Perbedaan antara Smith dan Ricardo hanya dalam penekanan: Smith lebih
menekankan masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan, sedangkan
Ricardo lebih memperhatikan masalah pemerataan pendapatan di antara
berbagai golongan dalam masyarakat.
Teori tentang sewa tanah sebetulnya pernah dibahas oleh kaum fisiokrat
dan Adam Smith. Akan tetapi, menurut kaum fisiokrat dan Adam Smith tingkat
dewa ditentukan oleh tanah yang paling subur. Hal ini bertolak belakang
dengan teori Ricardo. Bagi Ricardo yang menentukan tingginya tingkat sewa
bukanlah tanah yang paling subur melainkan tanah marjinal (marginak land),
yaitu tanah yang paling tidak subur yang terakhir sekali masuk pasar.
Tentang teori nilai kerja dan upah alami, Ricardo menjelaskan bahwa nilai
tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk
menghasilkan barang tersebut. Ongkos itu berupa biaya untuk bahan mentah
dan upah buruh ysng besarnya hanya cukup untuk dapat bertahan hidup
(subsisten) bagi buruh yang bersangkutan.
Teori Ricardo lain yang paling terkenal dan sering dianggap sebagai
andalan utama sistem perdagangan bebas adalah teori keuntungan berbanding
(Comparatice Advantage). Berdasarkan teori ini, menurut Ricardo, setiap
kelompok masyarakan atau negara sebaiknya mengkhususkan diri
menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih efisien.