KELOMPOK VI
OLEH :
TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPAN
MEDAN
T.A 2016 / 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini hampir seluruh sistem yang digunakan untuk kepentingan militer seperti
komando dan kendali, intelijen, pengintaian dan pengamatan, bentuk platform persenjataan
telah telah memanfaatkan kedua teknologi tersebut. Tentunya untuk menjaga faktor
keamanan pada sistem tersebut perlu ada upaya untuk melindunginya terhadap pihak-pihak
yang berupaya untuk mengacaukan sistem tersebut. Konsep perlindungan sistem perlu
ditempuh mengingat sistem tersebut selain membentuk suatu jaringan juga memanfaatkan
gelombang elektromagnetik yang rawan terhadap gangguan penyadapan dan pengrusakan
data pada saat terjadi proses interaksi. Mengingat lompatan kemajuan teknologi
informasi demikian pesatnya, maka perkembangan kedua teknologi perlu disimak secara
seksama sebagai bahan antisipasi dalam menghadapi perang informasi pada abad ini.
Dalam doktrin militer, informasi merupakan kunci pada setiap operasi militer.
Kegiatan militer yang ada bersandar pada peralatan komunikasi berkecepatan tinggi dan
komputer. Berdasarkan fakta ini, terciptalah suatu konsep baru yang disebut dengan Perang
Informasi (Information Warfare) yaitu persaingan untuk mendapat keunggulan
informasi. Teknologi informasi dikombinasikan dengan teknologi perang lainnya
memungkinkan untuk menciptakan jenis perang yang secara kualitatif berbeda. Seperti
penggunaan robot pada saat penyergapan Noordin M.Top palsu. Perkembangan teknologi
informasi yang sangat cepat juga menyebabkan perubahan yang sangat cepat dalam bidang
militer. Mungkin juga beberapa puluh tahun lagi militer akan memakai robot untuk
berperang, bukan dengan manusia lagi.
Di beberapa kawasan muncul negara sebagai kekuatan baru dengan disertai peralatan
militer yang canggih. India dan China merupakan contoh negara yang memiliki kekuatan
militer sekaligus kekuatan ekonomi yang tangguh. Mereka memanfaatkan kemajuan Iptek
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menggiatkan industri pertahanannya.
China mengembangkan kemampuan militer yang berteknologi tinggi dengan membangun
angkatan bersenjata yang terkomputerisasi, kemampuan tempur berbasis teknologi informas.
Sedangkan India dengan kemajuan elektroniknya berhasil mengembangkan pembuatan
pesawat, helikopter, dan rudal yang cukup disegani.
C. Simulasi Perang
Simulasi adalah program (software) komputer yang berfungsi untuk menirukan
perilaku sistem nyata (realitas) tertentu. Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan
(training), studi perilaku sistem behaviour) dan hiburan / permainan (game).Beberapa contoh
simulasi komputer, antara lain : simulasi terbang (ight simulation), simulasi sistem ekonomi
makro, simulasi sistem perbankan, simulasi antrian layanan bank (service queue), simulasi
game strategi pemasaran (market game), simulasi perang (war game simulation), simulasi
mobil (car simulation), simulasi tenaga listrik (power plan simulation), simulasi tata kota (sim
city).
Dalam hal peningkatan kemampuan pasukan, US Army mencoba model pertempuran
yang menghubungkan setiap prajurit dengan sistem senjata secara elektronis. Tim peneliti
dari Motorola dan laboratorium US Army di Natick, Massachusetts, merencanakan suatu
prototipe dari peralatan untuk tentara masa depan. Helm prajurit dilengkapi dengan mikrofon
untuk komunikasi, night-vision goggles dan thermal-imaging sensors untuk melihat di tempat
gelap, dilengkapi layar di depan mata untuk mengetahui posisi dan mampu memberikan
informasi yang akurat. Selama simulasi pertempuran di Fort Leavenworth, Kansas, divisi
infantri dengan 20.000 personel, yang dilengkapi perlengkapan yang mutakhir tersebut,
mampu menaklukkan pasukan dengan kekuatan tiga kali lebih besar. (Washington, D. W.
Onward Cyber Soldier. Time Magazine, 146 (8))
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami simpulkan pada makalah ini adalah teknologi
berkembang dari hari ke hari semakin pesat diberbagai bidang salah satunya yang kami bahas
adalah Teknologi Informasi dibidang Pertahanan dan Keamanan. Militer telah
menempatkan teknologi informasi sebagai salah satu senjata yang mendukung kekuatan dan
soliditas organisasi.
Penerapan teknologi informasi pada organisasi militer dapat meningkatkan kualitas
pemilihan strategi (dengan Decision Support System), peningkatan akurasi dan keandalan
teknologi persenjataan (dengan rekayasa hardware dan software), pemerolehan personel
militer yang mumpuni (dengan rekrutmen berbasis teknologi informasi) dan proses
pembinaan personel militer yang lebih baik (dengan sistem informasi).
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ikrimatulhusna1.blogspot.co.id/2013/11/manfaat-komputer-di-bidang-
militer.html
2. https://ayups87.wordpress.com/2014/01/22/teknologi-informasi-di-bidang-
pertahanan-dan-keamanan-negara-militer/
3. https://id.scribd.com/doc/54019635/Penerapan-Komputer-Di-Bidang-an-Dan-
Keamanan
4. http://zulnoviana.blogspot.co.id/