Penemu
Penemu
Al-Farghani juga termasuk orang yang turut memperindah Darul Hikmah al-Ma'mun dan
mengambil bagian dalam proyek pengukuran derajat garis lintang bumi. Al-Farghani juga
berhasil menjabarkan jarak dan diameter beberapa planet. Pada masa itu, hal tersebut
merupakan pencapaian yang sangat luar biasa.
Hasil penelitian al-Farghani di bidang astronomi ditulisnya dalam berbagai buku. Harakat as-
Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum (Asas-Asas Ilmu Bintang) adalah salah satu karya
utamanya yang berisi kajian bintang-bintang. Sebelum masa Regiomontanus, Harakat as-
Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum adalah salah satu buku yang sangat berpengaruh bagi
perkembangan astronomi di Eropa.
Di dalam buku tersebut, al-Farghani memang mengadopsi sejumlah teori Ptolemaeus, tapi ia
mengembangkanya lebih lanjut hingga membentuk teorinya sendiri. Tak heran, Harakat a-
Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum mendapatkan respon yang positif dari para ilmuwan
muslim dan non muslim. Buku ini pun diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Harakat as-
Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris mengalami
perubahan judul menjadi The Elements of Astronomy. Pada abad XII, buku ini diterjemahkan
pula dalam dua versi bahasa Latin. Salah satunya diterjemahkan oleh John Seville pada tahun
1135, sebelum kemudian direvisi oleh Regiomontanus pada tahun 1460-an. Sebelum tahun
1175, karya ini juga sempat diterjemahkan oleh Gerard Ceremona
Tidak hanya aktif di bidang astronomi, al-Farghani juga aktif di bidang lain, seperti teknik.
Seorang ilmuwan yang bernama Ibnu Tughri Birdi berkata bahwa al-Farghani pernah ikut
melakukan pengawasan pada proyek pembangunan Great Nilometer di Kairo Lama (861).
Nilometer adalah sebuah alat pengukur pasang-surut air sungai Nil. Alat ini dibangun di pulau
Roda, sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan Kairo. Nilometer berbentuk tiang yang
mampu mencatat ketinggian air. Bangunan tersebut berhasil diselesaikan bersamaan dengan
meninggalnya khalifah al-Mutawwakil, sang pencetus pembagunan Nilometer.
Al-Farghani juga pernah ditugaskan melakukan pengawasan pada sebuah proyek penggalian
kanal di kota baru, al-Ja'fariyya, yang terletak berdekatan dengan Samaran di daerah Tigris.
Proyek tersebut bernama Kanal al-Ja'fari. Saat itu, al-Farghani memerintahkan para pekerja
untuk membuat bagian hulu kanal lebih dalam dari pada bagian yang lain. Dengan begitu,
tidak akan ada air yang mengaliri kanal tersebut, kecuali jika permukaan air sungai Tigris
sedang pasang. Kebijakan al-Farghani ini sempat membuat khalifah marah, namun hitungan
al-Farghani kemudian dibenarkan oleh seorang pakar teknik yang berpengaruh, Sind bin Ali.
Akhirnya, sang khalifah mau menerima kebijakan tersebut. Dalam bidang teknik, al-Farghani
juga membuat karya dalam bentuk buku, yaitu Kitab al-Fusul, Ikhtiyar al-Majisti, dan Kitab
'Amal al-Rukhamat.
Karya utama al-Farghani yang berbahasa Arab masih tersimpan baik di Oxford, Paris, Kairo,
dan di perpustakaan Universitas Princeton. Atas karya dan jasanya yang begitu banyak, nama
al-Farghani dikenal sebagai salah satu perintis astronomi modern. Al-Farghani adalah tokoh
yang memperkenalkan sejumlah istilah astronomi asli Arab pada dunia, seperti azimuth,
nadir, dan zenith.
Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang
berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di
dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan
kimia.
Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang
astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu
falaq [pengetahuan tentang
bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta
tafsiran yang berkaitan dengan bintang.
Pribadi al-Khawarizmi
Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat
dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwapencapaian-pencapaian yang tertinggi telah
diperoleh oleh orang-orang Timur. Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann
berkata." al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang
mengabdikan hidupnya untuk dunia sains".
Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti:
geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam
matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul
geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid :
geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu geo yang berarti bumi dan
metri berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang
berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman
firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani
sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah
menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini terutama pada abad ke9M.