Anda di halaman 1dari 6

“TEORI PEMIKIRAN DAVID RICARDO”

David Ricardo (lahir 18 April 1772 – meninggal 11 September 1823 pada


umur 51 tahun) adalah seorang pakar ekonomi politikInggris. Ia merupakan salah
seorang pemikir ekonomi klasik yang paling berpengaruh, bersama dengan
Thomas Malthus, Adam Smith, dan John Stuart Mill. Ricardo memulai karier
profesionalnya sebagai seorang pialang dan spekulan pasar keuangan. Ia berhasil
mengumpulkan kekayaan pribadi yang cukup besar, sebagian besar berasal dari
bidang spekulasi pasar keuangan. Setelah pensiun, ia memperoleh kursi di
Parlemen Britania Raya. Ia duduk di kursi parlemen selama empat tahun
menjelang kematiannya. Pemikiran Ricardo yang paling berpengaruh
dalam ekonomi klasik adalah teorinya mengenai keunggulan komparatif dan
teori nilai.

Teori keunggulan komparatif


Antara tahun 1500 dan 1750, di tengah gencarnya upaya Inggris
(kemudian Britania Raya) untuk mendirikan koloni seberang lautan, para ekonom
menganjurkan Merkantilisme sebagai taktik ekonomi, yang menekankan
perdagangan internasional sebagai sarana untuk meraih kekayaan bagi negara.
Ricardo menentang pemikiran yang memandang perdagangan hanya bertujuan
untuk mengumpulkan emas atau perak.
Melalui teori keunggulan komparatif, Ricardo menyatakan bahwa sebuah
negara harus memusatkan kegiatan perekonomiannya pada industri-industri
yang menjadi keunggulannya dan paling kompetitif secara internasional, serta
melakukan kegiatan perdagangan dengan negara lain untuk memperoleh
barang-barang yang tidak diproduksi secara nasional. Pada intinya, Ricardo
memperkenalkan pemikiran spesialisasi industri ekstrem oleh suatu negara dan
pendayagunaan industri nasional yang menguntungkan dan berdaya saing.
Dengan menggunakan matematika sederhana, teori keunggulan komparatif
Ricardo berusaha membuktikan bahwa spesialisasi industri dan perdagangan
internasional akan selalu berdampak positif. Teorinya ini kemudian diperluas dan
menghasilkan konsep keunggulan absolut, yang sama sekali tidak menekankan
spesialisasi industri dan perdagangan internasional dalam kegiatan
perekonomian suatu negara. Teori keunggulan komparatif Ricardo telah
ditentang oleh sejumlah pakar, termasuk Joan Robinson dan Piero Sraffa.
Meskipun demikian, teorinya tetap menjadi landasan argumen yang mendukung
perdagangan internasional.

Teori nilai
Karya Ricardo yang paling terkenal adalah Principles of Political Economy
and Taxation (Prinsip-Prinsip Ekonomi Politik dan Perpajakan) pada tahun 1817.
Dalam buku ini, Ricardo mengemukakan pemikirannya mengenai teori nilai
tenaga kerja. Teori ini menjelaskan:

 Kedua sektor memiliki tingkat upah dan tingkat keuntungan yang sama
 Modal yang digunakan dalam produksi terdiri dari upah saja
 Periode produksi memiliki jangka yang sama untuk semua barang.

Pemikiran lainnya
Pemikiran terkenal Ricardo lainnya adalah kritiknya terhadap proteksionisme
dalam sektor pertanian, pemikirannya mengenai perdagangan bebas, dan
merupakan ekonom yang berperan besar dalam mengembangkan teori sewa,
upah, dan keuntungan. Pemikiran lain yang dikemukakan oleh Ricardo adalah
ekuivalensi Ricardian, yang berpendapat bahwa kebijakan pemerintah untuk
membiayai pengeluaran negara, seperti menarik pajak, berhutang, atau
menekan defisit, mungkin tidak berpengaruh terhadap perekonomian.
Pemikirannya ini kemudian dikembangkan oleh Robert Barro di era modern.

Pengaruh Pemikiran David Ricardo


Meskipun banyak ditentang, teori keunggulan komparatif Ricardo telah
menjadi dasar kegiatan ekonomi perdagangan antarnegara di era modern.
Pemikiran David Ricardo berpengaruh besar terhadap perkembangan ilmu
ekonomi di kemudian hari. Ekonom Amerika Serikat menempatkan Ricardo
sebagai pemikir kedua yang paling berpengaruh dalam ilmu ekonomi sebelum
abad ke-20, setelah Adam Smith. Secara teoretis, Ricardo dianggap sebagai
bapak ekonomi klasik. Pemikirannya juga telah melahirkan berbagai aliran
ekonomi seperti sosialisme Ricardian, Mazhab George, Neo-Ricardian, dan
memicu berkembangnya teori-teori lain seperti teori pertumbuhan evolusi,
konsep "pertukaran yang tidak sama", teori perdagangan bebas Neo-Ricardian,
dan sejumlah teori lainnya yang dikembangkan dari pemikirannya.

Kelemahan Teori David Ricardo


Disamping kebaikan, teori Ricardo mempunyai kelemahan tertentu, antara
lain: :
1. Mengabaikan pengaruh teknologi.
Pada mulanya kemajuan teknologi bisa menahan laju penurunan hasil. Tetapi
akhirnya bila pengaruh kemajuan teknologi habis, hukum penurunan hasil
berlaku lagi dan perekonomian bergerak menujustasioner (law of diminishing
return). Ricardo kurang memperkirakan potensi kemajuan teknologi dalam
menahan menurunnya hasil tanah.Hal ini telah dibuktikan oleh negara-negara
maju.
2. Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner.
Pandangan Ricardo tentang mencapai keadaan yang stasioner secara otomatis
tidak beralasan, sebab tidak ada perekonomian yang mencapai keadaan
stasioner dengan keuntungan meningkat, produksi meningkat dan pemupukan
modal tercapai.
3. Pengertian yang salah tentang penduduk.
Menurut Ricardo meningkatnya jumlah penduduk maka upah tidak dapat
meningkat, tidak terbukti. Upah tidak cenderung menuju ke tingkat upah
minimal. Sebaliknya, terjadi peningkatan upah yang terus menerus dalam bentuk
upah uang dan dengan sendirinya penduduk cenderung menurun.
4. Kebijakan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan.
Menurut Ricardo kebijakan pasar bebas tidak dapat diterapkan, bila ada campur
tangan dari pemerintah karena perekonomian berjalan otomatis melalui
persaingan yang sempurna.
5. Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan
Salah satu cacat yang paling pokok dari teori Ricardo adalah diabaikan peran
kelembagaan. Padahal faktor kelembagaan sangat penting bagi pembangunan
ekonomi dan tidak dapat diabaikan.
6. Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan.
Teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang
menentukan besarnya bagian buruh, tuan tanah dan pemilik modal.
7. Tanah juga menghasilkan selain gandum.
Ricardo berpendapat dalam rangka pertumbuhan ekonomi hanya satu produk
yang bisa dihasilkan dari tanah yaitu gandum. Ini adalah pendapat yang usang
sebab ternyata tanah bisa menghasilkan berbagai macam produk selain gandum.
8. Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap.
Asumsi Ricardo bahwa modal dan buruh merupakan koefisien produksi yang
tetap adalah tidak benar.Asumsi ini tidak berlaku sebab buruh dan modal adalah
variabel bebas.
9. Mengabaikan tingkat suku bunga
Kelemahan yang serius dari teori Ricardo adalah pengabaian tingkat suku bunga
dalam pertumbuhan ekonomi.Ricardo tidak menganggap tingkat bunga sebagai
suatu imbalan jasa yang terpisah dari modal tetapi termasuk dalam
keuntungan.Pendapat yang salah ini berasal dari ketidakmampuannya untuk
membedakan pemilik modal dari pengusaha.
10. Peranan Negara Terhadap Teori Ricardian
Negara dalam pendekatan ini hanya dianggap berperan dalam melindungihak
atas kekayaan dan menciptakan lingkungan yang menjaga kelancaranbekerjanya
pasar. Sedangkan keluarga/rumah tangga berperan memaksimalkan kepuasan
melalui konsumsi barang-barang yang diproduksi secara massa untuk
memaksimalkan keuntungan. Selain itu keluarga juga menghasilkan input abstrak
ang disebut “tenaga kerja”. Dalam pendekatan kebijakan Pemerintah sebagai
salah satu faktor kelembagaan yang memegang peranan kunci, aktivitas ekonomi
dipandang tidak sekedar memperhatikan bagaimana kemakmuran ditingkatkan,
namun jugabagaimana hasil produksi, distribusi dan konsumsi, diorganisasikan.
Jika ekonomi klasik menghindari persoalan normatif, termasuk netral dalam etika
dan moral, maka dalam pendekatan kebijakan Pemerintah, aktivitas ekonomi
adalah bagian dari dimensi pembanguann ekonomi yang berkelanjutan dalam
kebijakan Ekonomi yang mambawa kemakmuran namun juga
mempertimbangkan etika dan moral. Perilaku manusia tidak sekedar
berpedoman pasa rasionalitas, tetapi juga diwarnai dengan filantrofi, moralitas,
dan pertimbangan etika dan rasa tanggung jawab sosial. Berkaitan dengan peran
negara, pendekatan ini mengutamakan peran lembaga sosial dan politik,
termasuk lembaga kekuasaan, sebagai alat produksi kemakmuran, maka ketika
zamanberkembang, kegiatan ekonomi muncul sebagai hasil interaksi yang
kompleks dari berbagai aspek, maka berkembangkah pendekatan ekonomi
politik tersebut, untuk menjelaskan di mana pasar dan negara harus
bekerjasama, di mana keuntungan individual dan kepentingan publik harus saling
mengimbangi, serta relasi yang bersifat sukarela pada saat tertentu harus diubah
dalam transaksi yang berdasarkan relasi kekuasaan. Jika pandangan Richardo
penekanannya hanya pada teori distribusi dan bukan pada teori pertumbuhan
ekonomi maka peran pemerintah menempatkan sistem demokrasi ekonomi
dengan pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku ekonomi dan pemilik faktor–
faktor produksi.Esensinya adalah pemerintah menerapkan instrumen regulasi
dengan berbagai bentuk stimulus ekonomi untuk membangun arsitektur
ekonomi yang memberi peran aktif bagi golongan kapitalis yang tujuannya untuk
mencapai keuntungan maksimal, dan golongan buruh (jumlah terbesar dalam
masyarakat) yang hanya bergantung pada golongan kapitalis serta golongan tuan
tanah.

Anda mungkin juga menyukai