Anda di halaman 1dari 6

PEMBUATAN PEREAKSI

1. Daftar Pereaksi
a. NaCl 0,1 M 100 ml
1). NaCl (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Natrii Chloridum
Nama Lain : Natrium klorida
RM : NaCl
BM : 58,44
Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk
hablur putih; tidak berbau; rasa asin
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian
gliserol P; sukar larut dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sumber ion klorida dan ion natrium
2). Prosedur Kerja (Ditjen POM, 1979)
Larutkan NaCl dengan sedikit aquadest. Pindahkan secara
kuantitatif ke dalam labu takar. Encerkan dengan aquadest sampai
batas tanda. Aduk dan homogenkan. Masukkan ke dalam botol coklat
dan beri label.
3). Perhitungan:
Diketahui
BM = 58,44
V = 100 ml (0,1 L)
Penyelesaian
gram = M x V x BM
= 0,1 x 0,1 L x 58,44
= 0,58 gram
4). Cara Kerja:
Disiapkan alat dan bahan, ditimbang NaCl sebanyak 0,58 gram
kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 mL, lalu ditambah
dengan aquadest secukupnya hingga NaCl larut, selanjutnya
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, kemudian ditambahkan
dengan aquadest sampai batas tanda lalu dihomogenkan, setelah itu
dimasukkan ke dalam botol coklat dan diberi etiket.
b. CH3COOH 0,1 M 100 ml
1). CH3COOH (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Acidum aceticum
Nama Lain : Asam Asetat
RM : CH3COOH
BM : 60
Pemerian : cairan jernih; tidak berwarna; bau menusuk; rasa
asam; tajam.

HADIJA RUSLAN TONANG SESILYA GESTANOVITA R


15020150128
PEMBUATAN PEREAKSI

Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) P


dan dengan gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Zat tambahan.
2). Prosedur Kerja (Ditjen POM, 1979)
Tentukan volume larutan asam asetat 100% yang dibutuhkan
untuk membuat larutan asam asetat 0,1 M sebanyak 100 ml.
Masukkan volume larutan asetat 100% yang sudah dihitung ke gelas
beker atau gelas kimia. Tambahkan sedikit aquadest kira-kira 25 ml.
Aduk larutan dalam gelas kimia tersebut dengan pengaduk kaca
sampai tercampur/larut. Pindahkan larutan asam asetat yang sudah
diaduk tadi ke dalam labu ukur 100 ml dan tambahkan dengan
aquadest sampai batas tanda. Masukkan ke dalam botol coklat yang
telah diberi label.
3). Perhitungan:
Diketahui
% = 100 (% lab)
BJ = 1,042
BM = 60

Penyelesaian
M = % x BJ x BM
BM x 100
= 100 x 1,042 x 1000
60 x 100
= 1042
60
= 17,366 ml
Pengenceran
V1 M1 = V2 M2
V1 x 17,366 M = 100 ml x 0,1 M
V1 = 10
17,366
= 0,576 ml
4). Cara Kerja:
Disiapkan alat dan bahan, Dipipet 0,576 ml CH3COOH glasial,
kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, lalu dicukupkan
volumenya hingga batas tanda, setelah itu dihomogenkan dan
dimasukkan ke dalam botol coklat dan diberi label.
c. NaOH 0,1 M 50 ml
1). NaOH (Ditjen POM, 1979)

HADIJA RUSLAN TONANG SESILYA GESTANOVITA R


15020150128
PEMBUATAN PEREAKSI

Nama Resmi : Natrii Hydroxydum


Nama Lain : Natrium hidroksida
RM : NaOH
BM : 40
Pemerian : bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping,
kering, keras, rapuh, dan menunjukkan susunan
hablur; putih, mudah meleleh basah, sangat
alkalis dan korosif. Segera menyerap karbon
dioksida.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol
(95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Zat tambahan.
2). Prosedur Kerja (Ditjen POM, 1979)
Siapkan di Dalam botol plastik 1 L tertutup sebanyak 1 liter

aquadest dingin (hasil pendidihan 5 menit). Timbang 10,26 gr

NaOH bersama gelas kimia 500 ml secara cepat dan segera tuangi
aquadest dari botol plastik di atas sebanyak 300 ml aduk agar larut dan
homogen. Cepat tuang kembali cairan ke dalam botol tutup rapat dan
beri label.
3). Perhitungan:
Diketahui
BM = 40
V = 50 ml (0,05 L)
Penyelesaian
gram = M x V x BM
= 0,1 x 0,05 L x 40
= 0,2 gram
4). Cara Kerja:
a. Air bebas CO2:
Disiapkan Aquadest secukupnya, Disaring dengan menggunakan
kertas saring, lalu dimasukkan di dalam gelas beaker. Setelah itu
didihkan selama 5 menit atau lebih di atas penangas air. Kemudian
ditutp gelas beaker dengan menggunakan aluminium foil dan
ditunggu hingga dingin.
b. NaOH
Ditimbang NaOH sebanyak 0,2209 gram dengan menggunakan
gelas arloji, setelah ditimbang tutup menggunakan gelas arloji agar
NaOH tidak terhidrolisis, setelah itu masukkan NaOH ke dalam gelas

HADIJA RUSLAN TONANG SESILYA GESTANOVITA R


15020150128
PEMBUATAN PEREAKSI

kimia dan tambahkan dengan air bebas CO 2, diaduk hingga larut.


Masukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan cukupkan volumenya sampai
batas tanda lalu homogenkan, setelah itu dimasukkan ke dalam botol
coklat dan diberi label.
d. NaOCl 2% 50 ml
1). NaOCl (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Natrium hipoklorit
Nama Lain : Sodium hipoklorit
RM : NaOCl
BM : 36
Pemerian : Cairan jernih; kuning kehijauan pucat; bau klor.
Terurai oleh cahaya.
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah terlindungi dari cahaya, pada suhu
dibawah 25oC
Kegunaan : Zat pelarut.
2). Prosedur Kerja (Ditjen POM, 1979)
Encerkan Natrium hipoklorit P dengan air secukupnya
tambahkan dengan aquadest 100 ml lalu homogenkan. Masukkan ke
dalam botol coklat yang telah diberi label.
3). Perhitungan:
Diketahui
% =2
% (lab) = 13
Penyelesaian
13 x 50 ml = 6,5 ml
100
Pengenceran
V1 M1 = V2 M2
V1 x 13 = 50 ml x 2
V1 = 100
13
= 7,692 ml
4). Cara Kerja:
Dipipet 7,692 ml NaOCL, dimasukkan dalam labu ukur 50 ml,
dicukupkan dengan aquadest sambai batas tanda, dihomogenkan dan
dimasukkan ke dalam botol coklat lalu diberi label.
e. Asam amino Glisin 1% 100 ml
1). Asam amino Glisin (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Amino asetat P
Nama Lain : Asam amino asetat P, Glisin P
RM : NH2CH2COOH
BM : -

HADIJA RUSLAN TONANG SESILYA GESTANOVITA R


15020150128
PEMBUATAN PEREAKSI

Pemerian : Serbuk hablur putih


Kelarutan : Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam
etanol mutlak P dan dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Zat tambahan.
2). Prosedur Kerja (Ditjen POM, 1979)
Pertama-tama timbang 1 gram glisin. Masukkan ke dalam gelas
kimia. Tambahkan aquadest 5 ml. Aduk sampai larut sempurna.
Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Tambahkan aquadest sampai
batas tanda dan masukkan ke dalam botol reagen dan beri label.
3). Perhitungan:
Diketahui
% =1
Penyelesaian
1% = 1 gram/100 ml
4). Cara Kerja:
Ditimbang Glisin sebanyak 1,0043 gram, dimasukkan kedalam
gelas kimia, dilarutkan dengan aquadest secukupnya dan diaduk
menggunakan batang pengaduk. Selanjutnya dimasukkan ke dalam
labu ukur 100 ml, ditambah dengan aquadest sampai batas tanda lalu
dihomogenkan, setelah itu dimasukkan ke dalam botol coklat dan
diberi label.
f. Cystein hidroksida kristal 1% 100 ml
1). Cystein hidroksida kristal (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Cystein
Nama Lain : Sistina
RM : HOOC(NH2)CHCH2SCH2CH(NH)COOH
BM : 240,29
Pemerian : Serbuk hablur putih
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, praktis tidak larut
Dalam etanol (95%) P dan dalampelarut organik
lain, larut dalam asam mineral encer dan larutan
alkali hidroksida
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Zat tambahan.
2). Prosedur Kerja (Ditjen POM, 1979)
Timbang cystein 1 gram. Masukkan ke dalam gelas kimia
larutkan dengan aquadest. Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml
tambahkan dengan aquadest sampai batas tanda. Masukkan ke dalam
botol coklat dan beri label.

HADIJA RUSLAN TONANG SESILYA GESTANOVITA R


15020150128
PEMBUATAN PEREAKSI

3). Perhitungan:
Diketahui
% =1
Penyelesaian
1% = 1 gram/100 ml

4). Cara Kerja:


Ditimbang Cystein sebanyak 1 gram, dimasukkan kedalam gelas
kimia, dilarutkan dengan aquadest secukupnya dan diaduk
menggunakan batang pengaduk. Selanjutnya dimasukkan ke dalam
labu ukur 100 ml, ditambah dengan aquadest sampai batas tanda dan
dihomogenkan, lalu dimasukkan ke dalam botol coklat dan diberi
label.

DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, 1979 Farmakope Indonesia, Edisi Ke-III. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.

HADIJA RUSLAN TONANG SESILYA GESTANOVITA R


15020150128

Anda mungkin juga menyukai