Anda di halaman 1dari 2

Nama : Uswatun Hasanah

NIM : 14220045
Kelas : D

KASUS PELANGGARAN HAK PATEN PERUSAHAN MOBIL KIA DAN HYUNDAI

Perkembangan industri otomotif setiap tahunnya terus mengalami kemajuan yang


sangat signifikan, terutama untuk teknologi Hybrid yang masing-masing produsen berlomba
menciptakan mobil dengan motor listrik. Produsen raksasa mobil Korea Selatan itu melalui
produknya Hyundai Sonata dan Kia Optima dituding telah menggunakan teknologi hibrida
serupa dan gugutan sudah diajukan Kamis (16/2/2012) di pengadilan federal Baltimore.
Namun, setelah Toyota yang 2010 lalu terkena kasus menganai hak paten mobil hybrid, kini
giliran Hyundai dan KIA yang berada di bawah naungan Hyundai Motors Company (HMC)
mendapatkan gugatan atas hak paten teknologi hybrid oleh salah satu perusahaan hak paten
asal Amerika Serikat (AS).
Paice terus berusaha menjegal Hyundai dan KIA untuk tidak memproduksi hibrida
kecuali mau diselesaikan dengan jalan membayar lisensi tersebut. Dalam keterangan yang
dikutip car advice hari ini (20/2/2012) menyebutkan, "Di awal 2004 kami telah menghubungi
Hyundai untuk mendiskusikan dan menawarkan teknologi hybrid ini." Karena tidak ada
kelanjutan kerjasama namun secara tiba - tiba teknologi tersebut muncul di salah satu
produknya, Paice menganggap pengadilan adalah solusinya. Sebelumnya, Paice pernah
menuntut Toyota pada 2010 karena juga memakai sistem hibrida yang sudah dipatenkan sejak
1994. Setelah berjibaku selama setahun, akhirnya kedua perusahaan menyelesaikan kemelut
tersebut di luar pengadilan, dan Toyota pun terus memproduksi kendaraan hybrid. Ford pun
sempat bersitegang, namun tidak sampai ke meja hijau karena menyetujui penggunaan lisensi
teknologi Paice.
Menurut perusahaan Hyundai dan KIA telah melanggar perjanjian menganai hak
paten yang telah di tentukan oleh perusahaan. Demikian dilansir Caradvice, Senin
(20/2/2012). Untuk Hyundai, mobil yang dinyatakan melanggar hak paten yakni Hyundai
Sonata Hybrid dan KIA Optima Hybrid yang di pasarkan secara global. Kedua mobil tersebut
melanggar tiga hak paten yang telah di tetapkan yang mengakibatkan kedua produsen asal
Korea Selatan itu di panggil ke pengadilan.
Pembahasan : Pada saat ini teknologi sangat berkembang pesat namun masih ada
pelanggaran-pelanggaran yang dibuat terhadap hak paten teknologi sekarang ini. Pada kasus
hak paten di atas terlihat pelanggaran hak paten yang dilakukan oleh perusahaan Hyundai dan
KIA terhadap Paice. Pada 2004 Paice sudah menawarkan teknologi hibryd tersebut, namun
pihak perusahaan Hyundai dan KIA tidak menggubris dan tidak ada kelanjutan kerjasama
atas teknologi hibryd ini untuk produk mereka. Sistem hibrida ini sudah dipatenkan semenjak
1994. Tanpa adanya perjanjian kerjasama lisensi terhadap sistem ini, tiba-tiba sistem ini ada
di produk perusahaan Hyundai dan KIA. Wajar saja Paice menuntut perusahaan Hyundai dan
KIA karena telah melakukan pelanggaran hak paten terhadap teknologi Hibryd yang sudah
dipatenkan.
Menurut saya seharusanya kasus ini dibawa ke pengadilan dan pengadilanlah yang
berhak memutuskan sesuai dengan UU nomor 14 tahun 2001 pasal 131-135 yang berupa
hukuman penjara selama 4 tahun dan denda maksimal 500 juta atau produksi mobil
dihentikan. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada penemu atas hasil
penemuannya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. Dengan begitu seharusnya perusahaan Hyundai dan KIA melakukan
persetujuan kerjasama dengan Paice untuk memakai atau menggunakan sistem hibrida
tersebut. Bukannya tiba-tiba menggunakan sistem teknologi tersebut terhadap produk mereka
tanpa adanya persetuan kedua pihak dan jelas-jelas perusahaan Hyundai dan KIA sudah
melakukan pelanggaran Hak Paten terhadap Teknolohi Hibryd tersebut.

Anda mungkin juga menyukai