Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Chapter 7

Measuring and Managing Process Performance


Nurma Nindya Sari 14/363295/EK/19855

Salah satu pedoman untuk tiga proses desain yang terdiri dari proses layout, produk layout,
dan grup teknologi disebut Teori Konstrain. Teori Konstrain (TOC) menggunakan tiga pengukuran
yaitu kontribusi throughput, investasi, dan kos operasi. Kontribusi throughput adalah perbedaan
antara pendapatan dan bahan baku langsung untuk kuantitas produk yang terjual. Invetasi sama
dengan kos bahan baku yang terkandung pada kos bahan baku mentah, work-in-process, dan
persediaan barang. Kos operasi adalah semua kos kecuali kos bahan baku langsung yang
dibutuhkan untuk memperoleh kontribusi throughput.
Perbedaan Proses Layout, Produk Layout, dan Grup Teknologi.
Pada proses layout, semua peralatan yang sama dan fungsi dikelompokkan bersama.
Proses layout biasanya terjadi dalam organisasi yang proses produksinya dilakukan dalam batch
kecil dari produk yang unik. Dalam proses layout ini, produk dipindahkan dan diolah dari satu
area ke area lain sampai produk selesai. Sedangkan, pada produk layout, peralatan diatur untuk
mengakomodasi produksi produk spesifik. Produk layout paling efektif untuk perusahaan yang
memproduksi produk volum tinggi. Biasanya, produk bergerak dan diproses pada proses perakitan.
Grup teknologi(disebut juga manufaktur selular) melibatkan bangunan organisasi menjadi
beberapa sel. Sel seringkali berbentuk U, yang dapat memungkinkan pekerja untuk mengakses
dengan mudah ke bagian yang diperlukan dan kontrol visual yang baik dari alur kerja. Dalam
setiap sel, mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi sekelompok produk yang sama diatur
berdekatan. Pengaturan ini mengurangi waktu siklus produksi, yang merupakan waktu dari
penerimaan bahan baku dari pemasok ke pengiriman barang jadi ke distributor dan pelanggan.
Lean Manufacturing
Lean manufacturing, berasal dari Toyota Production System , merupakan pusat filosofi
pada produksi produk dengan kualitas tertinggi dengan tingkat inefisiensi terendah. Pendekatan ini
memandang setiap pengeluaran sumber daya yang tidak menciptakan nilai bagi pelanggan maka
harus dihilangkan. Nilai didefinisikan sebagai setiap tindakan atau proses yang mana pelanggan
akan bersedia membayar.
Cost of Nonconformace dan Isu Kualitas
Biaya ketidaksesuaian mengacu pada biaya sebuah organisasi yang timbul ketika kualitas
produk atau jasa tidak sesuai dengan standar kualitas. Kos kualitas diklasifikasikan menjadi empat
kategori:
a. Prevention Cost: terjadi untuk memastikan bahwa perusahaan memproduksi produk sesuai dengan
standar kualitas. Contoh: kualitas training, sertifikasi suplier, dan statistik proses kontrol.
b. Appraisal Cost: berhubungan dengan inspeksi produk untuk memastikan bahwa produk telah
sesuai dengan keperluan internal dan eksternal pelanggan. Contoh: inspeksi dan pengujian bahan
baku, monitor proses kontrol, dan kualitas audit produk.
c. Internal failure cost: terjadi ketika perusahaan menemukan adanya produk cacat sebelum
didistribusikan ke pelanggan eksternal. Contoh: kos rework, scrap,
d. External failure cost: terjadi ketika pelanggan mendapat produk cacat. Contoh: kos perbaikan,
klaim garansi
Just in Time Manufacturing
Pada sistem Just in Time (JIT) , barang atau jasa diproduksi atau dikirim hanya ketika terdapat
order dari pelanggan. Produksi JIT membutuhkan produk layout dengan aliran yang berkelanjutan sekali
poduksi dimulai. Sistem JIT adalah sebuah sistem perbaikan berkelanjutan terus-menerus dengan
menghilangkan atau mengurangi kesalahan, keterlambatan, dan limbah seperti pergerakan bahan baku,
penyimpanan, rework, dan waktu tunggu. Dalam sistem JIT ini, semua jenis persediaan (bahan baku
mentah, barang dalam proses, dan barang jadi) dikurangi. Ukuran utama keberhasilan JIT terjadi ketika
pengolahan rasio efisiensi siklus sama dengan 1.
Kaizen Costing
Kaizen costing adalah metode untuk mengurangi biaya produk melalui perbaikan terus-menerus
selama tahap pembuatan total siklus hidup produk.
Benchmarking
Benchmarking adalah proses organisasi mengumpulkan informasi mengenai praktik terbaik dari
orang lain dalam rangka memenuhi atau melebihi benchmark. Produk, fungsi, proses, dan strategi semua
dapat di-benchmark. Benchmarking sangat efektif karena organisasi dapat menghemat waktu dan uang
dengan menghindari kesalahan yang telah dilakukan organisasi lain. Lima tahap benchmarking adalah: (1)
studi internal dan analisis kompetitif awal; (2) mengembangkan komitmen jangka panjang untuk
benchmarking dan penggabungan tim benchmarking; (3) mengidentifikasi pembandingan mitra; (4)
memilih metode pengumpulan informasi dan penyebaran informasi, dan (5) mengambil tindakan untuk
memenuhi atau melampaui benchmark.

Ketika mengevaluasi pengaruh profit dari peningkatan penjualan produk, adalah penting untuk
mengevaluasi margin kontribusi pada peningkatan penjualan produk dan pada penurunan penjualan produk
kanibal (produk lain yang kehilangan pelanggan pada produk yang dievaluasi). Selain itu, jika persediaan
dan piutang meningkat ketika penjualan meningkat, maka tambahan biaya carrying aset saat ini uga
relevan.

Anda mungkin juga menyukai