KEMASAN KAYU
Diajukan untuk melengkapi tugas
yang dibimbing oleh Sandy Afriza, S.TP
Di susun oleh :
Masyitah (1405106010049)
Kemasan memang bukan yang utama namun memegang peranan penting dalam
mendapatkan hati konsumen untuk memilih produk tertentu. Kemasan sangat mempengaruhi
penampilan produk sehingga menarik konsumen. Kemasan juga sangat penting dalam
menjaga keawetan dan higienitas produk untuk dalam jangka waktu tertentu. Pengemasan
merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar
makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami
pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan selamat, secara kuantitas maupun
kualitas.
Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan. Pengemasan
memegang peranan penting dalam pengawetan dan mempertahankan mutu bahan hasil
pertanian.Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan,melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya,melindungi dari bahay
apencemaran serta gangguan fisik (gesekan,benturan,getaran). Disamping itu pengemasan
berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,pengangkutan dan distribusi.Dari segi
promosi wadah atau pembungkusan berfungsi sebagtai perangsang atau daya tarik bagi
konsumen.Karena itu bentuk, warna, ukuran, kekuatan dan dekorasi dari kemasan perlu
diperhatikan dalam perencanaannya.
Sebelum manusia membuat kemasan,alam sendiri telah menyajikan kemasan, seperti
misalnya jagung yang dibungkus seludang,buah-buahan terbungkus kulitnya,buah kelapa yang
terlindungi baik dengan sabut dan tempurung,polong-polongan terbungkus kulit polong.Tidak
hanya bahan pangan,kosmetika dan barang industri lainnya,bahkan manusia pun
menggunakan kemasan sebagai pelindung tubuhnya dari gangguan cuaca,serta supaya tampak
lebih anggun dan menarik.
Secara tradisional nenek moyang kita menggunakan bahan kemasan alami untuk
mewadahi bahan pangan seperti buluh bamboo,daun0daunan,pelepah atau kulit pohon,kulit
binatang,rongga batang pohon,batu,tanah liat,tulang dan sebagainya. Pada industri modern
berbagai kemasan dan proses pengemasan telah beragam. Kemasan dengan variasi
atmosfir,kemasan aseptic,kemasan transportasi dengan suhu rendah dan lain-lain telah
memperluas horizon dan cakrawala pengemasan hasil pertanian.Saat ini perkembangan
pengemasan bergerak sangat cepat seirama dengan perkembanganin dustri-industri yang
memanfaatkan dan menggunakannya.
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kayu gergajian sering didefinisikan dalam perdagangan sebagai produk yang digergaji
dari kayu bulat. Tetapi dalam penggunaan lebih umum, istilah tersebut dipakai untuk produk
yang digergaji ke tebal standard an dibedakan dari bantalan jalan rel atau kayu pacakan yang
dihasilkan denga mengiris pinggir kayu bulat pada dua atau empat sisinya. Kayu gergajian
sering digolongkan sebagai papan,dimensi, atau kayu persegi.
Sifat penggergajian kayu, besar relevansinya dengan mesin penggergajian untuk kayu
pengemas. Pada sifat pengerjaan kayu dengan mesin terdapat pemotongan dan sudut jarak
antara dua pemotongan (clearance) yang bersifat optimal. Untuk kayu lunak, khususnya pinus
digunakan gergaji putar dengan 46 gigi, dan 25-300 sudut pengait (hook), 200 clearance serta
150 sudut lereng atas. Sedangkan kayu keras dengan densitas rendah sampai sedang, sifat
pengerjaan kayunya adalah 54 roda gigi dengan sudut pengait 25 0, sudut clearance 150 dan
sudut lereng atas 15 0.
Kegunaan utama kayu gergajian kayu-keras berkualitas tinggi, adalah untuk perabot
rumah tangga, pembuatan lantai berkualitas tinggi, produk pabrik dan cabinet atau almari
barang. Kualitas yang lebih rendah digunakan untuk pembuatan lantai yang umum, palet dan
kemasan, dan macam-macam penggunaan industri. Kayu gergajian kayu lunak dipergunakan
terutama sebagai bahan bangunan gedung. Kayu lunak digunakan sebagai suku-suku
bangunan dan untuk tujuan-tujaun dekoratif dan penyempurnaan terakhir seperti pembuatan
panil, dinding sisi, lantai, bahan potongan luar dan pemuatan pintu dan jendela.
Sifat fisik terpenting kayu adalah kerapatannya karenanya pengukuran dan
hubunganya dengan sifat-sifat lain di tekankan. Sifat sifat kekuatan kayu adalah paling
penting apabila kayu di gunakan sebagai bahan bangunan atau kontruksi. Suatu penjelasan
mengenai sifat-sifat mekanik (kekuatan) akan memberikan pengertian tentang sifat-sifat ini,
yang penting bagi arsitek-arsitek kayu dalam rangcangan bangunan kayu.
Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain
yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alernatif dan bahan-bahan
teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis. Kemasan kayu berbentuk kotak dan
peti tetap berperan untuk berbagai produk, meskipun harus bersaing dengan drum dari polypropilen
dan polietilen. Berikut beberapa bentuk kemasan yang terbuat dari kayu.
Kayu, terutama untuk negara-negara yang mempunyai hutan yang melimpah, masih
dipakai sebagai kemasan, yaitu kemasan transportasi. Kemasan transportasi dari kayu dapat
berupa peti kayu penuh, peti kayu kerangka, peti kayu tipis, pallet dan lain sebagainya. Untuk
negara-negara maju, kayu-kayu bekas kemasan merupakan masalah yang cukup merepotkan
dalam upaya pembuangan atau pemunahannya. Namun kemasan kayu yang dalam bentuk
peti kerangka atau peti-peti yang menggunakan papan-papan kayu yang tipis dan ringan
masih terus dipakai, yaitu untuk :
= buah-buah segar,
= sayur-sayuran segar,
= ikan segar dan lain sebagainya.
Banyak negara maju yang mensyaratkan untuk melakukan suatu treatment terhadap
kayu-kayu yang dipergunakan untuk kemasan yang dipakai untuk barang-barang yang
dikirim ke negeri tersebut. Negara yang dikenal sangat ketat dalam hal ini adalah Australia.
Kayu sebenarnya suatu bahan kemasan yang kuat dan dapat dipakai secara ekonomis, apabila
teknologi pembuatannya yang dipakai tepat. Masalahnya dibanyak negara berkembang
penghasil kayu, kemasan peti kayu sudah lama dibuat dan dipergunakan secara tradisional,
sehingga pembuatan yang benar secara ilmiah, seperti misalnya :
= pemilihan atau pemakaian jenis kayu yang sesuai,
= tidak diperkenankannya memakai papan kayu bekas,
= kontrol terhadap kandungan air dari kayu yang dipergunakan,
= kontruksi sambungan yang benar,
1. Jenis kayu
Jenis kayu, secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
= kayu lunak, berasal dari tumbuhan berdaun jarum,
= kayu keras, berasal dari tumbuhan berdaun lebar. Sebenarnya kualitas kayu dapat
dibedakan dari :
3
- berat jenisnya, kg/m
2
- kekuatan bengkok, kg/cm
2
- kekuatan pemampatan, kg/cm
- kekuatan menahan paku
- daya tahan pecah
- kemudahan dikerjakan
- keawetan terhadap kelapukan dll.
Untuk keperluan kemasan, tidaklah seharusnya semua komponen dari kemasan
dibuat dari kayu yang sejenis. Justru untuk ekonomisnya, jenis kayu yang dipakai untuk
setiap komponen dari kemasan kayu disesuaikan dengan tugas dari masing-masing komponen
tersebut! Berat jenis kayu adalah faktor yang penting, karena berat jenis dari kayu dapat
menunjukkan beberapa sifat utama dari kayu, misalnya :
= kekuatan kayu,
= daya tahan paku,
= besarnya pengkerutan, waktu kayu mengering,
3
Kayu dengan berat jenis 750 kg/m memang kuat, tetapi juga
keras sehingga sulit untuk dipaku, bahkan kadang-kadang pecah pada
saat pemakuan, namun bila tidak pecah sewaktu dipaku, daya tahan
memegang pakunya kuat sekali. Karena beratnya, kayu dengan berat
jenis tinggi ini akan menambah ekstra biaya pengangkutannya!
Kelompok kayu keras yang mempunyai berat jenis antara 600 s/d
3
750 kg/m , cocok untuk dipakai :
3
Kelompok kayu dengan berat jenis antara 400 s/d 600 kg/m , cocok
dipakai untuk komponen kemasan yang tidak menyangka beban,
misalnya : papan-papan sisi samping, papan antara dan sebagainya.
Kelembaban kayu
B. PERENCANAAN DISAIN KEMASAN
Tolok ukur yang digunakan dalam merencanakan disain kemasan didasarkan
atas:
a. Faktor Ekonomi
Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alernatif dan bahan-bahan
teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis. Kemasan kayu berbentuk
palet, kotak dan peti tetap berperan untuk berbagai produk, meskipun harus bersaing
dengan palet atau drum dari polypropilen dan polietilen.
C. SIFAT-SIFAT KAYU
Sifat-sifat kayu ditentukan oleh tipe kayu, perbedaan tipe kayu akan menyebabkan
perbedaan sifat-sifat kayu. Beberapa sifat-sifat kayu yang penting dalam pembuatan
kemasan kayu adalah :
1. Sifat Pengerjaan Kayu
Banyak sekali jenis-jenis kayu yang dapat dijadikan sebagai kemasan, dan masing-
masing jenis/spesies mempunyai sifat pengerjaan kayu yang tersendiri, misalnya
pemakuan, mesin yang digunakan, kekerasan kayu dan lain-lain. Sifat-sifat pengerjaan
kayu ini penting diketahui apabila kayu akan dipasarkan atau dipakai untuk industri
tertentu.
Proses pengerjaan kayu meliputi pemotongan, pembelahan, pengetaman,
pembentukan, pembubutan, pembuatan lubang persegi, pengeboran dan pengampelasan.
Kekerasan kayu dapat diuji dengan mengukur :
- Sudut pemotongan ideal untuk melihat kekuatan pisau
- Penumpulan dengan menggunakan silika atau bahan pengasah lainnya.
- Kemudahan pemakuan (pada kayu yang keras maka paku tipis akan menjadi bengkok
atau
patah).
- Kecenderungan pecah ketika dipaku atau dikeringkan.
- Pengeleman (beberapa kayu yang keras sulit untuk dilem).
2. Densitas Kayu
Densitas relatif atau specific gravity adalah perbandingan antara berat bahan
dengan volume air yang dinyatakan dalam kg/m3. Nilai densias relatif dari kayu
merupakan nilai yang tidak tetap, karena berat kayu per unit volume akan berubah jika
kadar air kayu berubah.
Kayu yang mempunyai densitas yang tinggi mempunyai kekuatan dan daya tahan
yang baik terhadap pemakuan. Kayu yang baik digunakan untuk kemasan sebaiknya kayu
yang memiliki densitas tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kayu dengan densitas 650
kg/m3 meskipun tahan terhadap tekanan tetapi tidak dapat dipaku dengan baik, dan kayu
dengan densitats < 350 kg/m3 mempunyai kekuatan mekanis yang rendah.
Kayu dengan densitas tinggi (600-700 kg/m3) dapat digunakan untuk tepi papan
dan balok untuk palet atau sebagai bagian dari bantalan poros dengan beban tinggi.
Sedangkan kayu yang mempunyai densitas rendah (350-450 kg/m3) digunakan untuk
komponen-komponen pengemas seperti bilah-bilah kemasan kayu ringan dan berkawat,
bahan pelapis ujung kotak/peti, palet sekali pakai atau bagian dari kotak.
3. Kadar Air Kayu
Kadar air kayu adalah perbandingan antara beratt air di dalam kayu dengan berat
kayu yang telah dikeringkan dikali dengan 100%. Kayu mempunyai sifat higroskopis,
sehingga jika suhu dan kelembaban relatif di sekitarnya berubah maka kadar air kayu juga
akan berubah. Kadar air kayu yang berkeseimbangan dengan suhu dan RH di lingkungan
penyimpanan disebut dengan kadar air keseimbangan.
Penyimpanan kayu sebaiknya dilakukan pada kadar air keseimbangannya, sehingga
kadar airnya tidak mengalami perubahan selama penyimpanan, selama suhu dan RH
penyimpanan tidak berubah. Kadar air kayu yang akan diolah biasanya 30-40%, karena
pada kadar air ini kayu mudah ditangani, tetapi penyusutan lebih mudah terjadi daripada
jika kadar
airnya 20%. Untuk mengurangi kadar air kayu maka dilakukan pengeringan kayu.
H. PALET KAYU
Palet kayu banyak digunakan untuk pergerakan barang dari satu departemen ke
departemen lain dalam suatu perusahaan, atau dari produsen ke konsumen sebagai unit
beban. Palet kayu dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1. palet untuk satu kali perjalanan (expendable pallets)
2. palet yang bersifat permanen atau untuk beberapa kali perjalanan.
Palet permanen bisa tahan sampai 15 bulan. Bagian bawah dari palet kayu terdiri
atas dasar dan kaki kemasan yang biasanya berbentuk datar dan terbuat dari papan yang
tersusun teratur dan memiliki jarak tertentu. Kayu gergajian pada palet mempunyai
minimum 2 kaki penyangga yang sesuai dengan panjang kemasan. Dasar alas kemasan
berupa papan kering dan kuat berukuran tebal 2 cm dan lebar 10-15 cm. Kaki alas kemasan
mempunyai tebal 5.0-7.5cm, lebar 7-10 cm dan panjang disesuaikan dengan panjang
kemasan. Kaki alas kemasan bisa dilepas atau diikat bersama kemasannya dengan paku
pada alas.