Jebakan Minyak Bumi
Jebakan Minyak Bumi
Ciri utama dari suatu jebakan struktural adalah adanya titik tumpah (spill
point) yaitu titik terendah dalam jebakan yang menampung hidrokarbon. Tidak
harus semua bentuk jebakan memenuhi persyaratan tersebut untuk menjebak
hidrokarbon, misalnya saja porositas rekahan yang terjadi pada saat deformasi
sedimen juga mampu menyimpan hidrokarbon. Ada tiga bentuk jebakan struktural
yang dikenal yaitu jebakan terlipat, jebakan patahan, dan kubah garam (Core Lab,
1975).
Jebakan kombinasi memiliki dua atau tiga tahapan sejarah, yaitu: elemen
stratigrafi pertama-kali membentuk batas, atau akhir dari permeabilitas dalam
reservoar; gerakan struktural yang menyebabkan deformasi dan bersama-sama
elemen stratigrafi membentuk batuan pembatas; air formasi yang bergerak
mengarah ke bawah meningkatkan dampak penjebakan tersebut. Jadi, kalau
seseorang ingin mencari minyak, maka tentu saja harus ditemukan dulu jebakannya.
Dikenal ada lima jenis jebakan antiklinal (Core Lab, 1975), yaitu antiklinal yang
sederhana, antiklinal miring, antiklinal rebah, antiklinal tidak simetris, dan
antiklinal terpatahkan (Gambar 2.5).
Ada struktur yang bentuknya justru kebalikan antiklinal (Core Lab, 1975)
yaitu sinklinal (Gambar 2.6). Dikenal dua bentuk sinklinal, yaitu sinklinal
sederhana (simple synclinal) dan sinklinal kompleks (complex sinclinal),
Trap atau jebakan merupakan tempat dimana migas terhenti migrasinya dan
menjadi terakumulasi
Anhidrit
Batugamping halus