David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling
penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. la juga melihat bahwa
dengan bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang
diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat dimana upah itu tidak cukup
lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka.
Rumusan Masalah
Pada awalnya jumlah penduduk snagat rendah dan kekayaan alam masih
melimpah. Dalam posisi seperti ini para pengusaha dalam menjalanakan usahanya
dengan menggunakan kekayaan alam sbegai faktor produksi mengakibatlkan para
pengusaha mendapatkan keuntungan yang tinggi untuk mempertinggi tingkat
modal yang dimilki sehingga dapat mempertingggi produktifitas tenaga
kerja.Dalam perkembangan selanjutnya dengan adanya kenaikan tingkat
produktifitas maka para pekerja akan menuntut upah tinggi.
Dua sumbangan utama ricardo yang mendapat bagiamn dalam uraian ini
adalah teori distribusi dan teori perdagangan internasional. Teori distribusi ini
mencakup tiga kelompok yakni pemilik modal, buruh atau pekerja dan
pemilik lahan. Sedangkan pada sumbangannya yang kedua ialah tentang
keuntungan komparatif dan kaitannya dengan kemampuan untuk
diperdagangkan dipasaran luar negeri. Adapun teori distribusi akan dibahas
sebagai berikut:
1. Teori ditribusi
Dalam lingkupan ilmu ekonomi pendapat Smith agak berbeda
dengan pendapat Ricardo. Smith melanjutkan teori ilmu ekonomi
merkantilisme, yakni kajian tentang sebab sebab keayaan bangsa
bangsa. Ricardo melanjutkan teori distribusi Smith dan
mengemukakan dalam bukunya:
Penjelasan distribusi upah (pendapatan) menurut Ricardo adalah
pendapatan masing masing kelompok faktor produksi yang
mendapat perhatiaanya. Hal ini sering dikaitkan dengan
pembahasan ekonomi makro, seperti mengaitkannya dengan fungsi
produksi.
Sewa C
D
Laba
F
G
Upah H
O B
Keterangan :
Sumbu vertikal = unit produksi marjinal
Sumbu horizontal = variabel yang berubah-ubah berupa tenaga kerja atau
gabungan keduanya
GF = menyulitkan tingkat upah subsisten
OBHG = jumlah dana-upah
DEC = jumlah sewa untuk tuan tanah dan laba merupakan residu
EF = kuva produk fisik marjinal
GD = tingkat laba
OG = tingkat upah subsisten
DE = tingkat sewa
Upah dapat meningkat dengan akumulasi modal sedangkan sewa lahan
makin meningkat, oleh karena makin langka lahan subur, maka tingkat laba dapat
menurun. Laba dalam hal ini sebagai residu, jadi dalam gambar garis DC dapat
turun kebawah, ataupun garis GF naik keatas.
3. Keuntungan komparatif
Ricardo membedakan tiga jenis barang, yakni barang – barang dalam
negeri untuk konsumsi dalam negeri, barang – barang produksi dalam negeri
untuk ekspor, dan barang – barang (mewah) yang diimpor. Jenis barang kedua dan
ketiga mendapar perhatian lebih lanjut untuk perdagangan internasional. Lalu,
sebab terjadinya perdagangan antar negara adalah karena terjadi spesialisasi dalam
membuat barang – barang , sehingga seuatu negara lebih efisien dalam
memproduksi suatu barang. Sedangkan Ricardo memberi sebab terjadinya
perdagangan antar negara melalui hukum perbandingan biaya ( Law of
Comparative Cost), Ricardo membahas teoti ini tersendiri oleh karena mobilitas
input di dalam negeri dan antar negara berbeda, sedangkan teori nilai tenaga kerja
tidak dapat terpakai.
David Ricardo banyak mendapat kecaman karena dalam melakukan analisis ia
sering bersikap tegar dan dingin, dan dalam melakukan pembahasan para pakar
seperti Ricardo berusaha lebih banyak menggunakan rasio (pikiran, akal sehat)
dan menghindari unsur perasaan atau sentimen sebisa-bisanya.
Ricardo dalam mengilutrasikan hukum keuntungan komparatif dengan
contoh produk terkenal pakaian inngris dan anggur portugal. Misalkan utntuk
memproduksi satu pakaian inggris memerlukan 50 orang pekerja sedangkan
portugal 25 orang pekerja. Di lain pihak untuk produk anggur portugal
memerlukan jumlah yang sama yakni 25, sedangkan inggris membutuhkan 200
Kesimpulan
Dalam teori ricardo tentang kepemilikan tanah dengan orang yang memiliki
industri, bawasanya para pemilik tanah adalah bangsawan terpandang daripada orang
pekerja keras di industri-industri menurut ricardo, dalam teori sewa tanah ia menjelaskan
bahwa jenis tanah berbeda-beda. Produktivitas tanah yang subur lebih tinggi, berarti
untuk menghasilkan satu satuan unit produksi diperlukan biaya rata-rata dan biaya
marjinal yang lebih rendah. Makin rendah tingkat kesuburan, maka makin tinggi pula
biaya-biaya untuk mengolah tanah dan dengan sendirinya keuntungan per hektar tanah
semakin kecil pula. Jadi sewa tanah yang lebih subur lebih tinggi dibanding sewa tanah
yang kurang subur.
bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah tingkat upah alami. Tingkat
upah alami ini ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan setempat, tingkat upah alami
ini naik proporsional dengan standar hidup masyarakat.
Teori ricardo yg terkenal ialah teori komparatif dalam teori ini ricardo
menjelaskan pada setiap kelompok masyarakat/negara sebaiknya memfokuskan
niat dan tekad untuk menghasilkan produk-produk yg efisien dan kelebihan hasil
produksi ini dapat di perdagangkan
Dan teori nilai kerja yg di cetuskan oleh ricardo sendiri ialah nilai tukar
suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu di keluarkan untuk menghasikan
barang tersebut. Teori ini di tujukan kepada para pegawai/buruh yg bekerja di
industri-industri, ricardo menyimpulkan bahwa bahwa yang paling menentukan
tingkat harga adalah tingkat upah, yang besarnya hanya cukup agar para buruh
dapat beretahan hidup