Anda di halaman 1dari 4

Cara Pendekatan Motivasi

Cara pendekatan motivasi adalah kemampuan seseorang atau pemimpin


secara konseptual atau dengan berbagai sumberdaya dan sarana dalam menciptakan
situasi yang memungkinkan timbulnya motivasi kepada orang lain untuk berperilaku
sesuai dengan suatu tujuan tertentu. Oleh Strauss dan Sayles pendekatan pada
motivasi ini dibedakan atas lima macam, yakni :

1. Pendekatan yang keras


Yang dimaksud dengan pendekatan keras (be strong) ialah pendekatan
dimana kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dipergunakan dalam
melakukan motivasi. Pendekatan yang seperti ini sering berhasil jika
kebutuhan karyawan masih terbatas pada kebutuhan dasar faali.
2. Pendekatan untuk memperbaiki
Yang dimaksud dengan pendekatan untuk memperbaiki (be good) ialah
pendekatan yang dilakukan oleh administrator untuk memperbaiki karyawan
melalui pemenuhan kebutuhan yang dimiliki. Pendekatan yang seperti ini
sering berhasil jika kebutuhan karyawan baru mencapai kebutuhan dasar faali
serta kebutuhan akan rasa aman. Diharapkan setelah dilakukan perbaikan,
karyawan mau bekerja dengan baik.
3. Pendekatan dengan tawar menawar
Yang dimaksud dengan pendekatan tawar menawar (implicit bargaining)
ialah pendekatan yang dilakukan oleh administrator melalui tawar menawar
dengan karyawan tentang kebutuhan yang akan dipenuhi. Pendekatan yang
seperti ini hanya berhasil jika kebutuhan masih berkisar pada kebutuhan faali
dan kebutuhan akan rasa aman.
4. Pendekatan melalui persaingan efektif
Yang dimaksud dengan pendekatan melalui persaingan efektif (effective
competition) ialah pendekatan yang dilakukan oleh administrator dengan
memberikan kesempatan timbulnya persaingan yang sehat anatar karyawan
untuk mencapai kemajuan. Pendekatan yang seperti ini dapat diterapkan
untuk setiap macam kebutuhan yang ditemukan dikalangan karyawan,
meskipun diakui hasilnya lebih dirasakan jika kebutuhan karyawan telah
mencapai tingkat dihargai, dihormati dan ataupun penampilan diri.
5. Pendekatan dengan proses internalisasi
Yang dimaksud dengan pendekatan dengan proses internalisasi
(internalization process) ialah pendekatan yang dilakukan oleh administrator
dengan jalan menimbulkan kesadaran pada diri masingmasing karyawan.
Pendekatan yang seperti ini sering dipergunakan pada masyarakat yang telah
maju.
Masing masing pendekatan di atas ada aspek positif dan aspek negatifnya.
Penerapannya dalam kehidupan sehari hari amat tergantung dari situasi dan
kondisi yang dihadapi. Jika situasi dan kondisi memang membutuhkan
pendekatan keras, maka pendekatan dengan cara tersebut haruslah dilakukan.

Sedangkang oleh Notoatmodjo dalam bukunya menjabarkan beragam pendekatan dalam


mempelajari motivasi yaitu :

1. Pendekatan Instink, awalnya untuk mempelajari motivasi harus mempelajari

instink. Sebab instik adalah pola perilaku yang kita bawa sejak lahir diturunkan

secara biologis. Mendasari adanya instink menyelamatkan diri dan instink untuk

hidup. Seks adalah salah satu contoh dari instink untuk hidup, karena terkait

dengan fungsi reproduksi (Notoatmodjo, 2007).

2. Pendekatan Pemuasan Kebutuhan, teori ini menjelaskan motivasi dalam suatu

gerak sirkuler. Dalam perilaku kesehatan, penyakit yang menimbulkan

ketidakseimbangan akan lebih mudah diintervensi karena pada dasarnya manusia

selalu menghindar dari keadaan tidak nyaman. Itulah sebabnya lebih mudah

memotivasi seseorang untuk berhenti merokok setelah terserang stroke atau

serangan jantung daripada mereka yang belum terserang penyakit.

3. Pendekatan Insentif, mempelajari motif yang berasal dari luar diri individu yang

bersangkutan atau disebut sebagai motif ekstrinsik. Insentif merupakan stimulus

yang menarik seseorang melakukan sesuatu perilaku tertentu. Imbalan yang

menarik akan mendatangkan sesuatu yang meyenangkan.

4. Pendekatan Arousal, mencari jawaban atas tingkah laku yang bertujuan

memelihara atau meningkatkan rasa ketegangan. Manusia selalu berusaha

mengurangi jika stimulus atau aktivitas terlalu tinggi. Namun jika terlalu rendah
maka manusia akan mencari stimulasi atau aktivitas.

5. Pendekatan Kognitif, menjelaskan bahwa motivasi merupakan hasil dari pikiran,

harapan dan tujuan seseorang. Dalam pendekatan ini dibedakan antara motif

intrinsik dengan motif ekstrinsik. Motif intrinsik mendorong seseorang melakukan

perilaku guna memenuhi kesenangannya bukan karena ingin mendapatkan pujian.

Sedangkan motif ekstrinsik timbul melakukan perbuatan karena ingin

mendapatkan penghargaan atau imbalan (Notoatmodjo, 2007)

Sumber :

- Strauss dan Sayles. (1990). Manajemen Personalia. Buku Ketiga


(terjemahan Ny. Rochmulyati Hamzah). Jakarta : SAPDODADI
- Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :
Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai