Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam proses mendesain kali ini, kami akan merancang sebuah fasilitas
publik dengan cakupan pelayanan skala lingkungan. Toko buku ini akan
dibangun di sekitar kampus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum
khusunya kalangan mahasiswa akan buku bacaan. Sebab di sekitar kampus
tidak banyak terdapat toko buku. Keberadaan toko buku ini juga
mendorong minat baca masyarakat yang saat ini sangat rendah.

Toko buku berlokasi di daerah strategis, yang mudah untuk diakses


terutama oleh kendaraan umum. Toko buku akan dirancang senyaman
mungkin agar pengunjung tertarik mengunjungi toko buku ini. Dimulai
dari desain interior maupun ekstrior nya yang dirancang agar konsumen
betah untuk berkunjung ke toko dan menjadi konsumen yang loyal.

Toko buku ini juga menjual stationary keperluan kantor yang dijual
terpisah dengan tempat penjualan buku namun tetap pada satu ruangan.
Penjualan stationary, meja kasir dan rak buku masing- masing diawasi oleh
seorang pegawai. Selain ruang penjualan buku dan stationary juga terdapat
lavatory dan gudang yang dikhususkan untuk pegawai.

1.2. Tujuan dan Sasaran


1.2.1. Tujuan
Membuat sebuah toko buku yang dapat menjadi penunjang bagi kebutuhan
kehidupan masyarakat, yang memenuhi aspek manusia, tapak, dan
lingkungan.

1.2.2. Sasaran
Tersusunnya landasan teori dan dasar perancangan arsitektur untuk
bangunan toko buku dalam skala lingkungan yang dapat menunjang
kebutuhan di lingkungan sekitarnya, serta menarik dari sisi konsep yang
diterapkan.

1
1.3. Ruang Lingkup
1.3.1. Substansial
Lingkup pembahasan perencanaan adalah Toko Buku skala lingkungan.
Toko buku yang akan dibuat diharapkan dapat memenuhi aspek pengguna,
tapak, dan lingkungan, serta bermanfaat minimal bagi lingkungan di
sekitarnya.

1.3.2. Spasial
Lokasi toko buku direncanakan adalah di Jl. Banjarsari Raya, Tembalang,
Semarang

1.4. Sistematika Pembahasan


BAB I
Berisi tentang gambaran umum toko buku yang berupa latar belakang,
tujuan, sasaran, dan penjelasan ruang lingkup perencanaan.

BAB II
Berisi tentang substansi data berupa tinjauan umum toko buku skala
lingkungan.

BAB III
Berisi tentang dat-data proyek berupa tinjauan umum bangunan dan
tinjauan tapak

BAB IV
Menguraikan tentang dasar-dasar pendekatan terhadap pelaku dan
aktivitas, kebutuhan ruang, serta studi besaran ruang yang dibutuhkan.

BAB V
Menguraikan tentang konsep dasar perancangan, tujuan perancangan,
program ruang, dan site terpilih.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Toko Buku Berskala Lingkungan

2.1.1 Pengertian Toko


Toko memiliki definisi sebagai berikut:

- Toko adalah kedai berupa bangunan permanen tempat menjual barang-


barang (makanan kecil dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2015)
- Toko merupakan bangunan tetap untuk menjual barang kebutuhan
sehari-hari (Siska, 2012)

2.1.2 Pengertian Buku


Buku memiliki definisi sebagai berikut :
- Buku adalah sekumpulan kertas bertulisan yang dijadikan satu. Kertas-
kertas bertulisan itu mempunyai tema bahasan yang sama dan disusun
menurut kronologi tertentu, dari awal bahasan sampai kesimpulan dan
bahasan tersebut (Siska, 2012)
- Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2015)

2.1.3 Pengertian Toko Buku

3
Bedasarkan pengertian toko dan buku, dapat disimpulkan bahwa toko
buku adalah suatu tempat yang bersifat tetap atau permanen untuk menjual
buku. (Nurhaliza, 2014)
Toko buku dapat dikategorikan menjadi:

a. General bookstore
General bookstore atau toko buku umum adalah toko yang menjual
berbagai macam jenis dan tema buku.

b. Specialty bookstore
Specialty bookstore adalah toko yang menjual buku dengan tema
tertentu, contohnya toko buku kesehatan, olahraga, seni, dsb. Pilihan
buku akan tema tertentu yang disediakan specialty bookstore lebih
lengkap daripada general bookstore.

c. College bookstore
College bookstore adalah toko buku yang berada di lingkungan
kampus. Toko buku jenis ini berbeda dengan toko buku komersial
lainnya dalam hal koleksi yang disediakan, ukuran, lokasi, dan
tujuannya.

d. Retail chain (rangkaian toko buku)


Retail chain adalah toko buku dengan pemilik yang sama dan memiliki
cabang-cabang di beberapa tempat. Toko-toko buku ini memiliki
konsep dan operasional yang sama.

e. Toko buku diskon/bekas/sisa


Toko buku diskon/bekas/sisa adalah toko buku yang menjual buku
yang lebih murah daripada toko buku lainnya.

Toko buku memiliki fungsi antara lain:


a. Memperkenalkan, mempublikasikan dan menjual buku
b. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap buku
c. Sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhan akan informasi dan
pengetahuan
d. Sebagai sarana peningkatan minat baca masyarakat
e. Sebagai public space dan tempat bersosialisasi

4
2.1.4 Toko Buku berskala Lingkungan
Toko buku berskala lingkungan adalah toko buku yang berada di tingkat
lingkungan, setara dengan tingkat kelurahan. Toko buku lingkungan
berskala lebih kecil apabila dilihat dari koleksi buku yang disediakan dan
ukuran toko buku itu sendiri. (Umenami, 2008)

2.2. Tinjauan Konsep: Arsitektur Tropis


Konsep arsitektur tropis adalah suatu konsep arsitektur yang
menyesuaikan dengan iklim wilayah dimana bangunan akan didirikan,
yang dalam hal ini berada di daerah tropis. Konsep tersebut akan
berpengaruh kepada bentuk bangunan, material, orientasi bangunan, dan
bukaan demi merespon iklim tropis yang panas.

2.3. Studi Banding


2.3.1. Toko Buku Merdeka
Terletak di Banyumanik, Toko buku merdeka menjual buku pelajaran,
buku religi, buku novel, komik, alat tulis, alat kantor, perlengkapan
sekolah, serta majalah. Pengunjung toko buku merdeka per hari nya relatif
tidak terlampau banyak seperti toko buku besar, tetapi ketika siswa/siswi
sekolah menjelang periode masuk sekolah, biasanya toko buku merdeka
lebih ramai dikunjungi. Pengunjung toko buku merdeka bervariasi, mulai
dari siswa/siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa/mahasiswi, serta orang
dewasa. Staff yang bekerja di toko buku merdeka dapat dibilang sedikit,
karena hanya terdapat satu orang penjaga kasir, satu orang penjaga
stationary, dan satu orang yang mengawasi rak-rak buku yang tersedia.
Untuk loading buku, buku-buku yang baru datang langsung diletakkan di
rak yang tersedia tanpa disimpan di suatu ruang penyimpanan tertentu.
Sirkulasi pengunjung dan staff sama, tidak ada ruangan khusus staff untuk
beristirahat. Di bagian belakang toko terdapat sebuah lavatory khusus
karyawan.

5
Gambar 2.1. Tampak Depan Toko Buku Merdeka, Signage Toko Buku Tidak Terlalu
Kelihatan Jika Dilihat dari Jauh, Terlebih Saat Malam Hari

Gambar 2.2. Buku-Buku Banyak Gambar 2.4. Posisi Stationary di Bagian


Diletakkan Tidak Memiliki Belakang Toko Membuat Tempat ini
Pengkatagorian yang Jelas Tidak Terlalu Terlihat

Gambar 2.3. Rak Buku yang Terdapat di Gambar 2.5. Jarak Antar Rak Buku
Toko Buku Merdeka Memanjang dari Sangat Sempit 60cm
Arah Pintu Masuk

6
Gambar 2.6. Denah Toko Buku Merdeka

Kesimpulan Studi Banding

Studi Banding
Kriteria Bangunan Yang Direncanakan
Toko Buku Merdeka

Lokasi Banyumanik Jl. Banjarsari Raya no. 9

Luas
100 m2 Min. 200 m2, maksimal 300 m2
Bangunan

Bangunan yang memiliki konsep


Ruko standar dengan sedikit gaya
Penampilan arsitektur tropis untuk merespon
minimalis
iklim di Tembalang

Jl. Banjarsari Raya no. 9, sejalur


dengan angkutan umum rute
Ngesrep-UNDIP, dilalui banyak
kendaraan pribadi seperti motor
Kestrategisan Dekat dengan perumahan dan mobil. Berjarak 1.5 km dari
Kampus UNDIP dan 600 m dari
SDN Tembalang dan dekat dengan
rumah warga serta kos-kosan
mahasiswa

Kelebihan Menjual buku mulai dari buku Menjual buku yang dibutuhkan
religi, buku pelajaran, novel, untuk keperluan sekolah dan
komik, buku anak-anak, peralatan kuliah serta hiburan seperti novel

7
tulis/kantor, majalah, dan
dan komik.
kebutuhan dunia sekolah

BAB III
TINJAUAN LOKASI

3.1. Data Fisik


3.1.1 Letak Geografis
Toko buku yang akan dibangun di Kota Semarang. Kota Semarang berada
antara 6o50 7o10LS dan 109o35 110o50 dengan luas wilayah 373,70
Km2 (Pemerintah Kota Semarang, 2014)

3.1.2 Analisis Perancangan tapak


A. Klimatologi
Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, kota Semarang memiliki iklim
muson tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau pada bulan

8
April September periode ini adalah sedikit jumlah curah hujan,
kelembaban relatif rendah, dan jarang mendung. Sedangkan sifat
musim penghujan antara bulan Oktober Maret, sifat periode ini
adalah curah hujan sering dan berat, kelembaban relatif tinggi dan
mendung. Curah hujan tahunan rata-rata sebesar 2790 mm, suhu udara
berkisar 23 34 derajat Celcius. Kelembaban udara relatif berubah-
ubah, dari minimum 61% pada bulan September ke maksimum 83%
pada bulan Januari, dengan kelembaban udara tahunan rata-rata 77%.

B. Arah Matahari
Pengamatan Arah matahari bertujuan untuk meninjau penggunaan
pencahayaan alami dalam bangunan. Berdasarkan pengamatan, tapak
sejajar dengan jalan, membujur dari Barat ke Timur, menghadap ke
arah Utara, sehingga bagian barat dan timur tapak akan lebih terkena
sinar matahari. Untuk meminimalisir sinar matahari yang masuk,
bagian timur dan barat dapat diberi teritisan yang lebar, dan ruang
privat dapat diletakkan pada bagian selatan ataupun timur tapak.

3.2. Data Non Fisik


3.2.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Semarang adalah sebagai berikut :

(Pemerintah Kota Semarang, 2014)

9
BAB IV
PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN

4.1. Pendekatan Perencanaan


4.1.1. Aspek Fungsional
A. Pendekatan Pelaku dan Aktivitas
1. Kelompok Aktivitas Utama
Merupakan kelompok aktivitas kegiatan paling pokok dalam toko
buku yaitu jual beli buku dan juga alat-alat tulis. Kelompok
pengguna yang terlibat ialah pengunjung dan staf toko buku.

2. Kelompok Aktivitas Penunjang


Merupakan kelompok aktivitas yang berfungsi menunjang
keberadaan aktivitas utama seperti lavatory, gudang, dan tempat
parkir.

B. Pendekatan Kebutuhan Ruang


Kelompok kebutuhan ruang akan muncul akibat adanya tuntutan
aktivitas yang berlangsung dalam bangunan dan luar bangunan.
Ruang-ruang yang dibutuhkan, yaitu:
Kelompok Aktivitas Utama :
- Ruang penjualan buku
- Stationary
- Kasir

Kelompok Penunjang :
- Gudang
- Lavatory

10
4.1.2. Studi Besaran Ruang
Tabel Besaran Ruang

Spesifikasi Ruang Jumlah


No. Ruang Denah
Barang (m) Luas (m2) Gerak (m2)

Meja Kasir 0,60 x 2,80 1,68

Kursi 0,50 x 0,50 0,25


Ruang 1,93
1 Penjaga
Kasir 100 % 1,93

Total 3,86

Dibulatkan 4,00

Etalase Kaca 4
buah 4,00 x 0,625 2,50
@1,25 x 0,50

Kursi 0,50 x 0,50 0,25


Ruang
2 2,75
Stationary
100 % 2,75

Total 5,50

Dibulatkan 6,00

Rak Buku Kecil


24 buah 24,0 x 0,72 17,28
@1,20 x 0,60

Rak Buku Besar


8 buah 8,00 x 1,20 9,60
Ruang @ 1,50 x 0,80
3 Penjualan
Buku 26,88

200 % 53,12

Total 80,64

Dibulatkan 80,00

11
Closet 0,50 x 0,70 0,35

Westafel 0,30 x 0,50 0,15

0,50
4 Lavatory
300 % 1,50

Total 2,70

Dibulatkan 2,00

Asumsi 2,00 x 3,00 6,00

5 Gudang Total 6,00

Dibulatkan 6,00

(Antropometri Indonesia, 2013)

4.1.2 Pendekatan Sirkulasi


A. Bedasarkan Jenis Pelaku Aktivitas
1. Sirkulasi barang, terutama sirkulasi pada saat pengadaan,
pengolahan, maupun pelayanan
2. Sirkulasi manusia, mencangkup kegiatan pengunjung toko buku
serta para staff.

Berikut adalah skema kegiatan pengunjungddan para staff :

Ruang Beli
Penjualan
Datan Buku Lihat-
Parkir lihat Pulan
g Parkir
Gambar 4.1. Stationar
Skema Pengunjung Toko Buku g
Beli
y
Lihat-
lihat
Menyimpa
Gudang n buku
buku
Datan Menyusun
Parkir Ruang Ke Toilet
g buku
Penjualan
Buku Mengawa
buku
si
Pulan
Menjaga
buku Parkir g
Stationar
stationary 12
y
buku
Menjaga
Kasir kasir
Gambar 4.2. Skema Staff-staff Toko Buku

Sirkulasi kendaraan, mencangkup aktivitas parkir pengelola dan


pengunjung, dan juga sirkulasi keluar masuk kendaraan. Untuk
desain, kriteria, dan prinsip tempat parkir sendiri, secara garis besar
harus memperhatikan :
a. Waktu penggunaan dan pemanfaatan tempat parkir. Untuk kegiatan
yang berlangsung sepanjang waktu, tempat parkir perlu dilengkapi
penerangan yang cukup.
b. Jumlah kendaraan yang akan ditampung sehingga diketahui
perkiraan luas yang dibutuhkan.
c. Ukuran dan jenis kendaraan yang akan ditampung.
d. Aman dan terlindung dari panas matahari.
e. Cukup penerangan cahaya di malam hari.
f. Tersedia sarana penunjang parkir, misalnya tempat tunggu sopir
dan tempat sampah.
g. Tempat parkir bisa berbentuk parkir tegak lurus, parkir sudut,
parkir parallel, dan parkir khusus bagi penderita cacat.

(White & White, 1993)

Gambar 4.3. Model Tempat Parkir

B. Bedasarkan Ruang Lingkupnya


1. Sirkulasi Ruang Luar

13
Sirkulasi ruang luar meliputi akses pencapaian dari/ke luar tapak
maupun pencapaian ke dalam bangunan. Pencapaian menuju
bangunan dibagi menjadi tiga pola, yaitu:
a. Pencapaian secara langsung, yaitu suatu pola perjalanan
menuju sebuah bangunan melalui akses jalan langsung (satu
sumbu) menuju ke depan bangunan tersebut.
b. Pencapaian secara oblique, yaitu suatu pola perjalanan menuju
sebuah bangunan melalui yang diubah arahnya sehingga dapat
menimbulkan ksan perspektif pada akses jalan.
c. Pencapaian secara spiral, yaitu suatu pola perjalanan menuju
sebuah bangunan dan ruang dengan cara memutar. Biasanya
digunakan untuk mengurangi gaya gravitasi bumi pada kontur
tanah yang curam dan digunakan pada lahan yang sempit.
(Ching, 1996)

Gambar 4.4. Sirkulasi Ruang Luar

2. Sirkulasi Ruang Dalam


Sirkulasi ruang dalam, merupakan sirkulasi manusia dan barang di
dalam bangunan. Maka dari itu, dalam menentukan sirkulasi di
dalam bangunan harus memperhatikan kenyamanan pengguna
yang melakukan kegiatan.

4.1.4 Pendekatan Aspek Kontekstual


A. Alternatif Pemilihan site/ tapak
1. Alternatif Site/ Tapak 1

14
Site Berlokasi di Jalan Banjarsari Raya, Semarang. Site terletak
dipinggir jalan, yang dilalui jalan kolektor sekunder dan berupa
lahan kosong dengan luas lahan 300 m2.
Landasan dasar pemilihan lokasi/site adalah sebagai berikut:
- Strategis, dekat dengan kawasan pendidikan/kampus, kawasan
komersial (perdagangan/jasa), yang berati dekat pula dengan
kawasan anak muda, serta dekat dengan kawasan permukiman.
- Akses pencapaian mudah, jalan beraspal dan dapat dilalui
kendaraan 2 arah
- Terletak pada kawasan perkembangan komersial, pendidikan,
perdagangan dan jasa, serta perumahan.

Lokasi Site

Gambar 4.5. Lokasi Tapak 1


Sumber : Google Earth

Gambar 4.6. Tapak Terpilih

15
Gambar 4.7. Jalan di Depan Tapak

Batas lokasi site:


Sebelah Utara : Jl. Banjarsari Raya
Sebelah Timur : Klinik Elizabeth
Sebelah Barat : RM.Penyetan
Sebelah Selatan : Rumah

Regulasi pengaturan bangunan:


Luas Lahan : 300 m2
KDB : 60 %
KLB : 2,4
Jumlah lantai : maksimal 4 lantai

Potensi Lahan
Kondisi fisik site berupa topografi tanah yang relatif datar, lebih
memudahkan dalam mengeksplor ruang-ruang secara bebas.
Site berdekatan dengan kampus Universitas Diponegoro, komersial
(resto,kafe,ruko,pertokoan) perumahan penduduk dan rumah kost
mahasiswa merupakan kawasan potensial untuk bangunan
komersial Toko Buku.

2. Alternatif Site/ Tapak 2


Site Berlokasi di Jalan Ngesrep Timur V, Semarang. Site terletak
dipinggir jalan, yang dilalui jalan kolektor sekunder dan berupa
lahan kosong dengan luas lahan 240 m2
Landasan dasar pemilihan lokasi/site adalah sebagai berikut:
- Terletak dikawasan komersial serta dekat dengan kawasan
permukiman
- Akses pencapaian mudah, jalan beraspal dan dapat dilalui
kendaraan dilalui 2 arah.
- Terletak pada kawasan perkembangan komersial, perdagangan
dan jasa, serta perumahan.
Lokasi Site

16
Gambar 4.8. Lokasi Tapak 2
Sumber : Google Earth

Gambar 4.9. Kondisi Tapak Terpilih

Gambar 4.10. Kondisi Jalan di Depan Tapak

Batas lokasi site:


Sebelah Utara : Permukiman
Sebelah Timur : Toko Yunior
Sebelah Barat : Toko Rere
Sebelah Selatan : Jl. Ngesrep Timur V

Regulasi pengaturan bangunan:


Luas Lahan : 240 m2
KDB : 60 %
KLB : 2,4
Jumlah lantai : maksimal 4 lantai

17
Penentuan Lokasi
Kriteria Penentuan tapak menurut Time Saver Standards for
Building Types (281-282) terdapat beberapa kriteria penting dalam
pertimbangan pemilihan tapak:
- Visibilitas yang baik dipengaruhi oleh lingkungan tapak sekitar
- Aksesibilitas yang mudah
- Memilih luas lahan yang cukup dan fleksibel untuk
pengembangan
- Memilih topografi yang datar dan relatif sama dengan
ketinggian jalan

3. Bobot Penilian Pemilihan Tapak

No. Kriteria Bobot (%)

1 Visibilitas 40

2 Aksesibilitas 30

3 Luas lahan 20

4 Topografi 10

Untuk memilih lokasi yang terbaik digunakan penilaian


menggunakan skor masing- masing kriteria untuk tiap alternatif
lokasi diatas. Skor 3 diberikan bila kriteria dipenuhi dengan baik, 2
bila cukup, dan 1 bila kurang.

Penilaian Pemilihan Lokasi

Banjarsari Ngesrep
No Faktor
Skor Bobot SxB Skor Bobot SxB
1 Akses lalulintas 3 40 120 3 40 120
utama kota
2 Jalur 3 30 90 3 30 90
Transportasi
Umum
3 Di daerah pusat 3 20 60 1 20 20

18
pendidikan
4 Jalur pedestrian 2 20 40 2 20 40
Total 310 270

4.2 Pendekatan Aspek Kinerja (Utilitas)


Pendekatan aspek kinerja untuk menentukan sistem utilitas yang dipakai
dalam perencanaan bangunan Toko Buku

4.2.1. Sistem Pencahayaan


A. Pencahayaan Alami
Menggunakan terang langit terutama pada ruang yang tidak
membutuhkan pencahayaan khusus dan tetap. Permasalahn yang harus
diselesaikan adalah meminimalkan efek negatif dan kelemahan sinar
matahari yaitu sinar ultraviolet yang memiliki efek merusak, panas
serta silau yang ditimbulkan mengingat bangunan adalah sebuah
bangunan toko buku, dengan material utama berupa kertas.

B. Pencahayaan buatan
Dapat digunakan pada malam atau siang hari terutama untuk ruang
yang kurang mendapat pencahayaan alami.

4.2.2. Sistem Pengkondisian Udara


Pengkondisian udara dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
A. Penghawaan alami
Digunakan pada ruang yang membutuhkan sirkulasi udara bebas tanpa
menuntut kenyamanan tinggi. Selain itu dengan ada penghawaan alami
mengurangi kelembaban didalam ruangan.

B. Penghawaan Buatan
Sistem penghawaan buatan , dilakukan dengan cara memasang air
conditioner (AC). Sistem AC Package digunakan pada ruang-ruang
yang luas sedangkan sistem split padda ruang ruang yang lebih kecil.

4.2.3. Sistem Jaringan Air Bersih


Kebutuhan air bersih mengambil jaringan air bersih yang didapat dari
sumur artetis dan dari jaringan kota (PDAM) air tersebut digunakan untuk
kegiatan sanitasi air minum maupun kegiatan lainnya.

4.2.4. Sistem Jaringan Air Kotor

19
- Air hujan dialirkan keluar tapak melalui saluran drainase kota yang
dilengkapi dengan bak kontrol pada jarak tertentu.
- Kotoran yang berbentuk padata langsung dialirkan ke septictank yang
langsung berhubungan dengan resapan.

4.2.5. Sistem Jaringan Listrik


Sumber utama penyediaan listrik berasal dari PLN dan cadangannya
menggunakan genset

4.2.6. Sistem Penangkal Petir


Menggunakan sistem franklin atau faraday

4.2.7. Sistem Keamanan Bangunan


Pengamanan dapat dilakukan melalui CCTV

4.3 Pendekatan Aspek Arsitektural


Penekanan desain bangunan pada rancangan ini menggunakan penekanan
desain Arsitektur Tropis. Dalam Perancangan fasade bangunan harus unik
dan menarik perhatian orang sehingga memberikan ciri pada bangunan
Toko Buku. Penggunaan material bahan yang umum dan mudah didapat.

4.4 Pendekatan Kapasitas dan Besaran Ruang


4.4.1 Perkiraan jumlah pengunjung per hari
Pengunjung Toko buku lingkungan :
Waktu operasional toko buku lingkungan adalah pukul 09.00 WIB sampai
21.00 WIB (12 jam), dengan perkiraan jam padat pada pukul 14.00 WIB
20.00 WIB (6 jam = 50% dari jam operasional), maka perhitungan
menggunakan 50% dari jumlah pengunjung toko buku per hari

Tahun Jumlah Penduduk Banyumanik

2010 125.796

2011 127.176

2012 128.225

2013 130.438
(Pemerintah Kota Semarang, 2014)

20
Dari tabel di atas maka dapat dihitung perkiraan jumlah penduduk
Banyumanik tahun 2015 menggunakan proyeksi polimonial garis lurus :
P t- = Pt + b.
Dengan :
P t- = jumlah yang diselidiki tahun t-
Pt = Jumlah yang diselidiki pada tahun dasar t
= selisih tahun dari tahun dasar t ke tahun t-
B = rata-rata pertambahan jumlah penduduk per tahun

Sehingga diperoleh
B = 130.438 125.796
4
= 1160,5 jiwa
Dengan persamaan tersebut, maka jumlah penduduk tahun 2015
diperkirakan :
P2015 = 130.438 + 1160,5 x (2015-2013)
= 130.438 + 2321
= 132.759 jiwa
Penduduk Potensial
Jumlah penduduk potensial kota Semarang dianggap konstan, yaitu 89%
dari total penduduk yang ada. Maka Penduduk Potensial Banyumanik
adalah :
89 x 132.759 = 118.115,51

Untuk100
mendapat jumlah kapasitas pengunjung digunakan studi banding
dari toko buku Merdeka, Semarang dengan cara :
Presentase jumlah pengunjung toko buku merdeka per hari terhadap
jumlah penduduk potensial (5-54 tahun) kota Semarang pada tahun 2015,
dibagi Pengunjung toko buku merdeka = 200 orang per minggu

Perkiraan200 x 100% =
jumlah pengunjung per0,16%
minggu:
118.115,51
0,16% x 132.759 = 212,40 pengunjung.

Perkiraan jumlah pengunjung per hari :


212,40 = 30 orang per hari

4.4.2 Kapasitas7Maksimal Ruang Penjualan Buku


Kebutuhan standar = 0,8 m2 per orang
Luas Area Penjualan = 80 m2
Kebutuhan ruang untuk furniture = 26,88 m2
Kapasitas Maksimal Ruang Penjualan Buku :

80 26,88 = 66 orang
0,8
21
BAB V
PROGAM PERENCENAAN DAN PERANCANGAN

5.1. Program Perencanaan dan Perancangan


5.1.1 Aspek fungsional
A. Pelaku Kegiatan
- Kasir adalah pegawai yang bertugas melayani pengunjung dalam
hal pembayaran.
- Penjaga Stationary adalah pegawai yang bertugas melayani
pengunjung yang hendak membeli kebutuhan stationary.
- Penjaga Rak Buku adalah pegawai yang bertugas mengawasi rak
buku, merapikan buku-buku, membantu pengunjung menemukan
buku yg dicari
- Pengunjung mulai dari anak-anak hingga orang dewasa

B. Aktifitas
- Aktifitas utama yaitu jual beli buku dan stationary
- Aktifitas Pengelola yaitu berhubungan dengan pengelolaan
bangunan serta administrasi didalam Toko Buku.
- Aktifitas Pelengkap yaitu untuk melengkapi sarana prasarana yang
terdapat dalam bangunan seperti lavatory, gudang.
- Aktifitas Parkir yaitu melayani kebutuhan parkir pegawai dan
pengunjung yang menggunakan kandaraan pribadi

22
Kelompok Kegiatan Utama
Ruang Luas (m) Luas Total (m)

a. Ruang Kasir

Meja Kasir 1.68

Kursi 0.25

b. Ruang Stationary

Etalase 2.5

Kursi 0.25

c. Ruang Penjualan Buku

Rak Buku Kecil 17.28

Rak Buku Besar 9.6

Jumlah 31.56

Sirkulasi 300% 58.44

Luas Total Kegiatan Utama 90

Kelompok Kegiatan Penunjang

Ruang Luas (m) Luas Total (m)

a. Lavatory

Closet 0.35

Wastafel 0.15

Sirkulasi 300% 1.5

b. Gudang 6

Jumlah 8

Luas Total Kegiatan Penunjang 8

5.1.2 Aspek Kontekstual

23
Dalam perencanaan tapak yang akan dibuat maka dengan melihat dari
kriteria pemilihan tapak yaitu:
A. Peruntukan Lahan kota
Site/Tapak harus sesuai dengan kebijakan yang ditekankan pada
Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) dalam hal ini Tembalang
yang padat penduduk dan dekat dengan bangunan pendidikan.

B. Aksesbilitas
Lokasi bangunan harus mempertimbangkan segi kemudahan dalam
pencapaian, sehingga diupayakan untuk segala jalur transportasi dapat
menjangkau site/tapak.

C. Utilitas Kota
Pemilihan site harus mempertimbangkan kesediaan jaringan utilitas
kota. Seperti jaringan listrik PLN, jaringan telepon, air bersih
PDAM,dsb.

5.1.3 Aspek Kinerja (Utilitas)


A. Sistem Pencahayaan
- Pencahayaan Alami
Menggunakan terang langit terutama pada ruang yang tidak
membutuhkan pencahayaan khusus dan tetap. Permasalahn yang
harus diselesaikan adalah meminimalkan efek negatif dan
kelemahan sinar matahari yaitu sinar ultraviolet yang memiliki
efek merusak, panas serta silau yang ditimbulkan mengingat
bangunan adalah sebuah bangunan toko buku, dengan material
utama berupa kertas.

- Pencahayaan buatan
Dapat digunakan pada malam atau siang hari terutama untuk ruang
yang kurang mendapat pencahayaan alami. Pemakaian lampu sorot
(down light) memberi kesan bersih pada plafon, selain itu
pemakaian spotlight unuk memberi kesan tegas dan menonjol pada
objek yang dituju. Sehingga diperlukan pencahayaan khusus untuk
Toko Buku.

B. Sistem Pengkondisian Udara


Pengkondisian udara dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
- Penghawaan alami

24
Diperlukan bukaan yang cukup untuk mengurangi kelembaban
didalam ruangan. Sehingga pada area-area tertentu memaksimalkan
bukaan jendela untuk penghawaan.

- Penghawaan Buatan
Sistem penghawaan buatan , dilakukan dengan cara memasang air
conditioner (AC). Sistem AC Package digunakan pada ruang-ruang
yang luas sedangkan sistem split pada ruang ruang yang lebih
kecil.

C. Sistem Jaringan Air Bersih


Kebutuhan air bersih mengambil jaringan air bersih yang didapat dari
sumur artetis dan dari jaringan kota (PDAM) air tersebut digunakan
untuk kegiatan sanitasi air minum maupun kegiatan lainnya.

D. Sistem Jaringan Air Kotor


- Air hujan dialirkan keluar tapak melalui saluran drainase kota yang
dilengkapi dengan bak kontrol pada jarak tertentu.
- Kotoran yang berbentuk padata langsung dialirkan ke septictank
yang langsung berhubungan dengan resapan.

E. Sistem Jaringan Listrik


Sumber utama penyediaan listrik berasal dari PLN dan cadangannya
menggunakan genset.

F. Sistem Penangkal Petir


Menggunakan sistem franklin atau faraday.

G. Sistem Keamanan Bangunan


Pengamanan dapat dilakukan melalui CCTV.

5.1.4 Pendekatan Aspek Arsitektural


Penekanan desain bangunan pada rancangan ini menggunakan penekanan
desain Arsitektur Tropis. Dalam Perancangan fasade bangunan harus unik
dan menarik perhatian orang sehingga memberikan ciri pada bangunan
Toko Buku. Tampilan bangunan harus memperhatikan:
A. Warna dan Material
Warna terang pada bangunan bersifat memantulkan panas matahari
sehingga ruangan akan terasa nyaman. Selain itu dengan warna terang
mencolok memberi kesan menarik perhatian serta memberi kesan
modern pada bangunan.

25
Material yang digunakan adlah perpaduan bahan bangunan alami
seperti batu alam, dll dan modern sehingga memberi kesan menyatu
dengan lingkungan.

B. Sinar Matahari
Sinar matahari merupakan sumber panas, cahaya sehingga sering
menimbulkan ketidaknyamanan didalam ruangan dikarenakan
kelembaban tinggi. Untuk pada tampilan bangunan perlu adanya
bukaan yang didesain semenarik mungkin sehingga dapat menambah
nilai citra bangunan.

5.2 Lokasi Tapak Terpilih


Tapak berada di Jalan Banjarsari Raya, Semarang. Site terletak dipinggir
jalan, yang dilalui jalan kolektor sekunder dan berupa lahan kosong
dengan luas lahan 300 m2 .
Berdasarkan RDTRK Kota Semarang ditetapkan peraturan bangunan
setempat sebagai berikut:
Luas Lahan : 300 m2
KDB : 60 %
KLB : 2,4
Jumlah lantai : maksimal 4 lantai

Perhitungan luasan tapak adalah sebagai berikut:


Luas lahan = Luas total lantai bangunan
KLB
= 300 = 125
2,4
Luas lantai dasar = Luas lahan x KDB
= 125 x 60 % = 75
Luas bangunan = Luas total lantai bangunan
Luas lantai dasar
= 300 = 4 lantai
75

Site Terpilih

26
Gambar 5.1. Tapak Terpilih

DAFTAR PUSTAKA

(2014). Retrieved 03 29, 2015, from Pemerintah Kota Semarang:


http://semarangkota.go.id/portal/uploads/pdf/2012_07_30_13_48_59.pdf
(2015, 01). Dipetik 03 2015, dari Kamus Besar Bahasa Indonesia:
http://kbbi.web.id
Antropometri Indonesia. (2013). Dipetik 03 29, 2015, dari Antropometri Indonesia
: The Largest Anthropometry Data in Indonesia:
www.antropometriindonesia.com
Ching, F. D. (1996). Form, Space, and Order. Canada: John Wiley & Sons.
Nurhaliza, S. (2014, 09 22). Pengertian Buku menurut beberapa ahli. Dipetik 03
2015, dari brainly.co.id: http://brainly.co.id/tugas/795361
Siska. (2012, 12 23). Pengertian Buku. Retrieved 03 2015, from Blog Belajar:
http://matakristal.com/pengertian-buku/
Umenami, R. P. (2008). Bookstore di Kota Semarang.
White, K., & White, F. (1993). Independent Bookstore Planning and Design. Saint
Francis Press.

27

Anda mungkin juga menyukai