Kelompok : V (lima)
2. Hilda Ningsih
3. Miftahul Jannah
telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka
dinyatakan diterima.
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
G. ANALISIS DATA
1. Hitung pH teoritis larutan sebelum penambahan NaOH saat penambahan akan
1 mL NaOH, saat mencapai titik ekivalen dan setelah penambahan titrasi ?
pH larutan sebelum penambahan NaOH
Diketahui : MHCl = 0,1 M
Ditanyakan : pH ?
Penyelesaian : HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
[H+] = Ma
= 0,1 M 1
= 0,1 M atau 10-1 M
pH = - log [H+]
= - log 10-1
=1
pH saat penambahan 1 ml NaOH 0,2 M dalam 10 ml HCl 0,1 M
Diketahui:
MNaOH = 0,2 MVNaOH = 1 mL
VHCl = 10 mL
MHCl = 0,1 M
Ditanyakan : pH ?
Penyelesaian :
MNaOH = 0,2 M 0,2 mmol/mL
MHCl = 0,1 M 0,1 mmol/mL
mol HCl = MHCl VHCl
= 0,1 mmol/ml 10 ml
= 1 mmol
mol NaOH = MNaOH x VNaOH
= 0,2 mmol/ml x 1 ml
= 0,2 mmol
0,8 mmol
= 11 mL
= 0,0727 mmol/mL
[H+] = 7,27 x 10-2 mmol/mL
pH = -log [H+]
= -log [7,27 x 10-2]
= 2 - log 7,27
= 1,14
Karena pH yang diperoleh 1,14 dimana pH <7 maka larutan bersifat asam
pH larutan saat mencapai titik ekivalen menurut teoritis volume yang
digunakan pada saat mencapai titik ekivalen yaitu:
M1 V1 = M2 V2
M1V1
V2 = M2
10 mL 0,1mmol/mL
V2 = 0,2mmol/mL
V2 = 5 mL
Diketahui :
MHCl = 0,1 M = 0,1 mmol/mL
MNaOH = 0,2 M = 0,2 mmol/mL
VHCl = 10 mL
VNaOH = 5 mL
Ditanyakan : pH . . . . . ?
Penyelesaian :
n HCl =MV
= 0,1 mmol/mL x 10 mL
= 1 mmol
n NaOH =MV
= 0,2 mmol/mL x 5 mL
= 1 mmol
HCl (aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
n mula-mula = 1 mmol 1 mmol - -
n reaksi = 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol
n sisa = - - 1 mmol 1 mmol
Karena mol HCl dan mol NaOH habis bereaksi, maka hal ini di sebut sebagai titik
ekivalen.
pH pada saat melewati titik ekivalen
Diketahui:
MNaOH = 0,2 M = 0,2 mmol/mL
VNaOH = 6 mL
MHCl = 0,1 M = 0,1 mmol/mL
VHCl = 10 mL
Ditanyakan : pH?
Penyelesaian :
n HCl = M V
= 0,1 mmol/mL x 10 mL
= 1 mmol
n NaOH = M.V
= 0,2 mmol/mL x 6 mL
= 1,2 mmol
HCl (aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
n mula-mula = 1 mmol 1,2 mmol - -
n reaksi = 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol
n sisa = - 0,2 mmol 1 mmol 1 mmol
n sisa
[NaOH] = V total
0,2mmol
= 16 mL
= 0,0125 mmol/mL
= 0,0125 M
[OH-] =Ma
= 0,0125 M 1
= 1.25 x 10-2 M
pOH = -log [OH-]
= -log [1,25 x 10-2 M]
= 2 log [1,25]
= 1,91
pH = 14 pOH
= 14 1,91
= 12,09
Jadi pH larutan saat melewati titik ekivalen yaitu 12,09 dan bersifat basa.
2. Buat kurva titrasi reaksi antara HCl dengan NaOH!
Grafik titrasi asam kuat dan basa kuat menurut teori
14
12
10
8
pH HCl
6
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Volume NaOH
12
10
8
pH HCl
6
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
volume NaOH
12
10
8
pH HCl 6
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Volume NaOH
Grafik titrasi III asam kuat dan basa kuat berdasarkan praktikum
14
12
10
8
pH HCl 6
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Volume NaOH
H. PEMBAHASAN
Netralisasi adalah propes reaksi antara asam dan basa. Sehingga membentuk
garam dan air ( James, dkk, 2008 : 42) reaksi yang terjadi.
HCl(aq) + NaOH NaCl(aq) +H2O(l)
Titrasi adalah metode yang digunakan dalam analisis kimia kuantitatif
untuk menentukan konsentrasi suatu larutan. Reaksi netralisasi dapat digunakan
untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menambahkan setetes demi setetes
larutan basa kepada larutan asam. Setiap basa yang di teteskan bereaksi dengan
asam dan penetesan dihentikan pada saat mol H+ setara dengan mol OH-, pada saat
itu larutan bersifat netral dan disebut titik ekivalen, ditandai dengan perubahan
warna larutan HCl tak berwarna menjadi merah muda sehingga inilah yang di
sebut titk akhir titrasi. Prinsip kerja pada percobaan ini adalah pengenceran,
pengukuran, dan penitrasian. Pengenceran adalah proses penambahan pelarut
yang tidak diikuti terjadi reaksi kimia sehingga berlaku hukum kekekalan mol.
Titrasi pada percobaan ini dilakukan antara asam kuat yaitu asam klorida
(CHCl) dan basa kuat natrium hidrogsida (NaOH). Asam kuat dan basa kuat
terionisasi secara sempurna atau seluruhnya. Titrasi dilakukan sebanyak tiga kali
demi mendapatrkan hasil yang akurat. Indikator asam basa yang digunakan yaitu
indikator phenolftalen dan indikator universal. Indikator phenolftalein pada pH
8,0 sampai 9,8 berubah warnanya menjadi merah muda sehingga penambahan
indikator phenolftalein bertujuan sebagai penanda titik akhir titrasi saat larutan
berubah warna menjadi merah muda indikator universal berfungsi untuk
mengetahui derajat keasaman (pH) suatu larutan sehingga dapat diketahui sifat
suatu larutan.
Pengukuran pH awal pada HCl pada titrasi I, II, dan III menujukan pH
sama yaitu 1, menandakan bahwa HCl adalah asam kuat dan sesuai dengan teori.
Saat penambahan indikator phenolftalein tidak terjadi perubahan warna karna
larutan hanya akan berubah warna apabila larutan yang di tetesi bersifat basa.
Kemudian saat NaOH ditambahkan pada ketiga HCl pH sma yaitu 2. Pada titrasi I
dan II titrasi mencapai pH 7 netral sesuai dengan teori, namun pada titrasi III
mencapai pH 8, disebabkan karena kesalahan titrasi, yaitu kesalahan yang terjadi
bila titik akhir titrasi tidak tepat degan titik ekuivalen ( 0,1 %) disebabkan karena
ada kelebihan titran. Titran adalah larutan yang digunakan untuk menitrasi sedang
penyebab lain terjadi akibat indikator bereaksi dengan analit. Analit adalah spesies
(atom, unsur, ion, gugus, molekul) yang dianalisis konsentrasinya atau
strukturnya. Volume rata-rata NaOH adalah 4,57 mL dengan volume berturut-turut
pada titrasi I,II dan III adalah 4,6 mL, 4,5 mL dan 4,6 mL.
I. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Titik akhir titrasi adalah titik di mana perubahan warna pada larutan terlihat
setelah dilakukan titrasi. Pemakaian indikator dalam titrasi asam basa bertujuan
untuk mengukur derajat ke asaman ( pH ) suatu larutan dengan menggunakan
indikator universal dan sebagai penanda atau petunjuk dari tercapainya titik
ekivalen dengan menggunakan indikator phenolftalein. Titk dimana saat jumlah
mol ion OH- yang ditambahkan kedalam larutan sama dengan jumlah mol ion H+.
2. Saran
a. Praktikan
Agar meningkatkan ketelitian dalam pengukuran suhu dan waktu juga
melakukan pengadukan calorimeter secara konstan.
b. Asisten
Supaya lebih proaktif membimbing praktikan.
c. Laboran
Agar mengganti alat-alat laboratorium yang sudah tidak layak pakai.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A., Underwood, A.L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Khopkar, S.M. 2007. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.
Nuryanti, Siti, dkk. 2010. Indikator Titrasi Asam-Basa dari Ekstrak Bunga Sepatu.
Jurnal Agritech. Vol. 30. No. 3.
Pratama, Yosi, dkk. 2015. Pemanfaatan Ekstrak Daun Jati sebagai Indikator
Asam-Basa. Indonesian Journal of Chemical Science. ISSN No. 2252-69151.
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kimia Kualitatif Makro dan
Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Yurida, Mutia, dkk. 2013. Asidi Alkalimetri. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 19. No. 2
JAWABAN PERTANYAAN
0,8 mmol
= 11 mL
= 0,0727 mmol/mL
[H+] = 7,27 x 10-2 mmol/mL
pH = -log [H+]
= -log [7,27 x 10-2]
= 2 - log 7,27
= 1,14
Karena pH yang diperoleh 1,14 dimana pH <7 maka larutan bersifat asam
c. pH larutan saat mencapai titik ekivalen menurut teoritis volume yang
digunakan pada saat mencapai titik ekivalen yaitu:
M1 V1 = M2 V2
M1V1
V2 = M2
10 mL 0,1mmol/mL
V2 = 0,2mmol/mL
V2 = 5 mL
Diketahui :
MHCl = 0,1 M = 0,1 mmol/mL
MNaOH = 0,2 M = 0,2 mmol/mL
VHCl = 10 mL
VNaOH = 5 mL
Ditanyakan : pH . . . . . ?
Penyelesaian :
n HCl =MV
= 0,1 mmol/mL x 10 mL
= 1 mmol
n NaOH =MV
= 0,2 mmol/mL x 5 mL
= 1 mmol
HCl (aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
n mula-mula = 1 mmol 1 mmol - -
n reaksi = 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol
n sisa = - - 1 mmol 1 mmol
Karena mol HCl dan mol NaOH habis bereaksi, maka hal ini di sebut sebagai titik
ekivalen.
d. pH pada saat melewati titik ekivalen
Diketahui:
MNaOH = 0,2 M = 0,2 mmol/mL
VNaOH = 6 mL
MHCl = 0,1 M = 0,1 mmol/mL
VHCl = 10 mL
Ditanyakan : pH?
Penyelesaian :
n HCl = M V
= 0,1 mmol/mL x 10 mL
= 1 mmol
n NaOH = M.V
= 0,2 mmol/mL x 6 mL
= 1,2 mmol
HCl (aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
n mula-mula = 1 mmol 1,2 mmol - -
n reaksi = 1 mmol 1 mmol 1 mmol 1 mmol
n sisa = - 0,2 mmol 1 mmol 1 mmol
n sisa
[NaOH] = V total
0,2mmol
= 16 mL
= 0,0125 mmol/mL
= 0,0125 M
[OH-] =Ma
= 0,0125 M 1
= 1.25 x 10-2 M
pOH = -log [OH-]
= -log [1,25 x 10-2 M]
= 2 log [1,25]
= 1,91
pH = 14 pOH
= 14 1,91
= 12,09
Jadi pH larutan saat melewati titik ekivalen yaitu 12,09 dan bersifat basa.