Anda di halaman 1dari 8

CHAPTER V

DAWN OF ISLAM (3)


PERMULAAN ISLAM
The non-believers were angry with the increasing number of people who
declared their acceptance of the religion of Islam.
Orang-orang kafir marah dengan peningkatan sejumlah orang yang
menyatakan penerimaan mereka terhadap agama Islam.
They were full of arrogance and conceit, so they got together and decided to
launch a campaign of harrasment and provocation againt the Muslims.
Mereka penuh keangkuhan dan kesombongan, jadi mereka bersama-sama
memutuskan untuk mengadakan kampanye gangguan dan penghasutan melawan
orang-oraang muslim.
They accused the prophet of being of liar, a sorcerer and madman.
Mereka menuduh nabi adalah seorang pembohong, seorang penyihir dan orang
gila.
They made every effort to stop the spread of Islam. But Islam slowly and surely
continued spreading among them.
Mereka membuat setiap usaha untuk menghentikan penyebaran Islam. Tetapi
Islam secara perlahan dan pasti melanjutkan penyebaran diantara mereka.
One day the leader of the non-believers decided to invite the prophet to a
meeting to talk about his lies and stop him from spreading the new religion.
Suatu hari pemimpin orang-orang kafir memutuskan untuk mengundang
nabi untuk sebuah pertemuan membicarakan kebohongan beliau dan
menghentikan beliau dari penyebaran agama baru.
In the meeting the non-believers said, If you want wealth, then we are prepared
to raise enough money for you to make you the richest among us.
Dalam pertemuan orang-orang kafir mengatakan, Jika kamu ingin kekayaan,
kami disiapkan untuk menyiapkan cukup uang untukmu, untuk membuatmu
paling kaya diantara kami.
If it honour and prestige you want, we will make you our king.
Jika itu adalah kehormatan dan harga diri yang kamu inginkan, kami akan
menjadikanmu raja kami.
If you are suffering from some kind of ilness or possessed by some evl spirit, then
we will sen for the best doctor or the best healer to come and treat you or drive
these evil spirit away.
Jika kamu sedang menderita dari beberapa jenis penyakit atau dikuasai oleh
beberapa roh jahat, kami akan mengirimkan dokter terbaik atau dukun terbaik
untuk datang dan merawatmu atau mengusir roh-roh jahat ini.
But you have to stop calling people of islam.
Tapi kamu harus menghentikan mengajak orang-orang kepada Islam.
The prophet said that he did now want anything and did not suffer from any
disease, all he wanted was to give them good tiding of Allahs reward and to warn
them of His Wrath.
Nabi mengatakan bahwa beliau tidak menginginkan apapun dan tidak menderita
dari beberapa penyakit; semua yang beliau inginkan adalah untuk memberikan
mereka berita baik dari pahala-pahala Allah dan untuk memperingatkan mereka
dari kemurkaan-Nya.
After no further efforts could be made to stop the spread of Islam they
made up their minds to get rid of the prophet even by killing him if necessary.
Setelah tidak ada usaha-usaha lebih jauh yang dapat dibuat untuk
menghentikan penyebaran Islam mereaka mencari akal untuk menyingkirkan nabi
bahkan dengan membunuh jika perlu.
The only thing that stopped them doing tht straightaway was their fear of the
prophets uncle Abu Thalib.
Satu-satunya hal yang menghentikan mereka melakukan itu dengan segera adalah
ketakukan mereka terhadap paman nabi, Abu thalib.
So they asked him to stop his nephew and those who sided with him.
Jadi mereka memintanya untuk menghentikan keponakannya dan yang berpihak
dengannya.
Abu Thalib was in a difficult position, he found himself in a real dilemma, torn
between two difficult choise Should be protect his nephew or let him be killed.
Abu Thalib berada dalam posisi sulit; dia mendapati dirinya dalam dilema nyata,
terkoyak dalam dua pilihan sulit, Haruskah dia melindungi keponakannya atau
membiarkannya terbunuh.
He thought it might be a good idea if he could talk to Muhammad and try to
persuade him in a nice way to give up Islam and end this rift between him and his
people.
Dia memikirkannya mungkin menjadi sebuah ide bagus jika dia dapat berbicara
kepada Muhammad dan mencoba untuk membujuknya dalam jalan baik untuk
menyerahkan Islam dan menghentikan perpecahan ini antara dia dan orang-
orangnya.
So he called his nephew and told him what had happened with the Quraysh
people and their offerto him, he said, So please save me and save yourself from
trouble.
Jadi dia memanggil keponakannya dan memberitahunya apa yang telah terjadi
dengan orang-orang Quraisy dan tawaran mereka kepadanya, dia berkata, Tolong
selamatkan aku dan selamatkan dirimu dari masalah.
There was a pause.
Disana berhenti sebentar.
The prophet was just about to take a very important decision.
Tentang nabi untuk mengambil sebuah keputusan yang sangat penting.
The whole world aws waiting his answer: would he continue declaring Islam or
would he go with his uncle and give it all up.
Seluruh dunia menunggu jawaban beliau: akankah beliau melanjutkan menyiarkan
Islam atau akankah beliau pergi dengan pamannya menyerahkan itu semua.
He made up his mind and he chose what Allah had, chosen for him.
Beliau berfikir dan beliau memilih yang telah Allah pilihkan untuk beliau.
He said to his uncle, by the name Allah, uncle.
Beliau berkata kepada pamannya, Dengan nama Allah, paman.
If your people were to bring the sun and place it in my right hand, ang bring the
moon and put it in my left hand to persuademe to give up Islam, I would not do
so.
Jika orang-orangmu membawakan matahari dan menempatkannya di tangan
kananku, dan membawakan bulan dan meletakkannya di tangan kiriku untuk
membujukku menyerahkan Islam, aku tidak akan melakukannya.
I shall carry out his duty until Allah makes it triumphant or I die.
Aku harus mengemban tugas ini sampai Allah membuatnya jaya atau aku mati.
Abu Thalib was full of surprise and admiration for his nephew.
Abu Thalib penuh keheranan dan sanjungan pada keponakannya.
He was impressed by his courage, honesty and determination in his struggle to
continue spreading the light of Islam.
Dia terkesan oleh keberanian beliau, kejujuran dan kebulatan tekad dalam
perjuangan beliau untuk melanjutkan penyebaran cahaya Islam.
CHAPTER V
DAWN OF ISLAM (3)

The non-believers were angry with the increasing number of people who
declared their acceptance of the religion of Islam. They were full of arrogance and
conceit, so they got together and decided to launch a campaign of harrasment and
provocation againt the Muslims. They accused the prophet of being of liar, a
sorcerer and madman. They made every effort to stop the spread of Islam. But
Islam slowly and surely continued spreading among them.
One day the leader of the non-believers decided to invite the prophet to a
meeting to talk about his lies and stop him from spreading the new religion. In the
meeting the non-believers said, If you want wealth, then we are prepared to raise
enough money for you to make you the richest among us. If it honour and prestige
you want, we will make you our king. If you are suffering from some kind of
ilness or possessed by some evl spirit, then we will sen for the best doctor or the
best healer to come and treat you or drive these evil spirit away. But you have to
stop calling people of islam. The prophet said that he did now want anything
and did not suffer from any disease, all he wanted was to give them good tiding of
Allahs reward and to warn them of His Wrath.
After no further efforts could be made to stop the spread of Islam they
made up their minds to get rid of the prophet even by killing him if necessary. The
only thing that stopped them doing tht straightaway was their fear of the prophets
uncle Abu Thalib. So they asked him to stop his nephew and those who sided with
him. Abu Thalib was in a difficult position, he found himself in a real dilemma,
torn between two difficult choise Should be protect his nephew or let him be
killed. He thought it might be a good idea if he could talk to Muhammad and try
to persuade him in a nice way to give up Islam and end this rift between him and
his people. So he called his nephew and told him what had happened with the
Quraysh people and their offerto him, he said, So please save me and save
yourself from trouble. There was a pause. The prophet was just about to take a
very important decision. The whole world aws waiting his answer: would he
continue declaring Islam or would he go with his uncle and give it all up.
He made up his mind and he chose what Allah had, chosen for him. He
said to his uncle, by the name Allah, uncle. If your people were to bring the sun
and place it in my right hand, ang bring the moon and put it in my left hand to
persuademe to give up Islam, I would not do so. I shall carry out his duty until
Allah makes it triumphant or I die. Abu Thalib was full of surprise and
admiration for his nephew. He was impressed by his courage, honesty and
determination in his struggle to continue spreading the light of Islam.
PERMULAAN ISLAM
Orang-orang kafir marah dengan peningkatan sejumlah orang yang
menyatakan penerimaan mereka terhadap agama Islam. Mereka penuh
keangkuhan dan kesombongan, jadi mereka bersama-sama memutuskan untuk
mengadakan kampanye gangguan dan penghasutan melawan orang-oraang
muslim. Mereka menuduh nabi adalah seorang pembohong, seorang penyihir dan
orang gila. Mereka membuat setiap usaha untuk menghentikan penyebaran Islam.
Tetapi Islam secara perlahan dan pasti melanjutkan penyebaran diantara mereka.
Suatu hari pemimpin orang-orang kafir memutuskan untuk mengundang
nabi untuk sebuah pertemuan membicarakan kebohongan beliau dan
menghentikan beliau dari penyebaran agama baru. Dalam pertemuan orang-orang
kafir mengatakan, Jika kamu ingin kekayaan, kami disiapkan untuk menyiapkan
cukup uang untukmu, untuk membuatmu paling kaya diantara kami. Jika itu
adalah kehormatan dan harga diri yang kamu inginkan, kami akan menjadikanmu
raja kami. Jika kamu sedang menderita dari beberapa jenis penyakit atau dikuasai
oleh beberapa roh jahat, kami akan mengirimkan dokter terbaik atau dukun
terbaik untuk datang dan merawatmu atau mengusir roh-roh jahat ini. Tapi kamu
harus menghentikan mengajak orang-orang kepada Islam. Nabi mengatakan
bahwa beliau tidak menginginkan apapun dan tidak menderita dari beberapa
penyakit; semua yang beliau inginkan adalah untuk memberikan mereka berita
baik dari pahala-pahala Allah dan untuk memperingatkan mereka dari kemurkaan-
Nya.
Setelah tidak ada usaha-usaha lebih jauh yang dapat dibuat untuk
menghentikan penyebaran Islam mereaka mencari akal untuk menyingkirkan nabi
bahkan dengan membunuh jika perlu. Satu-satunya hal yang menghentikan
mereka melakukan itu dengan segera adalah ketakukan mereka terhadap paman
nabi, Abu thalib. Jadi mereka memintanya untuk menghentikan keponakannya
dari penyebaran Islam, memfitnah tuhan-tuhan mereka dan menghina kepercayaan
mereka, atau mereka akan memeranginya, keponakannya dan yang berpihak
dengannya. Abu Thalib berada dalam posisi sulit; dia mendapati dirinya dalam
dilema nyata, terkoyak dalam dua pilihan sulit. Haruskah dia melindungi
keponakannya atau membiarkannya terbunuh. Dia memikirkannya mungkin
menjadi sebuah ide bagus jika dia dapat berbicara kepada Muhammad dan
mencoba untuk membujuknya dalam jalan baik untuk menyerahkan Islam dan
menghentikan perpecahan ini antara dia dan orang-orangnya. Jadi dia memanggil
keponakannya dan memberitahunya apa yang telah terjadi dengan orang-orang
Quraisy dan tawaran mereka kepadanya, dia berkata, Tolong selamatkan aku dan
selamatkan dirimu dari masalah. Disana berhenti sebentar. Tentang nabi untuk
mengambil sebuah keputusan yang sangat penting. Seluruh dunia menunggu
jawaban beliau: akankah beliau melanjutkan menyiarkan Islam atau akankah
beliau pergi dengan pamannya menyerahkan itu semua.
Beliau berfikir dan beliau memilih yang telah Allah pilihkan untuk beliau.
Beliau berkata kepada pamannya, Dengan nama Allah, paman. Jika orang-
orangmu membawakan matahari dan menempatkannya di tangan kananku, dan
membawakan bulan dan meletakkannya di tangan kiriku untuk membujukku
menyerahkan Islam, aku tidak akan melakukannya. Aku harus mengemban tugas
ini sampai Allah membuatnya jaya atau aku mati. Abu Thalib penuh keheranan
dan sanjungan pada keponakannya. Dia terkesan oleh keberanian beliau, kejujuran
dan kebulatan tekad dalam perjuangan beliau untuk melanjutkan penyebaran
cahaya Islam.

Anda mungkin juga menyukai