Anda di halaman 1dari 14

DIAGRAM FASA

Lizda Johar Mawarani


Jurusan Teknik Fisika FTI ITS
Diagram Fasa dalam konteks ini merupakan diagram yang
menghubungkan temperatur, komposisi, dan fasa.
Jenis-jenis diagram fasa:
Diagram Fasa Biner (untuk paduan biner)
Diagram Fasa Terner (untuk paduan terner)
Format Diagram Fasa Biner:

Sumbu Sumbu
Jenis fasa
temperatur temperatur

Rentang komposisi
Jenis diagram fasa biner (DFB) terkait dengan sifat
kelarutan (sempurna/sebagian/tidak larut), maka jenis
diagram fasa biner antara lain:
1. DFB yang menunjukkan adanya kelarutan dalam
keadaan cair dan padat
2. DFB yang menunjukkan adanya kelarutan yang
sempurna dalam keadaan cair dan larut terbatas
dalam keadaan padat
3. DFB yang menunjukkan adanya kelarutan yang
sempurna dalam keadaan cair dan tidak larut
dalam keadaan padat
Pada sistem logam murni, DF yang lazim adalah:
T
T T
L
L+S L L
Tm
L+S
L+S
S Tm
S S

100% A t 100% B t 75%A+25%B t

Jika dipadukan dg beragam komposisi, maka diagram fasanya:


TmA garis liquidus
L
L+S
S
garis solidus TmB

A %B B
Diagram fasa biner ini menghasilkan fasa tunggal (larutan
padat), karena senyawa mempunyai perbandingan tertentu.
Pada komposisi x% B akan dipelajari transformasi fasa dari cair
ke padat (dari L ke S) yang disebut pembekuan atau solidifikasi.
Proses solidifikasi dilakukan dengan cara mendinginkan dengan
(asumsi) laju pendinginan sangat lambat.
Contoh penggunaan:
Proses solidifikasi untuk paduan A dan B dengan B = x%
1
2 L
3
4 L+S
5

A x1 xS xo xL B
1
Pada titik 1 (T1)
2
L
3
4 L+S
5

100% cair dengan komposisi x% B


A x1 xS xo xL B

Pada titik 2 (T2)


pengintian fasa padat S
.
. . Komposisi inti fasa padat S adalah x1%B < x%B,
. . artinya pada saat terjadi pengintian, pada inti,
. . unsur yang punya Tm lebih tinggi jumlahnya lebih
banyak.

Ditinjau dari aspek susunan atom, maka pengintian berarti


terbentuknya susunan terkecil atom-atom yang teratur
Pada titik 3 (T3)
1
2 L inti tumbuh
3 membesar
4 L+S
5

S
Komposisi S di T3 adalah x1<xS<xL,
artinya ketika inti membesar,
terjadi pergerakan (difusi) baik
A x1 xS xo xL B atom A maupun atom B

Jadi mekanisme pembekuan diatur oleh proses difusi yang


parameternya meliputi T, t, dan Do. Dengan pembekuan yang
lambat diharapkan terjadi difusi yang sempurna, karena difusi
sangat dipengaruhi oleh suhu dan waktu.
Ditinjau dari aspek susunan atom, pertumbuhan inti berarti
bagian atom yang memiliki susunan atom yang teratur semakin
bertambah banyak, meskipun orientasinya tidak sama (antar inti
satu dengan yang lain)
1 Arah pertumbuhan pada kondisi ideal
2 L dg laju pendinginan yg lambat dianggap
3
4 sama besar ke semua arah
L+S
5 Bagian yang menjadi padat,
S
prosentasenya dapat dihitung dg
menerapkan kaidah lengan (Lever Rule)
sbb:
Pada T3:
A x1 xS xo xL B xL x o
S= 100%
xL xS
Pada titik 4 (T4)
100% padat
Semua fasa cair (L) berubah menjadi fasa padat (S) yg
berbutir-butir sebagai akibat dari bertemunya
orientasi-orientasi atom tang berbeda pada saat
pertumbuhan.
Komposisi S kembali ke x% B
Soal Latihan
Lakukan analisa fasa dan gambarkan struktur mikro pada
suhu 1000C, 900C, 700C, dan 550C untuk paduan:
(a) 80%A+20%B (b)50%A+50%B
(c)30%A+70%B

A
DFB dengan Beberapa Fasa Padat
Macam-macam reaksi fasa:
DFB Eutektik
Soal Latihan
Berdasarkan diagram fasa Pb-Sn, lakukan
analisa fasa dan gambarkan struktur mikro
pada suhu 250C, 200C, dan 183C T
untuk paduan dengan komposisi:
40% Sn
61,9% Sn
80% Sn
DFB Peritektik
Soal Latihan
Berdasarkan diagram fasa , lakukan analisa
fasa dan gambarkan struktur mikro pada
suhu 1800C, 1400C, dan 1186C T
untuk paduan dengan komposisi:
30% Ag
42,4% Ag
60% Ag

Anda mungkin juga menyukai