LEGETANG DI DIENG
INDONESIAN HISTORY REBORNFRIDAY, FEBRUARY 24, 2017
Longsoran tanah itu seperti terbang dari lereng gunung dan jatuh
tepat di pemukiman. Sangat aneh, kata Suhuri sembari menjelaskan,
gejala lereng gunung akan longsor sudak diketahui 70 hari sebelum
kejadian. Para pencari rumput pakan ternak dan kayu bakar untuk
mengasap tembakau rajangan di samping untuk memasak, melihat
ada retakan memanjang dan cukup dalam di tempat itu. Tapi tanda-
tanda tadi tak membuat orang waspada, meski sering jadi bahan
obrolan di Legetang. Orang baru menghubung-hubungkan soal retakan
di gunung itu setelah Legetang kiamat, katanya.
Kini tanah lokasi bencana itu sedikit demi sedikit digarap warga untuk
budidaya tembakau dan sayur. Sekitar 1980, ketika kentang
menggusur tanaman tembakau dan jagung di pegunungan Dieng,
bekas dusun Legetang pun berubah jadi ladang kentang dan kobis,
termasuk tanah kuburan umum milik bekas dusun tersebut.
Ada kisah lain kenapa Dusun Legetang mengalami musibah ini, Pada
saat itu, Dukuh Legetang yang terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan
Batur, Banjarnegara, merupakan sebuah dukuh yang makmur.
Berbagai kesuksesan di bidang pertanian menghiasi kehidupan dukuh
(desa) itu.