Anda di halaman 1dari 61

Kedudukan dan Fungsi

Komunikasi dalam Pelayanan


Publik
Komunikasi tergantung pada
persepsi, dan sebaliknya
persepsi juga tergantung
pada komunikasi. Persepsi
meliputi semua proses yang
dilakukan seseorang dalam
memahami informasi
mengenai lingkungannya. Baik
buruknya proses komunikasi
tergantung persepsi masing-
masing orang yang terlibat di
dalamnya. Ketidaksamaan
pengertian antara penerima dan
pengirim informasi di dalam
suatu organisasi akan
menimbulkan kegagalan
berkomunikasi.
Beberapa faktor komunikasi
yang berperan dalam
menciptakan dan memelihara
otoritas yang objektif dalam
organisasi, menurut pendapat
Barnard (1968,175-181)
adalah sebagai berikut;
- Saluran komunikasi harus
diketahui secara pasti
- Seyogyanya harus ada
saluran komunikasi formal
pada setiap anggota
organisasi
- Jalur komunikasi seharusnya
langsung dan sependek
mungkin
- Garis komunikasi formal
hendaknya dipergunakan
secara normal
- Orang-orang yang bekerja
sebagai pusat pengatur
komunikasi haruslah orang-
orang yang berkemampuan
cakap
- Garis komunikasi seharusnya
tidak mendapat gangguan pada
saat organisasi
sedang berlangsung
- Setiap komunikasi haruslah
disahkan.
Dalam memahami komunikasi
menurut perilaku organisasi
bahwa komunikasi
adalah suatu proses antar orang
atau antar pribadi yang
melibatkan suatu usaha untuk
mengubah perilaku. Perilaku
yang terjadi dalam suatu
organisasi adalah merupakan
unsur pokok dalam proses
komunikasi tersebut.
Perkembangan teknologi
komunikasi yang sangat cepat,
tidaklah mengurangi
arti pentingnya komunikasi
diantara orang yang tergabung
dalam organisasi. Komunikasi
antara orang dengan orang
tidak selalu tergantung pada
teknologi, akan tetapi
tergantung
dari kekuatan dalam diri orang
dan dalam lingkungannya.
Komunikasi merupakan suatu
proses interaksi antara orang
itu sendiri. Proses yang
berjalan dari komunikator yang
menyampaikan pesan
(message) melalui jalur
tertentu (medium), kemudian
ditangkap
oleh penerima (receiver) dan
bila memungkinkan menjadi
umpan balik (feedback)
kepada komunikator.
Gambaran umum proses
komunikasi dijelaskan menurut
pendapat (Thoha,
1990,167) sebagai berikut.
- Tahap proses penciptaan
gagasan, pesan atau informasi.
Pada umumnya muncul
karena ada rangsangan dari
luar atau ada kebutuhan untuk
berkomunikasi pada
diri.
- Tahap Penyandian
(Encoding), yaitu proses
penyusunan gagasan atau
pesan menjadi suatu bentuk
informasi (simbol, lambang,
sandi) yang akan
dikirimkan; termasuk
pemilihan dan penentuan cara
maupun alat (media) untuk
menyampaikannya.
57
Stimuli Edisi IV, Jul - Des 2012
- Tahap Pengiriman
(Transmitting), merupakan
kegiatan penyampaian pesan
atau
informasi yang terjadi di antara
peserta komunikasi.
Pengiriman pesan ini dapat
dilakukan dengan cara
berbicara (verbal/lisan), atau
non-verbal dengan tulisan,
gambar, warna atau gerakan
(kial); disampaikan secara
langsung atau melalui
media tertentu.
- Tahap Penerimaan
(Receiving), yakni proses
penerimaan atau pengumpulan
pesan yang terjadi pada para
peserta komunikasi.
Penangkapan atau
pengumpulan pesan ini dapat
terjadi dengan cara
mendengarkan, membaca,
mengamati atau
memperhatikan, tergantung
pada cara dan alat yang
digunakan
dalam berkomunikasi tersebut.
- Tahap Penafsiran
(Decoding), yakni usaha
pemberian arti terhadap
informasi/
pesan di antara peserta
komunikasi. Peserta
komunikasi yang
berkepentingan,
melalui proses berpikir,
berusaha menginterpretasikan
atau menafsirkan
informasi yang telah terkumpul
dalam pikirannya. Pengertian
“berpikir” di
sini diartikan secara luas, baik
menggunakan pikiran manusia
(komunikasi
manusiawi) maupun naluri
binatang (komunikasi dengan
hewan) dan sistem
memori mekanis yang terdapat
dalam mesin atau peralatan
otomatis.
- Tahap Respon (Pemberian
Tanggapan), merupakan tindak
lanjut dari penafsiran
yang telah dilakukan, yakni
pemberian reaksi terhadap
pesan yang telah
disampaikan. Jadi para peserta
komunikasi menggunakan arti
atau makna suatu
pesan sebagai dasar untuk
memberikan reaksi. Apabila
respon/reaksi yang
diberikan “sesuai” dengan
maksud pengirim pesan berarti
terjadi komunikasi
yang efektif; dan sebaliknya
apabila “tidak sesuai” berarti
terjadi miss-
communication.
- Tahap Balikan (Feedback),
berlangsung seiring dengan
tahap-tahap komunikasi
lainnya, yang berupa gejala
atau fenomena yang dapat
dijadikan petunjuk
keberhasilan atau kegagalan
suatu proses komunikasi. Jadi
pengertian feedback
ini harus dibedakan dengan
hasil (respons).
Dengan demikian, komunikasi
dapat dipahami sebagai
penyampaian pesan,
informasi atau pemikiran ide-
ide dari satu orang atau lebih
kepada orang lain atau
kelompok orang dengan
menggunakan lambang yang
sama.
Dimensi komunikasi organisasi
mencakup pula komunikasi
antar pribadi
(interpersonal communication).
Efektivitas komunikasi antar
pribadi sangat tergantung
pada pribadi penerima maupun
pengirim pesan seperti yang
dijelaskan berikut ini:
•
Keterbukaan,mencakupasp
ekkeinginanuntukterbuka
bagisetiaporangyang
berinteraksi dengan orang lain,
dan keinginan untuk
menanggapi secara jujur
semua stimulus yang datang
kepadanya.
• Empati, yaitu
merasakan sebagaimana
yang dirasakan oleh
orang lain atau
mencoba merasakan dalam
cara yang sama dengan
perasaan orang lain.
•
Dukungan,adakalanyaperlu
diucapkannamundapatj
ugatidakdiucapkan
•
Kepositifan,mencakupadan
yaperhatianyangpositift
erhadapdiriseseorang,
suatu perasaan positif itu
dikomunikasikan, dan
mengefektifkan kerjasama
58
Komunikasi Efektif dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Publik (Rayudaswati
Budi)
• Kesamaan, mencakup
kesamaan suasana dan
kedudukan antara orang-
orang
yang berkomunikasi
Sementara itu pelayanan publik
merupakan suatu tuntutan
jaman dan kebutuhan
manusia untuk mendapatkan
yang terbaik dalam pemenuhan
segala kebutuhannya
dalam kehidupan ini. Untuk itu
setiap orang yang berinterkasi
dengan orang lain lebih-
lebih organisasi yang bergerak
dalam bidang jasa khususnya
jasa pelayanan harus
mampu memberikan pelayanan
yang terbaik dalam setiap
interaksi yang dilakukan
dengan publiknya.
Pertanyaannya kemudian
kenapa pelayanan publik
sangat penting
bagi organisasi ? hal ini karena
beberapa alasan, antara lain :
1. Melayani masyarakat, baik
sebagai kewajiban maupun
sebagai kehormatan,
merupakan dasar bagi
terbentuknya masyarakat yang
manusiawi dan bagi
organisasi, melayani pelanggan
merupakan “saat yang
menentukan” (moment
of thruts) serta peluang bagi
organisasi untuk menunjukkan
kredibilitas &
kapabilitasnya. (Tjosvold).
2. Abad modern adalah “abad
pelanggan” yaitu dimana para
pengguna jasa diposisikan
pada tempat yang terhormat,
sehingga organisasi perlu
mengembangkan strategi
baru untuk ekonomi yang
mengutamakan pelanggan.
(Carlzon).
3. Untuk memberikan
pelayanan terbaik tsb, maka
peran komunikasi menjadi
sangat
penting dalam hubungannya
dengan bagaimana suatu
organisasi berinteraksi dan
memperlakukan publiknya,
karena komunikasi adalah
memanusiakan manusia
(human communications)
Berdasarkan pemahaman di
atas maka hal ini menunjukkan
bahwa komunikasi
menempati peran penting
dalam pelayanan publik.
Karena komunikasi merupakan
aspek yangsangat menetukan
bagi pelaksanaan pelayanan
publik maka petugas pemberi
layanan harusmengetahui
bagaimana berkomunikasi
yang baik sehingga mampu
mempengaruhi orang lain
khususnya dalam pelayanan.
Sebagaimana dipahami bahwa
salah satu tujuan dari kita
berkomunikasi adalah untuk
mempengaruhi orang lain agar
mau melakukan sebagaimana
yang kita inginkan ataupun
pula mau mengikuti apapun
sebagaimana yang kita
harapkan.
Mempengaruhi orang lain
bukanlah hal mudah karena
setiap orang memiliki
keinginan dan kemauannya
sendiri. Untuk itu perlu sebuah
seni tersendiri agar orang
mau mengikuti yang kita
inginkan. Sebagaimana salah
satu prinsip dalam pendekatan
Quantum Teaching yang
mengatakan bahwa untuk
mempengaruhi orang lain
maka
terlebih dahulu kita harus
masuk ke dalam diri seseorang
tersebut. Quantum teaching
menformulasikannya dengan
istilah “bawalah dunia mereka
pada dunia kita, lalu
antarkan dunia kita ke dunia
mereka”
Artinya, hal pertama yang
harus dilakukan untuk
mempengaruhi orang lain
adalah
kemampuan kita untuk
bersedia masuk ke “dunia”
perasaan atau diri orang lain
atau yang
sering kita sebut dengan
empati. Kemudian barulah
antarkan apapun yang kia
inginkan
ke dunia mereka. Dunia kita
adalah dunia keinginan (bisa
berupa ide, kepentingan, dan
apapun yang kita maksudkan).
Hal ini berarti bahwa kita tidak
bisa mempengaruhi
orang lain hanya dengan
sekedar bermodalkan
kompetensi keilmuan semata
melainkan
59
Stimuli Edisi IV, Jul - Des 2012
dibutuhkan kompetensi lainnya
berupa kesediaan untuk
mengenali dengan baik orang
lain dan menjadikannya
sebagai dasar dalam
berinteraksi dengan mereka.
Inilah yang
disebut dengan empati. Upaya
untuk saling mengenali sebagai
langkah awal untuk bisa
saling memahami dan
mempengaruhi orang lain.
Apabila kita ingin
mempengaruhi orang lain
dengan mudah maka itu bisa
dilakukan melalui pertama,
pengenalan atas kebiasaan-
kebiasan orang lain. Kedua,
melaluipengenalan cara 
berkirmereka.Ketiga,
melalui apa yang kebutuhan-
kebutuhan
atau motivasi mereka. Dan
keempat,melalui sifat
kemanusiaan mereka.
Untuk dapat memenuhi
beberapa hal tersebut di atas
maka yang harus dilakukan
adalah
dengan :
1. Mengetahui sifat dasar
manusia dan memenuhinya.
Antara lain bahwa, setiap
orang senang diperhatikan.
Setiap orang senang terhadap
orang yang ramah.
Setiap orang senang berbicara.
Setiap orang senang dikagumi
dan dihargai.
Setiap orang senang disebutkan
namanya. Setiap orang merasa
dirinya baik.
Setiap orang ingin dianggap
penting. Setiap orang tidak
senang diperintah &
dikritik. Sifat-sifat dasar ini
secara manusia pasti dimiliki
oleh setiap orang.
Sebagaimana pula Anda,
bahwa setiap diri kita tentu
berkeinginan untuk
diperhatikan oleh orang lain.
Untuk itu agar kita dapat
mempengaruhi orang lain
maka penuhi beberapa sifat
dasar tersebut dalam setiap
interaksi komunikasi
Anda terhadap orang lain
dengan ketulusan dan
kejujuran.
2. Bangkitkan empati agar
tumbuh simpati orang lain
terhadap diri Anda. Empati
adalah wujud penghargaan
terbesar yang Anda berikan
pada orang lain. Jika
kita mampu memberi yang
terbaik pada orang lain, maka
Anda akan menerima
yang terbaik pula dari orang
lain. Memberi terlebih dahulu,
baru Anda akan
mendapatkannya kemudian
melebihi dari apa yang Anda
harapkan.
3. Hidupkan hati dan perasaan
saat berkomunikasi. Cobalah
kita tanyakan
pada setiap diri kita masing-
masing, apakah kita
pergunakan perasaan saat
berkomunikasi dengan orang
lain, misalkan saat Anda
menulis kalimat SMS
pada rekan atau kolega Anda.
Apakah telah kita rasakan
terlebih dahulu kalimat
yang kita tulis tersebut?
Nyamankah atau tidak saat
dibaca oleh orang lain?
Menyinggung perasaan dia
atau tidak?. Begitu pula saat
Anda berkomunikasi,
pernahkah kita rasakan setiap
kalimat yang kita ucapkan,
sikap-sikap yang kita
tampilkan. Apakah semua itu
nyaman bagi orang lain atau
tidak?
Komunikasi Membangun
Hubungan Timbal Balik dalam
Sistem Pelayanan Publik
Dalam membangun suatu
hubungan dalam sebuah
organisasi perlu
memperhatikan beberapa
strategi agar komunikasi
berlangsung secara efektif dan
esien,antaralain:
1. Kerahkan pikiran positif.
Pikiran positif merupakan
modal dasar dalam
berinterkasi dengan orang lain.
Pikiran yang positif akan
mengarahkan orang
untuk menghargai orang lain
dan banyak belajar darinya.
Begitu pula hal ini
bahkan akan memberikan
ruang pada diri kita untuk
mengetahui orang lain
lebih banyak. sehingga dengan
sikap yang kita tampilkan
tersebut memberikan
60
Komunikasi Efektif dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Publik (Rayudaswati
Budi)
kesempatan kepada orang lain
untuk mengekspresikan dirinya
lebih baik lagi.
2. Perlakukan setiap orang
penting. Salah satu sifat
manusia adalah bahwa setiap
orang ingin diperlakukan oleh
setiap orang lainnya
selayaknya sebagai orang
penting yang dihargai,
dihormati dan disanjung. Pada
saat Anda sebagai petugas
pelayanan mampu
memperlakukan orang lain
sebagai rang penting amaka
sesungguhnya Anda sedang
menghargai diri Anda sediri
karena orang lain
akan mempersepsi diri Anda
sebagai orang yang baik dan
layak untuk dihargai
pula.
3. Kembangkan jabat tangan
sensasioal. Suatu persoalan
yang sepele akan menjadi
sangat berarti apabila Anda
sebagai petugas pelayanan
mampu mengelola sikap
Anda dengan baik saat
berhubungan dengan para
pelanggan. Salah satunya
adalah jabat tangan Anda pada
saat awal pertama Anda
bertemu dengan
costumer Anda. Kesan pertama
yang Anda ciptakan melalui
jabat tangan
akan memerikan kesan dan
perasaan positif bagi orang lain
bahwa Anda siap
memberikan pelayanan yang
terbaik dan Anda termasuk
orang yang nyaman
bagi mereka untuk memenuhi
segala kebutuhannya. Perasaan
nyaman dalam
diripelanggan adalah langkah
awal bagi terciptanya
hubungan yang harmonis
serta citra yang positif bagi
organisasi pelayanan Anda.
4. Tatap matanya sementara
Anda jabat tangan. Tatapan
mata memberikan makna
yang jauh lebih dalam
dibadingnya hanya dengan
kata-kata. Bahkan hanya cukup
dengan tatapan mata terkadang
seseorang sudah mampu
menangkap maksud
sang pembuat pesan. Disaat
Anda menatap mata sementara
Anda menjabat
tangan hal ini akan
memberikan kesan bahwa
adalah orang yang antusias,
terkean
friendly dan hangat. Sikap
hangat dan ramah ini menjadi
modal bagi Anda
untuk dapat mempengaruhi
orang sesuai dengan yang
Andaharapkan. Dalam
sebuah pelayanan tentu tidak
hanya orang lain (costumer)
yang membutuhkan
dihargai namun Anda juga
menginginkan pada mereka
(costumer) untuk juga
mau memahami apapun yang
ditetapkan dalam
penyelenggaraan pelayanan
tersebut berupa aturan dan
mekanisme serta alur yang
ditetapkan dalam sebuah
pelayanan diorganisasi Anda.
5. Ingat namanya dengan baik.
Nama adalah sesuatu yang
sangat berarti bagi
setiap orang.Tidaklah tepat jika
ada yang menyatakan bahwa
apalah arti sebuah
nama. Padahal nama adalah
salah satu cara yang paling jitu
untuk menandakan
sesuatu. Disaat Anda menyebut
nama pelanggan Anda dengan
baik dan fasih
berarti Anda telah memberikan
perhargaan tertinggi pada
mereka dan Anda
juga telah mengakui
keberadaan orang tersebut.
Nama adalah wilayah yang
sangat mempribadi bagi setiap
rang untuk itu panggillah nama
setiap pelanggan
Anda disaat Anda berhubungan
dengan mereka.
6. Tersenyum 5 detik lebih
lama secara ajaib. Senyuman
adalah Anda dan bukti
bahwa Anda memiliki perasaan
yang gembira, bahagia dan siap
melayani orang
lain dengan penuh
kegembiraan pula. Apabila
orang dilayani dengan penuh
gembira berarti Anda telah
membuat keadaan yang paling
nyaman bagi mereka
61
Stimuli Edisi IV, Jul - Des 2012
dalam berinteraksi dengan
Anda (confort zone).
Senyuman haruslah dilakuan
secara tulus yang didukung
dengan ekspresi wajah yang
ceria, berseri-seri.
Maka agar senyuman Anda
tampak tulus tentu hal ini harus
keluar dari perasaan
Anda yang paling dalam
berupa kejujuran dan
keikhlasan untukmemberikan
pelayanan pada orang lain. Hal
ini tentunya berkaitan dengan
cara pandang Anda
terhadap pelayanan itu sendiri.
Apabila Anda menganggap
melayani adalah
bagian dariibadah maka setiap
tindakan Anda tentunya akan
menampilkan
semangat ketulusan dan
keihlasan pula.
7. Hidupkan empati, tanggapi
perasaan orang lain. Empati
adalah penghargaan
tertinggi Anda bagi orang lain.
Empati adalah kesediaan Anda
untuk keluar
dari diri Anda dan beralih
untuk memberikan perhatian
yang lebih pada orang
lain. Perhatian terhadap apa
yang mereka rasakan dan
mereka pikirkan. Dalam
sebuah pelayanan, tingkat
kepedulian pada orang lain
merupakan inti dari
seluruh rangkaian pelayanan
itu sendiri.
8. Tataplah secara antusias &
Bangun antusiasme Anda.
Antusiasme adalah wujud
dari sikap kegembiraan Anda.
Sikap antusias lahir dari cara
pAndang Anda
daam melihat dan merespon
suatu realitas. Antuasime akan
mengantarkan pula
pada respon terbaik yang juga
akan diberikan oleh orang lain
terhadap Anda.
Beberapa wujud sikap antusias
dalam berhubungan dengan
orang lain yaitu -
mengarahkan posisi tubuh pada
lawan bicara dan tidak
meyampingkannya atau
bahkan membelakanginya saat
Anda sedang berkomunikasi
atau berinteraksi
dengannya.- mempertahankan
senyuman dengan bibir
simetris.- melakukan
kontak mata langsung penuh
perhatian & menganggukkan
kepala minimal tiga
kali dalam satu menit-
mengungkapkan kalimat
antusiasme, misal : ya,ya ..,-
memelihara kekaguman anak-
anak pada dunia.
9. Jangan SOK : Salahkan,
Omeli, Kritik. Salah satu sifat
dasar manusia adalah
bahwa setiap orang tidak suka
disalahkan, diperintah dan
dikritik. Untuk itu
dalam berkomunikasi dengan
pelanggan kita jauhkan tiga
sikap tersebut.
Kalaupun Anda harus
melakukannya maka pilihlah
waktu secara tepat dengan
cara yang sangat berhati-hati
dan pilihan kata yang sangat
santun sehingga para
pelanggan Anda tidak merasa
di salahkan. Karena terdapat
sebuah ungkapan
bahwa pelanggan adalah raja,
karena dia raja maka dia tidak
pernah salah
walaupun mungkin dia
memang melakukan kesalahan.
Artinya bahwa kalaupun
dia salah maka ungkapkan
dengan cara yang baik. Karena
raja memiliki kuasa
untuk memilih dan
memutuskan hubungan dengan
Anda kapanpun saja.
Kesimpulan dan Saran
Keberhasilan komunikasi
merupakan kunci keberhasilan
dalam mencapai
tujuan hubungan dengan
masyarakat (communication is
a key to successful team
effort). Dan salah satu tujuan
berkomunikasi adalah
mempengaruhi orang lain.
Dalam
mempengaruhi orang lain
maka langkah yang paling
tepat adalah dengan
menggunakan
cara yang paling disuka dan
diminati oleh orang lain
tersebut.
62
Komunikasi Efektif dalam Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Publik (Rayudaswati
Budi)
Ketidaksamaan pengertian
antara penerima dan pengirim
informasi di dalam
suatu organisasi akan
menimbulkan kegagalan
berkomunikasi. Persepsi yang
sama di
antara para pihak yang terlibat
akan mempermudah/
memperlancar kegiatan
komunikasi.
Maka langkah yang harus
dilakukan adalah dengan
masuk ke dunia mereka dan
itulah
yang disebut dengan empati.
Sikap ini merupakan wujud
kepedulian pada orang lain.
Kegiatanpelayananadalah

suatuaktitasuntuklebi
hpeduli (care) pada setiap
orang
yang membutuhkan bantuan
kita (petugas layanan). Empati
dan peduli yang diberikan
oleh petugas layanan pada
orang lain (costumer) bukan
bentuk merendahkan diri
melainkan sikap mulia yang
akan menempatkan posisi
seseorang (pemberi layanan)
dalam tempat yang terhormat
di mata orang lain (pelanggan).
Organisasi tidak akan efektif
apabila interaksi diantara
orang-orang yang
tergabung dalam suatu
organisasi tidak pernah ada
komunikasi. Komunikasi
menjadi
sangat penting karena
merupakan aktivitas tempat
pimpinan mencurahkan
waktunya
untuk menginformasikan
sesuatu dengan cara tertentu
kepada seseorang atau
kelompok
orang.
Komunikasi yang
efektif akan
menghasilkan kepuasan
dan produktitas
karyawan, perbaikan
pencapaian hasil karya
(kinerja) dan tujuan
perusahaan. Tidak
hanya itu, hubungan yang
dibangun dalam organisasi
berdasarkan iklim dan
kepercayaan/
suasana perusahaan/ organisasi
yg positif turut memberikan
andil dalam menciptakan
suasana/ iklim komunikasi
yang efektif. Rasa percaya,
keyakinan, keterbukaan,
dukungan keamanan,
kepuasan, keterlibatan dan
tingginya harapan merupakan
cermin
iklim komunikasi yang ideal
Sistem pelayanan publik dalam
organisasi harus lebih
mengedepankan
pola komunikasi yang efektif
agar tercipta suatu kondisi
obyektif yang mendukung
terwujudnya tujuan organisasi.
Referensi
Akh. Munawik Saleh. dalam
http://www.scribd.com/doc/35
390112/Strategi-
Komunikasi-Pelayanan-Publik
DeVito Joseph H. 2001. The
Interpersonal Communication
Book. Ninth edition. Person
Education. Inc. NewYork
Jefkins, Frans.1995. Public
Relations. Edisi keempat. Alih
bahasa: Haris Munandar:
Erlangga. Jakarta
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu
Komunikasi: Suatu Pengantar:
PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung
Muhammad, Aeni. 2001.
Komunikasi Organisasi: PT.
Bumi Aksara. Jakarta
Pace, R. Walalihne dan Faules,
Don F. 2001. Komunikasi
Organisasi, Strategi
Meningkatkan Kinerja
Perusahaan. Alih bahasa
Deddy Mulyana: PT Remaja
Rosdakarya. Bandung
Sedarmayanti dalam
http://www.scribd.com/doc/35
390443/Kinerja-Pegawai-
menurut-
Sedarmayanti
TUGAS KOMUNIKASI D III 2020
1. Mempersentasikan teknik2 kmunikasi teurapeutk dalam video secara dikirim ke
pembimbig
2. Membuat srategi pelaksanaan dalam intervensi keperawatan pada pasien dengan
gangguan penglihata,ganguan pendengaran,gangguan kesadaran gangguan kemampuan
gerak
3. Membuat srategi pelaksanaan dan memperagakan komunikasi pada anak/balita dengan
memakai media boneka.anak usia sekolah dengan media gambar,orang dwasa dan lansia
dengan media leaflet
4. –presentasi jenis2 gangguan komunikasi
- Peragaan intervensi keperawatan pada gangguan komunikasi
5. Presentasi jenis2 gangguan kmunikasi, peragaan intervensi keperawatan gangguan
komunikasi
6. Kmunikasi pada ; orang yg panic,orang yg marah,orang syok,orang berkelahi, pasien
rawat jalan dan org menyendiri ( buat vidinya )
7. Pengerian komunikasi pada kelmpok ( public speaking )
8. Memperagakan tehnik wawancara dan mendengar aktif dengan kasus yang ada

Anda mungkin juga menyukai