Anda di halaman 1dari 8

Latar Belakang

David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling
penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. la juga melihat bahwa
dengan bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang
diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat dimana upah itu tidak cukup
lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka.

Seiring dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan hal


ini akan menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor produksi.
Pertumbuhan modalpun akan terhambat yang akan menurunkan pola pertumbuhan
ekonomi. Namun demikian Richardo percaya bahwa pada saat hal ini terjadi,
sector produksi telah terlebih dahulu menyebar ke seluruh negeri sehingga
dampak yang ditimbulkannya akan dapat segera teratasi dan perekonomian dapat
segera pulih kembali.

Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para


ekonom Iainnya. Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai
pekerja (labor theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang
produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan
barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga menggunakan teori David
Richardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi social.

Rumusan Masalah

1. Biografi David Ricardo


2. Apa yang dimaksud Teori ditribusi
3. Apa yang dimaksud Teori nilai kerja
4. Apa yang dimaksud Teori komparatif

A.Biografi David Ricardo

David Ricardo adalah anak ketiga dari setidaknya 17 atau 23 orang


bersaudara (sraffa 1995:24). Nama ayahnya sangat berbau yahudi, Abaraham
Israel Ricardo. Abaraham Ricardo adalah penganut yahudi sephardic dari
keturunan Spanyol Portugal yang menetap di Belanda stelah di usir dari Spanyol
pada akhir abad 15. Dia pindah ke London pada 1760. Setelah 12 tahun di London
David Ricardo lahir pada tanggal 18 april 1772 di London Britania raya. Ia
memulai bekerja pada ayahnya saat usia 14 tahun. Dan menikah pada usia 21
tahun dengan Prescila Anne Wilkinson dan menjadi seorang unitarian. Karena hal
ini, ia dikucilkan dadri keluarganya, ayahnya tidak lagi mengakuinya dan ibunya
sangat terpukul sehingga ia menyuruh Abaraham Ricardo untuk mengusirnya dari
rumah dan mencabut hak warisnya. Tetapi akhirnya sang ayah berdamai
dengannya. Namun david terpaksa pergi dengan berbekal beberapa ratus ponds.

Dengan mengandalkan pengalaman saat bekerja dengan ayahnya dan


konekksinya di Stock Exchange Coffe House di jalan Threadneedle, Ricardo
berhasil mengumpulkan banyak kekayaan melalui kegiatan perdagangan.

B. Teori Ekonomi David Ricardo

Pada awalnya jumlah penduduk snagat rendah dan kekayaan alam masih
melimpah. Dalam posisi seperti ini para pengusaha dalam menjalanakan usahanya
dengan menggunakan kekayaan alam sbegai faktor produksi mengakibatlkan para
pengusaha mendapatkan keuntungan yang tinggi untuk mempertinggi tingkat
modal yang dimilki sehingga dapat mempertingggi produktifitas tenaga
kerja.Dalam perkembangan selanjutnya dengan adanya kenaikan tingkat
produktifitas maka para pekerja akan menuntut upah tinggi.

Teori David Ricardo hadir dalam kondisi perekonomian yang dikuasai


oleh kaum kapitalis yang menganggap bahwa pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi akan mengalami kenaikan yang signifikan bilamna faktor faktor
produksi diolah secara baik dengan sistem distribusi yang merata.David Ricardo
membagi masyarakata menjadi 3 golongan

1. Masyarakat pengusah atau kapitalis adalah golongan yang memimpin


produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka slelau
mencari keuntungan dan menginvetasikan kembali pendapatannya dalam
bentuk akumulasi kapital yang bdapat menaikkan pendapatan nasional.
2. Masyarakat pekerja atau buruh, adalah goleongan terbesar dalam
masyarakat, namun sangat tergantung pada kapital
3. Tuan tanah atau bangsawan, adalah golongan yang memikirkan sewa saja
dari golongan kapital atas tanah yang disewakan

Dua sumbangan utama ricardo yang mendapat bagiamn dalam uraian ini
adalah teori distribusi dan teori perdagangan internasional. Teori distribusi ini
mencakup tiga kelompok yakni pemilik modal, buruh atau pekerja dan
pemilik lahan. Sedangkan pada sumbangannya yang kedua ialah tentang
keuntungan komparatif dan kaitannya dengan kemampuan untuk
diperdagangkan dipasaran luar negeri. Adapun teori distribusi akan dibahas
sebagai berikut:

1. Teori ditribusi
Dalam lingkupan ilmu ekonomi pendapat Smith agak berbeda
dengan pendapat Ricardo. Smith melanjutkan teori ilmu ekonomi
merkantilisme, yakni kajian tentang sebab sebab keayaan bangsa
bangsa. Ricardo melanjutkan teori distribusi Smith dan
mengemukakan dalam bukunya:
Penjelasan distribusi upah (pendapatan) menurut Ricardo adalah
pendapatan masing masing kelompok faktor produksi yang
mendapat perhatiaanya. Hal ini sering dikaitkan dengan
pembahasan ekonomi makro, seperti mengaitkannya dengan fungsi
produksi.

Pengertian Distribusi Pendapatan menurut Ricardo adalah distribusi


fungsional, oleh karena pendapatan masing – masing kelompok input yang
mendapat perhatiannya. Penjelasan distribusi fungsional ini makin penting dengan
adanya undang – undang gandum (Corn Laws). Undang – undang ini mengatur
penawaran padi – padian melalui tarif impor. Pemilik modal menutur Ricardo
mendapar bagian oleh karena telah memberi sumbangan dalam proses alokasi
sumber ekonomi dalam pasar persaingan, sehingga pengorbanan social konsumen
jadi rendah; pemilik modal juga telah mendorong pertumbuhan ekonomi dengan
berlangsungnya proses tabungan menjadi investasi.
Tingkat upah nyata pekerja adalah jumlah dana upah dibagi jumlah tenaga
kerja. Dana upah dapat meningkat dalam jangka pendek. Peningkatan upah nyata
menyebabkan jumlah penduduk meningkat. Tetapi dalam jangka panjang dengan
jumlah tenaga kerja yang semakin banyak tingkat upah kembali ketingkat
subsisten. Menurut ricardo tuan tanah merupakan parasit. Tuan lahan mendapat
bagian hasil dari produksi karena diasebagai faktor produksi bukan sebagai
pelaksana fungsi sosial untuk masyarakat. Selain itu, Ricardo mengecam
pembelanjaan kaum tuan tanah yang berisfat konsumtif, tidak dalam pembentukan
modal.
Asumsi utama dalam Teori Ricardo adalah:
1. Menggunakan teori biaya tenaga kerja
2. Uang adalah netral
3. Dalam produksi terjadi koefisien yang tetap antara pengguna modal
dengan tenaga kerja
4. Dalam industri dianggap presentasi peningkatan input sama dengan
presentasi peningkatan hasil (constant return). Sedangkan pada sektor
pertanian terjadi hasil yang menurun.
5. Pasar barang dan pasar tenaga kerja dalam pasar persaiangan sempurna
6. Para pelaku ekonomi adalah rasional (Economic Man)
7. Pada model distribusi Ricardo berlaku tentang kependudukan bersama
dengan doktrin dana upah
Kalau pada pemikiran Fisiokrat adanya sewa lahan adalah kerena lahan itu
sumber produktif, tetapi pada pemikiran Ricardo adalah karena lahan kekuatan
awal yang tidak dapat dibinasakan.
2. Teori nilai tenaga kerja
Tentang teori nilai kerja dan upah alami, Ricardo menjelaskan bahwa nilai
tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk
menghasilkan barang tersebut. Ongkos itu berupa biaya untuk bahan mentah dan
upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk dapat bertahan hidup yang disebut
upah alami alami (natural wage). Kalau harga yang ditetapkan lebih besar
daripada biaya-biaya, dalam jangka pendek perusahaan akan menikmati laba
ekonomi. Adanya laba akan menarik perusahaan lainnya masuk pasar, yang
berarti produksi akan meningkat, dan terjadi kelebihan produksi di pasar.
Kelebihan penawaran barang akan mendorong harga-harga turun pada
keseimbangan semula. Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan
tingkat harga adalah tingkat upah alami. Tingkat upah alami ini ditentukan oleh
kebiasaan-kebiasaan setempat, tingkat upah alami ini naik proporsional dengan
standar hidup masyarakat. Akan tetapi, teori yang semula dimaksudkan untuk
menjelaskan tentang nilai tukar suatu barang atau komoditas ini akan diterangkan
kemudian oleh kaum sosialis dicap sebagai teori Upah Besi (Iron Law of Wages),
yang mengikat kaum buruh pada suatu lingkaran setan.
Kalau Smith telah beralih dari teori biaya tenaga kerja dalam menjelaskan
harga relatif yang statis. Sedangkan Ricardo menjelaskan harga relatif yang
dinamis. Menurut Ricardo peningkatan tarif impor akan menggurangi laba dan ini
berakibat menurunkan akumulasi modal dan pertumbuhan ekonomi menjadi
rendah. Dari sini pula Ricardo menemukan bahwa teori nilai Adam Smith tidak
dapat menjelaskan. Ricardo sependapat dengan pembela proteksi bahwa proteksi
akan menghasilkan upah uang yang lebih tinggi.
Ricardo menjelaskan bahwa efek yang sangat tajam dari Corn Laws adalah
terhadap distribusi pendapatan, sedangkan teori distribusi yang ada belum dapat
menjelaskan hal ini. Ricardo ingin menjelaskan kekuatan-kekuatan yang
menentukan harga relatif untuk kapan saja dalam rangka tujuan itu Ricardo
kembali ke teori nilai tenaga kerja. Nilai suatu barang atau jumlah barang lain
yang dapat dipertukarkan dengannya tergantung pada jumlah relatif tenaga kerja
yang ditentukan untuk menghasilkan barang tersebut, bukan besar kecilnya
jumlah upah yang dibayarkan pada tenaga kerja. Tetapi teori nilai ini hanya
berlaku untuk barang-barang yang dapat diproduksi kembali dengan bebas.
Berkat pengaruh Ricardo, timbul gerakan anticorn law antara tahun 1820-
1850, gerakan yang menentang diaturnya tata niaga jagung di Inggris. Gerakan ini
dipimpin oleh Cobden dan Bright serta didukung oleh Ricardo dari pihak
akademis. Pengaruh ajaran Ricardo sampai ke Jerman, mereka yang percaya
bahwa perdagangan harus bebas dari campur tangan pihak manapun (pemerintah
maupun swasta), mendirikan suatu aliran pandangan ekonomi tersendiri yang
dikenal dengan aliran Manchester.
Kesukaran yang dihadapi Ricardo dalam merumuskan teori, yaitu :
1. pengukuran kuantitas tenaga kerja
2. tenaga kerja dengan ketrampilan yang berbeda-beda
3. perhitungan kapital dalam menentukan harga
4. perhitungan lahan sebagai input menentukan harga
5. perhitungan laba dalam permintaan harga

Sewa C
D
Laba
F
G
Upah H

O B

Keterangan :
Sumbu vertikal = unit produksi marjinal
Sumbu horizontal = variabel yang berubah-ubah berupa tenaga kerja atau
gabungan keduanya
GF = menyulitkan tingkat upah subsisten
OBHG = jumlah dana-upah
DEC = jumlah sewa untuk tuan tanah dan laba merupakan residu
EF = kuva produk fisik marjinal
GD = tingkat laba
OG = tingkat upah subsisten
DE = tingkat sewa
Upah dapat meningkat dengan akumulasi modal sedangkan sewa lahan
makin meningkat, oleh karena makin langka lahan subur, maka tingkat laba dapat
menurun. Laba dalam hal ini sebagai residu, jadi dalam gambar garis DC dapat
turun kebawah, ataupun garis GF naik keatas.
3. Keuntungan komparatif
Ricardo membedakan tiga jenis barang, yakni barang – barang dalam
negeri untuk konsumsi dalam negeri, barang – barang produksi dalam negeri
untuk ekspor, dan barang – barang (mewah) yang diimpor. Jenis barang kedua dan
ketiga mendapar perhatian lebih lanjut untuk perdagangan internasional. Lalu,
sebab terjadinya perdagangan antar negara adalah karena terjadi spesialisasi dalam
membuat barang – barang , sehingga seuatu negara lebih efisien dalam
memproduksi suatu barang. Sedangkan Ricardo memberi sebab terjadinya
perdagangan antar negara melalui hukum perbandingan biaya ( Law of
Comparative Cost), Ricardo membahas teoti ini tersendiri oleh karena mobilitas
input di dalam negeri dan antar negara berbeda, sedangkan teori nilai tenaga kerja
tidak dapat terpakai.
David Ricardo banyak mendapat kecaman karena dalam melakukan analisis ia
sering bersikap tegar dan dingin, dan dalam melakukan pembahasan para pakar
seperti Ricardo berusaha lebih banyak menggunakan rasio (pikiran, akal sehat)
dan menghindari unsur perasaan atau sentimen sebisa-bisanya.
Ricardo dalam mengilutrasikan hukum keuntungan komparatif dengan
contoh produk terkenal pakaian inngris dan anggur portugal. Misalkan utntuk
memproduksi satu pakaian inggris memerlukan 50 orang pekerja sedangkan
portugal 25 orang pekerja. Di lain pihak untuk produk anggur portugal
memerlukan jumlah yang sama yakni 25, sedangkan inggris membutuhkan 200
Kesimpulan

Dalam teori ricardo tentang kepemilikan tanah dengan orang yang memiliki
industri, bawasanya para pemilik tanah adalah bangsawan terpandang daripada orang
pekerja keras di industri-industri menurut ricardo, dalam teori sewa tanah ia menjelaskan
bahwa jenis tanah berbeda-beda. Produktivitas tanah yang subur lebih tinggi, berarti
untuk menghasilkan satu satuan unit produksi diperlukan biaya rata-rata dan biaya
marjinal yang lebih rendah. Makin rendah tingkat kesuburan, maka makin tinggi pula
biaya-biaya untuk mengolah tanah dan dengan sendirinya keuntungan per hektar tanah
semakin kecil pula. Jadi sewa tanah yang lebih subur lebih tinggi dibanding sewa tanah
yang kurang subur.
bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah tingkat upah alami. Tingkat
upah alami ini ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan setempat, tingkat upah alami
ini naik proporsional dengan standar hidup masyarakat.
Teori ricardo yg terkenal ialah teori komparatif dalam teori ini ricardo
menjelaskan pada setiap kelompok masyarakat/negara sebaiknya memfokuskan
niat dan tekad untuk menghasilkan produk-produk yg efisien dan kelebihan hasil
produksi ini dapat di perdagangkan
Dan teori nilai kerja yg di cetuskan oleh ricardo sendiri ialah nilai tukar
suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu di keluarkan untuk menghasikan
barang tersebut. Teori ini di tujukan kepada para pegawai/buruh yg bekerja di
industri-industri, ricardo menyimpulkan bahwa bahwa yang paling menentukan
tingkat harga adalah tingkat upah, yang besarnya hanya cukup agar para buruh
dapat beretahan hidup

Anda mungkin juga menyukai