Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang bertema
GEOMETRI NETRAL dan GEOMETRI FRAKTAL menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperanserta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Tarakan, 18 April 2016

Penyusun

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................4
C. Tujuan Pembelajaran..................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................5
2.1 GEOMETRI NETRAL.................................................................5
A. Sejarah Geometri Netral...........................................................5
B. Definisi................................................................................6
C. Konsep Konsep Dasar Dalam Geometri Netral.............................6
2. 2 GEOMETRI FRAKTAL............................................................24
A. Sejarah Geometri Fraktal........................................................24
B. Perbandingan Geometri Fraktal dan Geometri Euklides..................26
C. Konsep-Konsep Dasar Dalam Geometri Fraktal............................26
D. Perkembangan Aplikasi Geometri Fraktal....................................28
BAB III PENUTUP..........................................................................30
A. Kesimpulan............................................................................30
B. Saran....................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................32

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 2


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geometri merupakan salah satu cabang matematika. Di dalam Geometri


dikenal juga beberapa bagian dari geometri yaitu geometri netral.Geometri Netral
merupakan salah satu penjabaran dari geometri Euclid.
Geometri netral adalah geometri yang dilengkapi dengan sistem aksioma-
aksioma insidensi, sistem aksioma-aksioma urutan, sistem aksioma kekongruenan
(ruas garis, sudut, segitiga) dan sistem aksioma-aksioma archiemedes.
Geometri netral juga mencoba memecahkan bahwa postulat kelima dari
geometri Euclid bukanlah merupakan postulat. Geometri Netral dapat
disimpulkan dari empat postulat pertama Euclid kecuali postulat kesejajaran dan
dalam geometri ini bertitik tolak, karena dapat dibuktikan dengan menggunakan
keempat postulat sebelumnya.
Beberapa matematikawan yang menganggap bahwa postulat kelima Euclid
bukan merupakan postulat adalah Proclus dari Alexandria, Girilamo Sacceri dari
Irlandia, Karl Friedrich Gauss dari Jerman,Wolfgang dan Jnos Bolyai dari
Hungaria, Ivanoviteh Lobacvesky dari Rusia. Diantara para tokoh tersebut yang
pencetus dari geometri Netral, yaitu Wolfgang Bolyai, Janos Bolyai dan Karl
Friedrich Gauss dari Jerman.
Fraktal adalah benda geometris yang kasar pada segala skala, dan terlihat
dapat "dibagi- bagi" dengan cara yang radikal. Beberapa fraktal bisa dipecah
menjadi beberapa bagian yang semuanya mirip dengan fraktal aslinya. Fraktal
dikatakan memiliki detil yang tak hingga dan dapat memiliki struktur serupa diri
pada tingkat perbesaran yang berbeda. Pada banyak kasus, sebuah fraktal bisa
dihasilkan dengan cara mengulang suatu pola, biasanya dalam proses rekursif atau
iteratif.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 3


Bahasa Inggris dari fraktal adalah fractal. Istilah fractal dibuat oleh Benot
Mandelbrot pada tahun 1975 dari kata Latin fractus yang artinya "patah", "rusak",
atau "tidak teratur". Sebelum Mandelbrot memperkenalkan istilah tersebut, nama
umum untuk struktur semacamnya (misalnya bunga salju Koch) adalah kurva
monster.
Berbagai jenis fraktal pada awalnya dipelajari sebagai benda-benda
matematis. Geometri fraktal adalah cabang matematika yang mempelajari sifat-
sifat dan perilaku fraktal. Fraktal bisa membantu menjelaskan banyak situasi yang
sulit dideskripsikan menggunakan geometri klasik, dan sudah cukup banyak
diaplikasikan dalam sains, teknologi, dan seni karya komputer. Dulu ide-ide
konsepsual fraktal muncul saat definisi-definisi tradisional geometri Euclid dan
kalkulus gagal melakukan berbagai pengukuran pada benda-benda monster
tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah geometri Netral dan geometri fraktal ?


2. Apa pengertian dari geometri netral dan gemometri fraktal ?
3. Apa saja konsep konsep dasar dalam geometri netral dan geometri
fraktal ?
4. Apa saja aplikasi geometri fraktal dalam kehidupan sehari-hari ?

C. Tujuan Pembelajaran

1. Mengetahui sejarah geometri netral dan geometri fraktal.


2. Mengetahui definisi dari geometri netral dan geometri fraktal.
3. Mengetahui konsep konsep dasar dalam geometri netral dan geometri
fraktal
4. Mengetahui aplikasi geometri fraktal dalam kehidupan sehari-hari.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 4


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 GEOMETRI NETRAL

A. Sejarah Geometri Netral

Dalam Geometri Euclid, Geometri Netral tidak menggunakan postulat ke-


5 Euclid ataupun ingkaran dari postulat ke-5 itu. Aksioma ke-5 Euclides
(kesejajaran) berbunyi Jika dua garis dipotong oleh sebuah garis transversal
sedemikian hingga membuat jumlah sudut dalam sepihak kurang dari 180, maka
kedua garis itu berpotongan pada pihak yang jumlah sudut dalam sepihaknya
kurang dari 180. Aksioma ini diubah oleh Playfair dalam kalimat yang berbeda
tetapi bermakna sama yaitu: Hanya ada satu garis yang sejajar dengan garis yang
diketahui yang melalui sebuah titik di luar garis yang tidak diketahui.
Dari kelima aksioma Euclides, jika aksioma kesejajaran dihilangkan maka
geometri ini dinamakan geometri netral. Geometri netral ini menggunakan
teorema-teorema Saccheri tanpa aksioma kesejajaran (Saccheri menganut postulat
kesejajaran Euclides).
Dengan melakukan modifikasi-modifikasi, banyak proposisi dalam
geometri netral adalah benar secara geometri Euclid maupun non Euclid.
Sebagai akibatnya, Geometri Netral menyiapkan kerangka kerja yang cocok
yang dengannya kita dapat membandingkan dan mempertentangkan sifat-sifat
geometri Euclid dan non Euclid. Geometri netral akan menjelaskan peran postulat
kesejajaran dalam geometri Euclid, membukakan jalan untuk mempelajari
geometri non Euclid pada bab berikutnya, dan menghasilkan teorema yang cocok
untuk geometri non Euclid.
Hal lain yang mendasar dalam geometri netral ini yaitu kemungkinan
adanya persegi panjang atau kemungkinan tidak adanya persegi panjang. Jika
pada geometri netral mengandung persegi panjang, maka jumlah besar sudut-

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 5


sudut dalam setiap segitiga adalah 180. Perlu diketahui juga bahwa pada
geometri netral ada segi empat yang penting, yaitu yang dinamakan segi empat
Saccheri. Sedangkan pada geometri Euclides, tidak ada perbedaan antara
segiempat Saccheri dengan persegi panjang.

B. Definisi

Suatu geometri bidang dikatakan netral jika ia tidak mengikut sertakan


postulat parallel ataupun akibat logis dari postulat ini.

C. Konsep Konsep Dasar Dalam Geometri Netral

Geometri netral akan membahasa sub pokok di antaranya :

1. Jumlah sudut dalam Segitiga

Teorema yang amat penting berikut ini memerlukan postulat


Archimedes tentang kontinuitas untuk pembuktiannya.

Teorema: Jumlah ukuran ketiga sudut dalam suatu segitiga adalah kurang dari

atau sama dengan 180 . [Dalam ABC ( A+ B+ C)180 ]

Hasil ini akan amat mengejutkan Anda, oleh karena Anda sudah terbiasa

dengan pengertian suatu jumlah yang tepat 180 . Namun demikian

ketepatan ini tidak dapat dibuktikan dalam geometri netral.

Lemma: Jumlah ukuran dua sudut dalam suatu segitiga kurang dari

180

Bukti:

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 6


ABC
BC
Pandanglah dan misalkan D terletak pada sedemikian

sehingga C di antara B dan D. Berdasarkan definisi, 4 adalah sudut luar

dari ABC , dan karena itu 4 >1 . Karena 4 +2=180 , maka

4=180 2 . Oleh karena itu dengan melakukan substitusi

1<180 2 sehingga 1+ 2< 180 .


A

3 2 4

B C D

ABC A1 B 1 C 1
Lemma: Untuk sembarang terdapat yang jumlah

1
ABC A1 A
ukuran sudutnya sama dengan , tetapi 2

Bukti:
ABC E
BC .
Pandanglah di mana adalah titik tengah dari

F
AE E
Tempatkanlah titik pada sedemikian sehingga ada di

antara A dan F dan AE=EF . Jika kita hubungkan FC dengan

mudah dapat ditunjukkan bahwa BEA CEF (S, Sd, S), sehingga

2= 5 ; 3= 6. Sekarang jika jumlah sudut ABC ditulis sebagai

S ( ABC ) , maka S ( ABC )= A + B+ C= 1+ 2+ 3+ 4 .

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 7


Dengan melakukan substitusi kita peroleh bahwa

S ( ABC )=1+5+6+ 4=CAF + AFC + FCA yang adalah

jumlah dari sudut-sudut AFC . Karena itu AFC mempunyai jumlah

sudut yang sama dengan ABC . Karena A= 1+ 2= 1+5 , maka

1
1 5 A
salah satu dari atau yang lebih kecil dari 2 Jika

1
1 A A= A 1 F=B 1 C=C1
2 , misalkan , dan . Jika

1
5 A F=A 1 ,C=C 1 , dan A=B1 A 1 B1 C1
2 , misalkan . dan adalah

sebuah segitiga yang dikehendaki.

A
2 1

3 4
B C
E 6

Teorema Saccheri Legendre


Teorema 1

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 8


Jumlah sudut-sudut suatu segitiga adalah kurang dari atau sama dengan

180 .

Bukti:
Kita akan gunakan pembuktian tidak langsung dan misalkan bahwa terdapat

suatu ABC dengan jumlah sudut-sudutnya adalah 180 + p , dimana

p adalah sembarang bilangan positif. Dengan menggunakan Lemma di atas,

A1 B 1 C 1
kita dapat menghasilkan suatu yang juga sama dengan jumlah sudut

1
ABC=180 + p , A1 A
2 . Sekarang kita dapat menerapkan Lemma

A2 B 2 C 2
ini juga untuk menghasilkan dengan jumlah sudut yang sama

A1 B 1 C 1 ABC
dengan dan sama dengan jumlah sudut dengan

1 1
A2 A1 A
2 4 . Jika kita ulangi proses ini, kita dapat

A1 B 1 C 1
mengkonstruksikan suatu barisan segitiga-segitiga : ,

A2 B 2 C 2 A n Bn C n
, ..., masing-masing dengan jumlah sudut

1
180 + p n>0, An A
, sedemikian sehingga untuk sembarang 2n .

Sekarang sifat Archimedes untuk bilangan real memungkinkan kita untuk memilih

n , An
sembarang yang cukup besar sedemikian sehingga sekecil

, An p
mungkin kita pilih, dan secara khusus sedemikian sehingga .

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 9


A n + Bn +Cn =180 + p
Sekarang, karena , disimpulkan bahwa

B n+C n 180
yang bertentangan dengan lemma pertama (jumlah dua

sudut dalam suatu segitiga kurang dari 180 ).

Jadi, Jumlah sudut-sudut suatu segitiga adalah kurang dari atau sama dengan

180 .

Teorema Akibat (Corollary):


Jumlah sudut-sudut dalam suatu segiempat konveks adalah kurang dari atau

sama dengan 360 .

Teorema akibat ini sejalan dengan kesimpulan Saccheri bahwa hipotesis sudut
tumpul adalah salah. Demikian juga teorema ini menyangkal bahwa jumlah sudut
suatu segitiga dapat melebihi 180, tetapi kemungkinan bahwa jumlah sudut
dalam segitiga kurang dari 180. Teorema ini bersesuaian dengan hipotesis
Saccheri tentang sudut lancip.

2. Persegi Panjang

Definisi:
Sebuah segiempat dinamakan persegi panjang apabila besar setiap
sudutnya 900. Oleh karena geometri yang kita bicarakan adalah geometri netral
yang tidak menganut aksioma kesejajaran euclides, maka sifat-sifat dalam persegi
panjang yang kita kenal harus dibuktikan tidak dengan menggunakan sifat-sifat
yang ada pada persegi panjang.
Berikut Ini adalah Pembuktian dari Teorema-Teorema Persegi Panjang
pada Geometri Netral.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 10


Teorema 2
Jika ada sebuah persegi panjang dalam geometri netral, maka akan ada
juga sebuah persegi panjang dengan salah satu sisinya lebih panjang dari
ruas garis tertentu.

Bukti:
Andaikan diketahui persegi panjang ABCD dan ruas garis yang diketahui
adalah XY. Harus dibuktikan adanya persegi panjang dengan panjang salah satu
sisi melebihi XY.

B C C1 C2 Cn

A D D1 D2 Dn

X Y

Perpanjang AD sampai DD1 sehingga AD = DD1.

Perpanjang BC sampai CC1 sehingga BC = CC1.


Artinya ada D1 dengan ADD1 sehingga panjang AD = DD1 dan ada C1 dengan
BCC1 sehingga panjang BC = CC1. Tarik C1D1 maka AD1C1B adalah sebuah
persegi panjang. Proses ini kita lanjutkan. Jadi, ada D 2 dengan DD1D2 sehingga
panjang DD1 = D1D2 dan ada C2 dengan CC1C2 sehingga CC1 = C1C2. Tarik C2D2
maka AD2C2B suatu persegi panjang.
Menurut aksioma archimides (aksioma kekontinuan), ada Dn sehingga ADn =
n x AD dan ADn > XY, maka ADnCnB suatu persegi panjang. Persegi panjang
inilah yang dicari.

Teorema Akibat (Corollary):

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 11


Jika ada sebuah persegi panjang dalam geometri netral maka ada persegi
panjang yang panjang dua sisi yang bersisihannya masing-masing melebihi
panjang dua ruas garis yang diketahui.
Bukti:
Andaikan diketahui persegi panjang ABCD dan ruas garis XY dan PQ.
Dengan menggunakan teorema 2 dua kali maka kita peroleh persegi panjang
ABEF dengan AF > XY. Kemudian ada persegi panjang AGHF dengan AG > PQ.
Maka persegi panjang AGHF adalah persegi panjang yang dicari.

G H
Q

C
B E

P
A D F
X Y

Teorema 3
Jika ada sebuah persegi panjang, maka ada persegi panjang dengan

XY
panjang dua sisi yang berdekatan masing-masing sama dengan dan


ZW .

Bukti :
Berdasarkan teorema akibat sebelumnya , kita dapat membuat persegi
panjang PQRS. Dengan PQ > XY dan PS > ZW. ( lihat gambar dibawah). Jika kita

PQ ' XY
PQ
tempatkan Q pada sehingga dan buat garis tegak lurus dari


SR
Q memotong di R , terbetuk segiempat PQRS. Kiata akan menunjukkan

bahwa PQRS adalah persegi panjang. Sudut pada R, S, dan P adalah sudut siku-

siku, maka kita hanya akan menunjukkan bahwa PQ' R' adalah sudut siku-

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 12


siku. Karena PQRS adalah segiempat Lambert, dengan m P Q' R' 90 0 .

Tetapi jika kita asumsikan m P Q' R' <90 0 , dan mQQ R >90 0 , Maka

terjadi kontradiksi karena QQRR juga merupakan Segiempat Lambert dan


keempat sudutnya tidak bisa tumpul. Oleh karena itu

PQ' R' adalah sudut sikusiku . dan segiempat PQRS adalah persegi

panjang.

Dengan cara yang sama kita letakkan S pada



PS dan R pada Q'R

sehingga segiempat PQRS adalah persegi panjang yang dimaksud.

S R R

W S R

Z
P Q Q

X Y

Teorema 4

Jika dalam suatu geometri netral ada persegi panjang, maka jumlah
besar sudut-sudut dalam segitiga siku-siku sama dengan 1800.
Bukti :
Prosedur pembuktiannya adalah dengan cara menunjukkan bahwa:
i. Setiap segitiga siku-siku adalah tiruan dari segitiga yang dibentuk dengan
cara membelah persegi panjang pada diagonalnya.
ii. Segitiga tersebut mempunyai jumlah sudut 1800.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 13


Misalkan segitiga ABC siku-siku di B, maka terdapat persegi panjang
ABCD sedemikian hingga AB = AB dan BC = BC.
Hubungkan A dan C, maka segitiga ABC kongruen dengan segitiga
ABC.
Sehingga kedua segitiga tersebut mempunyai jumlah sudut yang sama.
Perhatikan gambar berikut:

p D

q
p

B C
Misalkan p adalah jumlah sudut segitiga ABC dan q adalah jumlah sudut
segitiga ABC, maka menurut definisi segi empat semua sudutnya adalah 900,
maka p + q = 4 x 900 (1)
Menurut teorema Jumlah sudut dalam Segitiga, maka p 1800.Andaikan p <
1800.
Sedangkan menurut persamaan (1), p + q = 3600, maka diperoleh q > 1800.
Hal ini bertentangan dengan teorema Jumlah sudut dalam Segitiga.
Jadi, p = 1800 (terbukti).

Teorema 5
Jika dalam geometri netral ada persegi panjang, maka jumlah besar
sudut-sudut dalam segitiga 1800.
Bukti :
Perhatikan gambar berikut:
C
A B

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 14


D C A B
D
Akan ditunjukkan segitiga ABC memiliki jumlah sudut 1800 (A + B + C = 1800).
Tarik garis tinggi CD, sehingga membagi segitiga ABC menjadi dua segitiga siku-
siku yaitu segitiga ACD dan BCD.Jumlah sudut ACD = BCD = 180 0. (menurut
teorema 4) Sehingga
( A + C1 + D1) + ( B + C2 + D2) = 2 x 1800 = 3600
( A + C1 + 900) + ( B + C2 + 900) = 3600

( A + C1 + 900) + ( B + C2 + 900) = 3600

A + B +( C1 + C2) = 1800

Jadi, A + B + C = 1800 (terbukti).

3. Jumlah Sudut Suatu Segitiga

Teorema 6
Jika dalam geometri netral ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut
1800, maka akan ada sebuah persegi panjang.
Bukti:
Perhatikan gambar berikut.
C

p q

A B
D
Misalkan segitiga ABC mempunyai jumlah sudut 1800.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 15


Pertama kita tunjukkan bahwa ada segitiga siku-siku dengan jumlah sudut 180 0.
Potong segitiga ABC menjadi dua segitiga siku-siku yang masing-masing
mempunyai jumlah sudut p dan q, dengan menarik garis tinggi tertentu, tulis CD.
Maka p + q = (2 x 900) + 1800 = 3600
Kita tunjukkan p = 1800, menurut teorema Jumlah sudut dalam Segitiga, p

1800
Jika p < 1800, q > 1800 maka ini bertentangan dengan teorema Jumlah sudut
dalam Segitiga.
Jadi, ada dua segitiga siku-siku, misalnya segitiga ABD dengan sudut siku-siku di
D yang mempunyai jumlah sudut 1800. Sekarang kita mengambil dua segitiga
siku-siku, kemudian kedua segi tiga siku-siku tersebut kita tempelkan bersama
untuk membentuk sebuah persegi panjang.
A E
1
2

2
1
B D

Lukis segitiga BAE kongruen dengan segitiga BDE dengan E berlainan pihak
dengan D dari sisi AB, dengan BE bersesuaian dengan EB. (lihat gambar di atas).
Karena jumlah sudut segitiga BDE adalah 1800, maka
1 + 2 = 900, karena 1 = 1, 2 = 2, maka kita peroleh 1 + 2 = 900 dan 1 + 2 = 900.
Tetapi 1 + 2 = ABD dan 1 + 2 = AED

Jadi, BAE = EDB = ABD= AED= 900, berarti ADBE persegi panjang

(definisi persegi panjang).

Akibat 1 Teorema 6:
Jika sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut 1800, maka setiap segitiga
mempunyai jumlah sudut 1800.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 16


Bukti :
Diketahui sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut 1800.
Akan ditunjukkan bahwa setiap segitiga mempunyai jumlah sudut 1800.
Misalkan ada sebuah segitiga yang mempunyai jumlah sudut 180 0, maka
menurut teorema 6 akan ada sebuah persegi panjang.
Sedangkan menurut teorema 5, jika ada sebuah persegi panjang maka
setiap segitiga memiliki jumlah sudut 1800. (terbukti)

Akibat 2 Teorema 6:
Jika sebuah segitiga ABC mempunyai jumlah sudut kurang dari 180 0, maka
setiap segitiga mempunyai jumlah sudut kurang dari 1800.
Bukti :
Misalkan segitiga ABC dengan jumlah sudut < 1800, perhatikan sebarang
segitiga PQR.
Menurut teorema 1, jumlah sudut p 1800.
Misalkan p = 1800, maka menurut akibat 1 dari teorema 6 di atas, sehingga
segitiga ABC mempunyai jumlah sudut 1800.
Hai ini bertentangan dengan pemisalan di atas.
Jadi, yang benar adalah p < 1800.

4. Proposisi-proposisi dalam Geometri Netral

a. Dua garis yang tidak berimpit mempunyai paling banyak satu titik
potong.
b. Setiap segmen garis mempunyai tepat satu titik tengah.
Bukti:

. . .
A C B
Misalkan C dan D adalah titik-titik tengah ruas garis AB.
d ( A ,C )=d ( B ,C ) atau| X A X C|=|X B X C|

d ( A , D ) =d ( B , D ) atau| X A X D|=|X BX D|

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 17


|X A X C|=| X A X D| , berarti:

X A X C =
{ X A X D , X A X D
X D X A , X A < X D

X A X C =X A X D X C =X D
Jika , maka atau C=D .

X A X C =X D X A
Jika , maka

XC+X D
=X A , A titik tengan C dan D, tidak mungkin C-A-D.
2

c. Setiap sudut mempunyai tepat satu garis bagi.


d. Komplemen dari sudut-sudut yang sama adalah sama.

. . . .
C R
D S

. . . .
A B P Q
Jika m ABD m PQS , maka mCBD m RQS .

e. Sudut yang bertolak belakang besarnya sama.


Bukti:
Terdapat dua garis yaitu m dan n, berpotongan seperti gambar di bawah
ini .

m
b
a c

a+ b=1800 ..(1)

b+c=1800 .(2)

Dari (1) dan (2) diperoleh :

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 18


a c=0

Jadi , a= c

f. Kongruensi dua segitiga adalah SS-SD-SS, SD-SS-SD, SS-SS-SS.


Bukti :
SD-SS-SD

Diberikan dua segitiga yaitu ABC dan DEF dengan CAB FDE

CBA FED dan DE


AB
,

C F

x x
B E
A D
DF
AC atau CB
FE

Jika antara Kita akan menyelesaikannya

dengan menggunakan postulat (SAS). Misalkan AC tidak kongruen


dengan DF diperoleh fakta bahwa AC > DF. Karena AC > DF maka

AC ' DF
AC
terdapat titik C pada sehingga dan berdasarkan

Postulat SAS maka ABC DEF. Sehingga ABC ' .

Akibatnya ABC ' ABC , hal ini menunjukkan kontradiksi dengan

postulat sudut. Oleh karena itu DF


AC dan ABC DEF ( SS-SD-

SS).
Untuk SS-SS-SS bisa dibuktikan sendiri.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 19


g. Jika dua sisi suatu segitiga adalah sama, sudut-sudut di hadapannya
A
sama.
AB AC ACB ABC

B C

Bukti:
A

B D C

Terdapat titik D pada sisi BC.

Misalkan ruas garis AD bisektor dari BAC .

AB AC (diketahui)

BAD CAD (AD garis bagi)

AD AD (berhimpit)

Jadi, menurut postulat S-Sd-S diperoleh ABD ACD .

Akibatnya, ACB ABC .

h. Jika dua sudut segitiga sama, dua sisi di hadapannya sama.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 20


ACB ABC AB AC

B C

Bukti:
A

B D C
Terdapat titik D pada sisi BC.

Misalkan ruas garis AD bisektor dari BAC .

ACB ABC (diketahui)

BDA CDA (90O)

BAD CAD (dibuat)

Jadi, ABD ACD .

Karena salah satu sisinya sama (AD = AD), maka ABD ACD

Akibatnya, AB A C .

i. Hanya ada satu garis yang tegak lurus garis tertentu melalui satu titik
pada garis tertentu tersebut.
j. Hanya ada satu garis yang tegak lurus garis tertentu melalui satu titik di
luar garis tertentu.
k. Titik T terletak pada sumbu segmen garis AB jika dan hanya jika TA=TB.
Bukti :
() Jika TA = TB maka titik T terletak pada sumbu segmen garis

AB.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 21


Karena T adalah titik yang berjarak sama dari A dan B maka TA = TB.

Kita buat PT adalah garis bagi APB . Akibatnya

APT BPT .

Lihat APT dan BPT :

APT BPT

ATP BTP ATP pelurus BTP


)

TA=TB

Jadi, APT BPT ( SD SSSD ) dan PT AB .

Karena PT AB danTA =TB maka PT adalah garis sumbu AB .

x x

A T B

() Jika titik T terletak pada sumbu segmen garis AB maka TA =

TB
Jelas karena T terletak pada sumbu segmen garis AB maka TA = TB
( ingat definisi garis sumbu ).
l. Jika ada dua sisi suatu segitiga tidak sama, maka sudut-sudut di
hadapannya juga tidak sama, dan sudut yang lebih besar berhadapan
dengan sisi yang lebih besar.

Bukti :

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 22


Terdapat ABC , dengan AC > BC. Karena AC > BC maka


CB AC
CD
terdapat titik D pada sehingga C-B-D dan .

Berdasarkan teorema segitiga sama kaki . CAD CDA .

berdasarkan definisi CBA adalah sudut luar ABD . Oleh karena

itu mCBA >m CDA . Karena titik B adalah titik dalam pada

CAD , kita punya mCAD> mCAB . Akibatnya

m CBA >m CAB .


C

D
A

m. Jika ada dua sudut suatu segitiga tidak sama, maka sisi-sisi di
hadapannya juga tidak sama, dan sisi yang lebih panjang berhadapan
dengan sudut yang lebih besar.
n. Segmen garis terpendek yang menghubungkan sebuah titik dan sebuah
garis adalah segmen tegak lurus.
o. Jumlah panjang dua sisi lebih besar dari sisi yang ketiga.

Terdapat PQR . Akan ditunjukkan bahwa PQ + QR > PR.


R

P Q S

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 23



PQ QR
QS
Terdapat titik S pada sehingga P-Q-S dan . Maka

QRS adalah segitiga sama kaki. Akibatnya QRS QSR .

QR
QS
Karena P-Q-S kita lihat bahwa PQ + QS = PS. Karena , maka

PQ + QR= PS. Karena Q berada di dalam PRS , kita dapatkan

m PRS >m QRS . Karena QRS QSR maka

m PRS >m QSR . Berdasarkan proposisi (m) pada PRS maka

PS > PR . Sehingga PQ + QR > PR.

p. Jika dua sisi dari segitiga yang pertama masing-masing sama dengan dua
sisi dengan dua sisi yang kedua, dan sudut apit segitiga pertama lebih
besar dari sudut apit segitiga kedua, maka sisi ketiga dari segitiga
pertama lebih panjang dari sisi ketiga dari segitiga kedua.
Bukti :
ABC dan DE
AB
Diberikan dua segitiga yaitu dengan ,

DF
AC mCAB >m FDE . Akan kita tunjukkan bahwa BC >
,

EF.
C
. R
S
F
P

A B D E

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 24


Karena mCAB >m FDE maka terdapat titik P di dalam CAB

ABP . Buat
AR CAP
sehingga garis bagi dan


BC ACS APS SP
CS
memotong di S. maka dan .

Dengan menggunakan proposisi no O, kita dapatkan BS + SP > BP.



Karena SP SC , maka BS + SC > BP. Diketahui bahwa BS + SC


= BC, oleh sebab itu BC > BP. Karena BP EF , akibatnya BC > EF.

q. Jika dua sisi dari segitiga yang pertama masing-masing sama dengan dua
sisi segitiga yang kedua, dan sisi ketiga dari segitiga pertama lebih
panjang dari sisi ketiga dari segitiga kedua, maka sudut apit dari segitiga
pertama lebih besar dari sudut apit dari segitiga kedua.
r. Besar sudut luar suatu segitiga adalah lebih besar dari salah satu sudut
dalamnya yang tidak bersisian dari salah satu sudut dalamnya yang tidak
bersisian dengan sudut luar tersebut.
s. Jumlah dua sudut dari suatu segitiga adalah kurang dari 1800.
Bukti :

Misalkan ABC adalah segitiga sebarang . akan ditunjukkan bahwa

CAB+ ABC=180 0A .

Perpanjang CB Cmelalui B hingga D.


B maka D
ABD merupakan sudut

eksterior dari ABC . Berdasarkan teorema sudut eksterior maka

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 25


0
ABD > CAB . karena ABD = 180 - ABC maka diperoleh

180
0
- ABC > CAB CAB+ ABC = 1800 .

t. Jika dua garis dipotong oleh garis lain dan membentuk sepasang sudut
dalam bersebrangan yang sama dua garis tersebut sejajar.
u. Dua garis yang tegak lurus pada garis yang sama adalah sejajar.
v. Sekurang-kurangnya ada satu garis yang sejajar dengan suatu garis
tertentu yang melalui titik diluar garis tertentu tersebut.
w. Misalkan l melalui titik C yang jaraknya ke pusat lingkaran kurang dari
panjang jari-jarinya, maka garis l memotong lingkaran di dua titik.
x. Sebuah garis merupakan garis singgung lingkaran jika dan hanya jika
garis tersebut tegaklurus pada ujung-ujung jari-jari lingkaran.
y. Jika diketahui segitiga ABC dan segmen garis PQ sedemikian hingga
PQ = AB, maka ada titik R di luar PQ sedemikian hingga segitiga PQRS
kongruen dengan segitiga ABC.
z. Sebuah lingkaran dapat digambar melalui sebarang segitiga.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 26


2. 2 GEOMETRI FRAKTAL

A. Sejarah Geometri Fraktal

Benda-benda yang sekarang disebut fraktal sudah ditemukan dan dipelajari


jauh sebelum kata fraktal muncul. Kemudian ide-ide konsepsual fraktal muncul
saat definisi-definisi tradisional geometri Euclid dan kalkulus gagal melakukan
berbagai pengukuran pada benda-benda fraktal yang pada umumnya dulu disebut
kurva monster.

Geometri pada awalnya dicetus oleh Euclid dari Alexandria (300 SM) dan
Descartes dari Perancis (permulaan abad 16), Euclid membuat aksioma bahwa
garis adalah panjang yang tak bertebal. Dari aksioma ini kemudian dapat dibuat
aturan -aturan logika konsisten yang dapat menerangkan tentang titik, garis lurus,
dan bentuk-bentuk sederhana. Kemudian Descartes memajukan gagasan bahwa
alam raya ini seharusnya dapat diukur melalui tiga buah garis yang tegak lurus
satu sama lain. Dengan tiga garis lurus ini lokasi benda apa saja dapat diketahui
dengan tepat. Kemudian Sir Isaac Newton dan Baron Gottfried von Leibnitz
menemukan kalkulus diferensial. Dalam diferensial kalkulus semua bentuk
lengkung atau kurva berubah menjadi lurus, sehingga persamaan linier dapat
digunakan untuk kurva. Leibnitz mengajukan gagasan bahwa semua kurva terdiri
dari segmen-segmen yang kecil tidak berhingga yang disebutnya sebagai garis-
garis tangen atau diferensial . Jika sisi suatu kurva diperbesar akan semakin
terlihat seperti sebuah garis lurus. Namun gagasan Leibnitz itu belum dapat
dibuktikan kebenarannya. Sehingga muncul konsep mengenai fraktal.

Istilah fraktal kali pertama dipopulerkan oleh Benot Mandelbrot yang


kemudian disebut sebagai Bapak Fraktal pada pertengahan 70-an. Pada tahun
1872 Karl Theodor Wilhelm Weierstrass menemukan contoh fungsi dengan sifat
yang tidak intuitif yaitu kontinyu di manapun namun tidak terdiferensiasi di
manapun. Kemudian pada tahun 1904 Helge von Koch, yang tidak puas dengan
definisi Weierstra yang sangat abstrak dan analitis, menjabarkan definisi yang

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 27


lebih geometris untuk fungsi yang mirip, yang sekarang disebut bunga salju Koch.
Ide mengenai kurva-kurva serupa diri dikembangkan lebih jauh oleh Paul Pierre
Lvy, yang mengenalkan kurva fraktal baru bernama kurva Lvy C dalam
tulisannya pada tahun 1938 berjudul Plane or Space Curves and Surfaces
Consisting of Parts Similar to the Whole.

Georg Cantor memberi contoh tentang berbagai himpunan bagian dari


garis riil dengan sifat yang tidak wajar. Himpunan Cantor tersebut juga sekarang
dikenal sebagai fraktal. Fungsi teriterasi di bidang kompleks telah diselidiki pada
akhir abad 19 dan awal abad 20 oleh Henri Poincar, Felix Klein, Pierre Fatou,
dan Gaston Julia.

Dalam usahanya untuk memahami benda-benda seperti himpunan Cantor,


matematikawan seperti Constantin Carathodory dan Felix Hausdorff
menggeneralisasi konsep intuitif dimensi agar memungkinkan nilai nonbulat. Ini
termasuk bagian dari gerakan di pertengahan awal abad kedua puluh yang
bertujuan menciptakan teori himpunan deskriptif, yaitu kelanjutan dari arah riset
Cantor yang dapat mengklasifikasi himpunan titik-titik pada ruang Euclid.
Definisi dimensi Hausdorff secara alami adalah geometris, walaupun didasarkan
pada perkakas dari analisis matematis. Pendekatan ini digunakan oleh beberapa
orang termasuk Besicovitch, yang berbeda dengan investigasi logis yang
membangun sebagian besar teori himpunan deskriptif masa 1920-an dan 1930-an.
Kedua bidang tersebut ditelusuri selama beberapa waktu setelahnya, terutama oleh
para spesialis.

Pada tahun 1960-an Benot Mandelbrot mulai menyelidiki keserupa dirian


dalam berbagai tulisannya seperti How Long Is the Coast of Britain? Statistical
Self-Similarity and Fractional Dimension. Penyelidikannya merupakan
pengembangan dari penelitian Lewis Fry Richardson. Dengan pendekatan yang
sangat visual, Mandelbrot mendapatkan hubungan dari berbagai topik matematika
yang sebelumnya tidak berkaitan. Di tahun 1975, Mandelbrot menggunakan kata
fractal untuk mendeskripsikan benda-benda serupa diri yang tidak memiliki

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 28


dimensi yang jelas. Dia menurunkan kata fractal dari kata Latin fractus yang
artinya "patah", "rusak", atau "tidak teratur". Kata fractal bukan diturunkan dari
kata fractional (pecahan), seperti yang dipercaya banyak orang. Kata fractional
sendiri juga diturunkan dari fractus.

B. Perbandingan Geometri Fraktal dan Geometri Euklides

Geometri fraktal berbeda dengan geometri euclidean yang kita kenal


selama ini. Geometri euklidean hanya mampu mengelompokkan benda-benda ke
dalam dimensi bilangan bulat. Misalnya, kubus merupakan benda berdimensi tiga,
bujur sangkar berdimensi dua, garis lurus berdimensi satu. Geometri fraktal
menerima obyek berdimensi pecahan, misalnya 1,5 atau 2,75. Dengan
menggunakan penggaris dimensi fraktal, maka tingkat fraktal suatu benda dapat
bisa dibandingkan.

Secara umum fraktal bentuknya tidak teratur (tidak halus), jadi bukan
termasuk benda yang terdefinisikan oleh geometri tradisional. Ini berarti bahwa
fraktal cenderung memiliki detil yang signifikan, terlihat dalam skala berapapun;
saat ada keserupa dirian, ini bisa terjadi karena memperbesar fraktal tersebut akan
menunjukkan gambar yang mirip. Himpunan-himpunan tersebut biasanya
didefinisikan dengan rekursi.Sebagai perbandingan, ambil benda euklid biasa,
misalnya lingkaran. Lengkung pada lingkaran akan terlihat semakin datar jika
diperbesar. Pada perbesaran tak terhingga tidak mungkin lagi terlihat perbedaan
antara lengkung lingkaran dengan garis lurus. Fraktal tidak seperti ini. Ide
konvensional kurvatur, yang merupakan resiprokal dari jari-jari lingkaran
aproksimasi, tidak bisa digunakan. Pada fraktal, meningkatkan perbesaran akan
menunjukkan detil yang tidak terlihat sebelumnya.

C. Konsep-Konsep Dasar Dalam Geometri Fraktal

1. Ruang Metrik Lengkap

Sebelum mendefinisikan suatu ruang metric lengkap, terlebih dahulu kita


harus mengetahui definisi dari ruang, metric, dan ruang metric.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 29


Definisi 1

Ruang X adalah suatu himpunan. Titik pada ruang tersebut adalah elemen
dari himpunan

2. Ruang Fraktal

Pada penjelasan diatas telah didefinisikan mengenai ruang metric dan


ruang metric lengkap. Ruang metric inilah yang nantinya akan kita sebut sebagai
ruang fraktal.

3. Pemetaan Kontraktif

Pemetaan pada bilangan real didefinisikan sebagai pengaitan elemen di


domain dengan tepat satu elemen di kodomain, sedangkan pada ruang metric
pemetaan didefinisikan sebagai pengaitan dari anggota-anggota pada suatu
himpunan ruang metric. Berikut akan dijelaskan mengenai definisi-definisi
pemetaan pada sustu ruang metric.

4. Sistem Fungsi Interasi

Berikut definisi mengenai Sistem Fungsi Interasi (IFS)

Sistem fungsi interasi adalah suatu sistem yang terdiri dari Ruang Metrik
Lengkap (X,d) dan pemetaan kontraktif Sk, k=1,2,,n dan dinotasikan {X; Wk,
k=1,2,,n} dengan faktor kontraktif S= mak{Sk},

Contoh :

Segitiga Sierpinski (SS) yang dibentuk oleh tiga pemetaan kontraktif.

5. Atraktor dan Teorema Titik Tetap

Titik tetap mirip deangan istilah idempoten pada bidang aljabar. Yaitu
suatu fungsi yang memetakan sauatu elemen menjadi elemen itu sendiri, atau

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 30


fungsi tersebut tidak memberi perubahan apa-apa. Berikut pendefinisian titik tetap
pada suatu ruang metrik, dan jenis-jenis iterasi.

6. Dimensi Topologis dan Dimensi Fraktal

Pada geometri Euclid telah dipelajari tentang dimensi suatu benda.


Geometri euklid hanya mampu mengelompokkan benda-benda ke dalam dimensi
bilangan bulat. Misalnya, kubus merupakan benda berdimensi tiga, bujur sangkar
berdimensi dua, garis lurus berdimensi satu serta titik berdimensi nol. Lain halnya
dengan Geometri fraktal, Geometri fraktal menerima obyek berdimensi pecahan,
misalnya 1,5 atau 2,75. Gagasan mengenai dimensi pecahan ini diperkenalkan
oleh Besicovitch yang memperluas karya dari Hausdroff.

Dimensi kurva-kurva seperti segitiga Sierspinski dan garis pantai Koch


harus dinyatakan dengan dimensi pecahan. Dengan demikian, tingkah laku yang
ganjil dari kurva-kurva tersebut dapat dijelaskan. Dimensi pecahan ini dapat
dihitung dengan tepat berdasarkan pengukuran dari sebuah kurva.

Dimensi Hausdroff/Besicovith didefinisikan sebagai nisbah dari logaritma


jumlah salinan ukuran dari bentuk benih relatif terhadap setiap salinan. Karena
ada 4 salinan (4 segmen garis ) dan setiap salinan memiliki ukuran 1/3 ukuran
benih, maka menurut definisi ini dimensi garis pantai Koch adalah log(4)/log (3)
= 0.6021/0.4771 = 1.262. Jika ada dua bentuk yang memilki dimensi fraktal yang
berbeda misalnya 1.26 dan 1.46, maka tidak dapat dikatakan bahwa bentuk yang
pertama memiliki panjang yang tak berhingga lebih panjang atau mengisi
luasan yang kecil tak berhingga lebih banyak dari yang kedua.

D. Perkembangan Aplikasi Geometri Fraktal

Setelah visualisasi komputer diaplikasikan pada geometri fraktal, dapat


disajikan argumen-argumen visual yang ampuh untuk menunjukkan bahwa
geometri fraktal menghubungkan banyak bidang matematika dan sains, jauh lebih
besar dan luas dari yang sebelumnya diperkirakan. Bidang-bidang yang

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 31


terhubungkan oleh geometri fraktal terutama adalah dinamika nonlinier, teori
chaos, dan kompleksitas. Salah satu contoh adalah menggambar metode Newton
sebagai fraktal yang ternyata menunjukkan bahwa batas antara penyelesaian yang
berbeda adalah fraktal dan penyelesaiannya sendiri adalah atraktor aneh. Geometri
fraktal juga telah digunakan untuk kompresi data dan memodel sistem geologis
dan organis yang kompleks, seperti pertumbuhan pohon dan perkembangan
lembah sungai.

Fraktal banyak diaplikasikan antara lain pada bidang : Klasifikasi slide


histopatologi di ilmu kedokteran, Pembuatan musik jenis baru, Pembuatan
berbagai bentuk karya seni baru, Kompresi data dan sinyal, Seismologi,
Kosmologi

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 32


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah mencatat bahwa geometri non-euclides lahir oleh karena para

matematikawan berusaha membuktikan kebenaran dari postulat yang kelima dari

Euclid dengan mendasarkan keempat postulat sebelumnya. Postulat kelima itu

adalah jika suatu garis lurus memotong dua garis lurus dan membuat sudut-sudut

dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku, kedua garis itu diperpanjang

tak terbatas, akan bertemu di pihak tempat kedua sudut dalam sepihak kurang dari

duasudut siku-siku. Beberapa matematikawan menganggap bahwa postulat kelima

bukanlah merupakan postulat, tetapi dapat dibuktikan dengan menggunakan

empat postulat sebelumnya. Beberapa matematikawan tersebut adalah Proclus dari

Alexandria, Girilamo Sacceri dari Irlandia, Karl Friedrich Gauss dari

Jerman,Wolfgang dan Jnos Bolyai dari Hungaria, Ivanoviteh Lobacvesky dari

Rusia.

Di dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temukan aplikasi dari geometri

netral yang di temukan oleh euclid yakni kesebangunan dan puzzle geometri.

Istilah fraktal kali pertama dipopulerkan oleh Benot Mandelbrot yang

kemudian disebut sebagai Bapak Fraktal pada pertengahan 70-an. Pada tahun

1872 Karl Theodor Wilhelm Weierstrass menemukan contoh fungsi dengan sifat

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 33


yang tidak intuitif yaitu kontinyu di manapun namun tidak terdiferensiasi di

manapun.

Fraktal banyak diaplikasikan antara lain pada bidang : Klasifikasi slide


histopatologi di ilmu kedokteran, Pembuatan musik jenis baru, Pembuatan
berbagai bentuk karya seni baru, Kompresi data dan sinyal, Seismologi,
Kosmologi

B. Saran

Penulis meyakini dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan, kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Semua ini karena
keterbatasan pengatahuan dan sasaran yang penulis miliki. Maka dari itu saran
dan kritik dari rekan pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan
makalah ini.

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 34


DAFTAR PUSTAKA

David C. Royster., Neutral and Non-Euclidian Geometries. UNC Charlotte.


http://www.math.uncc.edu/~droyster/math3181/notes/hyprgeom/hyprgeom
.html. Diakses pada tanggal 17 april 2016. Pukul 09.30
Bambang . http://bambanghgmathunsoed.files.wordpress.com/2008/09/geometri-
netral.pdf,. Diakses pada tanggal 17 april 2016. Pukul 09.38

Mariani, Scolastika. 2010. Bahan Ajar Geometri Non Euclid. Semarang:


Universitas Negeri Semarang.

Yuliani, Refi Elfira. http://refi07.wordpress.com/melanjutkan-tentang-keindahan-


geometri-fraktal/. Diakses pada tanggal 17 april 2016. Pukul 10.00

Geometri Netral dan Geometri Fraktal 35

Anda mungkin juga menyukai