Anda di halaman 1dari 2

Bronchial Washing

Hari/tanggal : , April 2017

Ruangan : ICU RSUD Ulin Banjarmasin

Tindakan Keperawatan / prosedur : Bronchial Washing

A. Definisi

Bronchial washing adalah tindakan untuk membantu mengencerkan sekresi yang terdapat pada
dinding bronchus dengan menggunakan cairan NaCL 0,9%, perasat ini dikerjakan pada pasien yang
memakai ETT dan TT.
B. Deskripsi tindakan
1. Identitas klien :
2. Diagnosa Medis :
3. Tindakan keperawatan dan rasional : Bronchial washing
4. Diagnosa Keperawatan : Gangguan bersihan jalan nafas b.d penumpukan sekret pada jalan nafas
5. Data :

6. Analisa sintesa (pathway)


Penurunan Kesadaran

Berkurangnya refleks hilangnya tonus otot faringeal


menelan / batuk oleh tubuh

Penumpukan sekret Lidah jatuh ke belakang

Gangguan bersihan jalan napas

C. Tujuan tindakan
1. Membantu mengencerkan sputum kental, untuk mempermudah mengeluarkan sputum
dari paruparu.

2. Mengurangi penumpukanCO2 di paru paru sehingga mencegah obstruksi jalan napas.

3. Mencegah terjadinya broncho pneumonia.


4. Memperlancar sirkulasi dan perfusi keseluruhan jaringan

D. Pelaksanaan

Persiapan alat :

1. Peralatan oksigenasi self inflating bag.


2. Spuit cuff
3. Cairan NaCL0,9 %
Bronchial Washing

4. Peralatan suction yang lengkap


5. Pinset, bengkok
6. Ember yang berisi larutan salvon untuk tempat suction kateter bekas.
7. Handuk untuk alas dada.
Cara kerja:

1. Sebelum melakukan bronchial washing harus observasi dulu: saturasi, nadi, pernafasan, tekanan
darah, monitoring EKG.
2. Berikan oksigenasi dengan konsentrasi tinggi melalui air pipa.
3. Tuangkan NaCL0,9% ke dalam mangkok / wadah yang steril secukupnya lalu hisap dengan spuit
10 cc.

4. Semprotkan cairan NaCL 0,9 % yang ada dalam spuit kedalam bronchus melalui ETT /TT
sebanyak 5cc dan pada waktu memasukkan cairan, posisi pasien disebut fowler / ditinggikan.

5. Lakukan secepatnya pemompaan dengan air viva beberapa kali supaya cairan menyebar pada
bagian bagian bronchus.
6. Buat posisi drainage (bila pasien memungkinan) kemudian lakukan penghisapan secepatnya.
7. Berikan kembali oksigen dengan konsentrasi tinggi melalui air viva.
8. Perasat ini boleh diulang sampai sekresi benarbenar sudah bersih / banyak berkurang.
9. Pada penghisapan terakhir kita kempeskan isi cuff, lamanya pemasangan cuff sesuai dengan diisi
kembali secukupnya.
10. Setelah perasat ini selesai cuff diisi kembali secukupnya.
11. Kalau ada ukur volume dengan menggunakan wright spirometer.
12. Alat alat dirapikan kembali.

E. Evaluasi
a. Evaluasi pasien
1. Suara nafas vesikuler
b. Evaluasi tindakan
1. SpO2 >95%

Mengetahui Banjarbaru, April 2017

Pembimbing Klinik Mahasiswa

.................................. .

Anda mungkin juga menyukai