Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno barangkali menjadi 3 pulau yang paling dikenal di
Lombok, Nusa Tenggara Barat. Padahal masih ada beberapa gili lain yang relatif perawan dan
sangat menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Gili Sunut yang berada di Dusun
Terneak, Desa Sekaroh, Jerowaru, Lombok Timur.
Letak Gili Sunut memang agak tersembunyi. Itulah yang membuat pulau kecil ini tidak banyak
dikenal oleh wisatawan dan warga Lombok sendiri. Gili Sunut berada lumayan jauh dari pusat
kota, tersembunyi di Lombok Timur bagian selatan. Jaraknya sekitar 75 km dari Mataram, atau
jika berkendara membutuhkan waktu sekitar 2Jam30Menit. Sedangkan jika dari Bandara
Internasional Lombok membutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan. Jangan berharap ada angkutan
umum untuk mencapai Gili Sunut, lebih baik menyewa mobil atau motor. Gili Sunut sebenarnya
tidak jauh dari Tanjung Ringgit, Tanjung Bloam dan Pantai Pink. Untuk mencapai Gili Sunut
memang membutuhkan perjuangan ekstra karena akses jalan yang rusak. Bahkan kondisi jalan 2
km mendekati lokasi masih berupa tanah.
Nah, keunikan Gili Sunut adalah karena untuk mencapainya kita tidak perlu menyeberang
memakai sampan atau perahu. Antara Gili Sunut dan pulau Lombok hanya dipisahkan oleh
sebuah selat dangkal yang akan berubah menjadi jalanan pasir saat air laut surut. Pada saat
pasang, tinggi air laut hanya sebatas paha orang dewasa. Air laut akan surut dari pagi hingga
siang menjelang sore dan kembali pasang pada malam haru. Jadi, Anda sebaiknya berkunjung ke
Gili Sunut di pagi hari agar dapat menyeberang menuju pulau kecil ini dengan mudah.
Jerowaru adalah sebuah kecamatan di kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat,
Indonesia.
Tambahan singkat niki tetulis isiq Amak Gladwin Sukeraje Dese Sukeraje Jerowaru.
Kecamatan Jerowaru terletak di ujung Selatan Lombok Timur yang kaya dengan potensi
pengembangan budidaya perikanan pantai (Kerapu, Lobster, dll). Kecamatan yang dikenal
dengan sebutan SEKAROH ini menyimpan sejuta pesona pariwisata yang eksotis (Pantai Surga,
Sungkun, Kaliantan, Cemara, Gili Sunut dan Tanjung Ringgit adalah tempat-tempat yang
senantiasa dikagumi oleh siapapun yang memandang).
Kekurangan air bersih merupakan masalah klasik yang telah lama dihadapi oleh warga di daerah
selatan pulau Lombok termasuk Jerowaru. Hal ini telah diupayakan solusinya oleh Pemda
Lombok Timur dengan memberikan bantuan beberapa truk pengangkut air bersih namun tetap
saja tidak mampu memenuhi hajat hidup penduduk yang rata-rata hidup di bawah garis
kemiskinan.
Mata pencaharian penduduk secara umum adalah bertani, berladang dan berternak. Pada musim
hujan para petani menanam padi dengan sistem Gora (gogo rancah, peninggalan Presiden
Soeharto)sementara di musim kemarau sebagian menanam tembakau Virginia. Untuk menopang
usaha pertanian ini para petani umumnya membangun semacam penampung air berukuran 0,5 - 2
hektare yang disebut Embung. Embung ini menampung air hujan di musim penghujan untuk
digunakan mengairi sawah di musim kemarau.
Di samping yang telah disebutkan di atas jerowaru juga dikenal sebagai sentra budidaya
perikanan air tawar di embung-embung yang banyak tersebar terutama di Desa Sukeraje, Desa
Jerowaru, Desa Pandan Wangi dan Desa Wakan. Jenis ikan yang dipelihara biasanya adalah ikan
karper dan ikan nila, yang dipanen (biasanya dengan sistem memancing borongan) mulai bulan
Mei sampai Agustus tiap tahunnya.
1) Desa Jerowaru (terdiri dari dusun Jerowaru Daye.Jerowaru Bat, Montong Wasi,Ratu,Telong-
Elong,Poton Bako,Jor,Muhajirin,Plambik)
3) Desa Batu Nampar (terdiri dari dusun Batu Tembere Daye ,Tembere Lauk ,Menseh, Taman
Sari,Dasan Baru)
Namun saat ini (2012) desa-desa tersebut tengah dipersiapkan untuk dimekarkan wilayahnya
menjadi beberapa desa yang baru sebagai berikut:
Pada Tahun 2012 sampai Sekarang Kecamatan Jerowaru telah memiliki 15 Desa yang definitif
dan telah memiliki Kepala desa yang definitif pula,karena sudah melaksanakan Pemilihan
Kepala desa .