Fugasitas
Fugasitas
Pengertian
Dalam termodinamika, fugasitas dari gas nyata adalah nilai dari tekanan efektif yang
menggantukan nilai tekanan mekanis sebenarnya dalam perhitungan kesetimbangan kimia yang
lebih akurat. Dalam hal ini, gas ideal memiliki nilai tekanan yang sama dengan nilai potensial
kimia. Potensial kimia adalah suatu bentuk energi potensial yang dapat dilepaskan atau
dibutuhkan dalam proses reaksi kimia. Sebagai contoh gas nitrogen pada suhu 0 0C dan tekanan
100atm memiliki fugasitas sebesar 97,03 atm. Hal ini berarti potensial kimia dari gas nitrogen
nyata pada tekanan 100 atm kurang dari gas nitrogen sebagai gas ideal.
Besarnya nilai fugasitas dapat ditentukan dari eksperimen atau estimasi dari berbagai
model seperti Van der Waals. Tekanan gas ideal dan fugasitas dapat dikaitkan satu dengan
f
= (1)
P
Dalam contoh gas nitrogen seperti di atas, gas nitrogen tersebut memiliki koefisien
fugasitas 0,9703. Untuk gas ideal, di mana fugasitas dan tekanannya sama, maka nilai koefisien
fugasitasnya sama dengan 1.
Fugasitas Campuran
Apabila suatu campuran terdiri dari 2 macam senyawa dengan fraksi masing-masing Xa
dan Xb, maka besarnya nilai fugasitas dari campuran tersebut adalah
i=RT ln
fi
yi . P [( )
=
V
P
ni T ,V ,ni
RT
V ]dV RT ln z (3)
RT ln
Pv
z= (4)
RT
RT a
P= 2 (5)
v b v
V
v= (6)
nT
nT
Di mana adalah jumlah mol.
n T RT n2T a
P= (7)
V n T b V 2
Kemudian bila kita ingin menghitung fugasitas komponen i dalam campuran pada suhu, tekanan,
ni
dan komposisi tertentu, maka kita menurunkan persamaan (7) terhadap
nT RT ( ( nT b )
ni ) 2
(
P
) =
RT
ni T , V ,n V nT b
i
+
(V nT b)2
2
V ( )
1 nT a
ni
(8)
[ ( ) ] [( ) ]
n2T a 1
f
RT ln i = RT ln
yi . P [
V nT b
V V
nT RT ]
( nT b ) 1
ni (V n T b) V
+
ni V V
RT ln z (9)
V nT b 1 1
ln 0 0 0 (10)
V (V nT b) V
n2T a 1
RT ln
fi
yi . P
=RT ln
V
+n RT
V nT b T
( nT b ) 1
(
n i (V nT b)
ni V ) ( )
RT ln z (11)
Jika kita meinjau lebih dalam lagi, a dan b dapat kita asumsikan tidak berdasarkan
pendapat secara termodinamis tetapi dapat diperoleh dari pertimbangan molekular.
Jika kita menginterpretasikan b konstan sebagai ukuran molekul yang proposional dan
mengasumsikan bahwa molekul itu bulat, maka kita memperoleh rata-rata diameter
molekularnya adalah
m
b1 /3= y i b 1/i 3 (12)
i=1
m m
a= y i y j aij (14)
i=1 j=1
aij
Dimana adalah ukuran kekuatan atraksi antara molekul i dan j. Jika i dan j tidak identik
secara kimia dan jika kita tidak memiliki data eksperimental untuk campuran i-j, maka kita perlu
aij ai aj
menyajikan dalam dan .
aij = ai a j (15)
Relasi ini disebut degan asumsi rata-rata geometrik yang digunakan secara ekstensif oleh Van der
Waals dan pengikutinya dalam meneliti fugasitas campuran.
Jika kita menyatukan persamaan (11), (13), (14), dan (15), maka nilai fugasitas untuk komponen
i menjadi
m
2 a 1 y j a j
fi v b
+ i j=1
ln =ln ln z (16)
yi . P vb v b vRT
Hukum Henry
Hukum Henry cocok untuk larutan encer. Hukm ini mirip dengan hukum Raoult kecuali
untuk konstanta yang tidak proporsional untuk tekanan uap komponen murni yang tidak
konstan tetapi secara empiris ditentukan oleh data VLE. Konstanta Henry bergantung
pada temperatur dan sifat alami komponen. Tidak seperti tekanan uap komponen murni,
Henry bergantung pada solvent, jadi ketika menggunakan tabel kontanta Henry pastikan
solventnya sesuai.
Pa=Ha. xa ( 17)
Koefisien aktivitas
Koefisien aktivitas memperhitungkan variasi Hukum Raoult karena adanya Excess Gibbs
Energy
E
G
ln i= i (20)
RT
i adalah nilai komposisi yang berbeda untuk setiap komponen. Hukum Raoult bisa
diperlebar menjadi
y AP=x APA i (21)
Persamaan di atas bisa digunakan untuk menghitung koefisien aktivitas ketika tekanan
uap dan komposisi kesetimbangan diukur pada tekanan rendah.
Koefisien fugasitas
Berdasarkan Residual Gibbs Energy
GRi
ln i= (22)
RT
Nilai koefisien fugasitas gas bergantung pada suhu. Jika kita memiliki data yang
berkaitan dengan faktor kompresibilitas dari gas murni, z, sebagai fungsi dari tekanan
pada temperatur tetap, maka fugasitas dapat dihitung menggunakan kalkulur atau
diestimasi menggunakan persamaan berikut
Z 1
( )
ln i= P k
Pk
(23)
Hukum Raoult dapat dimodifikasi untuk gas non ideal menjadi
iy iP ix iP i (24 )
Daftar Pustaka
Smith, V., Van Ness, Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, 4th Edition,
McGraw-Hill, Singapore, 1987, Chapter 10, 11, 12
Larrinaga, L., Graphically Determining the Wilson Parameters, Chemical Engineering, April
1981, pp. 87-91
Silverman, N., and Tassios, D., The NUmber of Roots in thr Wilson Equation and Its Effect on
Vapor Liquid Equilibrium Calculations, Ind. Eng. Chem. Proc. Des. Dev., 16(1), 1977