Anda di halaman 1dari 18

1.

PENGERTIAN KARANG TARUNA

Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda


yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial
dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/ kelurahan
dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial. Rumusan tersebut
diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Karang Taruna adalah suatu organisasi sosial, perkumpulan sosial yang dibentuk
oleh masyarakat yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS). Sebagai wadah pengembangan
generasi muda, Karang Taruna merupakan tempat diselenggarakannya berbagai
upaya atau kegiatan untuk meningkatkan dan mengembangkan cipta, rasa, karsa,
dan karya generasi muda dalam rangka pengembangan sumber daya manusia
(SDM).

Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya kesadaran terhadap
keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya tanggung jawab sosial
untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran dan tanggung jawab sosial tersebut
merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya Karang Taruna.
Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari generasi muda, diurus atau dikelola
oleh generasi muda dan untuk kepentingan generasi muda dan masyarakat di
wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat. Karenanya setiap
desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dapat menumbuhkan dan
mengembangkan Karang Tarunanya sendiri.

Gerakannya di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial berarti bahwa semua upaya


program dan kegiatan yang diselenggarakan Karang Taruna ditujukan guna
mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat terutama generasi mudanya.

2. PEDOMAN DASAR KARANG TARUNA

Pedoman Dasar KARANG TARUNA diatur dalam Peraturan Menteri Sosial RI Nomor
83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna, yang kemudian diubah
menjadi Permensos RI Nomor 77/HUK/2010.

3. TUJUAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI


A. Tujuan Karang Taruna adalah :

1. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung jawab sosial


setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah, menangkal,
menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.

2. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang


Taruna yang trampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.

3. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka


mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.

4. Termotivasinya setiap generasi muda Karang Taruna untuk mampu menjalin


toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

5. Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam rangka
mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

6. Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda


di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan
pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu
mengatasi masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.

7. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di


desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara
komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan oleh Karang Taruna
bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.

A. Tugas Pokok Karang Taruna adalah:

Secara bersama-sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk


menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi
generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan
potensi generasi muda di lingkungannya.

B. Fungsi Karang Taruna adalah :


1. Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.

2. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.

3. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda secara


komprehensif, terpacu dan terarah serta berkesinambungan.

4. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda


di lingkungannya.

5. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab


sosial generasi muda.

6. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan,


kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik lndonesia.

7. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung


jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan
kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi
kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.

8. Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi penyandang


masalah kesejahteraan sosial.

9. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan


dengan berbagai sektor lainnya.

10. Penyelenggara Usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.

4. KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

A. KEANGGOTAAN

Anggota Karang Taruna terdiri dari Anggota Pasif dan Anggota Aktif:

1. Anggota Pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif


(Keanggotaan otomatis), yakni seluruh remaja dan pemuda yang berusia
11 s/d 45 tahun;
2. Anggota Aktif adalah keanggotaan yang bersifat kader, berusia 11 s/d 45
tahun dan selalu aktif mengikuti kegiatan Karang Taruna.

B. KEPENGURUSAN

a. Kriteria Pengurus

Secara umum, untuk menjadi pengurus Karang Taruna seseorang harus


memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945;

3. Berdomisili di wilayah tingkatannya yang dibuktikan dengan identitas


resmi;

4. Memiliki kondisi jasmani dan rohani yang sehat;

5. Bertanggung jawab, berakhlak baik, dan mampu bekerja dengan


timnya maupun dengan berbagai pihak;

6. Berusia minimal 17 tahun dan maksimal 45 tahun;

7. Mengetahui dan memahami aspek keorganisasian serta ke-Karang


Taruna-an;

8. Peduli terhadap lingkungan masyarakatnya;

9. Berpendidikan minimal SLTA/sederajat untuk kepengurusan tingkat


Kabupaten/Kota hingga nasional, minimal SLTP/sederajat untuk
kepengurusan tingkat kecamatan, dan minimal lulusan SD/sederajat
untuk tingkat Desa/Kelurahan atau komunitas sosial sederajat.

b. Pengurus Kecamatan

Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan dipilih dan disahkan dalam


Temu Karya Kecamatan. Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan
dikukuhkan dengan Surat Keputusan Camat dan dilantik oleh Camat
setempat. Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan selanjutnya
berfungsi sebagai pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama,
informasi dan kolaborasi antar Karang Taruna diwilayahnya. Karang
Taruna tingkat kecamatan memiliki pengurusan minimal 25 Orang, masa
bhakti 5 (Lima) Tahun dengan struktur sekurang-kurangnya terdiri dari:

1. Ketua;

2. Wakil Ketua 1;

3. Wakil Ketua 2;

4. Sekretaris;

5. Wakil Sekretaris 1;

6. Wakil Sekretaris 2;

7. Bendahara;
8. Wakil Bendahara 1;
9. Wakil Bendahara 2;
10. Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia;
11. Bagian Usaha Kesejahteraan Sosial;
12. Bagian Pengembangan Ekonomi Skala Kecil dan Koperasi;
13. Bagian Pengembangan Kegiatan Kerohanian dan Pembinaan
Mental;
14. Bagian Pengembangan Kegiatan Olahraga dan Seni Budaya;
15. Bagian Lingkungan Hidup dan Pariwisata;
16. Bagian Hukum, Advokasi dan HAM;
17. Bagian Organisasi dan Pengembangan Hubungan Kerjasama
Kemitraan;
18. Bagian Hubungan Masyarakat, Publikasi dan Pengembangan
Komunikasi;
c. Pengurus Desa/Kelurahan
Pengurus Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan dipilih dan disahkan
dalam Temu Karya Desa/Kelurahan. Pengurus Karang Taruna tingkat
Desa/Kelurahan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala
Desa/Lurah dan dilantik oleh Kepala Desa/Lurah setempat. Pengurus
Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan selanjutnya berfungsi sebagai
Pelaksana Organisasi dalam diwilayahnya. Karang Taruna tingkat
Desa/Kelurahan atau komunitas sosial yang sederajat memiliki
Pengurus minimal 35 Orang, masa bhakti 3 (Tiga) Tahun dengan
struktur sekurang-kurangnya terdiri dari:
1. Ketua;
2. Wakil Ketua;
3. Sekretrais;
4. Wakil Sekretaris;
5. Bendahara;
6. Wakil Bendahara;
7. Seksi Pendidikan dan Pelatihan;
8. Seksi Usaha Kesejahteraan Sosial;
9. Seksi Kelompok Usaha Bersama;
10. Seksi Kerohanian dan Pembinaan Mental;
11. Seksi Olahraga dan Seni Budaya;
12. Seksi Lingkungan Hidup;
13. Seksi Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kemitraan.

A. V I S I
Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan kreatifitas generasi muda
yang berkelanjutan untuk menjalin persaudaraan dan rasa kebersamaan menjadi mitra
organiasasi lembaga, baik kepemudaan ataupun pemerintah dalam pengembangan kreatifitas.
Kemampuan dibidang Kesejahteraan Sosial baik untuk masyarakat dilingkungan sekitar
ataupun diwilayah lain.

B. MISI

a. Meningkatkan SDM demi masa depan yang lebik baik melalui bidang masyarakat dan
menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah ataupun pihak lain, melalui pengembangan
kelumpok usaha bersama.
b. Terwujudnya kesejahtaraan sosial yang semakin meningkat bagi warga Desa pada
umumnya dan khususnya generasi muda yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya
sebagai manusia pembangunan yang mempu mengatasi masalah sosial dilingkungannya.
c. Melestarikan kesenian daerah serta pengembangan minat untuk berolahraga.
d. Meningkatkan peran pemuda dan perempuan serta memberikan kesadaran pentingnya
perlindungan hukum terhadap hak perempuan sebagai anak atau remaja, sebagai istri dan
sebagai ibu rumah tangga melalui sosialisasi pembangunan pemberdayaan perempuan yang
melibatkan anggota karang taruna.
e. Terwujudnya pemuda pemudi yang bertaqwa kepada Tuhan YME, penuh perhatian dan
peka terhadap masalah dengan daya tahan fisik dan mental yang kuat, tegas dan teguh
pendirian serta mampu berkreasi dan berkarya, jujur, sederhana sebagai acuan dimasyarakat.
f. Turut berpartisispasi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan melalui perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) serta malakukan upaya antisipasif dalam rangka menjaga dan
melestarikan lingkungan hidup.
PROGRAM KERJA KARANG TARUNA

A. Bidang Kesekretariatan

1. Mengadakan Pertemuan Rutin atau kegiatan untuk memperlancar jalannya pertemuan.


2. Mengikuti Forum Komunikasi dengan Karang Taruna se Kecamatan.
3. Mengadakan komunikasi dan konsultasi dengan pihak pihak terkait dalam menyelenggarakan
suatu kegiatan untuk kelancaran dan hasil yang memuaskan.
4. Mengikuti pertemuan yang diadakan karang taruna lain.(luar)

B. Bidang Usaha Kesejahteraan Sosial

a. Memberikan bantuan moril dan materiil dalam penyaluran sumbangan kepada masyarakat yang
terkena musibah.
b. Turut berperan serta dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat.
c. Mendata Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
d. Memasyarakatkan kepedulian terhadap Lansia, Yatim Piatu, Penyandang Cacat, dan lain
sebagainya.

C. Bidang Usaha Ekonomi Produktif

a. Merencanakan kegiatan usaha yang bertujuan meningkatkan perekonomian anggota


masyarakat.
b. Ikut berperan serta dalam usaha pertanian melalui kelompok kelompok tani.
c. Mengikutsertakan anggota dalam setiap kegiatan pelatihan, seperti perbengkelan, pertanian,
perkebunan, home industri, dan lain-lain yang dapat meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

D. Bidang Pendidikan dan Latihan

a. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif agar generasi muda tidak terjebak dalam pergaulan
yang negatif.
b. Mengikutsertakan generasi muda mengikuti latihan-latihan kerja.
c. Membudayakan gerakan Hidup Sehat melalui gerakan perilaku hidup sehat dan bersih.
d. Mengaktifkan dan pengkaderan kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan kegiatan
Posyandu di desa.
e. Ikut berpartisipasi aktif dalam penyuluhan kepada orang tua yang memiliki anak usia sekolah
untuk mengikuti Pendidikan TK dan TPA agar memenuhi tuntutan pendidikan yang lebih maju dan
agamis.

E. Bidang Keagamaan / Kerohanian

a. Mengadakan peringatan hari hari besar Keagamaan.


b. Mengadakan gotong royong menjaga kebersihan lingkungan mesjid dan langgar.
c. Mengadakan yasinan sekaligus arisan warga masyarakat.
d. Bekerjasama dengan Remaja Mesjid memberikan pelajaran baca tulis Al Quran bagi anak
anak.
e. Menghidupkan nuansa bulan ramadhan melalui Tadarus Al Quran, Peringatan Nuzulul
Quran, Buka puasa bersama, Mengadakan Takbir Hari Raya Idul Fitri (dan juga Idul Adha).
f. Mengikutsertakan masyarakat/remaja dalam setiap kegiatan lomba yang bersifat agamis.
g. Meingkatkan pembinaan dan penyuluhan anak dan remaja sejak dini dalam bidaang mental,
moral, agama, budi pekerti, sopan santun dalam keluarga dan masyarakat bekerja sama dengan TP
PKK Desa .
F. Bidang Pengabdian Masyarakat.

a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang bersifat positif dimasyarakat.


b. Membantu mencarikan solusi dalam segala permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat.
c. Berupaya menyalurkan aspirasi yang berkembang kepada pihak pemerintah desa.
d. Pelopor gerakan gotong royong baik dalam kebersihan lingkungan tempat ibadah, kuburan dan
lain-lain.
e. Turut berpartisipasi dan berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan
Posyandu bekerja sama dengan bidan desa di Desa
f. Meningkatkan Penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam program KB
menuju keluarga berkwalitas bekerja sama dengan Petugas Keluarga Berencaan Desa (PKBD)

G. Bidang Permberdayaan Wanita

a. Melibatkan peranan wanita dalam kegiatan yang bersifat positif.


b. Memberikan dorongan kepada ibu ibu yang memiliki balita untuk mengikuti kegiatan
Posyandu, BKB (Bina Keluarga Balita) dengan bekerjasama dengan Bidan Desa dan Kader
Kesehatan untuk meningkatkan mutu kesehatan dan perkembangan anak.
c. Memberikan penyuluhan agar tidak menikah diusia muda sebagai antisipasi hancurnya rumah
tangga.
d. Memasyarakatkan dan memanfaatkan : limbah keluarga untuk bisa dimanfaatkan, sarana dan
prasarana perumahan, hemat energi, membudayakan menabung dan mencegah pemborosan.
e. Mengikutsertakan dalam setiap kegiatan pelatihan dan penyuluhan baik yang diselenggarakan
oleh pihak kecamatan maupun kabupaten tentang Kesetaraan Gender, Undang-Undang Perkawinan,
Undang-Undang Perlindungan Anak, Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Perdagangan
Perempuan dan Anak, Pola Asuh anak, Narkoba, dan lain sebagainya untuk meningkatkan
kemampuan kaum perempuan dalam ikut membangun bangsa.
H. Bidang Pemuda / Olahraga.

a. Selalu tampil dalam kegiatan yang diadakan oleh masyarakat.


b. Membangun Jati Diri Bangsa dengan sikap mental dan perilaku yang berbudaya dengan
menumbuhkan pengamalan sila-sila dalam Pencasila serta membudayakan pemahaman Cinta Tanah
Air dan ada kemampuan awal bela negara.
c. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya kemampuan hidup dan keterampilan untuk bisa
mandiri dan upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
d. Mengikutsertakan generasi muda dalam pelatihan-pelatihan untuk memperkaya pengetahuan
sebagai bekal untuk hidup mandiri.
e. Mempersiapkan tim olahraga baik putra maupun putri dengan mengadakan latihan rutin minimal
satu kali seminggu.
f. Mengadakan dan mengikuti pertandingan persahabatan dan kejuaraan olah raga baik di dalam
mupun luar daerah.

I. Bidang Seni Budaya.

a. Mengadakan latihan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang seni budaya terutama
budaya tradisional.
b. Menggali potensi generasi muda agaar bisa berapresiasi.
c. Dalam setiap pelaksanaan pertunjukan, selalu aktif melaksanakan promosi untuk
meningkatkan pendapatan.
LATAR BELAKANG

Karang Taruna adalah suatu organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia dan merupakan sebuah
wadah atau tempat pengembangan jiwa social generasi muda, karang taruna tumbuh atas kesadaran
dan rasa tanggung jawab sosial dari masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri khususnya
generasi muda yang ada di suatu wilayah desa kelurahan atau komunitas sosial yang sederajat,
terutama bergerak pada bidang-bidang kesejahteraan sosial. contoh dalam bidang ekonomi,
olahraga, keterampilan, keagamaan dan kesenian sesuai dengan tujuan didirikannya karang taruna
untuk memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja yang ada dalam suatu desa
atau wilayah itu sendiri, Sebagai organisasi sosial kepemudaan karang taruna merupakan wadah
atau tempat pembinaan dan pengembangan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomi,
social, budaya dengan pemanfaatan semua potensi yang ada dilingkungan masyarakat baik sumber
daya manusia dan sumber daya alam itu sendiri yang telah tersedia. Sebagai organisasi
kepemudaan, karang taruna juga berpedoman pada pedoman dasar dan pedoman rumah tangga
yang telah diatur tentang struktur-struktur penggurus dan masa jabatan pada masing-masing
wilayahnya mulai dari desa, kelurahan sampai pada tingkat nasional. Semua ini adalah sebuah wujud
dari pada regenerasi organisasi masyarakat. Adapun demi kelanjutan organisasi pembinaan semua
anggota karang taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang, karang taruna
beranggotakan pemuda dan pemudi dalam AD (anggara dasar) dan ART (anggaran rumah tangga)
diatur keanggotaannya mulai dari pemuda pemudi yang berusia mulai dari 11 45 tahun dan batasan
sebagai pengurus berusia mulai 17 35 tahun.
Organisasi karang taruna merupakan kumpulan individu dalam suatu wadah untuk menyalurkan
aspirasi dan mengasah kreativitas dalam bersosialisasi.dan organisasi itu sebagai kesatuan sosial
yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi yang
bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai tujuan bersama. Dari definisi tersebut
menyatakan bahwa organisasi terbentuk dari kesadaran masing-masing individu yang ingin
membentuk sebuah kelompok agar mempermudah dalam pencapaian tujuan bersama. Hal ini
membuktikan bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan kehadiran dari
manusia lain. Golongan muda sering disebut sebagai golongan masyarakat yang mempunyai tenaga
dan semangat yang besar dalam berbagai hal. Namun, jika tenaga dan semangat yang besar itu tidak
diaplikasikan kedalam bentuk kegiatan yang baik maka hanya akan terbuang percuma. mengenai
organisasi karang taruna yang merupakan wadah bagi para golongan muda untuk dapat menyalurkan
tenaga, semangat, dan kreatifitasnya dengan sempurna. Seringkali banyak golongan muda yang
tidak tahu harus berbuat apa dalam hidupnya karena kurangnya pengalaman. Dari sini karang taruna
juga mampu dijadikan sebagai wadah pembinaan bagi kaum muda yang masih labil dalam menjalani
hidup.

1.2 TUJUAN
untuk memberikan pemahaman terhadap pembaca atau orang lain mengenai organisasi terutama
organisasi karang taruna yang menjadi studi kasus.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Apa pengertian dari organisasi?
Bagaimana sejarah organisasi karang taruna ?
Bagaimana struktur organisasi karang taruna ?
Apa faktor penghambat dan pendorong organisasi karang taruna ?
Apa visi dan misi organisasi karang taruna ?

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi adalah kelompok yang diorganisasikan dengan sengaja, dimana kelompok tersebut
memiliki tujuan yang nyata dan spesifik, didesain untuk hidup lebih lama dari individu, memiliki
seperangkat aturan formal, dan secara relatif organisasi mempunyai struktur kekuasaan, peran dan
tanggung jawab yang bebas dari karakteristik personal tertentu. Kemudian yang kedua,organisasi
adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai tujuan bersama
Jadi, secara umum organisasi adalah suatu wadah yang berisikan kumpulan individu yang memiliki
visi, misi, dan tujuan bersama.

2.2 SEJARAH TERBENTUKNYA ORGANISASI KARANG TARUNA

Bermula dari kelompok pertemanan anak-anak yang tumbuh hingga menjadi remaja bersama di
dalam sebuah komplek karang taruna AL-HIPPAS terbentuk. Keinginan bersama untuk dapat
menunjukkan eksistensi sebagai kelompok dalam bentuk yang positif, membuat mereka memutuskan
untuk membentuk sebuah organisasi yang diberi nama karang taruna . Setelah dibentuk atas
keputusan bersama dan mendapat persetujuan ketua RW/perangkat setempat, maka dibentuklah
badan pengurus harian dan struktur organisasi ini dengan mendapat bimbingan dari ketua
RW/perangkat setempat. Sesuai dengan keinginan dan cita-cita untuk menunjukkan eksistensinya.

2.3 STRUKTUR ORGANISASI KARANG TARUNA

Dari Bentuk struktur sederhana yang dibuat oleh badan kepengurusan organisasi karang taruna al-
hippas, dapat kita lihat masih terbilang sangat minimalis. Anggota dari organisasi ini hampir 80%
adalah teman sepermainan sejak kecil hingga dewasa saat ini dan bertempat tinggal di desa sukonilo.
Organisasi ini juga tidak melarang orang lain selain warga untuk ikut berpartisipasi di dalamnya. Oleh
karena itu, karang taruna al-hippas melakukan sistem open recruitmen yang ditujukan untuk golongan
muda yang mau berbagi dan mencari pengalaman baru disana. Tidak ada persyaratan khusus untuk
dapat bergabung dalam organisasi kepemudaan ini.
.4 FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDORONG ORGANISASI KARANG TARUNA

Dalam membangun sebuah organisasi tentunya tidak semudah yang dibayangkan. Terdapat
kemudahan untuk mengembangkannya, namun terdapat pula kelemahan yang mampu membuat
organisasi ini sulit berkembang.Faktor penghambatan dari berkembangnya organisasi ini adalah
sulitnya mendapatkan anggota baru dan kekuatan ekonomi. Seperti kita tahu, bahwa kaum muda
pada saat ini banyak yang sudah tidak peduli lagi terhadap lingkungan sekitar bahkan mungkin
dengan tetangganya saja sudah acuh tak acuh. Rasa individualis membuat mereka seolah tidak
membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Hal ini membuat sulitnya kaum muda dari RT atau RW
tetangga untuk bergabung dalam organisasi dan bekerja sama jika mereka sudah mempunyai
organisasi serupa. Kemudian tidak adanya keuntungan material jika mengikuti organisasi ini juga
menjadi faktor kaum muda enggang bergabung. Banyak diantara mereka yang menganggap
mengikuti karang taruna hanyalah membuang waktu dan tidak menghasilkan (uang).Namun perlu
diperhatikan oleh kaum muda bahwa, kegiatan yang dilakukan oleh karang taruna semua bersifat
sosial dan jika mendapatkan sejumlah dana itu merupakan dana sukarela dari masyarakat setempat
yang merasa terbantu dan dana itu kami gunakan untuk keperluan eksistensi organisasi dan rekreasi
serta alat untuk menunjang kreatifitas kami. Faktor pendorong organisasi ini adalah sikap peduli
golongan tua atau para tokoh masyarakat dan masyarakat sendiri yang member respon positif
terhadap organisasi sehingga mendapatkan wejangan dan arahan agar organisasi ini tetap utuh dan
kompak serta mampu melahirkan kreatifitas yang tinggi.

2.5 VISI DAN MISI ORGANISASI KARANG TARUNA

Organisasi yang terbentuk atas keinginan bersama tentunya mempunyai pandangan dan cita-cita
bersama.organisasi karang taruna yang menjadi studi kasus. Organisasi ini memiliki visi kreatifitas,
jauh dari narkoba, taqwa, dan semangat yang tinggi dalam berbuat kebaikan. Kemudian misinya
adalah menjadikan pemuda-pemudi didesa Sukonilo menjadi lebih mempunyai pengalaman dalam
berorganisasi dan mempererat silaturahmi diantara mereka serta membantu masyarakat yang
membutuhkan tenaga dan kreatifitas golongan muda. Visi dan misi dari organisasi ini sudah
terealisasikan karena mereka benar-benar menjadikan citra pemuda-pemudi sebagai bagian dari
masyarakat yang tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.
BAB III. PENUTUP

Demikianlah makalah tentang organisasi karang taruna ini, semoga bermanfaat bagi kita semua dan
dapat menambah pengetahuan kita yang tidak kita ketahui sebelumnya.

KESIMPULAN

Karang Taruna sebagai wadah pemuda Indonesia, yang merupakan lapisan terbesar segmen
kependudukan di tanah air, melalui berbagai pendidikan dan ketrampilan diharapkan mereka menjadi
aktif dan produktif dan pada akhirnya dapat hidup secara mandiri. Budaya organisasi yang terdapat
pada karang taruna memang tidak seluruhnya tertulis, namun telah menjadi sebuah ikatan yang
menjadi tolak ukur dalam berprilaku. Terdapat beberapa indikator dalam budaya organisasi
diantaranya, pertama adalah kreatifitas masing-masing individu dalam menjalani kehidupannya,
mereka berhak mengikuti organisasi lain asalkan tetap bertanggungjawab terhadap ketentuan
organisasi. Kedua, adanya sikap toleran diantara anggota bila salah satu anggotanya melakukan
kesalahan dalam berupaya melakukan sebuah inovasi. Ketiga kepemilikan hak dan kewajiban yang
sama dalam berorganisasi. Terakhir yang keempat adalah adanya sistem penghargaan bagi anggota
yang baik dalam mengikuti aturan dan tugas dan sangsi bagi anggota yang lalai dalam mengikuti
aturan dan tugasnya.

SARAN

Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan
setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab
sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama
bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial. Dengan adanya organisasi karang taruna ini, saran
saya adalah dapat menumbuhkan tali persaudaraan dan rasa kesatuan antara sesama masyarakat.
Untuk itu diperlukan adanya kerja sama antara setiap anggotanya.

Pertanyaan :
Dasar Hukum Karang Taruna
Saya sekretaris dari karang taruna tingkat desa. Saya masih bingung fungsi dan wewenang
karang taruna tingkat desa. Mohon jawaban agar saya bisa bekerja lebih baik untuk karang
taruna dan masyarakat. Terima kasih.
Jawaban :
Terima kasih atas pertanyaan Anda.

Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan
setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab
sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama
bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.
Demikian disebutkan dalam Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Sosial No. 77/HUK/2010 tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna (Permensos 77/2010) yang kami akses dari laman
resmi Mahkamah Konstitusi.

Dari sini kita bisa lihat bahwa karang taruna berada di wilayah desa/kelurahan, seperti halnya Anda
yang bekerja pada karang taruna di wilayah desa. Hal ini kembali ditegaskan dalam Pasal 4
Permensos 77/2010:

Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan di dalam wilayah hukum Negara Kesatuan


Republik Indonesia.
Perlu diketahui bahwa karang taruna termasuk sebagai Lembaga Kemasyarakatan.
Berdasarkan Pasal 1 angka 14 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun
2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan (Permendagri
5/2007), karang taruna adalah Lembaga Kemasyarakatan yang merupakan wadah pengembangan
generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial
dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas
adat sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial, yang secara fungsional
dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial.

Sebelum membahas mengenai fungsi karang taruna, terlebih dahulu kita mengetahui tugas
pokok karang taruna, yaitu secara bersama-sama dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota serta masyarakat lainnya menyelenggarakan pembinaan generasi muda
dan kesejahteraan sosial (Pasal 5 Permensos 77/2010).

Untuk menjalankan tugas pokok di atas, karang taruna mempunyai fungsi (Pasal 6 Permensos
77/2010):
a. mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda;
b. menyelenggarakan kesejahteraan sosial meliputi rehabilitasi, perlindungan sosial, jaminan sosial,
pemberdayaan sosial dan diklat setiap anggota masyarakat terutama generasi muda;
c. meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif;
d. menumbuhkan, memperkuat dan memelihara kesadaran dan tanggung jawab sosial setiap
anggota masyarakat terutama generasi muda untuk berperan secara aktif dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial;
e. menumbuhkan, memperkuat, dan memelihara kearifan lokal; dan
f. memelihara dan memperkuat semangat kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika dan tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Sementara berdasarkan Pasal 17 Permendagri 5/2007, ada tambahan fungsi karang taruna, yaitu:
a. pengembangan kreatifitas remaja, pencegahan kenakalan, penyalahgunaan obat terlarang
(narkoba) bagi remaja; dan
b. penanggulangan masalah-masalah sosial, baik secara preventif, rehabilitatif dalam rangka
pencegahan kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja.

Melihat dari fungsi-fungsi karang taruna di atas, dapat diketahui bahwa fokus/target dibentuknya
karang taruna di desa/kelurahan adalah generasi muda, khususnya dalam masalah perlindungan dan
kesejahteraan sosialnya.

Selanjutnya mengenai wewenang karang taruna, pada dasarnya, pada Permensos 77/2010 tidak
menyebutkan mengenai wewenang karang taruna. Adapun yang diatur dalam peraturan tersebut
adalahwewenang beberapa pihak dalam menyelenggarakan program karang taruna. Pihak-pihak
yang bertanggung jawab dan berwenang dalam penyelenggaraan program karang taruna adalah
Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota, yang mana tanggung jawab dan
wewenang tersebut dilaksanakan oleh Menteri Sosial, Gubernur, dan Bupati/Walikota (lihat Pasal 21
Permensos 77/2010).

Pada tabel berikut ini, akan kami uraikan tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak
tersebut dalam penyelenggaraan program karang taruna:

No Pihak yang Dasar Hukum


Bertanggung Jawab Tanggung Jawab dan Wewenang (Permensos
dan Berwenang 77/2010)
1 Menteri Sosial a. menetapkan Pedoman Umum Karang Pasal 22
Taruna;
b. menetapkan standar dan indikator secara
nasional;
c. melakukan program percontohan;
d. memberikan stimulasi;
e. memberikan penghargaan;
f. melakukan sosialisasi;
g. melakukan monitoring;
h. melaksanakan koordinasi; dan
KLINIK TERKAIT
Dasar Hukum dan Cara Pembentukan
Dusun
Status Peraturan Desa Setelah
Berlakunya UU No. 12/2011
Peraturan Desa Diundangkan Di Mana?
Masalah Kewenangan Pemerintah
Desa Memungut Pajak
Bolehkah Jadi Calon Kepala Desa Jika
Pernah Dipidana?
KATEGORI : KENEGARAAN
Masa Jabatan Perangkat Desa yang
Diangkat Sebelum Berlakunya UU Desa
Pengangkatan dan Pemberhentian
Kapolri
Adakah Aturan Siapa Berwenang
Meresmikan Proyek Negara?
Bolehkah PNS Mendirikan Perusahaan
atau Menjadi Direktur/Komisaris?
Bolehkah Anggota DPR Menjabat
sebagai Ketua Yayasan?
Klinik lainnya ++
i. memantapkan Sumber Daya Manusia.

2 Gubernur a. melaksanakan tugas desentralisasi bidang Pasal 23


Pemberdayaan Karang Taruna;
b. melaksanakan tugas dekonsentrasi bidang
Pemberdayaan Karang Taruna;
c. melakukan program pengembangan;
d. melakukan pembinaan kemitraan dengan
Forum Pengurus Karang Taruna;
e. memberikan penghargaan;
f. melakukan sosialisasi;
g. melakukan monitoring; dan
h. melaksanakan koordinasi.

3 Bupati/walikota a. melaksanakan tugas pembantuan; Pasal 24


b. melakukan penumbuhan Karang Taruna;
c. melakukan pemutakhiran data Karang
Taruna;
d. melaksanakan pembinaan lanjutan;
e. melakukan pembinaan kemitraan dengan
Forum Pengurus Karang Taruna;
f. memberikan penghargaan;
g. melakukan sosialisasi;
h. melakukan monitoring; dan
i. melaksanakan koordinasi.

Untuk tambahan informasi, sebagai peraturan pelaksana dari Permensos 77/2010, pada wilayah
provinsi DKI Jakarta telah dibentuk Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 8 Tahun 2012 tentang
Karang Tarunayang di dalamnya mengatur ketentuan yang lebih khusus lagi mengenai karang
taruna seperti antara lain: organisasi, anggota dan pengurus karang taruna; musyawarah karang
taruna; pembinaan; program kerja, keuangan; dan sebagainya.
Selain itu, dalam prakteknya, pelaksanaan karang taruna di desa juga ditetapkan lebih khusus oleh
kepala desa setempat, contohnya dalam Keputusan Kepala Desa Jatilor Kecamatan Godong
Kabupaten Grobogan Nomor : 411.4/17/2010 tentang Pengukuhan Pengurus Karang Taruna
Desa Jatilor Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Masa Bhakti 2009 2012 yang khusus
mengatur tentang kepengurusan karang taruna. Keputusan kepala desa tersebut kami akses dari
laman resmi Pemerintah Desa Jatilor Kecamatan Godong Provinsi Jawa Tengah.

Keputusan ini sekaligus mengukuhkan pengurus Karang Taruna Desa Jatilor Kecamatan Godong
Kabupaten Grobogan dengan susunan keanggotaan pengurus. Pengurus karang taruna desa ini
melaksanakan program kerja baik secara mandiri maupun program kerja sama dengan pemerintah
desa. Pengurus karang taruna dalam keputusan kepala desa tersebut antara lain terdiri dari: dewan
pembina, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi.

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat dan sekiranya dapat menjadi pedoman bagi Anda
untuk bekerja sebagai sekretaris karang taruna di desa.

Dasar hukum:
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga
Kemasyarakatan;
2. Peraturan Menteri Sosial No. 77/HUK/2010 Tentang Pedoman Dasar Karang Taruna;
3. Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 8 tahun 2012 tentang Karang Taruna;
4. Keputusan Kepala Desa Jatilor Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Nomor : 411.4/17/2010
tentang Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa Jatilor Kecamatan Godong Kabupaten
Grobogan Masa Bhakti 2009 2012.

Referensi:
1. http://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/eLaw/mg58ufsc89hrsg/1ffcf804f279dc9761388fca54027970
5bbdaefd0.pdf, diakses pada 4 Februari 2014 pukul 13.28 WIB
2. http://desajatilor.grobogan.go.id/karang-taruna.html , diakses pada 4 Februari 2014 pukul 14.34
WIB

Pengertian Kepemimpinan dan ciri-ciri pemimpin yang ideal


Pengertian kepemimpinan dan ciri-ciri pemimpin yang ideal.
Pemimpin/leadership/kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak bisa di pisahkan
secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin
dan kepemimpinan antara lain :
1. Pemimpin adalah figur sentral yang menyatukan kelompok (1942)Kepemimpinan
adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam
proses mengontrol gejala-gejala sosial.
2. Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak bisa di pisahkan dari
kelompok, akan tetapi boleh di pandang sebagai suatu posisi dengan potensi
tinggi di lapangan.dalam hal yang sama krech dan crutchfield memandang
bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan
sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok,suasana
kelompok,tujuan kelompok,ideologi kelompok dan aktivitas kelompok.
3. Kepimimpinan sebagai suatu kesatuan menghandel orang lain untuk
memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sedikit mungkin dan kerja sama
yang besar,kepemimpinan merupakan kekuatan/semangat moral yang kreatif dan
terarah.
4. Pemimpin adalah individu yang memiliki program atau rencana dan bersama
anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.

Membangun kepemimpinan diri :

Orang besar berfikir besar dan memiliki resiko besar,sementara orang kecil berfikir kecil
memiliki resiko kecil. Di perlukan BIG THINK
Orang besar melakukan hal-hal besar dan berdampak besar sementara orang-orang kecil
melakukan hal kecil dan berdampak kecil. Bekerja dengan IMPACT
Orang-orang berfikiran jauh kedepan, sementara orang-orang kecil berfikir jangka atau
kepuasan sesaat. Di perlukan VISI
Para pahlawan melakukan pekerjaan yang tidak di kerjakan oleh orang lain pada masanya. Di
perlukan sifat KEUNIKAN
PEMIMPIN memiliki BIG THINK,dan bekerja dengan IMPACT dan UNIK

Ciri-ciri pemimpin yang ideal:


1. Pengetahuan umum yang luas,semaikn tinggi kedudukan seseorang dalam hierarki
kepemimpinan organisasi,ia semakin di tuntut untuk mampu berfikir dan bertindak secara
generalis.
Kemampuan bertumbuh dan berkembang
Sikap yang inkuinsif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan
dua hal : tidak mersa puas kedua :kemauan dan keinginan untuk mencari hal baru
Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai intelektual yang berada di atas
kemauan rata-rata orang yang di pimpinya.
Ketrampilan berkomunikasi secara efektif,fungsi komunikasi organisasi antara lain:
fungsi motivasi,fungsi ekspresi emosi,fungsi penyampaian informasi,dan fungsi pengawasan.
Ketrampilan mendidik
Pragmatisme,sikap pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut:
pertama,kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan
idealisme. Kedua:menerima kenyataan apabila dalam hidup tidak bisa meraih hasil yang di
harapkan.
Kemampuan menentukan prioritas
Kemampuan menentukan hal yang urgent atau yang penting.

Semoga informasi tentang Pengertian kepemimpinan dan ciri-ciri pemimpin yang ideal
dapat bermanfaat untuk anda.

Anda mungkin juga menyukai