Disusun Oleh :
1
A. PENDAHULUAN
Untuk mengamati morfologi suatu koloni, perlu dikenal sifat-sifatnya terlebih
dahulu. Sifat-sifat suatu koloni ialah sifat-sifat yang ada sangkut pautnya dengan bentuk
susunan, permukaan, pengkilatan, dan sebagainya. Pengamatan sifat-sifat ini dapat
dilakukan dengan pandangan biasa tanpa menggunakan mikroskop. Pengamatan seperti
ini disebut pengamatan makroskopis. Supaya sifat-sifat tersebut tampak jelas, bakteri
perlu ditumbuhkan pada medium padat.
Sifat-sifat yang tumbuh pada agar-agar lempeng yaitu bentuk koloni dilukiskan
dengan titk-titik, bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar, serupa kumparan. Permukaan
koloni dapat datar, timbul mendatar, timbul melengkung, timbul mencembung, timbul
membukit dan timbul berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, ada yang berombak, ada
yang berbelah-belah, ada yang bergerigi, ada yang berbenang-benangdan aday ag
keriting.
Sifat-sifat koloni yang tumbuh pada agar-agar miring yaitu berkisar pada bentuk
dan tepi koloni, dan sifat0sifat itu dinyatakan dengan kata-kata seperti serupa pedang,
serupa duri, serupa tasbih, srupa titik-titik, serupa batang dan serupa akar.
Karakteristik pertumbuhan pada cawan petri, ciri-ciri yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
1. Ukuran
a. Small (kecil)
b. Moderate (sedang)
c. Large (besar)
2. Pigmentasi, mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen intraseluler,
beberapa jenis lain memproduksi pigmen ekstraseluler yang dapat terlarut dalam
media.
3. Karakteristik optic, diamati berdasarkan jumlah cahaya yang melewati koloni, yaitu :
a. Opaque (tidak dapat ditembus cahaya)
b. Transculent (dapat ditembus cahaya sebagian)
c. Transparan (bening)
B. TUJUAN
Untuk mengetahui morfologi koloni bakteri
C. ALAT
No Alat Jumlah
.
1. Penggaris 1 buah
2. Kaca pembesar 1 buah
3. Spidol 1 buah
2
D. BAHAN
No Bahan Jumlah
.
1. Media NA Udara yang telah diinkubasi selama 2x24 1 buah
jam
2. Media NA Tanah Gambut yang telah diinkubasi 1 buah
selama 2x24 jam
3. Media NA Air Es yang telah diinkubasi selama 2x24 1 buah
jam
4. Media NB Udara yang telah diinkubasi selama 2x24 1 buah
jam
5. Media NB Tanah Gambut yang telah diinkubasi 1 buah
selama 2x24 jam
6. Media NB Air Es yang telah diinkubasi selama 2x24 1 buah
jam
E. PROSEDUR KERJA
1. NA Udara
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Mengamati media NA udara pada cahaya.
c. Mencatat bentuk-bentuk, warna, kemudian membuka medium NA udara,
mengamati bakteri yang masuk dilihat dari konsistensi dan bau, mengamati
menggunakan lup.
d. Untuk mengamati konsistensi menusuk dengan menggunakan jarum.
e. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
2. NA Tanah
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Mengamati mikroba pada masing-masing zona menggunakan kaca pembesar,
mengamati sesuai data yang dicari dalam table pengamatan.
c. Untuk mengamati warna, bentuk, elevasi, dan tepian dengan cara melihat mikroba
pada cahaya yag terang.
d. Untuk mencium baunya dengan cara membuka cawan petri, dan mengibaskan
hingga tercium baunya.
e. Untuk mengamati konsistensi dengan menggoreskan jarum pada koloni bakteri,
untuk mengetahui diameter diukur menggunakan penggaris.
f. Mencatat hasil pengamatan pada tabel yang tersedia.
3. NA Air Es
a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Mengamati mikroba pada masing-masing zona dengan menggunakan kaca
pembesar, mengamati sesuai data yang ada dalam tabel pengamatan..
c. Untuk mengamati warna, bentuk, elevasi, dan tepian dengan caramelihat
mikrobadi bawah lampu atau cahaya.
3
d. Untuk mencium bau dengan cara membuka cawan petri, kemudian mengibaskan
tangan hingga tercium baunya.
e. Mencatat hasil pengamatan pada tabel.
4. NB Udara
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Mengamati hasil inkubasi NB selama 2x24 jam.
c. Mengamati makroba dengan melihat secara mata telanjang pada bagian sisi
samping dan sisi bawah tabung di bawah lampu atau cahaya.
d. Mengamati warna, bentuk, elevasi, tepian, konsistensi.
e. Mengukur diameter koloni bakteri dengan menggunakan mistar.
f. Mencium baunya dengan cara membuka cawan petri, dan mengibaskan hingga
tercium baunya.
g. Mengisi tabel pengamatan sesuai dengan data hasil pengamatan.
5. NB Tanah Gambut
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Mengamati hasil inkubasi media NB dan tanah gambut.
c. Mengamati koloni bakteri secara mata telanjang pada bagian sisi samping dan
bawah tabung reaksi di bawah cahaya atau lampu.
d. Mengamati warna, bentuk, elevasi, tepian, konsistensi.
e. Mengukur diameter koloni bakteri.
f. Mencium baunya dengan cara membuka cawan petri, dan mengibaskan hingga
tercium baunya.
g. Mengisi tabel pengamatan sesuai dengan data hasil pengamatan.
6. NB Air Es
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Mengamati hasil inkubasi media NB dan tanah gambut.
c. Mengamati koloni bakteri secara mata telanjang pada bagian sisi samping dan
bawah tabung reaksi di bawah cahaya atau lampu.
d. Mengamati warna, bentuk, elevasi, tepian, konsistensi.
e. Mengukur diameter koloni bakteri.
f. Mencium baunya dengan cara membuka cawan petri, dan mengibaskan hingga
tercium baunya.
g. Mengisi tabel pengamatan sesuai dengan data hasil pengamatan.
7. Pengamatan karakteristik pertumbuhan pada agar miring
a. Dari isolasi bakteri B1 dan B2 pada media NA pada praktikum Penangkapan,
Isolasi dan Teknik Pemurnian Mikroorganisme dan telah diinkubasi selam 2x24
jam kemudian mengamati karakteristik pertumbuhan bakteri pada agar miring
tersebut.
b. Mengukur diameter, mengamati warna, elevasi, tepian, bentuk, dan ciri koloni
berdasarkan bentuknya.
4
5
F. HASIL PENGAMATAN
1. NA Udara
6
2. NA Tanah Gambut
7
Bau Berbau sangat Berbau sangat Berbau sangat Berbau sangat
busuk busuk busuk busuk
3. NA Air Es
8
NB Udara NB Tanah Gambut NB Air Es
9
B1 B2
10
G. PEMBAHASAN
1. Koloni pada media padat
a. Mikroorganisme dari udara
Untuk daerah A Koloni bakteri ini memiliki ciri-ciri, bentuknya circular
dan irregular. Circular memiliki diameter 4 mm sedangkan yang irregular
memiliki diameter 3 mm. Koloni berwarna putih keruh dan transparant. Memiliki
elevasi flat atau datar. Untuk bentuk circular tepiannya utuh, sedangkan untuk
bentuk irregular tepiannya berombak. Konsistensinya yaitu halus dan padat.
Sedangkan baunya busuk menyengat.
Untuk derah B koloni bakteri ini memiliki ciri-ciri, bentuknya irregular
san circular. Irregular memiliki diameter 14 mm sedangkan yang circular
memiliki diameter 5 mm. Koloni berwarna putih keruh dan transparant. Memiliki
elevasi flat atau datar. Untuk bentuk circular tepiannya utuh,(entire) sedangkan
untuk bentuk irregular tepiannya berombak (lobate). Konsistensinya yaitu halus
dan padat. Sedangkan baunya busuk menyengat.
Untuk daerah C koloni bakteri ini memiliki ciri-ciri, bentuknya irregular
san circular. Irregular memiliki diameter 6 mm sedangkan yang circular memiliki
diameter 1 mm. Koloni berwarna putih keruh dan transparant. Memiliki elevasi
flat atau datar. Untuk bentuk circular tepiannya utuh,(entire) sedangkan untuk
bentuk irregular tepiannya berombak (lobate). Konsistensinya yaitu halus dan
padat. Sedangkan baunya busuk menyengat.
Untuk daerah D koloni bakteri ini memiliki ciri-ciri, bentuknya irregular
san circular. Irregular memiliki diameter 5 mm sedangkan yang circular memiliki
diameter 7 mm. Koloni berwarna putih keruh dan transparant. Memiliki elevasi
flat atau datar. Untuk bentuk circular tepiannya utuh,(entire) sedangkan untuk
bentuk irregular tepiannya berombak (lobate). Konsistensinya yaitu halus dan
padat. Sedangkan baunya busuk menyengat.
11
Untuk derah C koloni bakteri ini memiliki ciri-ciri, bentuknya circular,
irregular dan filamentous. Circular memiliki diameter 4 mm, irregular memiliki
diameter 10 mm dan yang filamentous memiliki diameter 10 mm. Koloni
berwarna putih keruh dan tidak dapat ditembus cahaya (opaque). Memiliki elevasi
raised atau timbul datar. Untuk bentuk circular tepiannya utuh,(entire), untuk
bentuk irregular tepiannya berombak (lobate), sedangkan bentuk filamentous
tepiannya filamentous. Konsistensinya yaitu kasar dan padat. Sedangkan baunya
sangat busuk.
Untuk derah D koloni bakteri ini memiliki ciri-ciri, bentuknya irregular
dan circular. Irregular memiliki diameter 10 mm sedangkan yang circular
memiliki diameter 11 mm. Koloni berwarna putih keruh dan tidak dapat ditembus
cahaya (opaque). Memiliki elevasi raised atau timbul datar. Untuk bentuk circular
tepiannya utuh,(entire) sedangkan untuk bentuk irregular tepiannya berombak
(lobate). Konsistensinya yaitu kasar dan padat. Sedangkan baunya sangat busuk.
c. Mikroorganisme dari air es
Untuk derah A koloni bakteri ini memiliki ciri-ciri, bentuknya irregular
dengan diameter 15 mm. Koloni berwarna putih keruh dan transculent atau dapat
ditembus cahaya sebagian. Memiliki elevasi convex atau cembung, tepiannya
berombak (lobate). Konsistensinya yaitu kasar dan padat. Sedangkan baunya
busuk.
Untuk derah B koloni bakteri ini memiliki ciri-ciri, bentuknya irregular
dengan diameter 4 mm dan 7 mm. Koloni berwarna putih keruh dan transculent
atau dapat ditembus cahaya sebagian. Memiliki elevasi convex atau cembung,
tepiannya berombak (lobate). Konsistensinya yaitu kasar dan padat. Sedangkan
baunya busuk.
Untuk derah C koloni bakteri ini memiliki ciri-ciri, bentuknya irregular
dan circular dengan diameter 4 mm dan 4 mm. Koloni berwarna putih keruh dan
transculent atau dapat ditembus cahaya sebagian. Memiliki elevasi convex atau
cembung. Untuk irregular tepiannya berombak (lobate), sedangkan yang circular
tepiannya entire atau untuh. Konsistensinya yaitu kasar dan padat. Sedangkan
baunya busuk.
Untuk derah B koloni bakteri ini memiliki ciri-ciri, bentuknya irregular
dengan diameter 10 mm. Koloni berwarna putih keruh dan transculent atau dapat
ditembus cahaya sebagian. Memiliki elevasi convex atau cembung, tepiannya
berombak (lobate). Konsistensinya yaitu kasar dan padat. Sedangkan baunya
busuk.
2. Koloni pada media cair
a. Mikroorganisme dari udara
Kolononi pada media cair NB dengan isolasi mikroorganisme dari udara memiliki
ciri-ciri yaitu memiliki diameter 3 mm, warnanya putih dan transparan (bening),
elevasinya flat atau datar, tepiannya lobate atau berombak, bentuknya irregular,
konsistensinya cair, dan baunya seperti bangkai.
12
b. Mikroorganisme dari tanah gambut
Koloni pada media cair NB dengan isolasi mikroorganisme dari tanah gambut
memiliki ciri-ciri yaitu memiliki diameter 3 mm, warnanya putih dan opaque atau
tidk dapat ditembus cahaya, elevasinya convex atau cembung, tepiannya lobate
atau berombak, bentuknya irregular, konsistensinya cair, dan baunya busuk.
c. Mikroorganisme dari air es
Koloni pada media cair NB dengan isolasi mikroorganisme dari air es memiliki
ciri-ciri yaitu memiliki diameter 4 mm, warnanya putih dan transculent atau tidak
dapat ditembus cahaya, elevasinya flat atau datar, tepiannya lobate atau
berombak, bentuknya irregular, konsistensinya cair, dan baunya busuk.
3. Koloni pada agar miring
a. Koloni bakteri B1
Koloni bakteri B1 pada agar miring memiliki diameter 3 mm, warnanya kuning
keruh dan opaque atau tidak dapat ditembus cahaya, elevasinya raised atau timbul
datar, tepiannya entire atau utuh, bentuknya circular. Dengan ciri koloni beaded
atau seperti titik-titik.
b. Koloni bakteri B2
Koloni bakteri B1 pada agar miring memiliki diameter 4 mm, warnanya putih
keru dan ransparan atau bening, elevasinya flat atau datar, tepiannya curled atau
bergelombang, bentuknya spindle, dan ciri koloninya echinulate (spiny).
13
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan :
1. Mikroorganisme dari udara yang diisolasi pada media padat NA menghasilkan koloni
bakteri dengan ciri-ciri :
a. bentuknya ada yang circular, irregular dan filamentous
b. diameter koloni berkisar 1 mm sampai 14 mm
c. warna koloni putih keruh dan transparan
d. elevasinya flat atau datar
e. tepiannya utuh(entire) dan berombak (lobate)
f. konsistensinya halus dan padat
g. beunya busuk dan menyengat
2. Mikroorganisme dari tanah gambut yang diisolasi pada media padat NA
menghasilkan koloni bakteri dengan ciri-ciri :
a. Bentuknya circular, irregular dan filamentous.
b. Diameter koloni berkisar 2 mm sampai 11 mm.
c. Warna koloni putih keruh dan tidak dapat ditembus cahaya (opaque)
d. Elevasinya raised atau timbul datar.
e. Tepiannya utuh (entire), berombak (lobate) dan filamentous.
f. Konsistensinya kasar dan padat
g. Baunya sangat busuk
3. Mikroorganisme dari tanah air es yang diisolasi pada media padat NA menghasilkan
koloni bakteri dengan ciri-ciri :
a. Bentuknya irregular dan circular
b. Diameter koloni berkisar 4 sampai 10 mm.
c. Warna koloni putih keruh dan transculent atau dapat ditembus cahaya sebagian
d. Elevasinya convex atau cembung
e. Tepiannya lobate atau berombak dan entire atau utuh.
f. Konsistensinya kasar dan padat
g. Baunya busuk
4. Mikroorganisme dari udara yang diisolasi pada media cair NB menghasilkan koloni
bakteri dengan ciri-ciri :
a. Diameter 3 mm
b. Warna putih dan transparant
c. Elevasinya flat atau datar
d. Tepiannya berombak atau lobate
e. Bentuknya irregular
f. Konsistensinya cair
g. Berbau bangkai
5. Mikroorganisme dari tanah tanah gambut yang diisolasi pada media cair NB
menghasilkan koloni bakteri dengan ciri-ciri :
a. Diameter 3 mm
b. Warna putuh dan opaque atau tidak dapat ditembus cahaya
c. Elevasinya convex atau cembung.
d. Bentuknya irregular
e. Konsistensinya cair
f. Baunay busuk
14
6. Mikroorganisme dari air es yang diisolasi pada media cair NB menghasilkan koloni
bakteri dengan ciri-ciri :
a. Diameternya 4 mm
b. Warna putih dan transculent atau dapat ditembus cahaya sebagian
c. Elevasinya flat atau datar
d. Tepiannya lobate atau berombak
e. Bentuknya irregular
f. Baunya busuk
7. Karakteristik bakteri B1 yang diisolasi pada agar miring yaitu memiliki diameter 3
mm, warnanya kuning keruh dan opaque atau tidak dapat ditembus cahaya,
elevasinya raised atau timbul datar, tepiannya entire atau utuh, bentuknya circular.
Dengan ciri koloni beaded atau seperti titik-titik.
8. Karakteristik bakteri B2 yang diisolasi pada agar miring memiliki ciri-ciri diameter 4
mm, warnanya putih keru dan ransparan atau bening, elevasinya flat atau datar,
tepiannya curled atau bergelombang, bentuknya spindle, dan ciri koloninya echinulate
(spiny).
15
DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, Vita Ratri. 2014. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Pertanian. Sumber http://vita-r-
cahyani.staff.uns.ac.id/files/2015/03/Bk-Petjk-MikroP-Agrotek-agust2014-Jan15-
Vita.pdf. Diakes tanggal 22 Oktober 2016.
16