanan negara merupakan fungsi hakiki dari sebuah negara yang berdaulat, sehingga
menjadi hak dan kewajiban seluruh warga negara, dan bukan semata-mata tanggung jawab
Departemen Pertahanan dan TNI saja.

Penggunaan teknologi informasi telah menyebar ke segala bentuk organisasi.


Organisasi militer misalnya, menempatkan teknologi informasi sebagai salah satu senjata
yang mendukung kekuatan dan persatuan organisasi. Hal ini sejalan dengan kekhasan
organisasi militer yang selalu menuntut kecepatan dan ketepatan informasi sebelum
mengambil sebuah keputusan (perumusan strategi). Ini berarti teknologi informasi akan
sangat berpengaruh terhadap perubahan strategi militer.

Dewasa ini hampir seluruh sistem yang digunakan untuk kepentingan militer seperti
komando dan kendali, intelijen, pengintaian dan pengamatan, bentuk platform persenjataan
telah telah memanfaatkan kedua teknologi tersebut. Tentunya untuk menjaga faktor
keamanan pada sistem tersebut perlu ada upaya untuk melindunginya terhadap pihak-pihak
yang berupaya untuk mengacaukan sistem tersebut. Konsep perlindungan sistem perlu
ditempuh mengingat sistem tersebut selain membentuk suatu jaringan juga memanfaatkan
gelombang elektromagnetik yang rawan terhadap gangguan penyadapan dan pengrusakan
data pada saat terjadi proses interaksi. Mengingat lompatan kemajuan teknologi
informasi demikian pesatnya, maka perkembangan kedua teknologi perlu disimak secara
seksama sebagai bahan antisipasi dalam menghadapi perang informasi pada abad ini.

Dalam doktrin militer, informasi merupakan kunci pada setiap operasi militer.
Kegiatan militer yang ada bersandar pada peralatan komunikasi berkecepatan tinggi dan
komputer. Berdasarkan fakta ini, terciptalah suatu konsep baru yang disebut dengan Perang
Informasi (Information Warfare) yaitu persaingan untuk mendapat keunggulan
informasi. Teknologi informasi dikombinasikan dengan teknologi perang lainnya
memungkinkan untuk menciptakan jenis perang yang secara kualitatif berbeda. Seperti
penggunaan robot pada saat penyergapan Noordin M.Top palsu. Perkembangan teknologi
informasi yang sangat cepat juga menyebabkan perubahan yang sangat cepat dalam bidang
militer. Mungkin juga beberapa puluh tahun lagi militer akan memakai robot untuk
berperang, bukan dengan manusia lagi.

Perlu diketahui bahwa teknologi informasi pertama kali digunakan di Departemen


Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969. Teknologi canggih di bidang militer sangat
dibutuhkan pada saat berperang. Saat ini, Amerika memiiki pesawat F-22 Raptor yang
merupakan satu satunya pesawat jet tempur generasi kelima yang telah dioperasikan oleh
sebuah negara di dunia. Begitu banyaknya teknologi canggih dan sensitif yang dimasukkan
ke pesawat ini , mesin dan sistem kontrol penerbangan yang terhebat, sistem komputer
jaringan khusus, termasuk teknologi mengelak radar.

Banyak negara telah mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi,


teknologi kedirgantaraan, bioteknologi, teknologi propulsi, teknologi pembangkit energi dan
nanoteknologi untuk menggerakan industri pertahanannya dalam rangka memproduksi
alutsista yang digunakan untuk memperkuat militernya dan juga untuk menyiapkan sebagai
produsen alutsista yang siap bersaing dengan negara produsen lain. Negara-negara maju
seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Rusia dan Jepang secara berkelanjutan
mengembangkan industri pertahanannya untuk memperkuat kekuatan militernya dan
menjadikan sebagai negara pengekspor alutsista.

Di beberapa kawasan muncul negara sebagai kekuatan baru dengan disertai peralatan
militer yang canggih. India dan China merupakan contoh negara yang memiliki kekuatan
militer sekaligus kekuatan ekonomi yang tangguh. Mereka memanfaatkan kemajuan Iptek
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menggiatkan industri pertahanannya.
China mengembangkan kemampuan militer yang berteknologi tinggi dengan membangun
angkatan bersenjata yang terkomputerisasi, kemampuan tempur berbasis teknologi informas.
Sedangkan India dengan kemajuan elektroniknya berhasil mengembangkan pembuatan
pesawat, helikopter, dan rudal yang cukup disegani.

Perkembangan teknologi informasi akan berpengaruh pada sistem pelatihan dan


pendidikan terutama yang berkaitan dengan senjata baru. Karena penggunaan teknologi
informasi yang cukup intensif, tentara mengenyam pendidikan yang lebih tinggi
dibandingkan orang yang bergerak pada bisnis. Jadi, dalam peperangan saat ini militer tidak
hanya sekedar menarik pelatuk saja tetapi memerlukan personel dengan kemampuan yang
cukup tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Peranan Komputer di bidang Pertahanan dan Keamanan


Di bidang militer, tentu saja komputer memiliki banyak peranan penting, yaitu di
antaranya :

A. Mengendalikan senjata dan peluru kendali


Komputer digunakan untuk mensimulasikan perilaku sistem senjata dan memberikan
praktik kepada orang yang dilatih dan memungkinkan mereka belajar dari kesalahan fatal
yang mematikan. Komputer juga dapat merekam kinerja yang berlatih dan menampilkannya
kembali Banyak anggota militer masuk medan perang dengan pengalaman terbatas dalam
penggunaan amunisi.
Komputer dapat digunakan untuk mengidentifikasi target dan mengarahkan peluru
mereka. Tentara dan senjatanya dapat dilengkapi oleh penerima Global Positioning System
(GPS) yang mengidentifikasi lokasi teman atau lawan. Bahkan computer pun dapat
membantu menciptakan penangkal senjata yang notabene canggih seperti penangkal rudal.
Peluru kendali (disingkat: rudal), peluru berpandu atau misil adalah senjata roket militer yang
bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau
menyesuaikan arah.
Ada beberapa macam peluru kendali, yaitu :
1. Balistik
Peluru kendali yang memakai lintasan trayektori yang ditentukan oleh balistik dalam
sistem pengirimannya. Peluru kendali ini hanya dikendalikan dalam masa peluncuran saja.
2. Jelajah
Peluru kendali yang memakai sayap dan menggunakan jet sebagai tenaga penggerak.
Peluru kendali jelajah intinya adalah bom terbang.
3. Anti kapal
Rudal yang fungsi utamanya adalah untuk menghancurkan kapal.

B. Operasi persandian dan juga pengirimannya


Selaras dengan peningkatan tugas umum pemerintah dan pembangunan, perubahan
lingkungan stategik persandian, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
kegiatan persandian mengalami banyak perubahan. Pengembangan tersebut meliputi aspek
pemanfaatan persandian di lingkungan instansi pemerintah, pengembangan organisasi, dan
pengembangan teknologi persandian yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi.
Dalam era teknologi informasi modern dikenal internet dan komputer yang mampu
mentransmisikan secara elektronis (komunikasi elektronis) segala bentuk data informasi
secara cepat, tepat, efektif efisien serta convenient (nyaman, gampang). Bahkan para industri
teknologi informasi meng-claim dapat pula menjamin konfidensialitas (kerahasiaan)
berita/informasinya dalam sistem komunikasi yang umum dan terbuka itu. Perlu diamati lebih
dalam dan tajam apakah umum dan terbuka itu benar-benar mampu melindungi
konfidensialitas atau kerahasiaan pada umumnya.

C. Simulasi Perang
Simulasi adalah program (software) komputer yang berfungsi untuk menirukan
perilaku sistem nyata (realitas) tertentu. Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan
(training), studi perilaku sistem behaviour) dan hiburan / permainan (game).Beberapa contoh
simulasi komputer, antara lain : simulasi terbang (ight simulation), simulasi sistem ekonomi
makro, simulasi sistem perbankan, simulasi antrian layanan bank (service queue), simulasi
game strategi pemasaran (market game), simulasi perang (war game simulation), simulasi
mobil (car simulation), simulasi tenaga listrik (power plan simulation), simulasi tata kota (sim
city).
Dalam hal peningkatan kemampuan pasukan, US Army mencoba model pertempuran
yang menghubungkan setiap prajurit dengan sistem senjata secara elektronis. Tim peneliti
dari Motorola dan laboratorium US Army di Natick, Massachusetts, merencanakan suatu
prototipe dari peralatan untuk tentara masa depan. Helm prajurit dilengkapi dengan mikrofon
untuk komunikasi, night-vision goggles dan thermal-imaging sensors untuk melihat di tempat
gelap, dilengkapi layar di depan mata untuk mengetahui posisi dan mampu memberikan
informasi yang akurat. Selama simulasi pertempuran di Fort Leavenworth, Kansas, divisi
infantri dengan 20.000 personel, yang dilengkapi perlengkapan yang mutakhir tersebut,
mampu menaklukkan pasukan dengan kekuatan tiga kali lebih besar. (Washington, D. W.
Onward Cyber Soldier. Time Magazine, 146 (8))

D. Navigasi alat-alat perang


Komputer pun digunakan untuk navigasi alat perang, contohnya radar dan sonar.
Radar adalah singkatan dari Radio Detection dan Ranging. Alat ini hampir sama dengan
sonar, tetapi menggunakan gelombang radio sebagai pengganti gelombang suara. Gelombang
radio dipancarkan dan dipantulkan kembali oleh benda keras yang diterpanya. Semakin jauh
benda yang diterpa gelombang itu semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh gelombang
untuk kembali. Bentuk benda dan jaraknya ditayangkan pada sebidang layar mirip televisi.
Radar dikembangkan pada tahun 1930-an dan digunakan dalam Perang Dunia II untuk
mengetahui kadatangan pesawat musuh. Kini radar digunakan dalam banyak bidang. Radar
digunakan kapal laut dan pesawat terbang untuk melihat keadaan sekelilingnya pada waktu
malam dan dalam kabut tebal.
Sonar adalah alat yang mula-mula digunakan untuk menemukan kapal selam di bawah
air. Alat itu diciptakan oleh Inggris selama Perang Dunia I untuk memburu kapal selam
Jerman yang menenggelamkan banyak kapal sekutu. Sonar merupakan akronim dan Sound
Navigation and Ranging artinya navigasi dan penentuan jarak dengan bantuan bunyi.

2. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Komputer Pada Bidang


Pertahanan dan Keamanan.

Pemanfaatan teknologi informasi di berbagai kehidupan, khususnya di bidang


pertahanan dan keamanan atau militer perlu diantisipasi perkembangannya karena disatu sisi
dapat membawa dampak untuk kebaikan (positif) tapi disisi lain berdampak pengrusakan
(negatif). Dampak positif antara lain :

1. Dari sisi komandan, teknologi informasi dapat mempercepat


penyampaian informasi sehingga dapat mempercepat pengambilan
keputusan.
2. Dari sisi pasukan, teknologi informasi membantu pasukan untuk
memperoleh informasi pada waktu dan tempat yang tepat sehingga
pasukan menjadi lebih fleksibel dalam bergerak.
3. Meningkatkan kualitas pemilihan strategi dengan Decision Support
System.
4. Peningkatan akurasi dan keandalan teknologi persenjataan dengan
rekayasa hardware dan software.
5. Pemerolehan personel militer yang mumpuni yaitu dengan
rekrutmen berbasis teknologi informasi.
6. Dengan penguasaan pengetahuan yang disebabkan oleh kemajuan
dalam bidang teknologi informasi, musuh dapat dibuat bertekuk lutut
melalui sarana yang berupa teknologi komputer. Sebagai contoh,
penggunaan program kecerdasan buatan untuk mensimulasikan
formasi dan kekuatan musuh memungkinkan serangan menjadi efektif
dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.

Adapun dampak negatifnya antara lain :


1. Penyalahgunaan satelit oleh para teroris seperti, melacak kondisi
tempat mereka akan melakukan kejahatan.
2. Melalui media internet, pelaku teroris dapat berkomunikasi dengan
sesama teroris maupun untuk mencari pengikut.
3. Berkaitan dengan teknologi senjata pemusnah massal (Weapon
of MassDestruction / WMD) seperti senjata nuklir dan senjata biologi,
dikhawatirkan akan menjadi ancaman terbesar bagi suatu negara bila
digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
4. Perkembangan yang cepat dari teknologi informasi beserta
teknologi perang lainnya memungkinkan menciptakan jenis perang
yang secara kualitatif berbeda, seperti pada Perang Teluk, perang
dimana penguasaan pengetahuan mengungguli senjata dan taktik.
5. Munculnya perang informasi dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi, karena sifat penggunaan sistem secara bersama
(sharing), sehingga memungkinkan pihak-pihak yang tidak
berkompeten pada suatu sistem dapat melakukan akses ke pihak lain
tanpa mengalami kendala.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami simpulkan pada makalah ini adalah teknologi
berkembang dari hari ke hari semakin pesat diberbagai bidang salah satunya yang kami bahas
adalah Teknologi Informasi dibidang Pertahanan dan Keamanan. Militer telah
menempatkan teknologi informasi sebagai salah satu senjata yang mendukung kekuatan dan
soliditas organisasi.
Penerapan teknologi informasi pada organisasi militer dapat meningkatkan kualitas
pemilihan strategi (dengan Decision Support System), peningkatan akurasi dan keandalan
teknologi persenjataan (dengan rekayasa hardware dan software), pemerolehan personel
militer yang mumpuni (dengan rekrutmen berbasis teknologi informasi) dan proses
pembinaan personel militer yang lebih baik (dengan sistem informasi).
DAFTAR PUSTAKA

1. http://ikrimatulhusna1.blogspot.co.id/2013/11/manfaat-komputer-di-bidang-
militer.html

2. https://ayups87.wordpress.com/2014/01/22/teknologi-informasi-di-bidang-
pertahanan-dan-keamanan-negara-militer/

3. https://id.scribd.com/doc/54019635/Penerapan-Komputer-Di-Bidang-an-Dan-
Keamanan

4. http://zulnoviana.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai