BAB II
PEMBAHASAN
adalah suatu desain penduduk bagi kehidunannya. Isi dari setiap kebudayaan
terdiri dari sistem kepercayaan (ideologi), lembaga sosial (organisasi),
keterampilan industri dan peralatan (teknologi), dan barang-barang yang
dimiliki (sumber daya). Karakteristik susunan kebudayaan secara ekplisit
adalah sistem standardisasi dari bentuk-bentuktingkah laku manusia, di mana
setiap individu mengaku dirinya sebagai anggota suatu masyarakat.
Ahli geografi Jerman Carl Ritter (1779-1859) yang sangat memperhatikan
tentang sejarah perkembangan kebudayaan umat manusia yang beraneka ragam
di berbagai belahan dunia. Dia berpendapat bahwa Tuhan menciptakan bumi
sebagai sekolah bagi umat manusia, di tempat ini (bumi) manusia akan
mengalami perkembangan perilaku dari bangsa yang barbarian yang sangat
kejam menjadi bangsa yang beragama dan beradab. Perbedaan "wilayah alam"
(terutama ditentukan oleh bentang lahannya) menimbulkan hal yang khusus
dalam penentuan perkembangan kebudayaannya. Walaupun pendekatan
teologi ini dirasa masih asing bagi tatakrama aturan ilmu pengetahuan modern.
Semua kebudayaan memang berbeda, tetapi perbedaan-perbedaan pokok
tersebut berasal dari variasi, tema, yang bersifat universal, misalnya: bahasa,
religi, ekonomi hukum, dan teknologi. Karena di sini bersifat universal maka
merupakan hal yang bersifat potensial bagi interaksi di antara para penduduk.
Bahasa yang merupakan alat komunikasi antar sesama manusia akan diadopsi
atau suatu religi lain akan dipeluk, dan pandangan-pandangan baru akan
diikuti dan sebagainya Kebudayaan satu akan mempengaruhi kebudayaan lain,
kebudayaan itu akan mengalami perubahan terus-menerus, apakah adanya
suatu invensi (penemuan baru) atau gagasan-gagasan yang berasal dari dalam
atau tanpa pengaruh dari luar maka masyarakat harus menerima, gagasan
tersebut dan menjadi bagian dari kebudayaannya.
mereka mendapat keuntungan, baik dari segi keunggulan inteligensia dan dalam
hal industri, serta didukung adanya pemerintahan kerajaan yang stabil.
d. Environmentalism
Dalam geografi ada suatu pendekatan yang dikenal dengan
Inverontmentalisme, yang berperan penting dalam difusi dan akulturasi
kebudayaan. Paham ini meletakkan fondasi yang terpenting dalam pandangannya
bahwa aktivitas manusia kondisinya sedemikian kuat atau dipengaruhi oleh
lingkungan hidup. Doktrin ini sangat nyata diformulasikan pertama kali dalam
buku yang berjudul air, water places yang ditulis dari hiprocrates. Buku ini
merupakan hasil kerja yang ditulis olch ahli fisika pada abad kelima sebelum
masehi. Isinya lebih mendekati dari sudut medis daripada geografi. Ritter telah
mengumpulkan informasi fakta-fakta yang sedemikian banyaknya tentang
perbedaan wilayah di permukaan bumi. Selanjutnya ketika gagasan Darwin
diadopsi terhadap lingkungan, tidak semua ahli geografi mendukung pandangan
ini. Frederik Ratzel (1644-1904) seorang ahli geografi dan etnologi, beliau
adalah orang yang pertama kali meyakinkan terhadap kaum environments.
Selanjutnya, ia memandang adanya kekurangan dalam argumentasi salah satu
esainya ia menegaskan posisi yang paling pcnting adalah faktor kebudayaan telah
dideklarasikan sebagai berikut. "Saya memahami tentang awal sejarah New
England tanpa mengetahui keadaan tentang lahannya, tetapi tidak akan pernah
dapat dilupakan pengetahuan tentang imigran puritan dalam memahami kasus
sejarah ini".
Pendiri geografi modern Paul Vidal de la Blace (1845-1918) sangat konsisten
dengan pernyataannya yang bertentangan dengan veronmentalisme-determenisme.
Menurutnya, bumi bukan mendikte tingkah laku manusia, bumi hanya
menyediakan kesempatan-kesempatan bagi umat manusia yang memilikinya, dan
bagaimana mengusahakannya. Hasil karya penulis abad ke-19 seperti Montequicu
(The Spirit of Law, 1748), Buffon (Natural History of Man, 1749), dan Voltaire
(Essay on The Customs and The Spirit of Nation, 1756), meyatakan bahwa
keadaan lingkungan alam berpengaruh pada manusia. Satu abad berikutnya,
Henry Buckle menerapkan metode ilmu pengetahuan alam pada sejarah. Dalam
pandangannya iklim yang sejuk dan basah di England mempunyai keuntungan
9
yang sangat nyata, di mana penduduk pekerja yang sangat keras dan tekun.
Kebalikannya musim-musim dingin yang gelap di Skandinavia atau kering,
musim-musim panas yang sangat panas di Spanyol menyebabkan penduduk tidak
bisa bekerja di sepanjang tahun sehingga kehidupan mereka tidak teratur dan
penuh kebimbangan.
Pada akhir abad ke-19, teori evolusi melalui adaptasi terhadap lingkungannya,
nampaknya mampu menjelaskan mengapa masyarakat manusia mampu
berkembang secara individu. Ahli-ahli geografi selalu mendapatkan kesulitan
untuk menentukan apa penyebab ikatan yang kuat antara individu dengan tempat
tinggalnya. Saat ini, adaptasi terhadap lingkungan fisik sebagai jawabannya atau
sekurang-kurangnya faktor adaptasi ini secara ilmiah, dapat
dipertanggungjawabkan. Pada periode ini, penekanan-penekanan pada geografi
telah berubah pada studi tempat tinggal ke studi di lingkungan. Di Amerika
Serikat masih berpegang pada paham inveronmental hingga akhir tahun 1920-an
dan paham invironmentalisme masih bertahan pada tingkat pendidikan di Sekolah
Dasar dan SLTP.
Kegagalan inveronmental bukan pada isu yang dikcmbangkannya, yaitu
bagaimana lingkungan alam sekitar berpengaruh terhadap tindakan manusia,
tetapi mereka menyamaratakan generalisasi yang mereka gambarkan berdasarkan
dari data-data yang terpencar-pencar, serta diterimanya bukti bukti yang
bertentangan. Definisi geografi dengan cara pandangnya yang sempit sebagai
studi lingkungan alam berpengaruh terhadap tindakan manusia, mereka
mengonsentrasikan pada pembuktian doktrin daripada objektivitas dari data-data
yang didapatkannya. Tema yang paling menguntungkan adalah pengaruh iklim
terhadap manusia.
Revolusi industri pertama kali di Eropa Barat disebabkan karena adanya
sebabkan cuaca yang variasi. Hal ini mendorong aktivitas mental masyarakatnya
yang menyebabkan kemajuan dunia industri semakin pesat megembangkan
berbagai teknologi yang sesuai di lingkungan masyarakat sekitamya. Di samping
itu, kelahiran agama Yahudi dan Kristen monoteisme sangat berkaitan dengan
lingkungan, gurun, di mana masyarakatnya mulai memberikan kebebasan
demokrasi karena pengaruh tentang lahan dan iklim di Yunani.
Ahli-ahli geografi sangat berhati-hati terhadap keadaan lingkungan yang numit,
tetapi sebenarnya penjelasannya sangat sederhana. Walaupun alasan- alasan
10
Racun-racun ini, diangkut secara perlahan-lahan terbawa oleh air sungai James
dan mengalir menuju ke teluk Chesapak di mana 50 juta dolar hasil penjualan
industri perdagangan ikan per tahun harus dihentikan karena adanya pencemaran
pada ikan-ikan hasil penangkapan. Kenaikan kontaminasi zat kepone yang
terserap oleh ikan. Polusi ini telah menyebar ke seluruh aliran sungan mulai dari
Hopewall sampai ke cabang-cabang sungainya. Untuk mengetahui tingkat
pencemaran udara maaka dilakukan pemantauan polusi udara sekitar dua ribu
yard jaraknya dari pabrik kimia ini. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari
stasiun yang telah ditentukan terbukti secara nyata menunjukkan tingkat bahaya
zat kepone di atmosfer. Walaupun demikian, tindakan ini juga tidak dilakukan
terpisah karena juga dilakukan uji coba pada lokasi pabrik yang sudah ditutup
tersebut. Kadar zat kepone yang terkandung dalam atmosfer di wilayah ini
sedemikian tingginya melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Untuk
menghindari pencemaran yang lebih serius perlu dilakukan upaya penguburan
benda-benda yang telah terkontaminasi di dalam tanah di sekitar pabrik kimia
tersebut. Secara keseluruhan, upaya ini menghabiskan biaya sekitar 18 juta dolar
Amcrika untuk memberantas produk-produk dari pabrik kimia tersebut. Dampak
negatif dalam jangka panjang di daerah-daerah pantai penduduknya sangat
menderita, kerugian besar bagi nelayan dan kemerosotan lingkungan telah
meningkat sedemikian tajamnya sehingga hasil penangkapan ikan turun drastis.
Sejarah tragedi kepone ini adalah merupakan salah satu dari berbagai peristiwa
yang serupa yang banyak terjadi di belahan dunia ini. Catatan sejarah ini dipakai
scbagai ilustrasi untuk menggambarkan bagaimana manusia dapat mempengaruhi
lingkungan hidup seperti kualitas air, udara dan tanah di mana keberadaannya
sangat tergantung pada, unsur-unsur tersebut. Sifat-sifat terestrial atau daratan
dan basin-basin samudra, unsur cuaca dan karakteristik iklim, flora dan fauna
dapat kita samakan sebagai blok-blok bangunan yang merupakan mozaik yang
kompleks yang kita sebut lingkungan alam. Lingkungan alam mengandung
pengertian keseluruhan segala sesuatu dalam beberapa pandangan yang
berpengaruh terhadap sesuatu organisme. Manusia ada di dalam suatu lingkungan
alam yakni keseluruhan dari dunia fisik, selanjutnya lingkungan ini akan diubah
oleh tindakan manusia secara individu maupun kolektif. Hutan-hutan ditebangi,
12
ozon menjadi tipis yang seharusnya berupa tameng atau perisai, udara, air, dan
tanah di mana kita hidup.
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat pertumbuhan
ekonomi di berbagai negara mengakibatkan berbagai etmborosan sumber daya
alam yang berakibat kemerosotan kualitas lingkungan. Akibatnya, adalah adanya
biaya yang seharusnya dipikul oleh suatu kegiatan tertentu atau institusi tertentu
ditumpahkan pada pihak lain yang tidak mengambil keuntungan sedikit pun tetapi
hanya menerima dampak negatifnya saja, seperti pembangunan kimia, otomotif,
tekstil, dan sebagainya dan lingkungan yang merupakan milik umum. Seperti
dibuangnya limbah suatu pabrik ke sungai. pada akhirnya harus dipikul biaya
atau akibatnya oleh umum yang mempunyai kepentingan pada sungai tersebut.
Berbagai emisi (limbah berupa gas) telah mencemari udara menjadi milik umum
dan merupakan bagian vital dari kehidupan. Hal ini tidak lain sebagai akibat
adanya gejala krisis attau kemunduran kearifan manusia dalam memperlakukan
lingkungannya. Oleh karena itu, baik secara lokal maupun global lingkungan
hidup harus menanggung berbagai akibat kemerosotan kualitas, baik kualitas
sumber daya maupun kualitas lingkungan.
Pada saat ini, terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan sudah menjangkau
ke berbagai segi kehidupan. Sebagai contohnya antara lain: adalah terjadinya
mutasi gen manusia terselubung, hujan asam, dampak rumah kaca, penipisan
lapisan ozon yang terus meningkat.
b. Hujan Asam
Industri-industri (khususnya industri pengecoran logam, pembangkit tenaga
listrik berbahan bakar batu bara, dan pendidih air) dalam operasinya melepaskan
berton-ton sulfur dioksida (S02), nitrogen dioksida (NO2), dan karbon dioksida
(CO2) ke udara yang menyebabkan terjadinya proses interaksi antara SO 2 NO2
dan CO2 menjadi asam sulfat (H2S4) sehingga air hujan berturut-turut akan
mengandung asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam karbonat
(H2CO3). Hal ini menyebabkan timbulnya hujan dengan pH lebih kecil dari 5,6.
Air dengan keasaman seperti ini dapat merusak butir-butir klorofil pada tunbuhan
yang dapat mengganggu aktivitas fotosintesis yang pada akhirnya dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman. Air hujan ini juga dapat mengakibatkan
benda logam (seperti jembatan atau rel kereta api), merusak berbagi bangunan
dari marmer, tegel, beton pada umumnya. Pada air danau dan sungai akan terjadi
menuru pH-nya dan mengganggu kehidupan biota air (seperti plankton dan ikan),
secara kesehatan manusia pada umumnya.
lingkungan dari suatu proyek yang meliputi pekerjaan evaluasi dan pandangan
dampak proyek dan bergunanya, prosesnya, maupun sistem dari proyek terhadap
lingkungan yang berlanjut ke lingkungan hidup manusia. Penelaahan dampak
penting dari aktivitas atau kegiatan pembangunan merupakan hal pokok yang
mendominasi kegiatan studi AMDAL. Dampak penting adalah perubahan
lingkungan yang sangat mendasar yang disebabkan oleh suatu usaha kegiatan (PP
51/1993, ps i.9).
dampak yang diprakirakan. Jika ada alternatif yang mempunyai dampak negatif
penting dan belum diketahui teknologi untuk mengatasinya, altematif itu kita
eliminasi.
Keempat, penanganan dampak menerlukan biaya. Biaya ini harus,
diperhitungkan dalam anggaran belanja sehingga dalan hasil akhir perhitungan
biaya/manfaat ekonomi masih tetap menguntungkan. Kelima, Penanganan
dampak mencakup penanganan dampak positif pihak pemrakarssa sering tidak
tertarik untuk memanfaatkan dampak positif ini. Kali ini disebabkan banyak hal
antara lain terbatasnya anggaran belanja dan dampak positif terletak di luar bidang
minat usaha atau tugas pemrakarsa berbeda dengan dampak negatif dan menurut
undang-undang ada sanksi kepada pemrakarsa yang tidak menangani dampak
positif. Untuk dapat menangani dampak positif tersebut dan menganjurkan untuk
memanfaatkannya. Kedua dampak positif tersebut, digunakan sebagai sarana
untuk menangani dampak negatif sehingga pemrakarsa akan berninat pada
dampak positif tersebut. Alternatif kedua mempunyai keuntungan, biaya
penanggulangan dampak negatif dapat dilakukan dengan memanfaatkan dampak
positif. Dengan demikian, manfaat proyek dapat dinaikkan kualitasnya,
sedangkan biaya dapat ditekan. Oleh sebab itu, agar sedapat mungkin kedua
altematif ini yang dipilih. Cara ini telah digunakan oleh lembaga ekologi
Universitas Padjajaran, untuk menangani dampak penggusuran penduduk olch
waduk Saguling (Institut of Eecology, 1979).
mampu menilai tindakan sendiri dan tindakan orang lain. Dengan demikian,
tidak ada dua orang manusia yang sama. Hal tersebut mencitrakan bahwa betapa
beragamnya sosok tubuh dan latar belakang kejiwaan manusia.
Seseorang dilahirkan sebagai suatu sistem yang tidak dapat dipisah-pisahkan
(individe) antara subsistem jasmani dan subsistem rohani. Dia lahir sebagai
"individu'' yang memiliki kelengkapan fisik-biologis dan potensi-potensi
psikologis yang berkembang dan dapat dikembangkan. Antara subsistem fisik-
biologis dengan subsistem mental-psikologis yang menjadi kesatuan individu,
berada dalam kondisi yang saling mempengaruhi (hubungi fungsional).
Kesempurnaan perangkat fisik dan biologis seseorang sangat berpengaruh
terhadap kondisi mental psikologisnya. Sebaliknya, kesehatan pada mental
psikologis sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik-biologis individu
bersangkutan. Walaupun terdapat penyimpangan dari hubungan fungsional
tersehut merupakan kasus yang sangat kccil frekuensinya. Misalnya, seseorang
yang lahir dengan memiliki cacat mental atau cacat fisik sangat sedikit
kejadiannya dibandingkan dengan bayi yang terlahir sempuma.
Secara biologis, pengaruh gen yang diwariskan orang tuanya atau bahkan
leluhur sebelumnya sangat mempengaruhi kelahiran individu. Kesempurnaan atau
kecacatan pada gen, menjadi warisan biologis yang terbawa waktu lahir, dan akan
tumbuh berkembang di hari-hari selanjutnya.
Untuk melahirkan individu yang normal, selain dipengaruhi oleh gen yang
menjadi warisan biologisna juga sangat tergantung pada kondisi yang sehat
ditempat calon individu itu dilahirkan. Kondisi sehat yang dimaksud adalah
kondisi pranatalis di dalam rahim ibu. Karena itu, seorang ibu yang sedang hamil
sangat penting menjaga kesehatannya, memakan makanan yang bergizi
berolahraga yang sesuai, berada dalam ketenangan batin, dan selalu
memeriksakan kandungan secara teratur pada dokter untuk menjamin dan
mendapatkan anak yang sehat, baik fisik-biologisnya maupun mental-
psikologisnya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu selanjutnya. sangat dipengaruhi oleh
berbagai masukan dari lingkungan sekitarnya. Untuk menjadikan anak sebagai
individu yang sehat diperlukan lingkungan yang sehat dalam arti seluas-luasnya.
25
2. Kelompok Sosial
Kebutuhan manusia untuk saling berhubungan akan melahirkan kelompok-
kelompok sosial dalam kehidupan. Namun demikian, tidak semua himpunan
manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Untuk dikatakan sebagai
kelompok sosial, terdapat persyaratan-persyaratan tertentu seperti yang
dikemukakan oleh Soekanto (1982: 111) sebagai berikut.
1. Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan
bagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya
dalam kelompok itu.
3. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang
bersangkutan yang merupakan unsur pengikat atau pemersatu. Faktor
tersebut dapat berupa nasib yang sama, kepentingan bersama, tujuan
yang sama ataupun ideologi yang sama.
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
terhadap suatu objek tertentu. Keadaan tersebut sering terdapat pada suatu
ethnic Broup terhadap ethnic group lainnya. Misalnya, golongan kulit putih
terhadap kulit hitam (Negro) di Amerika Serikat.
In Group dan out Group dapat ditemui pada seluruh masyarakat, baik yang
susunannya sederhana maupun yang kompleks, meskipun demikian pada
masyarakat sederhana jumlahnya tidak terlampau banyak jika dibandingkan
dengan masyarakat yang kompleks.
2) Secondary Group
Cooley belum pemah secara tegas menggunakan istilah secondary group.
Istilah terschut dalam sosiologi biasanya digunakan untuk menggambarkan
buah pikiran Cooley, apa yang menjadi kebalikan dari primary group
berlaku bagi secondary group. Rouceck dan Warren dalam Sociology an
Introduction (1962 : 46) membatasi pengertian secondary group sebagai
kelompok-kelompok besar yang terdiri banyak orang antara siapa
hubungannya tak perlu bcadasarkan kenal mengenal secara pribadi dan
sifatnya tidak begitu langgeng.
Batasan tersebut kurang memuaskan sebab bagaimanapun suatu
kelompok sosial pasti mempunyai suatu tujuan bersama yang ingin
dicapainya, seperti halnya primary group. Begitu pula dengan
kelanggengan mesti dalam batas-batas tertentu. Sebagai contoh misalnya
suatu bangsa yang merupakan gambaran konkret dari secondary group,
dalam kenyataannya memiliki ciri-ciri primary group, yaitu tujuan yang
sama dan faktor derajat kelanggengan tertentu. Dengan memperhatikan
uraian tersebut, kiranya lebih tepat untuk membedakan antara primary
group dengan secondary group jika menekankan perbedaannya dari sudut
hubungan-hubungan atau interaksi-intekasi sosial berbentuk struktur
kelompok sosial yang bersangkutan. Bangsa sebagai bentuk kongkret
secoundary group mewujudkan struktur yang kurang akrab di antara
anggotanya.
1) Kerumunan (crowd)
Kerumunan merupakan suatu kelompok manusia yang bersifat sementara
(temporer), tidak terorganisasi dan tidak mempunyai sistem pwmbagian kerja
maupun pelapisan sosial, namun bisa saja untuk mempunyai seorang
pimpinan. Ciri-ciri dari kerumunan:
1. Interaksi di dalam kerumunan bersifat spontan.
2. Orang-orang yang berkumpul mempunyai kedudukan yang sama..
Suatu kerumunan mudah sekali untuk beraksi dan meniru tingkah laku
sesamanya, mengingat dalam kerumunan itu individu-individu mempunyai
satu pusat perhatian yang sama. Untuk membubarkan kerumunan, diperlukan
adanya usaha pengalihan perhatian dengan jalan mengingatkannya agar mereka
menyadari kembali kedudukan dan peran yang segguhnya. Ada beberapa
macam kerumunan, sebagai berikut.
a. Kerumunan formal (Formael audiences) yaitu kerumunan yang
mempunyai pusat perhatian dan tujuan. Pada umumnya, mereka itu
pasif
34
2) Publik
Publik mcrupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi yang
terjadi berlangsung melalui alat-alat komunikasi pendukung seperti
pembicaraan berantai accara individual, media masa maupun kelompok.
Dengan alat penghubung, dimungkinkan bagi suatu publik untuk mendapatkan
pengikut. Setiap aksi publik dipengaruhi oleh keinginan individu, jadi tingkah
laku pribadi dari publik pun didasari oleh tingkah laku individu atau perilaku
individu. Agar publik terkumpul nilai-nilai social masyarakat digabungkan
dengan alat penghubung dengan bentuk penyiaran berita (pesan baik yang
bersifat kebenaran maupun palsu).
masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh
suatu derajat hubungan sosial yang tertentu (Soekanto, 1982:142).
Unsur-unsur community sentiment nenurut Mac Iver dan Page (1961: 293)
antara lain: seperasaan, sepenanggungan, dan saling memerlukan. Adapun
tipe-tipe dari masyarakat setempat menurut Davis (1960:313), di antaranya
dapat digolongkan dengan menggunakan empat kriteria sebagai berikut.
1) jumlah penduduk
2) luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk daerah pedalaman
3) fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh
masyarakat organisasi masyarakat yang bersangkutan.
3. Masyarakat
Istilah "masyarakat terlalu banyak digunakan dan dengan berbagai konteks,
misalnya masyarakat agraris, masyarakat kota, masyarakat petani, masyarakat
agama, dan sebagainya Banyak para ahli telah memberikan pengertian tentang
masyarakat. Smith, Stanley, dan Shores mendefinisikan masyarakat sebagai
suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi serta berpikir tentang diri
mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda. (smith, stanley, Shores,
1950 : 5).
Berbeda dengan pendapat Znaniecki yang menyatakan masyarakat sebagai
suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada
37
suatu daerah geografis tertentu, selama periode waktu tertentu dari suatu
generasi. Dalam sosiologi suatu masyarakat dibentuk hanya dalam kesejajaran
kedudukan yang diterapkan dalam suatu organisasi. (F Znaniecki 1950 : 145).
Jika kita bandingkan dua pendapat tersebut, tampak bahwa pendapat znaniecki
memunculkan unsur baru dalam pengertian masyarakat, yaitu masyarakat itu
suatu kelompok yang telah bertempat tinggal pada suatu daerah tertentu dalam
lingkungan geografis tertentu dan kelompok itu merupakan suatu sistem biofisik.
Karena itu, masyarakat bukanlah kelompok yang berkumpul secara mekanis,
akan tetapi berkumpul secara sistemik. Manusia yang satu dengan yang lain
saling memberi, manusia dengan lingkungannya selain menerima dan saling
member. Konsep ini dipengaruhi oleh konsep pandangan ekologis terhadap satwa
sekalian alam.
Pengertian lain tentang masyarakat, juga dikemukakan Paul B. Horton.
Menurutnya, masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri,
yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam
kelompok itu. Pada bagian lain, Horton mengemukakan bahwa masyarakat
adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Mungkin cara yang baik untuk mengerti tentang masyarakat adalah dengan
menelaah ciri-ciri pokok dari masyarakat itu sendiri. Adapun ciri masyrakat
antara lain :
1. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
2. Bercampur atau bergaul dalam waktu cukup lama. Berkumpulnya manusia
akan menimbulkan manusia-manusia baru. Sebagai akibat hidup bersama
itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengantur
hubungan antara manusia
3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kestuan.
4. Merupakan satu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama
menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait dengan
yang lainnya.
5. Melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
38
Masyarakat dapat ditelaah dari dua sudut, yaitu sudut struktural dan sudut
dinamikanya. Segi struktural dinamakan juga struktur sosial, Sedangkan yang
dimaksud dinamika masyarakat adalah apa yang di proses sosial dan perubahan-
perubahan sosial. Dengan demikian, pembahasan terhadap masyarakat secara
garis besar menyangkut tiga aspek, yaitu berikut ini.
1. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang
pokok, yaitu kaidah-kaidah social (norma sosial), lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan sosial.
2. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan
bersama, misalnya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi
dengan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dengan segi
kehidupan agama: antara segi kehidupan agama dengan scgi kehidupan
ekonomi dan sebagainya. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri ialah
dalam hal terjadinya perubahan-perubahan di dalam struktur sosial.
3. Perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur sosial dan jalinan hubungan
dalam masyarakat.
4. Kelembagaan Sosial
a. Pengertian dan Fungsi Kelembagaan Sosial
Para ahli/sarjana sosiologi belum menyepakati satu istilah yang pasti tentang
terjemahan social institution". Sebagian ahli mengartikannya sebagai pranata
sosial, sebagai kemasyarakatan, sebagian lagi menggunakan istilah bangunan
sosial. Soekanto (1982:191) memberi definisi bahwa lembaga kemasyarakatan
adalah "sesuatu bentuk dan sekaligus mengandung pengertian-pengertian yang
abstrak perihal norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri
dari lembaga tersebut.
Koentjaraningrat (1984:115) memberikan istilah pranata sosial dengan asumsi
bahwa "Social institution" menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur
perilaku masyarakat. Pranata sosial diberi arti sebagai sistem tata kelakuan dan
hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-
kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat( Soerjono, 1982:191).
Membandingkan pendapat di atas, istilah lembaga kemasyarakatan kiranya lebih
40
luas, artinya karena tidak hanya membahas tentang unsur-unsur yang mengatur
perilaku namun lebih luas lagi pada bentuk dan norma yang menjadi ciri lembaga
tersebut.
Lebih lanjut, Soekanto menyatakan bahwa lembaga kemasyarakatan
mempunyai fungsi-fungsi tertentu, yaitu :
1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang bagaimana
bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang
bersangkutan.
2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial (social control), yaitu sistem pengawasan dari
masyarakatnya.
1. Cara (Usage)
41
2. Kebiasaan (Falkways)
Kekuatan mengikatnya lebih besar daripada cara (usage) kebiasaan merupakan
perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Mc Iver dan Page
(1967:19) menyatakan bahwa kebiasaan merupakan "perikelakuan yang diakui
dan diterima oleh masyarakat.
4. Adat Istiadat(Custom)
Suatu tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola kelakuan
masyarakat dapat meningkat kekuatannya menjadi custom atau adat istiadat,
custom mempunyai sanksi yang keras bagi anggota masyarakat jika
melanggannya. Contoh yang bisa kita dapatkan pada kehidupan masyarakat di
Indonesia adalah yang berlaku pada seluruh etnik budaya dengan beragam cara
serta sanksinya.
1. Lembaga Keluarga
Keluarga memiliki fungsi sosial majemuk bagi terciptanya kehidupan sosial
dalam masyarakat. Dalam keluarga diatur hubungan antaranggota keluarga,
sehingga tiap anggota mempunyai peran dan fungsi yang jelas. Pengertian luas
dari keluarga disebut kekerabatan yang dibentuk atas dasar perkawinan dan
hubungan darah.
2. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi adalah lembaga-lembaga berkisar pada lapangan produksi,
distribusi, konsumsi (pemakaian) barang-barang dan jasa yang diperlukan bagi
kelangsungan hidup bermasyarakat. Masyarakat di manapun berada akan
memiliki pranata-pranata ekonomi, hanya saja berbeda dalam sifat dan cara
pelaksanaannya. Sehingga setiap masyarakat akan menyusun pola pemenuhan
kebutuhan ekonominya yang disehut konsumsi atau pengeluaran pendapatannya
berupa makanan, pakaian, pcrumahan yang harus tersedia, agar mereka dapat
bertahan hidup.
3. Lembaga Politik
Politik merupakan suatu aspek kehidupan sosial yang tidak dapat dihindarkan
oleh setiap orang di dalam suatu negara. Politik pada umumnya disamakan
dengan penggunaan pengaruh, perjuangan kekuasaan dan persaingan di antara
individu dan kelompok atas alokasi ganjaran atau nilai-nilai di dalam masyarakat.
Politik juga mencakup proses pengendalian sosial, termasuk lingkungan dan
pencapaian tujuan bersama. Pranata politik adalah suatu pola tingkah laku manusi
yang sudah mapan, yang terdiri dari interaksi sosial yang tersusun di dalam suatu
46
4. Lembaga Pendidikan
Pendidikan mulai di terapkan dalam kehidupan seseorang, semenjak yang
bersangkutan masih ada dalam kandungan ibunya, kemudian lahir dan
pendidikan keluarga mulai dilaksanakan sebagai pendidikan yang paling awal
diterima. Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang diselenggarakan setiap
orang dewasa atau orang tua kepada orang lain semenjak yang bersangkutan
dilahirkan. Orang tua akan mengajar anaknya berjalan, berbicara, sopan santun,
merupakan proses sosialisasi sebagai awal untuk mengenal lingkungan sosial,
nanti dipersiapkan untuk meneruskan nilai tradisi atau nilai norma masyarakat
apabila yang bersangkutan siap menerimanya.
Pendidikan sebenarnya hampir sama dengan proses sosialisasi terhadap anak,
tetapi pendidikan sekolah selain proses sosialisasi, juga mentransfer pengetahuan
dasar dari setiap bidang ilmu atau menyosialisasikan kebudayaan kepada warga
masyarakat terutama generasi muda, dengan tujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan dasar pada hakikatnya menyiapkan anak bagi peralihan dari
hubungan-hubungan keluarga yang tertutup, kemudian menyebar ke hubungan-
hubungan masyarakat yang luas dan beraneka ragam. Pendidikan sekolah,
terutama pendidikan kejuruan mempersiapkan anak didik untuk mendapatkan
kemahiran dalam seperangkat keterampilan bidang tertentu yang tidak dapat
diajarkan oleh orang tuanya dalam pendidikan keluarga. Sedangkan pendidikan
umum mempersiapkan anak untuk dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
Pendidikan mempunyai tugas mempertahankan atau melakukan pelestarian
terhadap sistem nilai-nilai yang berlaku, dan pendidikan dituntut dapat berperan
penuh dalam mempercepat perubahan social. Nilai dan budaya diturunkan dari
generasi ke generasi melalui pendidikan sekolah, berarti sekolah sebagai pranata
formal adalah tempat untuk menyosialisasikan warisan nilai budaya, di samping
pengetahuan kepada anak didiknya. Warisan nilai budaya yang diturunkan dapat
47
5. Lembaga Agama
Kerukunan hidup tidak saja di antara mamusia sebagai individu maupun
sebagai kelompok, tetapi juga kerukunan hidup beragama. Dengan demikian,
setiap agama mengatur hubungan antarmanusia, juga mengatur hubungan
manusia dengan Tuhan sehingga agama merupakan pedoman hidup yang kekal.
Kehidupan manusia antarindividu, antar masyarakat, antar bangsa, antar
budaya dan antaragama di muka bumi ini pada umumnya menghendaki adanya
kerukunan dan kedamaian satu sama lain. Agar penganut agama satu sama lain
dapat saling menghargai, saling menghormati dalam pergaulan hidup sampai
akhir zaman maka di antara mereka perlu adanya saling mengenal, mengenai
tanggapan pikiran, sikap, dan perilaku masing-masing. baik tentang latar
belakang yang berbeda maupun antar agama dan budaya masing-masing.
Pengertian hubungan antar manusia maupun hubungan manusia dengan
Tuhannya, dapat dikaji melalui sosiologi agama. Agama menurut sosiologi
adalah : satu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang
berporos kepada kekuatan non-empiris yang dipercayainya dan didayagunakannya
untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka dan masyarakat luas pada
umumnya. Berdasarkan definisi agama tersebut maka diuraikan pengertiannya
satu persatu yang mcliputi berikut ini.
a. Agama disebut jenis sistem sosial. Bahwa agama dapat dikatakan sebagai
suatu fenomena sosial, suatu peristiwa kemasyarakatan. Suatu sistem sosial
dapat dianalisis, karena terdiri dari atau suatu kompleks kaidah dan
peraturan yang dibuat, saling berkaitan dan terarahkan pada tujuan tertentu.
48