Laporan Patikan Keboo (Print)
Laporan Patikan Keboo (Print)
PENDAHULUAN
a.1 Tujuan
1. Mempelajari cara pembuatan simplisia nabati dari beberapa macam
tumbuhan obat
2. Melatih keterampilan dalam pembuatan simplisia nabati.
a.2 DasarTeori
a.2.1 TAKSONOMI
a.2.2 ORGANOLEPTIK
Bau : Lemah
Rasa : Pahit
Warna : Hijau pucat
Bentuk : Agak kasar
1
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah
diketahui, antara lain : Flavonoid, glikosida, asam forbat, alkaloid,
gula, dan tanin. (Jurnal Skrinning Fitokimia pada ekstrak heksan,
kloroform, dan metanol dari tanaman Patikan Kebo, oleh; Minhatun
Nafisah, Tukiran, Suyatno, dan Nurul Hidayati Jurusan Kimia,
FMIPA, Universitas Negeri Surabaya)
a.2.4 KEGUNAAN
2
setelah mendidih angkat saring ambil airnya. Minum air ramuan
tersebut 3 kali sehari masing masing cangkir sekali minum.
3) Asma,
ambil daun patikan kebo kering 1genggam, cuci sampai bersih,
selanjutnya rebus dengan 2-3 gelas air sampai mendidih. Cara
menggunakannya minum ramuan tersebut 2 kali sehari gelas
pagi dan sore.
6. Eksim
Ambil daun patikan kebo secukupnya, kemudian cuci sampai
bersih, rebus dengan air secukupnya s
ampai mendidih. Gunakan air ramuan tersebut untuk bagian tubuh
yang sakit
3
4
BAB II
METODE KERJA
5
Serbuk halus tanaman tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae)
sebanyak 5 gram dimaserasi dengan pelarut metanol, heksan, dan
kloroform dengan ketinggian pelarut 1 cm diatas sampel. Maserasi
didiamkan selama 24 jam pada suhu kamar. Hasil maserasi disaring
menggunakan penyaring Buchner dan filtrat yang diperoleh diuapkan
secara vakum menggunakan penguap putar rotary vacuum evaporator
untuk memperoleh ekstrak kental.
b. Uji Alkaloid
c. Uji Kromatografi
dengan metode kromatografi lapis tipis, menggunakan eluen etil
asetat : metanol : air (16:1:2), noda diamati menggunakan sinar UV 254
nm kemudian deteksi bercak dengan menyemprot pereaksi Dragendorff.
Bercak yang menandakan adanya alkaloid adalah bercak dengan warna
jingga, hitung harga Rf.
6
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
2700 g 900 g
= 2700 g x 100%
= 66,67 %
B. Rendemen serbuk
8
berat akhir (W )
Rendemen= 100
berat awal (W O )
900 g
= 2700 g x 100%
= 33,33 %
3 kg x X = 200 gr x 45,5 gr
200 gr x 45,5 gr
X = 3000 gr
3,03 gr
= 2,5 gr = 1,2 sdt
9
Dosis konversi
Penimbanga Berat
n ke :
1 20 gr
2 20 gr
3 50 gr
4 50 gr
5 30 gr
6 25 gr
7 50 gr
8 30 gr
9 60 gr
10 25 gr
11 50 gr
12 50 gr
13 40 gr
14 60 gr
15 50 gr
16 40 gr
17 40 gr
18 50 gr
19 60 gr
20 60 gr
Rata rata 45,5gr
10
Dosis konversi untuk obat sakit tenggorokan
Semisal untuk mengetahui dosis serbuk yang dapat digunakan
dalam mengatasi sakit tenggorokan membutuhkan 1 genggam herba
patikan kebo
Serbuk : 200 gr
Berat rata-rata : 45,5 gr
1 sdt = 2,5 gr
1 kg x X = 200 gr x 45, 5 gr
200 gr 45,5 gr
X = 1000
= 9,1 gr ~ 3 sdt
3.3 Pembahasan
Pada praktikum percobaan kali ini senyawa yang akan dibahas dari herba
patikan kebo Euphoria hirta L adalah alkaloid yang dimana bedasarkan
literature herba patikan kebo memiliki kandungan alkaloid, akan tetapi
seberapa besar kandungan alkaloid yang dimiliki oleh herba patikan kebo
belum diketahui sebab itu diperlukan beberapa metode untuk memperolehnya.
Pada beberapa literature yang kelompok kimi peroleh pengujian senyawa
alkaloid dengan cara ekstraksi. Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari
campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang
tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut
ke pelarut yang lain. Ekstraksi bertujuan untuk melarutkan senyawa-senyawa
yang terdapat dalam jaringan tanaman ke dalam pelarut yang dipakai untuk
proses ekstraksi tersebut.
Dari beberapa metode ekstraksi, Maserasi dipilih karena
merupakan cara yang sederhana dan pelarut serta reagen yang digunakan
mudah diperoleh. Acuan percobaannya yaitu serbuk halus tanaman patikan
kebo (Euphorbiae hirtae)sebanyak 5 gram dimaserasi dengan pelarut
metanol, heksan, dan kloroform dengan ketinggian pelarut 1 cm diatas
sampel. Maserasi didiamkan selama 24 jam pada suhu kamar. Hasil
maserasi disaring menggunakan penyaring Buchner dan filtrat yang
11
diperoleh diuapkan secara vakum menggunakan penguap putar rotary
vacuum evaporator untuk memperoleh ekstrak kental. Atau dengan Atau
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif yang dilakukan
di laboratorium. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Farmakognosi,
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Manado Jurusan Farmasi
pada bulan Juni Juli 2012. Sampel penelitian menggunakan daun sirsak
yang diambil dari Kelurahan Mogolaing, Kecamatan Kotamobagu Barat.
Bagian tanaman yang diambil adalah seluruhnya, karena patikan kebo ini
masuk ke dalam golongan herba. Meski alkaloid yang menjadi fokus
pengamatan praktikum, namuan banyak juga terdapat beberapa senyawa
berkhasiat lainnya seperti fenolik, flavonoid, tanin, saponin, steroid atau
triterpenoid.
12
Untuk mengkonsumsi herba patikan kebo perlu diperhatikan kondisi
kesehatan pada pengguna sebab terdapat efek samping pada herba patikan
kebo diantaranya:
Alergi, iritasi, mual, muntah, getah bersifat beracun dan menyebabkan
iritasi eksternal.
Bukti empiris mengenai penggunaan tanaman patikan kebo sebagai obat
telah tercantum dalam banyak artikel serta jurnal penelitian yang telah
tersebar luas di media elektronik atau media cetak. Sehingga jelas bahwa
tanaman patikan kebo ini sering digunakan karena takaran penggunaannya
telah banyak dicantumkan serta itu berarti banyak orang-orang yang telah
membuktikan khasiat dari tanaman patikan kebo ini dilihat dari kegunaan-
kegunaan yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya.
13
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil pembuatan serbuk simplisia dari herba Patikan Kebo (Euphorbia
hirta L.) didapat hasil sebagai berikut :
Asma, Radang ginjal, Batuk, Radang usus, Bronkhitis, Eksem (obat luar),
Disentri amuba, Gatat (obat luar), Herpes zoster, Sakit tenggorokan, Pelancar
ASI (obat luar).
14