Slope Mass Rating dikembangkan berdasarkan 87 kasus studi Valencia dan jenis kelongsoran
bidang dan toppling. Romana (1985, 1993, 1995) mengusulkan modifikasi pada konsep
penggunaan RMR (Bieniawski, 1983) dalam Rai dkk (2013) khususnya untuk kemantapan
lereng. Pada klasifikasi massa batuan lereng (SMR) ini ada penambahan satu faktor penyesuaian,
F4 yaitu faktor koreksi terhadap metode penggalian sehingga faktor penyesuaian keseluruhan
menjadi empat (F1, F2, F3, dan F4). Slope Mass Rating (SMR) diperoleh dengan menjumlahkan
faktor penyesuaian yang bergantung pada 12 orientasi bidang diskontinuitas dan metode
penggalian.
Rumus SMR :
Dimana:
(F2 = Tan2βj).
F3 = Selisih dari besar kemiringan kekar dikurangi dengan besar kemiringan jenjang.
F4 = Faktor penyelarasan yang berkaitan dengan metode ekskavasi.
Studi Literatur
Orientasi lokasi
Pengambilan data
- Profil perusahan
Stuktur kekar Geometri Lereng: - Data geografis Bendungan
- Strike/dip - Tinggi lereng Way Sekampung
- Jarak kekar - Kemiringan lereng - Data geologi daerah sekitar
- Panjang kekar - Lebar lereng/cell Bendungan Way Sekampung
- Pemisahan kekar - Arahkemiringan lereng.
- Kekasaran
- Material pengisi
- Pelapukan
- Kondisi air tanah
Analisis Perhitungan
Nilai GSI
Steronet RMR
Analisi
Longsoran Klasifikasi RMR
Stabil/Tidak Stabil
Kesimpulan