Anda di halaman 1dari 2

Menurut Suparlan (2000:35), pelayanan adalah usaha pemberian bantuan atau

pertolongan kepada orang lain, baik berupa materi maupun non materi agar orang
itu dapat mengatasi masalahnya sendiri. Lanjut Moenir (2005:47) menjelaskan
bahwa pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain
secara langsung.

Adapun Kotler (2003:464) menyebutkan bahwa pelayanan (Service) dapat


didefinisikan sebagai suatu tindakan atau kinerja yang diberikan oleh seseorang
kepada orang lain.

Kotler, Philip, 2003, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey

Moleong, Lexy, J., 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya,


Bandung.

Moenir, 2005, Manajmen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta, Bumi Aksara.

Fasilitasi berasal dari kata Perancis, facile dan Latin facilis, yang artinya
mempermudah (to facilitate = to make easy). maka fasilitasi dapat diartikan
sebagai upaya memudahkan orang atau sekelompok orang. Fasilitasi dapat pula
dirumuskan dalam beberapa cara. Misalnya fasilitasi dapat berarti:

bersifat memungkinkan atau membuat mudah atau

membantu orang agar dapat memberdayakan diri mereka sendiri,

hanya hadir disana, mendengarkan dan menjawab kebutuhan orang-orang,

atau

memberikan dukungan kepada orang, kelompok dan organisasi

selama proses partisipasi.

Karena fokus fasilitasi pada konteks yang sedang dibahas mengenai pemberdayaan
kelomok masyarakat maka pengertian fasilitasi dapat dikemukakan sebagai
berikut :

Fasilitasi adalah proses sadar untuk membantu suatu kelompok masyarakat


sehingga dapat berhasil melaksanakan tugas mereka sambil tetap menjaga
eksistensi kelompok itu.

Sementara orangnya sebagi pelaku fasilitasi disebut fasilitator. Fasilitator adalah


orang yang membantu anggota kelompok berinteraksi secara nyaman, konstruktif,
dan kolaboratif sehingga kelompok dapat mencapai tujuannya. Seperti ditekankan
Kaner (2007), fasilitator mesti netral dalam isi (content-neutral). Artinya, isi
pembicaran kelompok, seperti bagaimana keadaan suatu masyarakat atau apa
solusi yang tepat untuk suatu masalah, adalah urusan kelompok, dan bukan wilayah
intervensi fasilitator.

Fasilitasi pada praktiknya adalah penggunaan teknik-teknik berkomunikasi oleh


fasilitator dalam rangka menggali gagasan/ide atau pengambilan keputusan oleh
kelompok orang (masyarakat). Menurut Sarjono,M.A (2000), beberapa persoalan
yang sering muncul dalam proses pemberdayaan masyarakat adalah akibat
langsung dari kegagalan berkomunikasi. Kegagalan dalam komunikasi dapat
disebabkan oleh banyak hal. Dengan demikian keberhasilan suatu proses
pemberdayaan masyarakat akan lebih banyak tergantung kepada tingkat efektifitas

komunikasinya. Seharusnya dapat dipahami bahwa proses fasilitasi itu adalah


rangkaian proses komuniksi.

Untuk Apa Fasilitasi ?

Seperti diungkapkan diatas bahwa fasilitasi itu untuk memudahkan suatu kegiatan
kelompok masyarakat. Oleh karena itu tujuan fasilitasi, jika dikaitkan dengan
pemberdayan masyarakat, adalah upaya mempermudah penggalian potensi,
masalah, gagasan dalam rangka pemecahan masalah oleh masyarakat.

Sesuai dengan hal tersebut diatas, melalui kegiatan fasilitasi ini diharapkan
terciptanya tatanan masyarakat yang mandiri dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi dengan memanfaatkan potensi yang tersedia.

Prinsip utama fasilitasi adalah proses, bukan isi. Seperti dijelaskan Hunter et al,
(1993), facilitation is about process how you do something rather than the
content what you do. Facilitator is process guide; someone who makes a process
easier or more convenient to use. Artinya seorang fasilitator harus netral dan hanya
berorientasi pada proses bukan kepada isi dari sebuah diskusi.

Anonoim, (2007). Teknik Fasilitasi Parttisipatif Pendampingan Masyarakat. Panduan


Untuk Fasilitator Infomobil. Tim Partnership for e-prosperty for the foor. BAPPENAS-
UNDP.

Anda mungkin juga menyukai