Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DAVID RICARDO

DI SUSUSUN OLEH : KELOMPOK 9


NAMA – NAMA :
1) SABILA SILVA KAMAL
2) SRIFANI HARTONO
3) HARSUL BABA

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan sempurna. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahnya
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-
nantikan safaatnya di akhirat nanti

Kami sebagai penyusun mengucapkan sukur kepada Allah SWT. atas


limpahnya nikmat sehatnya baik itu sehat fisik maupun akal pikiran sehingga
penyusun mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul
“Bisnis dan Lingkungan Bisnis”

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................


DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................
A. Latar Belakang ...................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................
C. Tujuan ................................................................................
D. Manfaat ..............................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................


A. Perangkat Teori David Ricadro ......................................
B. Kelemahan Teori David Ricardo ...................................
C. Pengaruh Pandangan Teori David Ricardo
Terhadap Sistem Ekonomi Dunia...................................

BAB III PENUTUP ................................................................................


A. Kesimpulan .........................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari zaman dahulu sampai sekarang, pereknomian terus menerus mengalami


perubahan dan perkembangan. Diharapkan perkembangan itu menjadi lebih
baik, namun realitanya perkembangan ekonomi tidak bisa berjalan semulus
yang diharapkan. Ada banyak faktor yang memengaruhi pengembangan
perekonomian, hal tersebutlah yang kadang menjadi kendala dalam
menciptakan perekonomian yang lebih bagus. Selain karena perekonomian
sifatnya sangat mengglobal dan perekonomian suatu daerah kedaerah lain
maupun satu negara ke negara lain saling memengaruhi maka tidak hanya satu
atau dua negara saja yang memikirkan bagaimana cara mengembangkan
perekonomian menuju arah yang lebih baik, bahkan seluruh dunia
memikirkannya. Berbicara masalah ekonomi, dari periode satu ke periode
berikutnya perkembangan ekonomian senantiasa menjadi pokok pembicaraan
yang menarik. Oleh karena itu munculah berbagai tokoh-tokoh ekonomi yang
mengemukakan berbagai pendapat, dari generasi ke generasi munculah tokoh-
tokoh ekonomi baru yang membawa pemikiran yang berbeda dengan tokoh-
tokoh ekonomi generasi sebelumnya.
Selain Adam Smith, tokoh lain dalam ekonomi klasik adalah David Ricardo.
Jika Adam Smith dianggap sebagai pakar utama dan pelopor pemikiran
ekonomi mazhab klasik, maka Ricardo menjadi yang paling menonjol di antara
para pakar mazhab tersebut. Ricardo sebenarnya seorang praktisi yang berasal
dari keluarga pedagang menengah dan tidak pernah menuntut pelajaran formal
di lembaga pendidikan tinggi. Namun dalam usia muda ia sangat berhasil
sebagai pialang (stock broker) di Bursa Uang dan Modal di London.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perangkat Teori yang dikembangkan David Ricardo?


2. Apa kelemahan teori David Ricardo?
3. Bagaimana pengaruh Pandangan teori David Ricardo terhadap
perkembangan Sistem Ekonomi Dunia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja perangkat teori yang dikembangkan David


Ricardo.
2. Untuk mengetahui Kelemahan teori David Ricardo.
3. Untuk mengetahui pengaruh pandangan teori David Ricardo terhadap
sistem Ekonomi Dunia.

D. Manfaat

1. Teoretis
a. Untuk dijadikan referensi menjadi seorang dalam mengembangkan
pertumbuhan ekonomi dan mencapai kesejahteraan.
b. Untuk lebih mengembangkan ilmu ekonomi yang di dasarkan kepada
sejarah pemikiran dari David Ricardo.

2. Praktis
a. Manfaat Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui berbagai teori dari David Ricardo dan
pengaruhnya terhadap Sistem Ekonomi.

b. Manfaat Bagi Pembaca


Pembaca dapat mengambil sisi positif dari teori yang dianut David
Ricardo.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perangkat Teori David Ricardo

Seperti halnya Smith, David Ricardo juga mengungkapkan


pandangannya mengenai pembangunan ekonomi dengan cara yang tidak
sistematis dalam bukunya The Principles of Political Economy and
Taxation. Ricardo dengan beberapa ahli ekonomi lainlah yang memuat ide-
ide Ricardo yang menjadi dasar pembentukan model pembangunan Ricardo.
Asumsi teori Ricardo. Teori-teori Ricardian didasarkan pada asumsi bahwa :
1. Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja
dalam pertanian membantu menentukan distribusi industri.
2. “law of diminishing return” berlaku bagi tanah.
3. Persediaan tanah adalah tetap.
4. Permintaan akan gandum benar-benar inelastis.
5. Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel.
6. Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu (given).
7. Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara
minimal.
8. Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap.
9. Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal.
10. Terdapat persaingan yang sempurna.
11. Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.

Berdasarkan asumsi tersebut, Ricardo membangun teorinya tentang saling


hubungan antara tiga kelompok dalam perekonomian, yaitu tuan tanah,
kapitalis, dan buruh.
Dalam teori tentang sewa tanah ia menjelaskan bahwa jenis tanah
berbeda-beda. Ada yang subur, kurang subur, hingga tidak subur sama
sekali. Produktivitas tanah yang subur lebih tinggi. Dengan demikian, untuk
mengasilkan satuan unit produksi diperlukan biaya-biaya (biaya rata-rata
dan biaya-biaya marjinal) yang lebih rendah pula. Makin rendah tingkat
kesuburan tanah, jelas makin tinggi pula biaya rata-rata dan biaya marjinal
untuk mengolah tanah tersebut. Makin tinggi biaya, dengan sendirinya
keuntungan per hektar tanah menjadi semakin kecil pula.
Teori sewa tanah sebetulnya pernah dibahas oleh kaum fisiokrat dan
Adam Smith. Akan tetapi, menurut kaum fisiokrat dan Adam Smith tingkat
sewa ditentukan oleh tanah yang paling subur. Hal ini sangat bertolak
belakang dengan teori Ricardo. Bagi Ricardo yang menentukan tingginya
tingkat sewa bukanlah tanah yang paling subur, melainkan tanah marjinal
(marginal land), yaitu tanah yang paling tidak subur yang terakhir sekali
masuk pasar. Perbedaan ini sangat prinsipil bagi ricardo.
Tentang teori nilai kerja dan upah alami, Ricardo menjalaskan bahwa
nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan
untuk menghasilkan barang tertentu. Ongkos itu berupa biaya untuk bahan
mentah dan upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk dapat bertahan
hidup (subsisten) bagi buruh yang bersangkutan, upah inilah yang disebut
upah alami (natural wage). Akan tetapi, teori yang semula dimaksudkan
untuk menjelaskan tentang nilai tukar suatu barang atau komoditas ini akan
diterangkan kemudian oleh kaum sosialis dicap sebagai teori Upah Besi
(Iron Law of Wage). Teori ini akan mengikat kaum buruh pada suatu
lingkaran setan yang tidak mungkin dilepaskan.
Teori Ricardo lain yang paling terkenal dan sering dianggap sebagai
andalan utama sistem perdagangan bebas adalah teori keuntungan
berbanding (comparative Advantage). Berdasarkan teori ini, menurut
Ricardo, setiap kelompok masyarakat atau negara sebaiknya
mengkhususkan diri menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih
efisien. Selanjutnya, kelebihan produksi atas kebutuhan dapat
diperdagangkan. Hasilnya dapat digunakan untuk membeli barang-barang
lain yang tidak dibutuhkan lebih banyak. Ini jauh lebih banyak
dibandingkan jika barang-barang tersebut dihasilkan sendiri.

B. Kelemahan Teori David Ricardo

Terori David Ricardo pun tak bisa lepas dari kelemahan. Berikut
beberapa kelemahan dari teori Ricardo :
1. Mengabaikan Pengaruh Teori David Ricardo

Ricardo menerangkan bahwa teknologi maju dalam lapangan industri


berakibat pada pergantian buruh dan konsekuensi lain yang
merugikan. Pada mulanya kemajuan teknologi bisa menahan laju
penurunan hasil. Tetapi akhirnya bila pengaruh kemajuan teknologi
habis, hukum penurunan hasil berlaku lagi dan perekonomian
bergerak menuju keadaan stasioner. Jadi teori Ricardo terutama
didasarkan pada hukum penurunan hasil (law of diminishing return).

2. Pengertian Yang Salah Tentang Keadaan Stasioner

Pandangan Ricardo bahwa negara akan mencapai keadaan yang


stasioner secara otomatis adalah tidak beralasan, karena tidak ada
perekonomian yang mencapai keadaan stasioner dengan keuntungan
meningkat, produksi meningkat, dan pemupukan modal terjadi.

3. Pengertian Yang Salah Mengenai Penduduk

Pandangan Ricardo bahwa dengan meningkatnya jumlah penduduk


maka upah tidak dapat meningkat, tidak pernah terbukti. Pertama,
teori Malthus tentang penduduk telah terbukti salah dalam melihat
kecenderungan penduduk yang berlaku di dunia barat. Kedua, upah
ternyata tidak cenderung menuju ke tingkat upah minimal. Sebaliknya,
terjadi peningkatan upah yang terus-menerus dalam bentuk upah uang
dan penduduk cenderung untuk menurun.

4. Kebijaksanaan Pasar Bebas Yang Tidak Dapat Diterapkan

Teori Ricardo didasarkan pada pengertian yang tidak dapat diterapkan


mengenai pasar bebas. Menurut kebijaksanaannya, tidak ada campur
tangan dari pemerintah, dan perekonomian berjalan secara otomatis
melalui persaingan sempurna. Pada kenyataannya tidak ada
perekonomian yang bebas dari campur tangan pemerintah walau
persaingan bebas berlaku disini.
5. Mengabaikan Faktor – Faktor Kelembagaan

Salah satu cacat yang paling pokok dari teori Ricardo adlah diabaikan
peranan faktor-faktor kelembagaan. Faktor ini telah diasumsikan
secara tertentu. Meskipun begitu faktor tersebut penting sekali dalam
pembangunan ekonomi dan tidak dapat diabaikan.

6. Teori Ricardo Adalah Teori Distribusi , Bukan Teori Pertumbuhan

Menurut Schumpeter, teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan tetapi


teori distribusi yang menentukan besarnya bagian buruh, tuan tanah,
dan pemilik modal. Bahkan di sini ia menganggap bagian untuk tuan
tanah adalah sangat utama, dan sisannya sebgai bagian buruh dan
modal. Ricardo gagal menunjukan teori distribusi yang fungsional
sebab ia tidak menentukan bagian dari masing-masing faktor secara
terpisah.

7. Tanah Juga Menghasilkan Selain Gandum

Ricardo yakin bahwa hanya satu produk yang dihasilkan dari tanah.
Ini adalah pendapat yang usang sebab tanah menghasilkan berbagai
macam produk selain gandum. Pandangan ini nampak masih usang
kendati Ricardo berpendapat faktor produksi yang lain hanya
ditunjang oleh hasil dari tanah.

8. Modal Dan Buruh Bukanlah Koefisien Yang Tepat

Asumsi Ricardo bahwa modal dan buruh merupakan koefisien


produksi yang tetap adalah tidak benar. Asumsi ini tidak berlaku sebab
buruh dan modal adalah variabel bebas.

9. Mengabaikan Tingkat Upah

Kelemahan yang serius dari teori Ricardo adalah pengabaian tingkat


suku bunga dalam pertumbuhan ekonomi. Ia tidak menganggap
tingkat bunga sebagai suatu imbalan jasa yang terpisah dari modal
tetapi masuk dalam keuntungan. Pendapat yang salah ini berasal dari
ketidakmampuannya untuk membedakan pemilik modal dari
pengusaha.

10. Teori Ricardo Dan Negara Terbelakang

Disamping kelemahan tersebut, teori Ricardo juga memperlihatkan


pentingnya pemupukan modal melalui pembangunan pertanian, dan
pentingnya perluasan berbagai sumber tabungan dan kenaikan tingkat
keuntungan.

C. Pengaruh Pandangan Teori David Ricardo Terhadap Sistem Ekonomi


Dunia

Dengan teori keuntungan berbanding terbalik, tidak dirgukan lagi Ricardo


dianggap sebagai arsitek utama perdagangan bebas. Berkat pengaruh
ricardo, timbul gerakan anticorn law antara tahun1820 hingga 1850.
Anticorn law adalah suatu gerakan yang menentang diaturnya tata niaga
jagung di Inggris, gerakan ini dipimpin oleh Cobden dan Bright serta
didukung oleh Ricardo dari pihak akademis. Hal ini didasarkan kepada
kepercayaan pakar-pakar ekonomi klasik yang menyatakan bahwa
pengaturan tata-niaga ini akan lebih banyak mendatangkan kemelaratan
daripada keuntungan. Pengaruh ajaran Ricardo sampai ke Jerman. Mereka
yang percaya bahwa perdagangan harus dibebaskan tanpa campur tangan
dari pihak mana pun, baik dari pemerintah maupun swasta, mendirikan
suatu aliran pandangan ekonomi tersendiri yang dikenal dengan aliran
Manchester (Manchester school) karena pertama kali didirikan pertama kali
di kota Manchester.
Jika dikaitkan dengan keadaan di Indonesia, pernyataan Ricardo di atas
benar adanya. Misalnya, dalam tata niaga cengkeh dan jeruk. Aturan
tersebut hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja, tetapi para petani
cengkeh dan jeruk sendiri justru menjadi pihak yang tertekan. Sayangnya,
berbagai pandangan dari pakar-pkar ekonomi bahwa tata-niaga cengkeh dan
jeruk ini tidak akan menguntungkan petani tidak pernah di dengar.
David Ricardo sering dianggap sebagai pakar aliran klasik yang sangat
gemilang selain Adam Smith. Akan tetapi, kehebatannya dalam melakukan
analisis ekoonomi juga paling banyak mendapat kecaman. Hal ini
disebabkan dalam melakukan analisis ia sering bersikap “tegar dan dingin”.
Sebagai akibatnya, ilmu ekonomi kemudian sering dikritik sebagai dismal
science. Ilmu ekonomi kemudian diejek sebagai ilmu yang “tidak
berperasaan” sebab dalam melakukan pembahasan para pakar seperti
Ricardo berusaha lebih banyak menggunakan rasio(pikiran,akal sehat) dan
menghindari unsur perasaan atau sentimen sebisa-bisannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Disimak dari sejarah hidupnya, Ricardo tidak memiliki latar belakang
pendidikan ekonomi yang cukup. Namun, pekerjaannya dalam bidang pasar
modal yang sudah digelutinya sejak berusia empat belas tahun membuatnya
paham tentang dunia ekonomi. James Mill, bapak John Stuart Mill adalah
yang berjasa mendorong Ricardo untuk menulis tentang masalah-masalah
ekonomi. Permintaan tersebut dikabulkan. Lagi pula, keberuntungan
berbisnis dalam pasar modal memungkinkannya untuk pensiun pada umur
empat puluh dua tahun dan memulai kariernya sebagai ekonom. Dengan
latar belakang pekerjaan di pasar modal, tidak mengherankan buku-bukunya
yang pertama seperti The High Price of Bullion(1810) dan A Proff of The
Deppreciation of the Bank Notes(1811) banyak membahas tentang
keuangan dan perbankan. Tahun 1815 ia menerbitkan Essay on the
Influence of the Law Price of Corn on the Profit of Stock, yang pada 1817
judulnya diubah menjadi The Principles of Political Economy and Taxation.
Buku ini ternyata mendominasi teori-teori ekonomi klasik tidak kurang
setengah abad lamanya.
DAFTAR PUSTAKA

M.L Jhingan, 2016, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan


( Jakarta : RajaGrafindoPesada ) Edisi Kedua Deliarnov, 2016 Perkembangan
Pemikiran Ekonomi
( Jakarta : RajaGrafindoPersada ) Cetakan ke-10

Anda mungkin juga menyukai