Anda di halaman 1dari 5

Nama : Masyitah

Nim : 1405106010049
Mata Kuliah : Mekanisasi Pertanian 2

Kajian Alat dan Mekanisasi Pertanian pada Kebun Teh


BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan
perkembangannya mengikuti dengan berkembangnya kebudayaan manusia. Pada awalnya
alat dan mesin pertanian masih sangat sederhana, yaitu yang terbuat dari kayu dan batu.
Dengan seiring berjalannya waktu alat mekanisasi pertanian terus berkembang hingga
menjadikan suatu alat yang sangat kompleks dan terbuat dari bahan logam. Dengan
dikembangnya sumber daya alam dan sumber daya manusia secara langsung dapat membantu
proses perkembangan dari alat dan mesin pertanian.
Dengan meningkatnya permintaan komoditi teh di dunia, diperlukan adanya upaya
peningkatan produksi teh. Antara lain dengan penerapan teknologi yang lebih baik serta
penerapan prinsip-prinsip keteknikan sehingga produktifitas dan efisiensi dalam dapat
ditingkatkan. Penggunaan alat dan mesin pertanian ini yang mampu membantu pekerjaan,
mengurangi biaya pengolahan, dan untuk mencapai nilai kerja yang lebih tinggi atau lebih
cepat.
1.2 Dasar Teori
Mekanisasi pertanian adalah alat mekanis dibidang pertanian yang digunakan dengan
tujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia khususnya petani. Mekanisasi pertanian
diartikan sebagai pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat
mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian. Secara umum mekanisasi pertanian
dapat juga diartikan sebagai penerapan ilmu teknik untuk mengembangkan,
mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di dalam produksi
pertanian(Irwanto,1980).

Ruang lingkup mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan perkembangan


teknologi dan modernisasi pertanian. Ada pula yang mengartikan bahwa pada saat ini
teknologi mekanisasi yang digunakan dalam proses produksi sampai pasca panen
(penanganan dan pengolahan hasil) bukan lagi hanya teknologi yang didasarkan pada energi
mekanis, namun sudah mulai menggunakan teknologi elektronika atau sensor, nuklir, image
processing, bahkan sampai teknologi robotik(Mugniesyah, 2006).
BAB II. PEMBAHASAN

Teh merupakan salah satu produk minuman terpopuler yang banyak dikosumsi oleh
masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia dikarenakan teh mempunyai rasa dan aroma
yang khas, selain itu teh juga dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan diantaranya dapat
mencegah kegemukan, kanker, dan kolesterol. Seiring dengan perkembangan zaman dan
teknologi banyak sekali yang dijumpai industri pengolahan teh dengan menghasilkan
berbagai macam produk seperti halnya teh kerig, teh celup, dan bahkanteh dalam kemasan
botol yang dapat memberikan kemudahan dalam mengkonsumsinya secara praktis.
Alat dan mesin digunakan untuk membantu atau meringankan beban kerja manusia.
Alat dan mesin merupakan sarana utama yang mutlak dibutuhkan dalam suatu proses
produksi. Hal tersebut dapat terjadi karena sumber daya manusia mempunyai sifat yang
terbatas dalam energi dan kemampuannya. Dengan adanya alat dan mesin, kapasitas kerja
dapat ditingkatkan sehingga target produksi dapat tercapai dan memudahkan pekerjaan yang
dilakukan. Adapun alat dan mesin penunjang produksi teh antara lain :

1. Mesin Pemetik Teh


Mesin petik digunakan pada umumnya di lahan dengan kontur datar, dengan berat 18
kg dan daya motor 2 HP alat ini membutuhkan 3-4 orang operator pria untuk
mengoperasikannya. Bagian mesin yang terdiri dari motor, pisau pemotong, blower untuk
memasukan pucuk teh hasil petikan ke karung yang ada dibelakang mesin petik.

2. Open Top Roller (OTR)

OTR mempunyai prinsip kerja menggulung dan memotong pucuk layu sehingga akan
menghasilkan bubuk teh yang menggulung dan menjadi bentuk yang lebih kecil. Proses ini
membutuhkan waktu selama 50 menit dan 10 menit untuk pengisian OTR. Pucuk dari ruang
pelayuan akan dimasukkan ke OTR melalui cerobong stainless steel. Fungsi lainnya dari ala
ini adalah menggerus pucuk agar cairan sel keluar semaksimal mungkin dan
membentuk hasil keringan lebih kering, serta untuk memperoleh bubuk
basah sebanyak-banyaknya.

3. Press Cap Roller


Mesin PCR ini digunakan pada proses penggilingan teh. Mesin PCR memiliki prinsip
kerja yang sama dengan OTR hanya saja PCR memiliki tutup di atasnya untuk memberikan
tekanan pada bahan saat penggilingan. Penggilingan dengan PCR dilakukan selama 30 menit

dengan sistem 10 menit tekan dan 5 menit buka.

4. Rotary Ball Breaker Shifter (RBBS)


Mesin ini digunakan pada proses sortasi bubuk basah. Rotary Ball Breaker Shifter
(RBBS) yang memiliki tiga corong pengeluaran bubuk teh dengan besar ukuran mesh 7,7,7
atau 6,6,7. Pemasangan ayakan dengan mesh nomoryang tepat sangat membantu
diperolehnya grade yang diinginkan. Prinsip kerja alat ini adalah mengankat serat-serat dari
bubuk teh kering dengan prinsip elektromagnetik menggunakan ebonit yang digerakkan oleh
motor bertenaga listrik berdaya 2 HP dengan kapasitas olah 750 kg/jam bubuk teh.
5. Endless Chain Pressure (ECP)
ECP bekerja dengan menghembuskan udara panas ke arah bubuk teh yang masuk
sehingga bubuk teh tampak berterbangan karena terkena udara panas. Pengeringan dengan
ECP dilakukan selama 10-12 menit dengan suhu inlet 104 C dan suhu outlet 90o C. Apabila
ECP digunakan untuk bubuk III dan badag, pengeringan tidak dapat berjalan dengan optimal,
karena bubuk jenis tersebut dari bentuk dan berat jenisnya sangat bervariasi sehingga proses
pengeringan tidak berjalan sempurna.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah :

1. Alat dan mesin merupakan sarana utama yang mutlak dibutuhkan dalam suatu proses
produksi.
2. Alat dan mesin yang digunakan pada produksi teh sesuai dengan tahapan dan
kegunaannya.
3. OTR mempunyai prinsip kerja menggulung dan memotong pucuk layu sehingga akan
menghasilkan bubuk teh yang menggulung dan menjadi bentuk yang lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA

Irwanto, Kohar A. 1980. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian Fakultas Mekanisasi dan
Teknologi Hasil Pertanian. ITB. Bandung.
Mugniesyah. 2006. Mesin Peralatan. Departement Teknologi Pertanian Universitas Sumatera
Utara.
Sukirno, MS.1999. Mekanisasi Pertanian. Pokok Bahasan Alat Mesin Pertanian dan
Pengelolaannya. Diklat Kuliah. UGM, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai