Rencana Tindakan
88
luka, mencegah kontaminasi
oleh mikroorganisasi,
memungkinkan pertukaran gas
6. Pertahankan 6. Gangguan sirkulasi perifer
kebersihan kulit dapat terjadi bila menempatkan
pasien pada kondisi resiko
iritasi kulit.
7. Kolaborasi dengan 7. Insulin akan menurunkan kadar
dokter untuk gula darah
pemberian insulin
8. Pemeriksaan gula 8. Pemeriksaan kadar gula darah
darah dan pemberian untuk mengetahui
antibiotik seperti inf perkembangan penyakit.
metronidazole 2x1, Pemberian antibiotik
inj ceftriaxone 2x1 menghentikan proses infeksi.
2. Kamis Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji intake dan 1. Membantu dalam
5 Mei selama 1x24 jam diharapkan cairan dan output memperkirakan kekurangan
2016 elektrolit klien terpenuhi volume total.
Dengan kriteria hasil : 2. Pantau Tanda-Tanda 2. Hipovolemia dapat
1. TTV stabil Vital diamnifestasikan oleh hipotensi
2. Nadi perifer dapat diraba dan takikardia. Perkiraan berat
3. Turgor kulit dan pengisian ringannya hipovolemia dapat
kapiler baik dibuat ketika tekanan darah
4. Haluaran normal sistolik pasien turun lebih dari
5. Cairan dan kadar elektrolit 10 mmHg dari posisi berbaring
dalam batas normal ke posisi duduk atau berdiri.
3. Pola nafas seperti 3. Paru-paru mengeluarkan asam
adanya pernafasan karbonat melalui pernafasan
Kusmaull atau yang menghasilkan kompensasi
89
pernafasan yang alkalosis respiratoris terhadap
berbau keton keadaan ketoasidosis.
Pernafasan yagn berbau aseton
berhubungan pemecahan asam
asetoasetat dan harus berkurang
jika ketosis harus terkoreksi.
4. Kaji turgor kulit dan 4. Merupakan indikator dari
membran mukosa tingkat dehidrasi, atau volume
sirkulasi yang adekuat.
5. Pantau masukan dan 5. Memberikan perkiraan
pengeluaran, cata kebutuhan akan cairan
berat jenis urine pengganti, fungsi ginjal dan
keefektifan terapi yanf
diberikan.
6. Ukur berat badan 6. Memberikan hasil pengkajian
setiap hari yang terbaik dari status cairan
yagn sedang berlangsung dan
selanjutnya dalan memberikan
cairan pengganti.
7. Pertahankan untuk 7. Mempertahankan
memberikan cairan hidrasi/volume sirkulasi
paling sedikit 2500
ml/hari dalam batas
yang dapat
ditoleransi jantung
jika pemasukan
cairan melalui oral
sudah dapat
diberikan
90
8. Tingkatkan 8. Menghindari pemanasan yang
lingkungan yang berlebihan terhadap pasien
dapat menimbulkan lebih lanjut akan dapat
rasa nyaman. menimbulkan kehilangan
Selimuti pasien cairan
denga selimut tipis
9. Catat hal-hal yang 9. Kekurangan cairan dana
dilaporkan seperti lektrolit mengubah motilitas
mual, nyeri lambung, yang seringkali akan
abdomen, muntah menimbulkan muntah dan cara
dan distensi lambung potensial akan menimbulkan
kekurangan cairan atau
elektrolit
10. Berikan terapi cairan 10. Tipe dan jumlah dari cairan
yang sesuai indikasi tergantung pada derajat
kekurangan cairan dan respons
pasien secara individual
3. Kamis Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Timbang berat badan 1. Mengkaji pemasukan makanan
5 Mei selama 1x24 jam diharapkan kebutuhan setiap hari atau yang adekuat (termasuk
2016 nutrisi terpenuhi sesuai dengan absorbsi dan utilisasinya).
Dengan kriteria hasil : indikasi.
1. Dapat mencerna jumlah 2. Tentukan program 2. Mengidentifikasi kekurangan
kalori atau nutrien yang diet dan pola makan dan penyimpangan dari
tepat pasien dan kebutuhan terapeutik.
2. BB stabil atau bandingkan dengan
penambahan ke arah makanan yang dapat
rentang biasanya dihabiskan pasien.
3. Mual dan muntah 3. Auskultasi bising 3. Hiperglikemia dan gangguan
91
berkurang sampai hilang usus keseimbangan cairan dan
4. Gula darah ddalam batas elektrolit dapat menurunkan
normal dan terkontrol motilitas/fungsi lambung yang
5. TTV dalam keadaan akan memperngaruhi pilihan
normal intervensi.
6. Ansietas menurun 4. Identifikasi makanan 4. Jika makanan yang disukai
yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam
termasuk kebutuhan perencanaan makan, kerja sama
etnik/kultural. ini dapat diupayakan setelah
pulang.
5. Observasi tanda- 5. Karena metabolisme
tanda hipoglikemia, karbohidrat mulai terjadi ( gula
seperti perubahan darah akan berkurang, dan
tingkat kesadaran, sementara tetap diberikan
kulit lembab/dingin, insulin maka hipoglikemia
denyut nadi cepat, dapat terjadi. Jika pasien dalam
lapar, peka rangsang, keadaan koma, hipoglikemia
cemas, sakit kepala, mungkin terjadi tanpa
pusing, memperlihatkan perubahan
sempoyongan. tingkat kesadaran. Ini secara
potensial dapat mengancam
kehidupan yang harus dikaji
dan ditangani secara tepat.
6. Lakukan 6. Analisa di tempat tidur lebih
pemeriksaan gula akurat daripada pemeriksaan
darah dengan lewar urine karena dapat
menggunakan dipengaruhi oleh ambang ginjal
finger stick. pasien secara individual.
7. Berikan pengobatan 7. Insulin reguler mempunyai
insulin awitan yang cepat sehingga
92
cepat pula membantu
memindahkan glukosa ke
dalam sel.
93
D. Implementasi Keperawatan
94
Intervensi dilanjutkan no 4,5,6,7,8
95
Intervensi dilanjutkan no 6,7,8,9,10
96
E. Catatan Keperawatan
97
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan no 1,2,4,5
Jumat II 1. Mengukur berat badan setiap hari S:
6 Mei 2016 2. Mempertahankan untuk memberikan cairan 1. Klien mengatakan mual dan
12.00 WIB paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang muntah sudah berkurang
dapat ditoleransi jantung jika pemasukan 2. Klien mengatakan mual dan
cairan melalui oral sudah dapat diberikan muntah 2x tadi malam
3. Meningkatkan lingkungan yang dapat 3. Klien mengatakan muntah berupa
menimbulkan rasa nyaman. Selimuti pasien air
denga selimut tipis 4. Klien mengatakan mual dan
4. Mencatat hal-hal yang dilaporkan seperti muntah ketika mau makan dan
mual, nyeri abdomen, muntah dan distensi minum.
lambung 5. Klien mengatakan minum sebanyak
5. Memberikan terapi cairan yang sesuai 1500 cc
indikasi O :
1. BB 45 kg
2. Intake 1500 cc
3. IVFD RL i kolf/8 jam (kolf ke 7)
4. TTV
Nadi : 70 x/i
Suhu : 36 C
TD : 150/90 mmHg
RR : 20 x/i
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan no 1,2,5
98
Jumat III 1. Mengobservasi tanda-tanda hipoglikemia, S :
6 Mei 2016 seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit 1. Klien mengatakan mual dan
14.00 WIB lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka muntah ketika mau makan dan
rangsang, cemas, sakit kepala, pusing, minum sudah berkurang
sempoyongan. 2. Klien mengatakan makan 1/2 porsi
2. Melakukan pemeriksaan gula darah dengan dari yang disediakan
menggunakan finger stick. O:
3. Memberikan pengobatan insulin sesuai protap 1. Tidak ada tanda hipoglikemia
4. Melakukan konsultasi dengan ahli diet. 2. Nafsu makan klien sudah kembali
3. GDS 250 mg/dl
4. Insulin yang diberikan 12 unit
5. Diet MLRP
6. TTV
Nadi : 75 x/i
Suhu : 36 C
TD : 160/90 mmHg
RR : 20 x/i
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan no 2.3
99
Hari,Tanggal/ jam No Tindakan Keperawatan Evaluasi TTD
DX
Minggu I 1. Merawat luka dengan baik dan benar S:
8 Mei 2016 2. Mengkaji frekuensi ganti balutan dan 1. Klien mengatakan sudah 1 bulan
10.00 WIB memilih balutan luka yang tepat dan ideal ini mengalami luka pada jari kaki
3. Melanjutkan terapi dokter untuk kiri dan kanan
pemberian insulin 2. Klien mengatakan luka tidak terasa
4. Memeriksa gula darah sakit
O:
1. Keadaan luka kering dan terbuka,
bewarna merah muda, kulit sekitar
luka mengelupas, tidak terasa sakit.
2. Tidak ada pus, darah dan nanah
3. Panjang luka 5 cm, lebar 2,5 cm
dan kedalaman luka 0,2 cm
4. Keadaan luka menunjukan
perbaikan
5. Frekuensi ganti balutan luka 1x
sehari
6. GDS 240 mg/dl
7. Insulin yang diberikan 12 unit
Nadi : 80 x/i Suhu : 36,6 C
TD : 140/90 mmHg
RR : 20 x/i
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
100
Intervensi dihentikan klien pulang paksa
101
Minggu III 1. Melakukan pemeriksaan gula darah S:
8 Mei 2016 dengan menggunakan finger stick. 1. Klien mengatakan nafsu makan
14.00 WIB 2. Memberikan pengobatan insulin sesuai sudah kembali
protap 2. Klien mengatakan mual dan
muntah ketika mau makan dan
minum sudah berkurang
3. Klien mengatakan makan 1/2 porsi
dari yang disediakan
O:
1. Diet MLRP
2. BB 45 kg
3. GDS 200 mg/dl
4. Insulin yang diberikan 10 unit
5. Nadi : 70 x/i
Suhu : 36 C
TD : 140/90 mmHg
RR : 20 x/i
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dihentikan klien pulang paksa
102