Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

TRANSFUSI FFP (FRESH FROZEN PLASMA) PADA DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1 dari 4
DENKESYAH 04.04.03
RUMKIT TK. IV 04.07.03
dr. ASMIR

Ditetapkan,
Tanggal Terbit Karumkit Tk. IV 04.07.03 dr. Asmir
SPO

Dr Abdul Gani M.,Ked, Sp PK


Mayor CKM NRP
Transfusi FFP (Fresh Frozen Plasma) pada dewasa adalah suatu
PENGERTIAN rangkaian proses pemindahan bagian cair dari darah lengkap yang
dipisahkan kemudian dibekukan selama 8 jam dari donor ke dalam
sirkulasi darah resipien sebagai upaya pengobatan dan upaya
untuk menyelamatkan kehidupan yang berhubungan dengan
kondisi medis.
Mengganti kekurangan protein plasma yang secara klinis nyata dan
defisiensi faktor pembekuan II, V, VII, X dan XI untuk prioritas
TUJUAN keselamatan pasien.
Ketetapan Karumkit Tk. IV 04.07.03 dr. Asmir nomor : SK/ / /
2018 Tentang Pelayanan Transfusi Darah Dan Produk Darah
KEBIJAKAN
1. Persiapan.
a. Tentukan indikasi transfusi dengan jelas dan tepat.
PROSEDUR b. Pilih darah / komponen darah yang akan diberikan.
c. Hitung jumlah volume darah yang akan ditransfusikan.
d. Informed consent kepada pasien / orang tua / wali pasien.
e. Ambil contoh darah untuk uji laboratorium (golongan darah,
uji cocok serasi).
f. Isi formulir permintaan darah dengan lengkap.
g. Cocokkan darah yang datang dari Bank Darah (nama pasien,
nomor rekam medis, jenis darah).
h. Siapkan peralatan infus, yaitu tiang penyangga, set
transfusi, lokasi jalur infus, ukuran jarum kateter (nomor
18-20), filter 170-200µL.
Kantong darah sebaiknya memakai kantong darah khusus
untuk anak.
i. Bekerja secara aseptik.
j. Tekanan darah, frekuensi denyut jantung dan suhu
harus diperiksa sebelumnya, serta diulang secara rutin.
k. Darah tidak perlu dihangatkan sebelum diberikan
karena dapat menyebabkan rusaknya sel-sel darah.
Cukup menggunakan blood
warmer saat pemberian darah.
l. Cara pemasangan akses transfusi darah, yaitu :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
TRANSFUSI FFP (FRESH FROZEN PLASMA) PADA DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2 dari 4
DENKESYAH 04.04.03
RUMKIT TK. IV 04.07.03
dr. ASMIR

1) Pilih vena yang besar, lurus, dan tidak pada persendian.


2) Masukkan abocath, kemudian hubungkan dengan set
transfusi.
3) Berikan pertama kali NaCl 0,9% sebelum darah atau
komponen darah lainnya.Cek nama pasien, nomor
medical record, serta nomor yang tercantum di
lembaran kertas kantong darah, dicocokkan dengan
data-data pasien, minimal oleh 2 orang perawat
m. Persiapkan labu darah.
1) Perhatikan dengan teliti, seperti nama penderita,
golongan darah, hasil uji cocok serasi, nomor labu darah /
label, ada atau tidaknya
gumpalan
darah.
2) Labu darah jangan dikocok, cukup dibolak-balik 2-3 kali.
3) Segera sebelum diberikan, labu darah dihangatkan
mendekati suhu tubuh.
n. Temperatur darah harus dijaga. Untuk transfusi yang
PROSEDUR diberikan secara cepat ( > 100mL/menit), jaga suhu jangan
sampai hipotermia (dapat
mengakibatkan aritmia hingga henti jantung). Bila setelah
datang dari
Bank Darah tidak segera digunakan, simpan dulu di lemari
pendingin.
o. Tidak diperkenankan menambah obat apapun ke dalam
kantung darah.
p. Kecepatan infus tergantung kasus yang dihadapi. Jika
terjadi kehilangan darah akut, kecepatan > 100mL/menit
sampai tekanan
sistolik 100mmHg.
q. Anemia kronis, tiap unit darah diberikan dalam waktu 4
jam (tidak melebihi 2mL/menit).
r. Penderita penyakit jantung, paru-paru dan ginjal bila harus
mendapat lebih dari 2 unit darah lebih aman diberikan
dalam 2 kali secara terpisah.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
TRANSFUSI FFP (FRESH FROZEN PLASMA) PADA DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3 dari 4
DENKESYAH 04.04.03
RUMKIT TK. IV 04.07.03
dr. ASMIR

2. Pelaksanaan.
a. Perawat dan dokter bangsal sudah mengetahui rencana
transfusi.
b. Darah yang datang dicek ulang dan lakukan uji
kebocoran kantong darah.
c. Catat waktu mulai dan selesai transfusi dikerjakan.
d. Transfusi FFP dimulai dalam 30 menit setelah
kantong darah dikeluarkan dari lemari pendingin, diberikan
dalam waktu 20 menit.
3. Pemantauan.
Pemantauan pasien dilakukan sebelum dan sesudah selesai
transfusi.
a. Pantau kecepatan tetesan dan reaksi transfusi darah pada
1530 menit pertama transfusi.
b. Pantauan rutin adalah tanda vital, dieresis, lokasi jalur
infuse (reaksi inflamasi dan ekstravasasi), terjadinya reaksi
transfusi.
c. Bila ada risiko overload, dapat diberikan diuretic kuat
(furosemid)
intravena, pantauan dilanjutkan sampai 12-24 jam pasca
transfusi.
PROSEDUR d. Jika terjadi reaksi alergi akibat transfusi, hentikan pemberian
transfusi yang sedang berlangsung. Sebagian besar reaksi
ketidakcocokan terjadi dalam 15 menit pertama, sehingga
harus diawasi pada awal prosedur.
4. Evaluasi Akhir.
a. Setelah darah atau komponen darah yang
ditransfusikan habis, kantung transfusi diganti dengan infus
NaCl
b. Lepas jarum infus, cek sekitar lokasi, bila ada tanda
radang segera tekan dan tutup dengan kasa steril.
c. Bila ditemukan tanda radang, kirim ujung kateter ke
laboratorium bakteriologi.
d. Pantau kembali akan kemungkinan terjadinya reaksi transfusi.
e. Pemeriksaan darah ulang pasca transfusi.
5. Dosis.
Dosis 10-15mL/kg BB dapat meningkatkan 15-20%.
6. Prinsip.
a. Blood Safety : Getting the right blood to the right patient
in the right place at the right time.
b. Transfussion is not indication is contraindication.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
TRANSFUSI FFP (FRESH FROZEN PLASMA) PADA DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


4 dari 4
DENKESYAH 04.04.03
RUMKIT TK. IV 04.07.03
dr. ASMIR

1. Lembar khusus permintaan darah.


2. Lembar kertas kantong darah.
DOKUMEN TERKAIT
3. Status perawatan pasien
1. Instalasi Rawat Inap.
2. Instalasi Gawat Darurat.
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Penunjang Medik.
4. laboratorium

Anda mungkin juga menyukai