Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH PEMIKIRAN

EKONOMI

Dosen Pengampu : Mizan Asnawi, SE., M.Ec.Dev

Nama : Wahyu ardian


NIM : 190302001
Universitas Muhammadiyah Riau
BIOGRAPHY DAVID
RICARDO
Perangkat Teori David Ricardo
Seperti halnya Smith, David Ricardo juga mengungkapkan pandangannya mengenai pembangunan ekonomi dengan cara
yang tidak sistematis dalam bukunya The Principles of Political Economy and Taxation. Ricardo dengan beberapa ahli
ekonomi lainlah yang memuat ide-ide Ricardo yang menjadi dasar pembentukan model pembangunan Ricardo.

Asumsi teori Ricardo. Teori-teori Ricardian didasarkan pada asumsi bahwa:


Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam pertanian membantu menentukan
distribusi industri.
“law of diminishing return” berlaku bagi tanah.
Persediaan tanah adalah tetap.
Permintaan akan gandum benar-benar inelastis.
Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel.
Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu (given).
Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal.
Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap.
Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal.
Terdapat persaingan yang sempurna.
Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
Berdasarkan asumsi tersebut, Ricardo membangun teorinya tentang saling hubungan antara tiga
kelompok dalam perekonomian, yaitu tuan tanah, kapitalis, dan buruh.

Dalam teori tentang sewa tanah ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Ada yang
subur, kurang subur, hingga tidak subur sama sekali. Produktivitas tanah yang subur lebih tinggi.
Dengan demikian, untuk mengasilkan satuan unit produksi diperlukan biaya-biaya (biaya rata-
rata dan biaya-biaya marjinal) yang lebih rendah pula. Makin rendah tingkat kesuburan tanah,
jelas makin tinggi pula biaya rata-rata dan biaya marjinal untuk mengolah tanah tersebut. Makin
tinggi biaya, dengan sendirinya keuntungan per hektar tanah menjadi semakin kecil pula.

Teori sewa tanah sebetulnya pernah dibahas oleh kaum fisiokrat dan Adam Smith. Akan tetapi,
menurut kaum fisiokrat dan Adam Smith tingkat sewa ditentukan oleh tanah yang paling subur.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan teori Ricardo. Bagi Ricardo yang menentukan tingginya
tingkat sewa bukanlah tanah yang paling subur, melainkan tanah marjinal (marginal land), yaitu
tanah yang paling tidak subur yang terakhir sekali masuk pasar. Perbedaan ini sangat prinsipil
bagi ricardo.
Tentang teori nilai kerja dan upah alami, Ricardo menjalaskan bahwa nilai tukar suatu barang
ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tertentu. Ongkos itu
berupa biaya untuk bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk dapat
bertahan hidup (subsisten) bagi buruh yang bersangkutan, upah inilah yang disebut upah alami
(natural wage). Akan tetapi, teori yang semula dimaksudkan untuk menjelaskan tentang nilai
tukar suatu barang atau komoditas ini akan diterangkan kemudian oleh kaum sosialis dicap
sebagai teori Upah Besi (Iron Law of Wage). Teori ini akan mengikat kaum buruh pada suatu
lingkaran setan yang tidak mungkin dilepaskan.

Teori Ricardo lain yang paling terkenal dan sering dianggap sebagai andalan utama sistem
perdagangan bebas adalah teori keuntungan berbanding (comparative Advantage).
Berdasarkan teori ini, menurut Ricardo, setiap kelompok masyarakat atau negara sebaiknya
mengkhususkan diri menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih efisien. Selanjutnya,
kelebihan produksi atas kebutuhan dapat diperdagangkan. Hasilnya dapat digunakan untuk
membeli barang-barang lain yang tidak dibutuhkan lebih banyak. Ini jauh lebih banyak
dibandingkan jika barang-barang tersebut dihasilkan sendiri.
Kelemahan Teori David Ricardo
Kelemahan Teori David Ricardo
Terori David Ricardo pun tak bisa lepas dari kelemahan. Berikut beberapa kelemahan dari teori Ricardo:
Mengabaikan pengaruh teknologi
Ricardo menerangkan bahwa teknologi maju dalam lapangan industri berakibat pada pergantian buruh dan konsekuensi lain
yang merugikan. Pada mulanya kemajuan teknologi bisa menahan laju penurunan hasil. Tetapi akhirnya bila pengaruh kemajuan
teknologi habis, hukum penurunan hasil berlaku lagi dan perekonomian bergerak menuju keadaan stasioner. Jadi teori Ricardo
terutama didasarkan pada hukum penurunan hasil (law of diminishing return).
Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner

Pandangan Ricardo bahwa negara akan mencapai keadaan yang stasioner secara otomatis adalah tidak beralasan, karena tidak
ada perekonomian yang mencapai keadaan stasioner dengan keuntungan meningkat, produksi meningkat, dan pemupukan
modal terjadi.

Pengertian yang salah mengenai penduduk


Pandangan Ricardo bahwa dengan meningkatnya jumlah penduduk maka upah tidak dapat meningkat, tidak pernah terbukti.
Pertama, teori Malthus tentang penduduk telah terbukti salah dalam melihat kecenderungan penduduk yang berlaku di dunia
barat. Kedua, upah ternyata tidak cenderung menuju ke tingkat upah minimal. Sebaliknya, terjadi peningkatan upah yang terus-
menerus dalam bentuk upah uang dan penduduk cenderung untuk menurun.
Kebijaksanaan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan
Teori Ricardo didasarkan pada pengertian yang tidak dapat diterapkan mengenai pasar bebas. Menurut kebijaksanaannya,
tidak ada campur tangan dari pemerintah, dan perekonomian berjalan secara otomatis melalui persaingan sempurna. Pada
kenyataannya tidak ada perekonomian yang bebas dari campur tangan pemerintah walau persaingan bebas berlaku disini.

Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan


Salah satu cacat yang paling pokok dari teori Ricardo adlah diabaikan peranan faktor-faktor kelembagaan. Faktor ini telah
diasumsikan secara tertentu. Meskipun begitu faktor tersebut penting sekali dalam pembangunan ekonomi dan tidak dapat
diabaikan.

Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan


Menurut Schumpeter, teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang menentukan besarnya bagian
buruh, tuan tanah, dan pemilik modal. Bahkan di sini ia menganggap bagian untuk tuan tanah adalah sangat utama, dan
sisannya sebgai bagian buruh dan modal. Ricardo gagal menunjukan teori distribusi yang fungsional sebab ia tidak
menentukan bagian dari masing-masing faktor secara terpisah.

Tanah juga menghasilkan selain gandum


Ricardo yakin bahwa hanya satu produk yang dihasilkan dari tanah. Ini adalah pendapat yang usang sebab tanah menghasilkan
berbagai macam produk selain gandum. Pandangan ini nampak masih usang kendati Ricardo berpendapat faktor produksi
yang lain hanya ditunjang oleh hasil dari tanah.
Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap
Asumsi Ricardo bahwa modal dan buruh merupakan koefisien produksi yang tetap adalah tidak benar. Asumsi ini tidak berlaku
sebab buruh dan modal adalah variabel bebas.

Mengabaikan tingkat upah


Kelemahan yang serius dari teori Ricardo adalah pengabaian tingkat suku bunga dalam pertumbuhan ekonomi. Ia tidak
menganggap tingkat bunga sebagai suatu imbalan jasa yang terpisah dari modal tetapi masuk dalam keuntungan. Pendapat yang
salah ini berasal dari ketidakmampuannya untuk membedakan pemilik modal dari pengusaha.

Teori Ricardo dan negara terbelakang


Disamping kelemahan tersebut, teori Ricardo juga memperlihatkan pentingnya pemupukan modal melalui pembangunan
pertanian, dan pentingnya perluasan berbagai sumber tabungan dan kenaikan tingkat keuntungan.

Pengaruh pandangan teori David Ricardo terhadap sistem ekonomi dunia


Dengan teori keuntungan berbanding terbalik, tidak dirgukan lagi Ricardo dianggap sebagai arsitek utama perdagangan bebas.
Berkat pengaruh ricardo, timbul gerakan anticorn law antara tahun1820 hingga 1850. Anticorn law adalah suatu gerakan yang
menentang diaturnya tata niaga jagung di Inggris, gerakan ini dipimpin oleh Cobden dan Bright serta didukung oleh Ricardo dari
pihak akademis. Hal ini didasarkan kepada kepercayaan pakar-pakar ekonomi klasik yang menyatakan bahwa pengaturan tata-
niaga ini akan lebih banyak mendatangkan kemelaratan daripada keuntungan. Pengaruh ajaran Ricardo sampai ke Jerman.
Mereka yang percaya bahwa perdagangan harus dibebaskan tanpa campur tangan dari pihak mana pun, baik dari pemerintah
maupun swasta, mendirikan suatu aliran pandangan ekonomi tersendiri yang dikenal dengan aliran Manchester (Manchester
school) karena pertama kali didirikan pertama kali di kota Manchester.
Jika dikaitkan dengan keadaan di Indonesia, pernyataan Ricardo di atas benar adanya. Misalnya, dalam tata niaga cengkeh dan
jeruk. Aturan tersebut hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja, tetapi para petani cengkeh dan jeruk sendiri justru
Karya tulis
The High Price of Bullion, a Proof of the Depreciation of Bank Notes (1810)
Essay on the Influence of a Low Price of Corn on the Profits of Stock (1815)
On the Principles of Political Economy and Taxation (1817)
Kumpulan tulisan
The Works and Correspondence of David Ricardo, ed. Piero Sraffa with the Collaboration of M.H. Dobb (Indianapolis: Liberty
Fund, 2005), 11 volume:
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 1 Principles of Political Economy and Taxation
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 2 Notes on Malthus
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 3 Pamphlets and Papers 1809–1811
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 4 Pamphlets and Papers 1815–1823
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 5 Speeches and Evidence
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 6 Letters 1810–1815
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 7 Letters 1816–1818
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 8 Letters 1819 – June 1821
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 9 Letters 1821–1823
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 10 Biographical Miscellany
The Works and Correspondence of David Ricardo, Vol. 11 General Index
Kesimpulan
Disimak dari sejarah hidupnya, Ricardo tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi yang cukup. Namun, pekerjaannya
dalam bidang pasar modal yang sudah digelutinya sejak berusia empat belas tahun membuatnya paham tentang dunia
ekonomi. James Mill, bapak John Stuart Mill adalah yang berjasa mendorong Ricardo untuk menulis tentang masalah-
masalah ekonomi. Permintaan tersebut dikabulkan. Lagi pula, keberuntungan berbisnis dalam pasar modal
memungkinkannya untuk pensiun pada umur empat puluh dua tahun dan memulai kariernya sebagai ekonom. Dengan latar
belakang pekerjaan di pasar modal, tidak mengherankan buku-bukunya yang pertama seperti The High Price of Bullion(1810)
dan A Proff of The Deppreciation of the Bank Notes(1811) banyak membahas tentang keuangan dan perbankan. Tahun 1815
ia menerbitkan Essay on the Influence of the Law Price of Corn on the Profit of Stock, yang pada 1817 judulnya diubah
menjadi The Principles of Political Economy and Taxation. Buku ini ternyata mendominasi teori-teori ekonomi klasik tidak
kurang setengah abad lamanya.

Saran
David Ricardo memanglah salah satu ekonom paling berpengaruh didunia. Karya-karyanya juga sangat menakjubkan. Padahal
ketika diliat latar belakangnya David Ricardo sebenarnya tidak memiliki pendidikan ekonomi yang cukup, namun berkat
keahliannya bekerja di bidang pasar modal Ricardo mampu menjadi salah satu ekonom berpengaruh saat ini. Namun di sisi lain,
kita juga harus berfikir realistis ketika membaca atau mempelajari teori-teori dari David Ricardo. Tidak semua teorinya cocok
jika di implementasikan di Negara kita ini.

Anda mungkin juga menyukai