Anda di halaman 1dari 1

Legenda Rawa Pening

Legenda Rawa Pening

Page 2

All Pages

Page 1 of 2

Pada zaman dahulu, hidup seorang wanita bernama Endang Sawitri yang tinggal di desa
Ngasem. Endang Sawitri sedang hamil, dan kemudian dia pun melahirkan. Anehnya, yang
dilahirkan bukanlah bayi biasa, melainkan seekor naga. Naga tersebut kemudian diberi nama
Baru Klinting. Baru Klinting adalah seekor naga yang unik. Dia bisa berbicara seperti manusia.

Saat usianya menginjak remaja, Baru Klinting bertanya kepada ibunya.


Dia ingin tahu apakah dia memiliki seorang ayah, dan dimana ayahnya berada. Endang Sawitri
menjawab bahwa ayahnya adalah seorang raja, yang sedang bertapa di sebuah gua, di lereng
Gunung Telomoyo. Pada suatu hari, Endang Sawitri berkata bahwa sudah tiba saatnya bagi Baru
Klinting untuk menemui ayahnya. Dia memberikan sebuah klintingan kepada Baru Klinting.
Benda itu adalah peninggalan dari ayah Baru Klinting, dan dapat menjadi bukti bahwa Baru
Klinting adalah benar-benar anaknya.

Baru Klinting berangkat ke pertapaan untuk mencari ayahnya. Saat sampai di pertapaan Ki Hajar
Salokantara, dia pun bertemu dengan Ki Hajar Salokantara dan melakukan sembah sujud di
hadapannya. Baru Klinting menjelaskan kepada Ki Hajar Salokantara bahwa dia adalah anaknya,
sambil menunjukkan klintingan yang dibawanya. Ki Hajar Salokantara kemudian berkata bahwa
dia perlu bukti lagi. Dia meminta Baru Klinting untuk melingkari Gunung Telomoyo. Jika dia
bisa melakukannya, maka benar dia adalah anaknya. Ternyata Baru Klinting dapat dengan
mudah melingkari gunung tersebut. Ki Hajar Salokantara mengakui bahwa memang benar Baru
Klinting adalah anaknya. Dia lalu memerintahkan Baru Klinting untuk bertapa di dalam hutan
yang terdapat di lereng Gunung Telomoyo.

Anda mungkin juga menyukai