Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi dan Manifestasi Klinis Stroke

Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya, stroke dibedakan menjadi:


a. Stroke non hemoragik/iskemik
Stroke iskemik ialah stroke yang disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah
servikokranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti
aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik yang menimbulkan gejala
serebral fokal, terjadi mendadak, dan tidak menghilang dalam waktu 24 jam atau
lebih.1
Stroke iskemik merupakan penyakit yang progresif dengan berbagai macam
tampilan klinis, dari yang ringan hingga berat. Gambaran klinis stroke iskemik dapat
berupa kelemahan anggota tubuh (jarang pada kedua sisi). Hiperrefleksia anggota
tubuh, kelemahan otot-otot wajah, dysarthria, dysfagia, peningkatan reflex muntah,
diplopia, nystagmus, kelemahan otot mata, dan penurunan kesadaran. Stroke iskemik
dapat diakibatkan oleh trombosis serebri, emboli serebri, dan hipoperfusi sistemik.
Berdasarkan waktu terjadinya, stroke iskemik dibedakan menjadi:2
1) Transient Ischemic Attack (TIA): defisit neurologis membaik dalam waktu kurang
dari 30 menit
2) Reversible Ischemic Neuroolgic Defisit (RIND): defisit neurologis membaik
kurang dari 1 minggu
3) Stroke in Evolution (SIE) / Progressing Stroke
4) Completed Stroke
b. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik merupakan disfungsi neurologis fokal yang akut dan disebabkan
oleh perdarahan pada substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena
trauma kapitis, akibat pecahnya pembuluh arteri dan pembuluh kapiler. Stroke
hemoragik, yang merupakan sekitar 15% sampai 20% dari semua stroke, dapat terjadi
apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke
dalam ruang subarakhnoid atau langsung ke dalam jaringan otak. Sebagian dari lesi
vaskular yang dapat menyebabkan perdarahan subarakhnoid (PSA) adalah aneurisma
sakular dan malformasi arteriovena (MAV). Mekanisme lain pada stroke hemoragik
adalah pemakaian kokain atau amfetamin, karena zat-zat ini dapat menyebabkan
hipertensi berat dan perdarahan intraserebrum atau subarakhnoid. Perdarahan
intraserebrum ke dalam jaringan otak (parenkim) paling sering terjadi akibat cedera
vaskular yang dipicu oleh hipertensi dan ruptur salah satu dari banyak arteri kecil
yang menembus jauh ke dalam jaringan otak. Biasanya perdarahan di bagian dalam
jaringan otak menyebabkan defisit neurologik fokal yang cepat dan memburuk secara
progresif dalam beberapa menit sampai kurang dari 2 jam.2
Hemiparesis di sisi yang berlawanan dari letak perdarahan merupakan tanda khas
pertama pada keterlibatan kapsula interna. Penyebab pecahnya aneurisma
berhubungan dengan ketergantungan dinding aneurisma yang bergantung pada
diameter dan perbedaan tekanan di dalam dan di luar aneurisma. Setelah pecah, darah
merembes ke ruang subarakhnoid dan menyebar ke seluruh otak dan medula spinalis
bersama cairan serebrospinalis. Darah ini selain dapat menyebabkan peningkatan
tekanan intrakranial, juga dapat melukai jaringan otak secara langsung oleh karena
tekanan yang tinggi saat pertama kali pecah, serta mengiritasi selaput otak.2
Manifestasi klinis pada perdarahan subarakhnoid akibat iritasi meningen oleh darah
adalah pasien menunjukkan gejala nyeri kepala mendadak (dalam hitungan detik)
yang sangat berat disertai fotofobia, mual, muntah, dan tanda-tanda meningismus
(kaku kuduk dan tanda Kernig). Pada perdarahan yang lebih berat, dapat terjadi
peningkatan tekanan intrakranial dan gangguan kesadaran. Pada funduskopi dapat
dilihat edema papil dan perdarahan retina. Tanda neurologis fokal dapat terjadi
sebagai akibat dari:2
Efek lokalisasi palsu dari peningkatan tekanan intrakranial
Perdarahan intraserebral yang terjadi bersamaan,
Spasme pembuluh darah, akibat efek iritasi darah, bersamaan dengan
iskemia.
Pasien dengan perdarahan intraserebral spontan datang dengan tanda-tanda
neurologis fokal yang tergantung dari lokasi perdarahan, kejang, dan gambaran
peningkatan tekanan intrakranial. Diagnosis biasanya jelas dari CT scan.2
Untuk mendapatkan diagnosis dan penentuan jenis patologi stroke dapat digunakan
algooritma gajah mada dibawah ini:
Penurunan kesadaran Nyeri kepala Babinski Jenis stroke
+ + + Perdarahan
+ - - Perdarahan
- + - Perdarahan
- - + Iskemik
- - - Iskemik
Tabel 1. Algoritma stroke Gajah Mada
Sumber:
1. Mardjono M, Sidharta P. 1998. Neurologi klinis dasar. Edisi ke - 6. Jakarta: Dian Rakyat.
hlm: 270 5
2. Price AS, Wilson M L. 2006. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Alih
Bahasa: dr. Brahm U. Penerbit. Jakarta: EGC. hlm: 292 9

Anda mungkin juga menyukai