Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

ISI

3.1 Teori Ekonomi Klasik


Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu di
masa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya
perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut
aliran klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan
teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih
cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan
perekonomian akan mengalami kemacetan.
Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau
dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital. Kecepatan
pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan
tingkat keuntungan akan menurun setelah berlakunya hukum tambahan hasil yang
semakin berkurang (low of diminishing returns) karena sumber daya alam itu terbatas.
Teori-teori perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik, diantaranya adalah :
1. Francois Quesnay
2. John Locke
3. Adam Smith
4. David Ricardo
5. Thomas Robert Malthus
6. John Stuart Mill
7. Lord Keynes
8. David Hume

3.2 Biografi David Ricardo


David Ricardo lahir pada tanggal 18 April 1772 dan meninggal pada tanggal 11
September 1823 pada umur 51 tahun. David Ricardo adalah seorang pakar ekonomi
politik Inggris. Ia merupakan salah seorang pemikir ekonomi klasik yang paling
berpengaruh, bersama dengan Thomas Malthus, Adam Smith, dan John Stuart Mill.
Ricardo memulai karier profesionalnya sebagai seorang pialang dan spekulan di pasar
keuangan. Ia berhasil mengumpulkan kekayaan pribadi yang cukup besar, sebagian besar
berasal dari bidang spekulasi di pasar keuangan. Setelah pensiun, ia memperoleh kursi di
Parlemen Britania Raya. Ia duduk di kursi parlemen selama empat tahun menjelang
kematiannya. Pemikiran Ricardo yang paling berpengaruh dalam ekonomi klasik adalah
teorinya mengenai keunggulan komparatif dan teori nilai. (Ini masih singkat)
3.3 Teori David Ricardo
-Teori Land Rent
Ia menjelaskan bahwa jenis-jenis tanah berbeda-beda, ada yang sbur, kurangsubur, hingga
tidak subur samasekali.produktifitas tanah yang subur lebih tinggi. Dengan demikian untuk
menghasilkan satu satuan unit produksidiperlukan biaya-biaya (arta-rata/marjinal) yang
lebih rendah juga.makin rendah tingkat kesuburan maka akan tinggi juga tingkat biaya
marjinal untuk mengelola tanah tersebut
Dalam studinya tentang faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya sewa tanah david
ricardo menganalisis dengan pendekaatan marjinal. Analisis marjinal ini dikemudian hari
menjadi penting dalam pengembangan teori-teori ekonomi setelah dikembangkan oleh
pakar-pakar neo-klasik.
- Teori Keunggulan Komperatif
Melalui teori keunggulan komparatif, Ricardo menyatakan bahwa sebuah negara harus
memusatkan kegiatan perekonomiannya pada industri-industri yang menjadi
keunggulannya dan paling kompetitif secara internasional, serta melakukan kegiatan
perdagangan dengan negara lain untuk memperoleh barang-barang yang tidak diproduksi
secara nasional. Pada intinya, Ricardo memperkenalkan pemikiran spesialisasi industri
ekstrem oleh suatu negara dan pendayagunaan industri nasional yang menguntungkan dan
berdaya saing. Dengan menggunakan matematika sederhana, teori keunggulan komparatif
Ricardo berusaha membuktikan bahwa spesialisasi industri dan perdagangan
internasional akan selalu positif.
Penting sebab dalam Perdagangan luar negeri sebagai sarana memperbaiki keadaan
perekonomian sebab perdagangan luar negeri akan membawa pemanfaatan sumberdaya
secara maksimum dan meningkatkan pendapatan
-Teori Nilai dan Upah
Menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu
dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut, yaitu biaya untuk bahan mentah dan
upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk sekedar dapat bertahan hidup (subsiten)
bagi buruh yang bersangkutan. Menurut Ricardo, kalau harga yang ditetapkan lebih besar
dari biaya-biaya (termasuk upah alami), maka dalam jangka pendek perusahaan akan
mengalami laba ekonomi. Adanya laba ini akan menarik perusahaan-perusahaan lainnya
masuk pasar. Masuknya perusahaan perusahaan baru berarti produksi akan meningkat dan
sebagai akibatnya akan terjadi kelebihan produksi (over supply) di pasar. Kelebihan
penawaran barang ini akan mendorong harga-harga turun kembali kepada keseimbangan
semula. Karena biaya-biaya bahan mentah relatif konstan, maka Ricardo menyimpulkan
bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah tingkat upah alami, yang besarnya
hanya cukup agar para buruh dapat bertahan hidup saja (secara subsiten).Selain itu,
Ricardo mempertimbangkan kondisi pekerja.yang mana jika standar kehidupan minimum
meningkat, maka upah minimum juga meningkat. Menurut Ricardo, ketika standar umum
kehidupan meningkat, upah minimum yang dapat dibayarkan kepada pekerja juga
meningkat. Dengan demikian, tingkat upah pada abad ke-19 tidak akan sama dengan
tingkat upah pada abad ke-20. Hal ini mengisyaratkan bahwa Ricardo mengantisipasi
adanya perubahan perekonomian secara menyeluruh.
Melalui ini melihat Peningkatan tingkat keuntungan dalam pembangunan ekonomi sebab
pemupukan modal tergantung pada kenaikan tingkat keuntungan yang di dapat.
-Ekuivalensi Ricardian
Menurut ekonom Ricardian pengurangan pajak tidak akan di-tanggapi konsumen dengan
mela-kukan pengeluaran lebih banyak seperti yang dikemukakan ekonom tradisional.
Ekuivalensi Ricardian (Ricardian equivalence), diambil dari nama ekonom terkenal abad kesem-
bilan belas, David Ricardo. Menurut Ricardo konsumen melihat ke de-pan dan karena itu,
mendasarkan pengeluaran mereka tidak hanya pada pendapatan sekarang, tetapi juga pada
pendapatan masa depanyang mereka harapkan.

3.4 Pengaruh David Ricardo


Meskipun banyak ditentang, teori keunggulan komparatif Ricardo telah menjadi
dasar kegiatan ekonomi perdagangan antarnegara di era modern. Pemikiran David
Ricardo berpengaruh besar terhadap perkembangan ilmu ekonomi di kemudian hari.
Ekonom Amerika Serikat menempatkan Ricardo sebagai pemikir kedua yang paling
berpengaruh dalam ilmu ekonomi sebelum abad ke-20, setelah Adam Smith.
Secara teoretis, Ricardo dianggap sebagai bapak ekonomi klasik. Pemikirannya
juga telah melahirkan berbagai aliran ekonomi seperti sosialisme Ricardian, Mazhab
George, Neo-Ricardian, dan memicu berkembangnya teori-teori lain seperti teori
pertumbuhan evolusi, konsep "pertukaran yang tidak sama", teori perdagangan bebas
Neo-Ricardian, dan sejumlah teori lainnya yang dikembangkan dari pemikirannya.
(masih singkat)

3.5 Pendukung David Ricardo (Lanjutan)


(kekuatan teori, tokoh pendukung, teori lanjutan)

3.6 Kritik Terhadap David Ricardo (Pertentangan)

1. Mengabaikan pengaruh teknologi.


Pada mulanya kemajuan teknologi bisa menahan laju penurunan hasil. Tetapi akhirnya bila
pengaruh kemajuan teknologi habis, hukum penurunan hasil berlaku lagi dan perekonomian
bergerak menujustasioner (law of diminishing return). Ricardo kurang memperkirakan potensi
kemajuan teknologi dalam menahan menurunnya hasil tanah.Hal ini telah dibuktikan oleh
negara-negara maju.
2. Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner.
Pandangan Ricardo tentang mencapai keadaan yang stasioner secara otomatis tidak beralasan,
sebab tidak ada perekonomian yang mencapai keadaan stasioner dengan keuntungan meningkat,
produksi meningkat dan pemupukan modal tercapai.
3. Pengertian yang salah tentang penduduk.
Menurut Ricardo meningkatnya jumlah penduduk maka upah tidak dapat meningkat, tidak
terbukti. Upah tidak cenderung menuju ke tingkat upah minimal. Sebaliknya, terjadi peningkatan
upah yang terus menerus dalam bentuk upah uang dan dengan sendirinya penduduk cenderung
menurun.
4. Kebijakan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan.
Menurut Ricardo kebijakan pasar bebas tidak dapat diterapkan, bila ada campur tangan dari
pemerintah karena perekonomian berjalan otomatis melalui persaingan yang sempurna.
5. Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan
Salah satu cacat yang paling pokok dari teori Ricardo adalah diabaikan peran kelembagaan.
Padahal faktor kelembagaan sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan tidak dapat
diabaikan.
6. Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan.
Teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang menentukan besarnya
bagian buruh, tuan tanah dan pemilik modal.
7. Tanah juga menghasilkan selain gandum.
Ricardo berpendapat dalam rangka pertumbuhan ekonomi hanya satu produk yang bisa
dihasilkan dari tanah yaitu gandum. Ini adalah pendapat yang usang sebab ternyata tanah bisa
menghasilkan berbagai macam komodit-komoditi selain gandum.
8. Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap.
Asumsi Ricardo bahwa modal dan buruh merupakan koefisien produksi yang tetap adalah tidak
benar.Asumsi ini tidak berlaku sebab buruh dan modal adalah variabel bebas.
9. Mengabaikan tingkat suku bunga
Kelemahan yang serius dari teori Ricardo adalah pengabaian tingkat suku bunga dalam
pertumbuhan ekonomi.Ricardo tidak menganggap tingkat bunga sebagai suatu imbalan jasa yang
terpisah dari modal tetapi termasuk dalam keuntungan.Pendapat yang salah ini berasal dari
ketidakmampuannya untuk membedakan pemilik modal dari pengusaha.

4. Kesimpulan
Konsep atau teori Ricardian sebaiknya dibangun dalam dunia bisnis dan kegiatan
ekonomi yang dikembangkan, dimana shareholders-nya melibatkan anggota masyarakat untuk
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Bangunan dan arsitektur sistem
Perekonomian yang bisa mengedepankan keseimbangan umum (eqiulibrium). Kebijakan tersebut
akan mempengaruh koersif (memaksa) yang diformalkan dalam institusi atau kelembagaan
ekonomi yang saling mempengaruhi untuk mengejar optimalisasi pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi.yang dikuasai oleh kaum kapitalis yang menganggap bahwa
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi akan mengalami kenaikan yang signifikan bilamana
faktor faktor produksi diolah secara baik dengan sistem distribusi yang merata. Pemanfaatan
teknologi pertanian kurang diperhatikan oleh David Richardo mengingat bahwa tenaga kerja
adalah sumberdaya yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi pengangguran yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai