Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH STABILITAS KEAMANAN TERHADAP

KETAHANAN EKONOMI NASIONAL


PENGARUH STABILITAS KEAMANAN TERHADAP
KETAHANAN EKONOMI NASIONAL
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR 1
PENDAHULUAN 2
PENGARUH STABILITAS KEAMANAN TERHADAP KETAHANAN EKONOMI NASIONAL
1. PEMAHAMAN KETAHANAN EKONOMI NASIONAL 3
2. CIRI-CIRI KETAHANAN EKONOMI NASIONAL 4
3. KONDISI KETAHANAN EKONOMI NASIONAL 4
4. PENYEBAB DAN DAMPAK KRISIS EKONOMI 5
a. Penyebab Krisis ekonomi 5
b. Dampak krisis Ekonomi 6
5. PERTAHANAN KETAHANAN NASIONAL DALAM PEMULIHAN KRISIS
EKONOMI 7
a. Peranan Konsepsi Ketahanan 7
6. KESIMPULAN 10
7. DAFTAR PUSAKA 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PENGARUH STABILITAS
KEAMANAN TERHADAP KETAHANAN EKONOMI NASIONAL. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

PENDAHULUAN

Dalam rangka mengikuti perkuliahan Pendidikan Pancasila, maka dengan ini saya
membuat makalah yang berjudul PENGARUH STABILITAS KEAMANAN TERHADAP
KETAHANAN EKONOMI NASIONAL dengan sebaik-baiknya. Dan semoga apa
yang dicita-citakan saya dapat tercapai. Penyusunan makalah ini, diharapkan
dapat manambah pengetahuan tentang Pendidikan Pancasila akan pentingnya
memahami makna Pancasila itu sendiri pada Negara kita yaitu Indonesia dan
juga untuk menambah wawasan baik bagi saya maupun orang orang yang
membaca makalah ini

PENGARUH STABILITAS KEAMANAN TERHADAP KETAHANAN EKONOMI NASIONAL

1.PEMAHAMAN KETAHANAN EKONOMI NASIONAL


Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan ekonomi nasional
karenasesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan
selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga
perlu kondisi yang siap menghadapinya.
Ketahanan ekonomi nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang
terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari
luar, secara langsung maupun tidak langsung yang mengancam dan
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Konsepsi ketahanan ekonomi nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamana yang seimbang, serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh yang berlamdaskan pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara.
Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demikemakmuran yang adil dan merata
antara rohani dan jasmani. Keamanan adalah kemampuan bangsa Indonesia
melindungi nilai-nilai nasional terhadap nacaman dari luar maupun dari dalam
Contoh bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin Hankamnas (catur dharma eka
karma) antara lain :
a. Ancaman dari dalam negeri
Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal / terbentuk dari
masyarakat Indonesia.
b. Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme
dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh luar negeri.

2. CIRI-CIRI KETAHANAN EKONOMI NASIONAL


Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi Negara berkembang.
Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
kehidupan. Tidak hanya untuk pertahankan, tetapi juga untuk menghadapi dan
mengatasi tantangan, ancaman dan gangguan, baik yang datang dari luar
maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Didasarkan pada metode astagrata seluruh aspek kehidupan nasional tercermin
dalam sistematika astagrata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang
meliputi geografi. Kekayaan alam dan kependudukan serta lma aspek social
(pancagtra) yang meliputi ideology, politik, ekonomi, social budaya dan
pertahanan keamanan.
Berpedoman pada wawasan nasional, wawasan nusantara merupakan cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan ingkungannya berdasarkan
pancasila dan Undang-undang dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan
sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan
nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.

3. KONDISI KETAHANAN EKONOMI NASIONAL


Stabilitasasi ekonomi terwujud jika stabilitas politik dan keamanan terjaga.
Sedangkan stabilitas politik dan keamanan bisa dicapai jika kesejahteraan rakyat
terjamin. Aspek kesejahteraan rakyat belakangan ini amatlah rapuh. Untuk
itulah, aspek ini yang harus jadi focus pemerintahan 5 tahun kedepan.
Potret derajat kesejahteraan rakyat kkita bisa dipahami dengan cara menyimak
isu tentang pengangguran, rumah tangga miskin (RTM) dan perkembangan
konsumsi rumah tangga. Kita harus obyektif menyikapinya agar memiliki dasar
yang relevan dalam merumuskan aneka kebijakan untuk mewujudkan stabilitas
politik, keamanan dan stabilitas ekonomi.
Jumlah pengangguran meningkat cukup signifikan akibat krisis ekonomi.
Sementara pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dari kisaran 6%
menjadi sedikit diatas 4% tahun ini. Ditambah lagi dengan niat pemerintah
menghentikan pengiriman TKI ke Malaysia.
Organisasi Buruh Internasional (ILO) memprediksi pengangguran di Indonesia
akan bertambah 170 ribu 650 ribu orang pada tahun 2009. Akibat anjloknya
daya beli, konsumsi rumah tangga tahun ini hanya 4,1%. Sementara itu, jumlah
rumah tanggga miskin masih tinggi sekitar 17,1 juta keluarga. Tiga indicator ini
menggambarkan ketidaknyamanan hidup puluhan juta warga. Gabungan
masalah ini jelas-jelas menjadi bom waktu, yang setiap saat bisa menimbulkan
ledakan masalah social yang akan mereduksi stabilitas ekonomi. Potensi masalah
besar inilah yang harus jadi focus pemerintah 5 tahun mendatang.
Dengan kondisi itu, pemerintahan baru harus bisa memmenstimulir
perekonomian dalam negeri. Target pertama menurunkan suku bunga pinjaman
bank dari 13 14% ke level 10%. Langkah berikutnya merumuskan program
revitalisasi ketahanan ekonomi dengan focus pemberdayaan usaha menengah,
kecil dan mikro (UMKM).
Berdasarkan data resmi pemerintah, siapa saja rasanya akan yakin bahwa UMKM
yang tangguh bisa memulihkan ketahanan ekonomi nasional. Agar produktiitas
UMKM terjaga, pemerintah harus berbuat maksimal melindungi pasar dalam
negeri dari serbuan produk yang diimport secara illegal.

4. PENYEBAB DAN DAMPAK KRISIS EKONOMI


a) Penyebab krisis ekonomi
I. Pengaruh global
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi
komunikasi informasi dan transportasi, menyebabkan dunia terasa semakin
sempit, transparan dan tanpa batas yang semakin mengglobal. Proses
globalisasi tercermin dalam globalisasi informasi dan globalisasi ekonomi, yang
membawa system nilai yang positif yang mendorong kearah kemajuan dan
modernisasi maupun yang bersifat negative yang dapat mempengaruhi
persatuan dan kesatuan bangsa serta sendi kehidupan diseluruh aspek
kehidupan nasional, bahkan juga menjungkir balikkan nilai-nilai dasar yang telah
berakar dan telah mapan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adanya kecenderungan dan nominasi Negara adidaya yang selalu memaksakan
kehendaknya merupakan permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan
politik luar negeri. Negara-negara yang kuat cenderung menerapkan
kepentingan politik serta dilandasi nilai-nilai yang berlaku di masyarakatnya
kepada Negara lain dalam hal demokrasi, HAM dan lingkungan hidup serta
pandangan bebas. Hal ini menyebabkan tekanan politik dan krisis ekonomi
nasional.
Kecenderungan proteksionisme dan meningkatnya masalah perdagangan yang
mempunyai dimensi politik merupakan hambatan bagi bangsa Indonesia untuk
memperluas kegiatan perdagangan global, hal ini menyebabkan krisis ekonomi
bangsa.
II. Pengaruh Nasional
Secara sosiologis bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang
terdiri dari berbagai suku bangsa dan etnis dengan adat-istiadat, bahasa,
pandangan hidup serta agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, hal ini
dapat merupakan titik rawan yang menimbulkan primordialisme sempit yang
mengarah kepada pemecahan bangsa dan pada akhirnya krisis ekonomi
melanda kehidupan bangsa.
Kepemimpinan Nasional yang belum terlepas dari KKN dapat menimbulkan krisis
ekonomi.
Tingginya tingkat pengangguran akan menimbulkan kesenjangan ekonomi
antara yang kaya dan yang miskin sehingga menimbulkan krisis ekonomi yang
berlanjut.
Terbatasnya sarana dan prasarana ekonomi mempengaruhi arus bahan, barang
dan jasa sehingga perkembanagan ekonomi sulit mengakibatkan krisis ekonomi
berkepanjangan.
Pengaruh keamana dan lam negeri yang belum stabil mempengaruhi kelancaran
pembangunan ekonomi sehingga krisis ekonomi berkelanjutan.
b) Dampak krisis ekonomi
Dampak krisis ekonomi akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan nasional
sehingga dapat mempengaruhi ketangguhan ketahanan nasional.

5. PERTAHANAN KETAHANAN NASIONAL DALAM PEMULIHAN KRISIS EKONOMI


a) Peranan konsepsi ketahanan
Adalah sebagai pedoman atau sarana untuk meningkatkan dan ketangguhan
bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
denngan pendekatan kesejahteraan dan keamanan sehingga terwujudnya
ketahanan ideology, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan social
budaya dan ketahanan pertahanan keamanan

i) Implementasi konsepsi ketahanan nasional


Konsepsi ketahanan nasional pada hakekatnya juga merupakan metode
pemecahan persoalan dalam upaya mewujudkan konsisi kehidupan nasional
menuju kejayaan bangsa dan Negara. Oleh karena itu konsepsi ketahanan
nasional harus dioperasikan serta disebarluaskan keseluruh lapisan masyarakat
sehingga diyakini kebenarannya dan pada akhirnya diimplementasikan.
ii) Pendekatan implementasi konsepsi ketahanan nasional
(1) Pendekatan dari atas
(2) Pancasila sebagai landasan idiil, UUD 1945 sebagai landasan visional
dijadikan pedoman untuk melakukan arah pembinaan terhadap geografi,
kekayaan alam dan kependudukan
iii) Arah pembinaan geografi
(1) Pemanfaatan wilayah didasarkan atas konsepsi tata ruang dengan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan, mempertahankan adanya pelestarian
alam dan lingkungan hidup yang layak dalam wilayah ruang hidup bangsa dan
dengan memperhatikan cirri khas potensi wilayah.
(2) Membangun seluruh wilayah Indonesia secara seimbang dan menata guna
menekan kesenjangan antara wilayah / daerah.
(3) Untuk mewujudkan kesatuan wilayah perlu penyediaan sarana dan prasarana
komunikasi dan transportasi yang menjamin orang, barang dan jasa serta
pelaksanaan pembangunan nasional secara utuh menyeluruh.
(4) Menanamkan kesaran masyarakat sedini mungkin, tentang konstelasi
geografis Indonesia, kerawanan maupun potensinya.
iv) Arah pembinaan kekayaan alam
(1) Pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia dilakukan oleh dan
untuk bangsa Indonesia dengan cara-cara yang tidak merusak tata lingkungan
hidup manusia dan dengan memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan
datang.
(2) Pemanfaatan kekayaan alam komoditi yang mempunyai nilai ekonomis harus
didasarkan pada prinsip peningkatan kesempatan kerja bagi penduduk setempat
dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional, sehingga mengurangi
kesenjangan anta wilayah / daerah dan peningkatan pembangunan daerah.
(3) Melindungi serta mengelola sumber kekayaan alam dengan cara tepat,
terarah, bijaksana dan memanfaatkan untuk rakyat banyak.
v) Arah pembinaan kependudukan
(1) Pengaturan laju pertumbuhan penduduk
(2) Pengaturan penyebaran penduduk
(3) Meningkatkan kualitas penduduk / SDM
(4) Pemberdayaan wanita dan generasi muda
vi) Arah pembinaan ketahanan ideology
(1) Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif terus
dikembangtingkatkan.
(2) Pancasila sebagai deologi terbuka perlu terus direkvasikan dan
diaktualisasikan nilai instrumentalnya.
(3) Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber
dari pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat
yang majemuk.
vii) Arah pembinaan ketahanan politik
(1) System pemerintah yang berdasarkan hokum, tidak berdasakan kekuasaan
yang bersifat absolute, kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan di MPR.
(2) Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.
(3) Kepemimpinan Nasional yang berwibawa dengan tetap dalam lingkup
Pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara.
(4) Terjalinnya komunikasi politik timbale balik
(5) Hubungan luar negeri ditunjukkan untuk lebih meningkatkan kerjasama
Internasional.
viii) Arah pembinaan ketahanan nasional
(1) System ekonomi harus dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan
yang adil dan merata diseluruh wilayah nusantara melalui ekonomi kerakyatan.
(2) Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya secara seimbang
dan serasi antar wilayah / daerah dan sekitarnya.
(3) Kemampuan bersaing terus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis.
ix) Arah pembinaan social budaya
(1) Pengembangan social budaya bangsa Indonesia berjalan bersama dengan
perkembangan social budaya.
(2) Pembinaan kehidupan beragama tidak hanya mencakup penghayatan dan
pengalaman ajaran agama untuk diri manusia pemeluknya sendiri, namun harus
disertai pemahaman dan penghormatan terhadap agama lain beserta
masyarakat pemeluknya.
(3) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai perwujudan budaya
bangsa.
x) Arah pembinaan pertahan dan keamanan
(1) Mewujudkan kesiap siagaan serta upaya bela Negara yang berisi keuletan
dan ketangguhan melalui penyelenggaraan system keamanan nasional.
(2) Cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
(3) Pembangunan kekuatan dan kemampuan Hankam.
(4) Potensi nasional dan hasil hasil pembangunan yang telah dicapai harus
dilindungi dari segala macam ancaman dan gangguan.
(5) Budayakan industry dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan
dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan
Hankam. Pembangunan dan kekuatan Hankam harus diselenggarakan oleh
manusia yang berbudi luhur, arif bijaksana, menghormati HAM, menghayati
makna nilai dan hakekat perang dan damai.
(6) TNI berpedoman pada sapta marga dan sumpah prajurit yang merupakan
penjabaran Pancasila.
(7) Polri berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.
(8) Meningkatkan kesatuan dan persatuan serta ketaatan masyarakat pada
persatuan scara terus menerus.

6. KESIMPULAN
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa suatu implementasi
ketahanan Nasional dengan metode pendekatan dari atas maka akan terwujud
ketahanan Nasional yang tangguh terhadap segala tantangan, ancaman, dan
gangguan lainnya, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, baik yang
secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian kesejahteraan dan
keamanan terwujud ditandai dengan pulihnya krisis ekonomi nasional suatu
Negara.

7. DAFTAR PUSAKA
http://www.slideshare.net/ketahanan-nasional
http://warta.dephan.go.id/index1
http://www.rmexpose.com

Anda mungkin juga menyukai