Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

GENERATOR ARUS SEARAH

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : PAKTO SIMAMORA

NIM : 5153131025

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
KATA PENGANTAR
Pertama, puji syukur kita panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dimana atas berkat dan
anugrah penyertaannya sehingga Critical Book Report (CBR) ini dapat terselesaikan. Judul dari CBR
ini adalahGENERATOR ARUS SEARAH. Penulisan Critical Book Report ini dimaksudkan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah MESIN ARUS SEARAH.

Penulis tidak lupa berterima kasih pada semua pihak yang telah mendukung penulis dalam
menyusun Critical Book Report ini, terutama kepada Dosen mata kuliah Mesin Arus Searah maupun
bagi saudara/i sekalian yang ikut ambil bagian dalam penyusunan CBR ini.

Penulis menyadari sebagaimana sebagai manusia, penulis juga pasti mempunyai kekurangan
dan kelemahan dalam hal penyusunan CBR ini baik dalam isi yang terlampir maupun dalam hal
kesalahan dalam pengetikan sehingga kritik dan saran pembaca sangat dibutuhkan dalam
memperbaiki CBR ini. Akhir kata, penulis mengucapkan Terima Kasih.

Medan, 8 Maret 2017

Penyusun.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
I. IDENTITAS BUKU................................................................................................. 1
1.BUKU PERTAMA................................................................................................ 1
2. BUKU KEDUA ( PEMBANDING).........................................................................1
II. RINGKASAN BUKU.............................................................................................. 2
1. BUKU PERTAMA (DASAR-DASAR ELEKTRO TEKNIK).......................................2
BUKU PEMBANDING (DASAR TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
DAYA).................................................................................................................. 4
III. PERBANDINGAN ISI BUKU.................................................................................. 6
IV. PENCAPAIAN SASARAN ISI BUKU.......................................................................7
V. KESIMPULAN...................................................................................................... 8
LAMPIRAN GAMBAR............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 10

2
I. IDENTITAS BUKU
1.BUKU PERTAMA
NAMA BUKU : DASAR-DASAR ELEKTRO TEKNIK

TAHUN TERBIT : 1981

PENGARANG : A.E FITZGERALD, SC.D.

PENERBIT : ERLANGGA

CETAKAN KE :V

2. BUKU KEDUA ( PEMBANDING)


NAMA BUKU : DASAR TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA DAYA

TAHUN TERBIT : 2000

PENULIS : ZUHAL

PENERBIT : PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA

CETAKAN KE : VI

1
II. RINGKASAN BUKU
1. BUKU PERTAMA (DASAR-DASAR ELEKTRO TEKNIK)

DAYA GUNA GENERATOR


Keempat kemungkinan umum untuk mengeksitasikan lilitan generator dc yang diikhtisarkan
pada gambar berikut.

Dilapiskan di atas diagram ini adalah hubungan hukum kirchhoft diantara arus garis IL, arus
armatur Ia dan arus medan pirau If. Dari hubungan-hubungan ini bersama-sama dengan persamaan
dan kurva magnetisasi maka beberapa diantara karkteristik daya guna yang lebih penting dapat
dideduksi.
Pertimbangan ini khasnya mudah untuk dipakaikan kepada sebuah generator yang dieksitasi
secara terpisah, karena arus medan tersebut dihasilkan dari sebuah sumber terpisah sehingga secara
fisis tidak bergantung dari kondisi-kondisi armatur. Pada arus medan yang konstan maka tegangan
terminal dalam kasus ini mengalami suatu penurunan jika beban bertambah besar karena penurunan
resistansi armatur yang semakin besar.
Dalam sebuah generator pirau eksitasi medan dan tegangan terminal di hubungkan secara
langsung oleh hukum ohm.
Vt = If Rf

Kegunaan garis resistansi medan dapat dilukiskan dengan memeriksa terlebih dahulu
penambahan tegangan untuk sebuah generator pirau dan kemudian memeriksa perubahan
tegangan sewaktu beban di tambah.Jika fluks yang dihasilkan oleh ampere-putaran yang di
peroleh ditambahkan kepada fliuks sisa, maka tegangan yang lebih besar secara progresif dan
arus medan akan didapatkan, dan generator tersebut dikatakan membangun. Jika putaran-
putaran medan menentang magnetisme sisa, maka terminal-terminal medan pirau harus
dibalik untuk mendapatkan pembangunan.

2
Tegangan terminal sebuah generator pirau akan berkurang sewaktu beban
ditambahkan karena semakin besarnya penurunan resistansi armatur dan pengurangan arus
medan yang menyertai penurunan tegangan. Penurunan tegangan dengan beban
diperlihatkan seperti gambar diatas. Karena garis resistansi medan adalah tempat kedudukan
V t terhadap I f dan kurva magnetisasi adalah tempat kedudukan Ea terhadap I f

maka jarak vertikal diantara kedua kurva tersebut di sebarang nilai If harus sama dengan

penurunan I a Ra pada beban yang bersesuaian dengan kondisi tersebut. Kenyataan ini
dapat digunakan untuk mencari tegangan terminal pada arus armatur dan pada resistansi
medan yang dinyatakan.
Dalam generator seri fluks berubah secara lebar dengan beban karena arus beban
adalah juga arus medan. Karena sistem daya industri hampir secara eksklusif merupakan
sistem tegangan konstan maka generator seri jarang digunakan. Pembangunan sebuah
generator gabungan yang tak di bebani adalah sama seperti untuk sebuah generator pirau
karena di medan seri tersebut mengangkut arus nol atau arus yang dapat diabaikan pada
keadaan tanpa beban. Bila generator tersebut dibebani maka MMF medan pirau dan MMF
medan seri akan ada kedua-duanya. Medan seri tersebut dapat dihubungkan baik secara
kumulatif, sehingga MMF nya akan menambah MMF medan pirau, maupun secara
diferensial sehingga MMF medan seri akan menentang MMF medan pirau.

3
BUKU PEMBANDING (DASAR TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA DAYA)

GENERATOR ARUS SEARAH


Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medan nya , generator arus
searah dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu generator berpenguatan bebas dan generator
berpenguatan sendiri.
Generator Berpenguatan Bebas

Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf

akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub.

Generator Berpenguatan Sendiri


Generator ini terdiri atas generator kompon dan generator shunt.

PEMBANGKITAN TEGANGAN INDUKSI PADA GENERATOR


BERPENGUATAN SENDIRI

Pada saat mesin dihidupkan maka akan tibul suatu fluks residu yang memang sudah terdapat
pada kutub. Dengan memutarkan rotor akan dibangkitkan tegangan induksi yang kecil pada
sikat. Akibat adanya tegangan induksi ini menimbulkan fluks yang memperkuat fluks yang
telah ada sebelum nya.
Pada gambar dibawah kita dapat melihat kurva pemagnetan untuk suatu generator
berpenguatan sendiri pada suatu putaran tertentu. Sedangkan garis lurus menyatakan
persamaan tegangan kumparan medan dengan tahanan Rf . Oa adalah tegangan yang
timbul akibat adanya fluks residu dan menimbulkan arus pada kumparan medan sebesar Ob.
Dengan adanya arus kumparan ini, tegangan induksi membesar menjadi Oc .Selanjutnya
tegangan Oc memperkuat arus medan yaitu menjadi sebesar Od.

4
Dengan demikian proses penguatan medan berlangsung hingga dicapai tegangan yang stabil
yaitu pada titik X . Jika tahanan medan diperbesar tegangan induksi yang di bangkitkan menjadi lebih
kecil. Berarti makin besar tahanan kumparan medan, makin buruk generator tersebut.

REAKSI JANGKAR
Fluks yang menembus konduktor jankar pada keadaan generator tak berbeban dapat
digambarkan pada gambar dibawah. Fluks ini merupakan fluks utama , jika generator
dibebani timbullah arus jangkar. Adanya arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada
konduktor tersebut. Dengan menganggap tidak ada arus medan yang mengalir dalam
kumparan medan maka fluks nya dapat kita lihat pada gambar.

Fluks yang ditimbulkan arus jangkar dengan fluks utamanya saling memperkecil sehingga
fluks yang terjadi disini berkurang. Fluks total dimana generator dalam keadaan berbeban
adalah jumlah vektoris kedua fluks. Pengaruh adanya interaksi ini disebut reaksi jangkar.

5
III. PERBANDINGAN ISI BUKU
Setelah membaca dan meringkas isi kedua buku tersebut saya membandingkan isi buku
dengan hasil sebagai berikut

1. Buku pertama yang Berjudul Dasar-Dasar Elrktro Teknik memiliki pembahasan


mengenai daya guna generator. Bisa dikatakan isi buku pertama ini mencakup topik
bahasan yang masih kurang lengkap dan juga pada buku ini dalam hal
penulisan(pengetikan) banyak mengalami kesalahan-kesalahan pengetikan atau bisa
dikatakan tingkat ketelitian penulisan buku ini kurang memuaskan bagi para pembaca
buku in.Selain itu buku ini juga tidak dilengkapi dengan daftar pustaka. Kelebihan
buku ini ialah dari segi pemberian rumus-rumus cukup lengkap, begitu juga dalam hal
pelampiran contoh soal dan pembahasan yang cukup baik. Bahasa penulisan buku
juga mudah dimengerti karena menggunakan bahasa-bahasa yang mudah untuk
dipahami. Sedangkan
2. Buku yang kedua yang berjudul Dasar Teknik Tenaga listrik dan Elektronika Daya
dari segi isi dan kelengkapan materi lebih memfokuskan pada jenis-jenis generator ,
disini dipaparkan juga materi tentang reaksi jaangkar pada generator arus searah. Dari
segi penulisan buku, buku ini memiliki tingkat penyajian yang cukup memuaskan
dimana setelah membaca buku ini hanya sedikit kesalahan pengetikan. Dari segi
penyampaian gambar maupun dari hal penyampaian rumus-rumus juga cukup jelas
dan lengkap.Buku ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka.Tetapi dalam hal
pembahasan generator arus searah buku ini tidak menyajikan materi yang banyak..

6
IV. PENCAPAIAN SASARAN ISI BUKU
Setelah membaca isi dari masing masing buku saya menyatakan bahwa kedua buku
ini telah mencapai sasaran yang terdapat pada kata pengantar dimana seperti pada buku
pertama pada bagian daftar isi terdapat cakupan materi tentang mesin arus searah yang
menyajikan materi tentang generator arus searah dan menurut saya selaku Mahasiswa
sasaran buku ini sudah tercapai. Begitu juga dengan rumus dan gambar dapat mempermudah
kita dalam membaca buku tersebut. Setelah itu saya juga menyatakan bahwa buku ke dua
juga sudah mencapai sasaran karena penyajian rumus-rumus yang lengkap dan juga
penyajian gambar yang baik sehingga kita mudah untuk memahami pembahasan tentang
generator arus searah yang ada pada buku tersebut.

7
V. KESIMPULAN
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medan nya , generator arus
searah dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu generator berpenguatan bebas dan generator
berpenguatan sendiri.
Generator Berpenguatan Bebas

Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf

akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub.

Generator Berpenguatan Sendiri


Generator ini terdiri atas generator kompon dan generator shunt.
Dalam sebuah generator pirau eksitasi medan dan tegangan terminal di hubungkan secara
langsung oleh hukum ohm.
Vt = If Rf

Kegunaan garis resistansi medan dapat dilukiskan dengan memeriksa terlebih dahulu
penambahan tegangan untuk sebuah generator pirau dan kemudian memeriksa perubahan
tegangan sewaktu beban di tambah.Jika fluks yang dihasilkan oleh ampere-putaran yang di
peroleh ditambahkan kepada fliuks sisa, maka tegangan yang lebih besar secara progresif dan
arus medan akan didapatkan, dan generator tersebut dikatakan membangun. Jika putaran-
putaran medan menentang magnetisme sisa, maka terminal-terminal medan pirau harus
dibalik untuk mendapatkan pembangunan.

8
LAMPIRAN GAMBAR

1. TAMPILAN LAMPIRAN GAMBAR BUKU PERTAMA

2. TAMPILAN LAMPIRAN GAMBAR BUKU KEDUA

9
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitzgerald.1981.Dasar-Dasar Elektro Teknik.Penerbit Erlangga: Jakarta
2. Zuhal.2000.Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. PT Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai